• Tidak ada hasil yang ditemukan

islamisasi pengetahuan menurut ismail raji al-faruqi skripsi

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "islamisasi pengetahuan menurut ismail raji al-faruqi skripsi"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

Kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Program Studi Filsafat dan Aqidah Islam (AFI) Jurusan Ushuluddin, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Bengkulu (IAIN). Bapak Edi Sumanto, M.Ag selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing penulis dan meluangkan waktunya untuk menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang.

Latar Belakang

Jadi, ilmu adalah pengetahuan tentang objek tertentu yang disistematisasikan secara sistematis sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode tertentu. Gagasan islamisasi ilmu lahir ketika diadakan Konferensi Dunia di Mekkah pada tahun 1977 tentang pendidikan Islam. Ia mengkritisi perkembangan ilmu pengetahuan Barat saat ini yang tercerai dari nilai-nilai spiritual.

Oleh karena itu, konsep islamisasi ilmu yang ditawarkan Ismail Raji Al-Faruqi adalah proses pemberian ruh atau.

Rumusan Masalah

Sebagai seorang pembaharu Islam yang menjadikan Ismail Raji al-Faruqi memprakarsai idea dan mempertahankannya untuk memartabatkan dan mengangkat martabat umat Islam dengan mengetahui sejarah umat Islam di zaman Rasulullah, di zaman kegemilangan mereka dahulu dalam bidang sains, dan mengapa boleh berlaku kemunduran sejauh barat.

Kegunaan penelitian

Penelitian Terdahulu

Kedua, Baso Hasyim, 8 Islam dan Sains, menyimpulkan bahwa Islam sebagai agama yang sumber ajarannya adalah Alquran dan as-Sunnah banyak berbicara tentang sains dan menempatkan orang yang berilmu pada derajat kehormatan. Semua ilmu agama atau alam bersumber dari Allah SWT, sehingga tidak perlu ada dikotomi antara keduanya. Dengan demikian, perkembangan temuan ilmuwan Barat dan gagasan yang dihasilkannya sangat mempengaruhi penciptaan gagasan dan gagasan untuk pembaharuan di dunia Islam.

Pembaharuan dalam Islam sangat dianjurkan sepanjang pembaharuan tersebut tidak mengebiri ajaran Islam yang otentik melainkan justru memperkuat, mengangkat dan meninggikan harkat dan martabat umat Islam di hadapan bangsa-bangsa lain di dunia.

Metode Penelitian 1. Jenis penelitian

Data primer merupakan salah satu data yang diperoleh secara langsung yang berguna untuk melengkapi data atau informasi dalam pembahasan skripsi. Data utama dalam tesis ini adalah Islamisasi Pengetahuan oleh Ismail Raji Al-Faruqi, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia Islamisasi Pengetahuan. Data sekunder adalah salah satu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penunjang untuk mendapatkan suatu informasi.

Metode induktif, merupakan metode yang digunakan untuk menggali pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi tentang islamisasi ilmu.

Sistematika Pembahasan

Metode sejarah, yaitu pengembangan pemikiran tokoh, baik dalam kaitannya dengan lingkungan sejarah dan pengaruh yang dialaminya, maupun dalam perjalanan hidupnya. Sebagai latar belakang, ini menyelidiki keadaan khusus yang dialami oleh karakter dan memeriksa biografi karakter, asuhannya, pengaruh yang diterimanya, dan segala macam pengalaman yang membentuk pandangannya dan membutuhkan poin utamanya.

Konsep Islamisasi

Umat ​​Islam disebut sebagai khoiru ummah sebagaimana diungkapkan dalam Al-Qur'an Surat Ali Imron ayat 110. Ungkapan khoiru ummah bukan sekedar slogan kebanggaan tetapi telah dibuktikan umat Islam dengan menguasai sebagian besar wilayah dunia dan peradaban yang tiada duanya. Ungkapan khoiru ummat bukan hanya sekedar kebanggaan, tetapi telah dibuktikan umat Islam dengan menguasai sebagian besar wilayah dunia dan membangun peradaban.

Makna dari pengertian Islamisasi di atas adalah bahwa ilmu atau kegiatan didasarkan pada ciri-ciri.

Ilmu Pengetahuan 1. Konsep Ilmu

Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan pengalaman dan pengetahuan sejumlah orang yang kemudian dipadukan secara harmonis menjadi sebuah bangunan yang tertata rapi. Versi pertama beranggapan bahwa Islamisasi ilmu hanya memberikan ayat-ayat yang sesuai dengan pengetahuan umum yang ada (ayatisasi). Islamisasi dengan pendekatan seperti itu adalah memberi label Islami pada suatu teori atau ilmu tertentu.

Beranjak dari pemahaman tersebut, dapat dicari informasi dari seluruh bidang ilmu dari al-Qur’an sehingga dapat dicirikan suatu teori. Dengan kata lain, sains tidak kontroversial, orang yang menggunakan pengetahuan ini kontroversial. Manusia sebagai pengguna ilmu pengetahuan akan menentukan arah pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ilmu pengetahuan dan teknologi karenanya dapat membawa manfaat besar bagi umat manusia, dan bukan sebaliknya membawa bencana bagi umat manusia. Fazlur Rahman dan Harun Nasution mengadopsi gagasan pengislaman ilmu pengetahuan dengan pendekatan ini. Nilai-Nilai Islam dan Konsep Tauhid Dalam pendekatan ini Islamisasi ilmu pengetahuan dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai Islam ke dalam konsep ilmu pengetahuan dan teknologi.

Gagasan Islamisasi sains dengan pendekatan ini antara lain dianut oleh Naquib al Attas, Ziaudin Sardar dan AM Syaefuddin. Dalam pendekatan ini Islamisasi ilmu dilakukan dengan menjadikan konsep tauhid sebagai paradigma untuk membangun ilmu pengetahuan dan teknologi.

Riwayat Hidup Ismail Raji Al-Faruqi

Amerika menjadi tempat pelatihan yang dia persiapkan dengan mendapatkan gelar master di Indiana dan Harvard dan pada tahun 1952 mendapatkan gelar doktor (Phd.) dari Universitas Indiana. Al-Faruqi mengalami masa-masa sulit, selain trauma diasingkan dari negaranya, ia juga berjuang untuk bertahan hidup dan membiayai pendidikannya. Meskipun Al-Faruqi berhasil menyelesaikan gelar doktornya dalam bidang filsafat Barat, laju peluang kerja serta dorongan batinnya membawanya kembali ke akar dan warisan keilmuan Islamnya.

Kembali ke Amerika Utara dari Kairo, dia menjadi profesor tamu studi Islam di Institute of Islamic Studies dan menjadi doktoral di Fakultas Teologi di Universitas McGill dari tahun 1959 hingga 1961, di mana dia mempelajari agama Kristen dan Yudaisme. Dia kemudian memulai karir profesionalnya sebagai profesor studi Islam di Central Institute of Islamic Research di Karachi dari tahun 1961 hingga 1963. Selama tahun berikutnya setelah kembali ke Amerika, dia menjadi profesor tamu sejarah agama di Universitas Chicago. .

Dia akhirnya pindah ke Universitas Temple pada tahun 1968 untuk menjadi profesor studi Islam dan sejarah agama. Selain mengajar, al-Faruqi juga mendirikan International Institute of Islamic Thought (IIIT) di Amerika Serikat pada tahun 1980, sebagai wujud nyata gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan. Saat itu, serangan teroris meletus di Eropa Barat, yang kemudian meluas menjadi kerusuhan di AS pada 1986. 45 Al-Faruqi dan istrinya dr. Lois Lamya dan keluarganya dibunuh oleh sekelompok orang tak dikenal.

Kelompok tak dikenal ini adalah produk dari provokasi gerakan anti-Arab dan segala hal tentang Arab dan Islam, yang dipelopori oleh kelompok-kelompok tertentu yang telah lama memendam ketidakpuasan terhadap Islam dan Arab. Untuk mengenang jasa, jerih payah dan karyanya, Organisasi Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA) telah mengabadikannya dengan mendirikan Dana Peringatan Ismail dan Lamya Al-Faruqi, meneruskan cita-cita Islamisasi ilmu.

Karya-karya Ismail Raji Al-Faruqi

Islam and Moermity Problem and Orospevtives” dalam The Word in the Third Word disunting oleh James P. Hotorical Atlas of The Religious of World. The Role of Islam in Global Interligions Dependences” deur Toward a Global Congress of Words, ontstel deur Warren Lewis, Barrytown, N.Y. Essays in Islamic and Comperative Studies, Washington DC, 1902.

Faktor Penyebab Timbulnya Islamisasi Pengetahuan dan Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Di akhir setiap bidang, bibliografi dengan deskripsi singkat tentang karya terpenting di bidang ini harus disertakan. Tujuan dari langkah ini adalah untuk memperkuat pemahaman umat Islam terhadap disiplin ilmu yang berkembang di dunia Barat. Sebelum mendalami kompleksitas relevansi Islam dengan disiplin keilmuan modern, perlu diketahui sejauh mana keilmuan Islam menyentuh dan membahas pokok bahasan disiplin ilmu ini.

Meskipun demikian, kontribusi pengetahuan ilmiah tradisional terhadap disiplin ilmu modern tidak mudah diperoleh, dibaca, dan dipahami oleh seorang ilmuwan Muslim saat ini. Memang, para ilmuwan Muslim saat ini tidak mau mengurangi kontribusi literatur Islam pada disiplin ilmu yang mereka praktikkan. Alasannya adalah bahwa kategori-kategori yang digunakan oleh disiplin ilmu modern, kadang-kadang bahkan namanya, tidak begitu dikenal dalam literatur ilmiah Islam.

Padahal, sebenarnya dia tidak mengenal kategori-kategori literatur ilmiah Islam yang digunakan oleh para ilmuwan Muslim tradisional untuk mengklasifikasikan obyek-obyek disiplin ilmu yang mereka amalkan. Langkah ini meliputi penyiapan penerbitan beberapa jilid antologi bacaan terpilih dari repertoar cendekiawan Islam untuk masing-masing disiplin ilmu modern. Antologi-antologi ini akan memudahkan para cendekiawan Muslim modern untuk mengetahui kontribusi literatur ilmiah Islam pada berbagai isu yang menjadi subjek disiplin ilmu modern.

Semuanya bekerja sama untuk mengembangkan disiplin ilmu yang selama ini luput dari tidur mereka. Sintesis kreatif antara ilmu-ilmu Islam tradisional dan disiplin ilmu modern harus dimulai untuk memecahkan stagnasi beberapa abad terakhir. Khazanah ilmu-ilmu keislaman harus bersentuhan dengan hasil-hasil ilmu pengetahuan modern dan harus melewati batas-batas ilmu yang bergerak lebih jauh dari cakrawala yang diharapkan oleh disiplin ilmu modern.

Artinya umat Islam tidak hanya harus menguasai ilmu pusaka Islam, tetapi juga menguasai disiplin keilmuan modern.

Saran-saran

Oleh karena itu, tidak ada lagi pembagian ilmu ke dalam ilmu-ilmu yang terpisah dan ilmu-ilmu sosial, sehingga semua disiplin ilmu tersebut bersifat humanistik dan menyeluruh. Mengenal Epistemologi, Bukti Terhadap Rapuhnya Pemikiran Asing dan Kekuatan Pemikiran Islam, tj Muhammad Jawad Bafaqih, Jakarta: PT. Ensiklopedia tokoh pendidikan Islam, mengenal tokoh pendidikan Islam di dunia Islam dan di Indonesia, Ciputat: Quantum Teaching.

Ismail Al-Faruqi Pelopor Hubungan Muslim-Kristen, Jurnal Al-AdYan/Vol.VI, NO.1/Jan-Juni/2011, Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan Lampung. Ismail Ragi Al-Faruqi, Pelopor Hubungan Muslim-Kristen, Majalah Al-Adyan/Vol.VI, No.1/Jan-Juni/2011. Sholeh, Islamisasi Ilmu (Konsep Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi dan Syed Muhammad Naquib Al-Attas) Jurnal Al-hikmah Vol.

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Konsep Pengetahuan dan Kebenaran di Program Studi Pemikiran, Akidah dan Filsafat Al-Ghazali, Fakultas Ushuludin, UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta Zainuddin, Muhammad.

Referensi

Dokumen terkait

The results showed that (1) students' mathematical numeracy ability in solving problems on flat material had an average of 39.58 which was in the medium