• Tidak ada hasil yang ditemukan

J U R N A L S O L M A ISSN: 2614-1531 | https://journal.uhamka.ac.id/index.php/solma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "J U R N A L S O L M A ISSN: 2614-1531 | https://journal.uhamka.ac.id/index.php/solma"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal SOLMA, 10 (03): 563-570; 2021

J U R N A L S O L M A

ISSN: 2614-1531 | https://journal.uhamka.ac.id/index.php/solma

Pendampingan Perencanaan Pengembangan Desa Wisata Towale dalam Peningkatan Ekonomi Desa di Masa Pandemik

Maskuri Sutomo1*, Muslimin1, Elimawaty Rombe1, Nudiatulhuda Mangun2, Edhi Taqwa2

1Manajemen, Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta No.KM. 9, Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia, 94148

2Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta No.KM. 9, Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia 94148

*Email koresponden: [email protected]

ARTICLE INFO A B S T R A K

Article history Received: 11 Nov 2021 Accepted: 08 Des 2021 Published: 31 Des 2021

Background: Dampak Pandemik yang sangat terasa pada sektor pariwisata, mengharuskan pemerintah, pelaku dan kaum cendekiawan mampu beradaptasi dan melakukan perencanaan pengembangan wisata sesuai dengan kondisi saat ini. Desa wisata merupakan alternatif wisata yang paling memungkinkan, mengingat mobilisasi wisatawan masih berorentasi lokal keterlibatan masyarakat dalam wisata ini sangat tinggi. Pemerintah dan masyarakat desa di tuntut untuk mampu menyusun rencana strategis dalam mengembangkan wisata desa, mengingat keterbatasan sumberdaya yang dimiliki maka diperlukan peran akademiki untuk mendampingi dan memfasilitasi penyusunan perencanaan hingga nanti sampai pada implementasi.

Metode: Metode pendekatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Wisata Towale ini menggunakan pendekatan pendampingan dan fasilitasi dalam menyusun perencanaan pengembangan Desa Wisata Towale. Hasil: Hasil pendampingan dan fasilitasi perencanaan desa mengfokuskan pada peningkatan daya tarik wisata dan pengembangkan usaha wisata desa sebagai nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

Kesimpulan: Identifikasi Potensi daya tarik wisata di Desa Towale adalah Pantai Karampuana, Kain Tenun Tradisional, Masjid Tua Auliya, Bulava Pongeo dan komunitas sepeda ontel.

Kata kunci:

Desa Wisata;

Ekonomi Desa;

Masa Pandemik.

Pendampingan;

Perencanaan.

A B S T R A C T Keyword:

Economy village;

Mentoring;

Pandemic Period;

Planning;

Tourism Village.

Background: The impact of the Pandemic, which is very pronounced in the tourism sector, requires the government, actors and scholars to be able to adapt and plan tourism development in accordance with current conditions. The tourist village is the possible alternative for tourism; considering that the mobilization of tourists is still local-oriented, the community's involvement in this tour is very high. The government and village communities are required to be able to formulate strategic plans in developing village tourism; given the limited resources they have, the role of academics is needed to assist and facilitate the preparation of projects until they arrive at implementation. Method: This community service approach in the Towale Tourism Village uses a mentoring and facilitation system in planning the development of the Towale Tourism Village. Result: The results of village planning assistance and facilitation focus on increasing tourist attraction and developing village tourism businesses as economic added value for the community. Conclusion: Potential tourist attractions in Towale Village are Karampuana Beach, Traditional Woven Fabric, Auliya Old Mosque, Bulava Pongeo and ontel bike community.

© 2021 by authors. Lisensi Jurnal Solma, UHAMKA, Jakarta. Artikel ini bersifat open access yang didistribusikan di bawah syarat dan ketentuan Creative Commons Attribution (CC-BY) license.

(2)

Jurnal SOLMA, 10 (03), pp. 563-570; 2021

PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemic covid-19, hampir 85 persen industri pendukung pariwisata seperti hotel, rumah makan, travel agen, dan usaha hiburan lumpuh atau tidak beroperasi. Sebesar 90 persen lebih Agen perjalanan wisata bahkan telah membatalkan kunjungan wisata baik domestik maupun internasional. Dampaknya adalah pertumbuhan ekonomi sektor ini tidak hanya stagnan tapi mengalami penurunan yang cukup signifikan, hal ini tidak hanya berlaku hanya di Indonesia namun hampir seluruh negara yang terdampak covid-19. Kunjungan wisata di hampir semua destinasi di Indonesia (Dwina, 2020).

Upaya menghadapi perubahan tatanan hidup baru atau era new normal, pada seluruh aspek berkehidupan juga termasuk perubahan dalam pengelolaan dan orentasi pasar wisata yang juga berubah preferensinya. Pemerintah dalam pembangunan pariwisata telah merubah orentasi pasar dan pengembangan destinasi wisata ke arah pariwisata berbasis masyarakat, meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menjalankan pariwisata. Pendekatan pengembangan wisata alternatif sesuai dengan kondisi saat ini adalah desa wisata (Jumadi, 2020)

Desa Wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku (Nuryanti, 1996). Inskeep (1991) juga mengatakan bahwa desa wisata merupakan bentuk pariwisata, dimana wisatawan dalam kelompok kecil tinggal di dalam atau di dekat kehidupan tradisional atau di desa-desa terpencil dan mempelajari kehidupan desa dan lingkungan setempat. Keberadaan desa wisata dapat menumbuhkan ekonomi lokal yang saat ini mengalami penurunan, melalui kegiatan usaha yang berorientasi pada wisata akan dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat desa, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Dalam kaitannya dengan partisipasi masyarakat pada pariwisata desa (Timothy 1999), melihat perspektif partisipasi masyarakat dalam pariwisata ada dua yaitu partisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan berkaitan dengan manfaat yang diterima masyarakat dari pembangunan pariwisata. Wearing & Mc Donald (2002) bahkan berpendapat bahwa tingkat penerimaan dan dukungan masyarakat lokal sangat mempengaruhi keberhasilan pengembangan desa wisata. Nugroho (2018) menyatakan bahwa sesungguhnya masyarakat lokal yang akan menyediakan sebagian besar atraksi sekaligus menentukan kualitas produk wisata.

Desa Towale merupakan salah satu desa yang telah di tetapkan oleh pemerintah Kabupaten Donggala sebagai desa wisata pada Tahun 2019. Potensi wisata yang banyak dimiliki oleh Desa Wisata Towale menjadi salah satu pertimbangan Towale dijadikan salah satu desa wisata di Kabupaten Donggala. Selain daya tarik hal terpenting yang dimiliki oleh Desa Towale adalah tingginya motivasi dan keinginan masyarakat berpartisipasi dalam mengembangkan desa wisata di Towale.

Pembangunan desa wisata tentunya tidak hanya berhenti pada keinginan atau kemauan, tapi lebih dari itu adalah kemampuan dalam mengelola desa wisata menjadi lebih menarik dan berkesinambungan. Hal ini yang dirasakan masih diperlukan penguatan bagi sumberdaya manusia di desa untuk melakukan proses perencanaan pengembangan desa wisata di Desa Towale. Konsep triple helix yaitu cendekiawan (intellectuals), bisnis (business) dan pemerintah (government) dianggap mampu meningkatkan kreativitas, ide dan skill (Dzisah & Etzkowitz, 2008).

(3)

Jurnal SOLMA, 10 (03), pp. 563-570; 2021

rencana pengembangan desa wisata akan dapat meningkatkan kualitas perencanaan pengembangannya.

MASALAH

Bagaimana perencanaan dan pengembangan potensi wisata yang banyak dimiliki oleh Desa Wisata Towale. Tantangannya belum terpenuhi kualitas sumberdaya manusia untuk mengelola desa wisata di Towale. Kebutuhan masyarakat Towale adalah pendampingan dalam perencanaan pengembangan desa wisata di Desa Towale?

METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan pendampingan dalam perencanaan pengembangan desa wisata di Desa Towale dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Tahapan pertama mendampingi proses identifikasi potensi wisata dan potensi usaha wisata di Desa Towale. Pada tahap ini bersama masyarakat melakukan observasi dan wawancara dalam mengumpulkan data

2. Tahap kedua mendampingi perencanaan peningkatan daya tarik wisata dan pengembangan usaha wisatanya. Pada tahap ini dilakukan FGD bersama unsur lembaga desa, tokoh masyarakat dan pelaku usaha dan BUMDES untuk bersama-sama menetapkan rencana pengembangan desa wisata

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pendampingan perencananan pengembangan desa wisata ditujukan kepada unsur lembaga desa, tokoh masyarakat dan pelaku usaha dan BUMDES di Desa Wisata Towale. Dalam proses pendampingan penyusunan recana peningkatan daya tarik dan pengembangan usaha wisata di Desa Wisata Towale, dilakukan terlebih dahulu sosialisasi desa wisata dan peran masyaralat dalam mengembangkan desa wisata. Selain itu materi tentang dampak ekonomi dari perkembangan wisata juga dipaparkan oleh tim pengabdian masyakat untuk menjadi motivasi masyaralat merencanakan pembangunan wisata di Desa Towale.

Gambar 1. Pelaksanaan Sosialisasi dan FGD Rencana Peningkatan Daya Tarik Wisata Desa Towale

(4)

Jurnal SOLMA, 10 (03), pp. 563-570; 2021

Gambar 2. Pendampingan pada komunitas sepeda ontel

Gambar 3. Pendampingan pada lembaga desa Towale

Identifikasi Potensi daya tarik wisata di Desa Towale

Dari hasil pendampingan indentifikasi key informan dari unsur lembaga desa, tokoh masyarakat, pelaku usaha dan BUMDES, diperoleh potensi melalui observasi dan wawancara di Desa Towale. Berikut beberapa potensi destinasi di Desa Wisata Towale:

1. Pantai Karampuana

Pantai dengan panjang pantai yang sangat panjang, dan bibir pantai yang yang luas ketika pasang surut. DTW ini menawarkan keindahan pantai yang masih alami dan terdapat pulau kecil di depan pantai. Pantai ini belum di kelola oleh pemerintah desa, namun memiliki potensi menjadi wisata unggulan desa. Pantai Karampuana dapat terhubung dengan beberapa destinasi pantai seperti Pantai Hayalan, Kirana dan Pusentasi. Pantai dengan bibir pantai yang cukup panjang. Terdapat hutan mangrove dan lokasi camping ground di belakangnya dan terdapat karang tinggi yang jaraknya tidak jauh dari pantai, yang dapat menjadi daya tarik tersendiri di pantai ini. Sarana berupa gazebo sederhana yang sudah tidak terawat, dan belum ada sarana wc umum serta warung makan disekitarnya

2. Kain Tenun Tradisional

Desa Towale merupakan pusat perkembangan industri kerajinan tenun tradisional kain Subi. Terdapat 129 pelaku usaha yang sudah berjalan. Telah mendapat pembinaan dari beberapa instansi. Bantuan BI dalam pengembangan usaha menyediakan 5 rumah produksi dan 1 buah galeri atau showroom bagi produk tenun. Saat ini kelompok usaha tenun Yamamore telah berupaya menjadikan kerajinan tenun menjadi daya tarik wisata desa.

3. Masjid Tua Auliya

(5)

Jurnal SOLMA, 10 (03), pp. 563-570; 2021

4. Bulava Pongeo

Kegiatan budaya atau adat yang diselenggarakan oleh pemerintah desa serta dewan adat di Desa Towale berupa memandikan Emas. Dilakukan setiap Maulid Nabi penyelenggaraan acara ini menjadi acara rutin tiap tahun dan dikuti oleh unsur pemerintah kabupaten dan dewan adat Kabupaten Donggala

5. Komonitas Sepeda Ontel

Komunitas pecinta sepeda onthe berpusat di Desa Towale. Beberapa event sepeda onthel seriing diadakan khususnya untuk mendukung Donggala sebagai kota wisata dan Donggala Heritage. Keberadaan komunitas ini sangat mendukung wisata desa sebagai sarana transportasi wisata di desa.

Rencana peningkatan daya tarik dan Pengembangan Desa Wisata Towale

Berdasarkan hasil FGD yang dilakukan bersama pemerintah desa, karang taruna, Pokdarwis, Komunitas sepeda ontel towale, Kelompok tenun, ketua adat dan beberapa perwakilan masyarakat berjumlah 30 orang, pendampingan dengan mengadakan diskusi tentang program pengembangan Desa Wisata, dihasilkan beberapa rencana peningkatan daya tarik dan pengembangan usaha wisata di Desa Towale sebagai berikut:

1. Peningkatan daya tarik wisata Pantai Karangpuana

Upaya meningkatkan daya tarik wisata dan pengembangan usaha wisata pada Pantai Karampuana di tetapkan beberapa aktivitas sebagai berikut:

a) Penyediaan area parkir

Kawasan parkir merupakan fasilitas penunjang bagi pengunjung, kawasan parkir juga merupakan elemen terdepan bagi penyambutan wisatawan, kesan kawasan parkir yang baik dan rapi akan menenangkan wisatawan menikmati kegiatan dan hiburan yang disediakan dalam desa wisata ini. Koridor pepohonan yang menyambut para tamu dan mengarahkan mereka ke arah pantai.

b) Utilisasi Kolam laguna untuk kegiatan pemacingan dan kegiatan wisata air c) Penyediaan fasilitas flying fox di puncak karang

Wisata flying fox pada kawasan pantai menghubungkan antara pulau karang dengan pantai, olah raga ini merupakan olahraga extreme ringan hingga dapat di nikmati oleh seluruh keluarga.

d) Pembangunan Anjungan Pantai

Anjungan pantai yang di bangun merupakan salah satu kunci dari kegiatan wisata di desa ini. Dengan pantai yang cukup luas, anjungan ini akan menjadi pusat perhatian wisatawan, dan merupakan lokasi ideal untuk berhenti menikmati puncak kegiatan liburan mereka.

2. Peningkatan Daya Tarik Wisata Tenun Subi

Tenun Subi merupakan salah satu kerajinan tradisional utamanya Desa Towale Kabupaten Donggala yang sudah terkenal dengan ciri khas tersendiri yang juga terkenal dengan nama Buya Sabe. Berikut rencana aktivitas peninngkatan daya tarik dan pengembangan usaha wisata Tenun Subi Towale

a) Pembuatan Paket Wisata (Tour) Tenun Subi Desa Towale

Paket wisata (tour) Tenun Subi Desa Towale merupakan perjalan wisata dengan satu atau beberapa tujuan kunjungan yaitu belajar tenun, belajar pewarnaan benang untuk bahan

(6)

Jurnal SOLMA, 10 (03), pp. 563-570; 2021

kain tenun subi, sejarah alat tenun, sejarah motif (corak) tenun subi dan belajar membuat oleh-oleh dari kain tenun subi.

b) Wisata Pembuatan Oleh-Oleh Kain Tenun Subi

Masyarakat meyiapkan produk kain tenun subi sebagai produk oleh-oleh yang nantikan akan dibawa oleh wisatawan sebagai kenanng-kenangan.

3. Peningkatan Daya Tarik Wisata Wisata Mesjid Auliya

Sebagai peninggalan bersejarah sejak Tahun 1813, Masjid Auliya hasil FGD dalam merencanakan pengingkatan daya tarik heritage ini adalah sebagi berikut.

a) Pembuatan Taman Sekitar Masjid

Untuk meningkatkan daya tarik sekitar masjid, maka perlu dilakukan redesain landscape taman Masjid bernuansa taman masa lalu tanpa merubah atau renovasi bangunan masjid.

Pembangunan taman masjid dilakukan dengan tujuan untuk memberikan nuansa alami dan menciptakan daya tarik bagi wisatawan

b) Penyediaan Papan Informasi Sejarah Pendirian Masjid

Papan informasi ini sangat diperlukan untuk menjadi sarana edukasi dan daya tarik bagi wisatawan yang datang di DTW Masjid Tua. Informasi berisikan tentang :

1) Sejarah masuknya Islam di Tanah Donggala

2) Tokoh-tokoh pembawa ajaran Islam yang ada di Donggala 3) Sejarah pendirian Masjid

4) Sejarah renovasi/perbaikan masjid

5) Aktivitas/kegiatan masyarakat yang di laksanakan di Masjid

c) Penyediaan Foto-Foto atau bukti sejarah pembuatan dan kegiatan keagamaan di Masjid.

Untuk meningkatkan daya tarik masjid perlu di tampilkan foto-foto berkaitan dengan kondisi awal masjid, perubahannya hingga kondisi saat ini. Selain itu foto aktivitas keagamaan dan budaya yang diselenggarakan di masjid juga dapat menjadi daya tarik wisatawan.

d)Rehabilitasi Sumur Dua Rasa

Salah Satu Daya tarik masjid adalah keberadaan sumur dua rasa, hal yang menarik dari sumur ini adalah perbedaan rasa air dari dua sumur yang jaraknya sangat berdekatan atau sekitar 3 meter antar sumur.

4. Peningkatan Daya Tarik Wisata Sepeda Ontel

Upaya menjadikan komunitas pencinta sepeda ontel di Desa Towale menjadi salah satu daya tarik wisata desa, melalui FGD ditetapkannya beberapa rencana pengembangan daya tarik ini sebagai berikut:

a. Penyewaan sepeda ontel bagi wisatawan

Para wisatawan dapat menyewa sepeda ontel untuk mengunjungi beberapa obyek wisata yang ada di kawasan desa Towale.

b. Ojek sepeda ontel bagi wisatawan

Wisatawan dapat menggunakan jasa sepeda ontel, dengan berperan sebagai penumpang menuju kawasan wisata, sambil dipandu oleh pemandu wisata yang mengendarai sepeda ontel.

(7)

Jurnal SOLMA, 10 (03), pp. 563-570; 2021

Banua atau rumah digunakan sebagai tempat berkumpulnya sepeda, sehingga wisatawan dapat menemukan sepeda sepeda tua pada spot ini. Wisatawan di tempat ini dapat menyewa sepeda untuk dipergunakan di area kawasan wisata. banua sepeda ontel yang dapat dibangun di beberapa tempat, sehingga pengguna/penyewa dapat mengembalikan sepeda di berbagai banua sepeda ontel yang ada di area wisata.

e. Pembuatan jalur sepeda.

Dalam konteks ini, selain sarana berupa sepeda tua, maka prasarana jalan juga perlu disiapkan. Dukungan infrastruktur ini akan menjadikan sepeda memiliki arti dalam mendukung pariwisata dalam jangka panjang yang sustaibnable dan mengurangi pencemaran emisi udara.

f. Galeri dan papan informasi sepeda tua.

Tempat ini selain berfungsi sebagai wisata edukasi sepeda tua. Untuk itu perlu dibuatkan informasi tentang sepeda, merk sepeda, tahun keluaran, penggunaan dan sebagainya.

Dengan adanya fasilitas ini, pengunjung bisa membaca dan merefleksikan pemanfaatan sepeda di zaman dahulu.

5. Peningkatan Daya Tarik Wisata Budaya Bulava Mpongeo.

Hasil FGD berkaitan dengan peningkatan dayatarik wisata Bulava Mpongeo di Desa Towale menyimpulkan beberpa agenda sebagai berikut:

a. Penguatan SDM di berbagai level di desa Towale pengetahuan kepariwisataan. Dengan pola ini, maka aktivitas budaya yang sudah lekat, akan dipadukan dengan peningkatan layanan kepariwisataan yang terpadu. Dengan demikian banyaknya pengunjung yang datang di setiap event akan di kelola dengan baik untuk mendapatkan manfaat ekonomi masyarakat secara luas.

b. Penggalian informasi sejarah dan penerbitan buku terkait Bulava Mpongeo. Penggalian informasi dan pembuatan buku sejarah ini memungkinkan adanya dokumentasi tertulis yang dapat menjadi sumber informasi. Dengan demikian terdapat informasi baku yang dapat dijadikan salah satu muatan lokal dalam satuan pendidikan di kawasan ini.

c. Promosi yang kuat, melalui berbagai media, termasuk lomba pembuatan konten wisata berbasis budaya bagi anak muda, yang dapat disebarkan ke berbagai media.

d. Pembuatan kalender wisata budaya yang dipadukan dengan aktivitas budaya lainnya di Kabupaten Donggala. Dengan pola ini, maka Bulava Mpongeo memiliki jejaring aktivitas yang teratur dengan berbagai aktivitas budaya lainnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Identifikasi Potensi daya tarik wisata di Desa Towale adalah Pantai Karampuana, Kain Tenun Tradisional, Masjid Tua Auliya, Bulava Pongeo dan komunitas sepeda ontel.

2. Rencana peningkatan daya tarik dan pengembangan usaha wisata di Desa Towale adalah penyediaan area parkir, utilisasi kolam laguna untuk kegiatan pemacingan dan kegiatan wisata air, penyediaan fasilitas flying fox di puncak karang, pembangunan anjungan pantai untuk peningkatan daya tarik wisata Pantai Karangpuana. Pembuatan Paket Wisata (Tour) Tenun Subi Desa Towale, wisata pembuatan oleh-oleh Kain Tenun Subi untuk peninngkatan daya tarik dan pengembangan usaha wisata Tenun Subi Towale. Pembuatan taman sekitar Masjid, penyediaan papan informasi sejarah pendirian Masjid, penyediaan foto-foto atau bukti sejarah pembuatan dan kegiatan keagamaan di Masjid, rehabilitasi sumur Dua Rasa untuk peningkatan

(8)

Jurnal SOLMA, 10 (03), pp. 563-570; 2021

daya tarik wisata Masjid Auliya. Penyewaan sepeda ontel bagi wisatawan, ojek sepeda ontek bagi wisatawan, sepeda ontel menjadi sarana kendaraan bagi penjaja makanan/minuman yang mobile di kawasan wisata, pembuatan jalur sepeda , galeri dan papan informasi sepeda tua untuk peningkatan daya tarik wisata Sepeda Ontel. Sedangkan untuk peningkatan daya tarik wisata Budaya Bulava Mpongeo adalah penguatan SDM di berbagai level di desa Towale pengetahuan kepariwisataan, penggalian informasi sejarah dan penerbitan buku terkait Bulava Mpongeo. Promosi yang kuat, pembuatan kalender wisata budaya yang dipadukan dengan aktivitas budaya lainnya di Kabupaten Donggala.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada Universitas Tadulako yang telah memberikan dukungan pendanaan pengabdian masyarakat 2021. Ucapan terima kasih dapat juga disampaikan kepada pihak-pihak yang membantu pelaksanaan kegiatan khususnya masyarakat Desa Towale Sulawesi Tengah.

DAFTAR PUSTAKA

Dwina, I. (2020). Melemahnya Ekonomi Indonesia pada Sektor Pariwisata, Akibat Dampak dari Pandemi Covid-19. Socarxiv Papers.

Dzisah, J., & Etzkowitz, H. (2008). Triple helix circulation: the heart of innovation and development. International Journal of Technology Management and Sustainable Development.

https://doi.org/10.1386/ijtm.7.2.101_1

Hidayat, S. (2021). Implementasi Teori Triple Helix Sebagai Strategi Peningkatan Ekonomi Masyarakat Ciamis Pada Sektor Wisata Sejarah Dan Budaya. Jazirah: Jurnal Peradaban Dan Kebudayaan. https://doi.org/10.51190/jazirah.v2i1.6

Inskeep, E. (1991). Tourism Planning: An integrated and sustainable development approach van nosttrand reinhold. In New York. USA.

jumadi, D. (2020). Pariwisata Indonesia Pasca Covid-19 dan Strategi New Normal. Pariwisata Indonesia Pasca Covid-19 Dan Strategi New Normal.

Nugroho, I. (2018). Perencanaan Pembangunan Ekowisata dan Desa Wisata. Bappenas Working Papers. https://doi.org/10.47266/bwp.v1i1.13

Nuryanti, W. (1996). Heritage and postmodern tourism. Annals of Tourism Research.

https://doi.org/10.1016/0160-7383(95)00062-3

Timothy, D. J. (1999). Participatory planning a view of tourism in Indonesia. Annals of Tourism Research. https://doi.org/10.1016/S0160-7383(98)00104-2

Wearing, S., & Mc Donald, M. (2002). The development of community-based tourism: Re-thinking the relationship between tour operators and development agents as intermediaries in rural and isolated area communities. Journal of Sustainable Tourism.

https://doi.org/10.1080/09669580208667162

Referensi

Dokumen terkait

Upaya pengembangan kawasan wisata Pantai Tongaci sebagai objek dan daya tarik wisata (ODTW) sudah dilakukan oleh pihak swasta, khususnya Yayasan Tukik Babel.. Tempat wisata

Metode: Pendekatan yang akan dilakukan adalah dengan memberikan pembelajaran atau pengetahuan tentang pentingnya orang tua, memiliki kemampuan melek media, atau bersikap kritis

Salah satu kebutuhan untuk meningkatkan kualitas para guru di SD Al Qur’an An Nur, adalah pengetahuan tentang Penelitian Tindakan Kelas PTK, karena masih ada beberapa guru yang belum

Melakukan pelatihan dan pendampingan pada guru SMK terkait penggunaan e-filling dan e- petty cash Melalui kegiatan pengabdian ini, diharapkan seluruh guru SMK yang mengajar

Persoalan ini bisa dieksplorasi, misalnya, melalui riset berbasis etnografi-sebuah metode yang sayangnya tidak bisa kami lakukan mengingat keterbatasan waktu penelitian ini KESIMPULAN

Dalam pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi 3 tiga kegiatan pokok yaitu: 1 Implementasi teknik digital drawing dengan konversi gambar kertas menjadi node/curva menggunakan software

Luaran Outcome Luaran yang diharapkan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Unimal ini adalah Petani tambak yang memahami dan mampu untuk mengerjakan media pemberi pakan udang

Jurnal SOLMA, 10 01, 2021 METODE PELAKSANAAN Pengabdian kepada masyarakat yang akan dilaksanakan, terdiri dari empat tahapan kegiatan yaitu: 1 Paparan materi tentang kualitas air