Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan utama dalam pengelolaan sumber daya manusia pasca Revolusi 4.0. Dapat disimpulkan bahwa keberadaan pandemi Covid 19 dan identitas nasional suatu bangsa bisa berbanding lurus atau berbanding terbalik tergantung seberapa siap bangsa tersebut menghadapinya. Ketika jati diri suatu bangsa tertanam kuat dalam diri seluruh konstituen anak bangsa, maka masa sulit ini akan menjadi sebuah keniscayaan yang dapat mengantarkan pada kejayaan bangsa.
Judul
PERAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)/Generasi Muda di Bawah Beban Revolusi Industri 4.0. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode dan pendekatan kualitatif. Revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dengan segala konsekuensinya, industri menjadi lebih kompak dan efisien. Namun ada juga risiko yang mungkin terjadi, seperti berkurangnya sumber daya manusia karena digantikan oleh mesin atau robot.
Kehadiran revolusi industri 4.0 memang membawa serta bisnis baru, lapangan kerja baru, profesi baru yang sebelumnya tidak terbayangkan. Dalam majalah ini, penulis ingin menunjukkan dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap proses manajemen sumber daya manusia. perubahan baru pada sumber daya manusia yang ada untuk juga meningkatkan kualifikasi dan spesifikasi sumber daya manusia yang dibutuhkan. bagaimana perusahaan dapat mengembangkan karyawannya agar tetap bekerja mengikuti perubahan dan tuntutan terkini yang terjadi akibat revolusi industri 4.0. Terdapat sepuluh aspek yang harus diperhatikan oleh manajemen sumber daya manusia dalam menyikapi dan menyikapi Revolusi Industri 4.0, yaitu:.
PERAN KOMPETENSI DALAM MENCIPTAKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKOMPETITIF DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0: TINJAUAN KONSEPTUAL. Hal ini dikarenakan SDM merupakan salah satu sumber daya strategis yang dimiliki suatu organisasi yang harus terus dipupuk dan dikembangkan.
Pendahuluan
Metodologi penelitian
Selain itu, terdapat juga kompetensi konsep diri, ciri-ciri dan motif pribadi yang tersembunyi dan sulit dikembangkan atau dinilai. Permasalahan kinerja PNS seperti masa kerja yang lama, biaya yang mahal, perilaku yang lebih menyerupai pejabat dibandingkan pegawai negeri. Untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang pesat, sumber daya manusia Kementerian Keuangan harus meningkatkan kreativitas, pola pikir, dan kemampuan beradaptasi.
Kementerian Keuangan memiliki jumlah pegawai yang cukup banyak yakni 81.412 orang yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Kunci keberhasilan pengembangan sumber daya manusia tidak hanya terletak pada pelatihan, pendidikan dan rekrutmen, namun juga pada keterampilan. Kompetensi yang dibutuhkan di era kerja 4.0 antara lain peningkatan daya saing melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia karena tanpa kualitas yang baik, jumlah pegawai yang banyak dapat menjadi beban.
Talent diartikan sebagai individu yang dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja organisasi melalui kontribusinya secara langsung atau dengan menunjukkan potensi yang tinggi. Di UEA, manajemen talenta telah menjadi topik penting bagi organisasi yang berfokus pada pendefinisian talenta dan menyelaraskannya dengan strategi, kebijakan, dan praktik SDM. Manajemen talenta didefinisikan sebagai proses dan peluang tambahan yang diberikan organisasi secara strategis kepada sekelompok individu berbakat.
Namun, terdapat tantangan dalam aktivitas manajemen bakat di organisasi UEA, terutama dalam sistem dua tingkat untuk warga negara Emirat dan ekspatriat. Menurut responden, seluruh program dan kegiatan yang diterapkan di rumah sakit UEA untuk pengembangan bakat tidak sejalan dengan tantangan Revolusi Industri 4.0. Sebagian besar responden percaya bahwa talenta harus memiliki kualitas pribadi, manajerial, dan kognitif yang baik agar dapat memberikan dampak positif pada organisasi.
Terdapat kesenjangan strategi pengelolaan talenta dalam strategi dan kebijakan rumah sakit karena belum adanya kebijakan yang mampu menyatukan definisi talenta, memberikan kriteria seleksi yang jelas, dan mempertahankan talenta yang ada.
Pengembangan SDM
Dalam Persaingan Bisnis Industry Kreatif Di Era
Revolusi Industry 4.0
Menemukan strategi yang tepat dalam mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) industri kreatif Indonesia merupakan salah satu aspek penting dalam menghadapi persaingan bisnis di era Revolusi Industri 4.0. 1) Pengembangan lembaga pendidikan dan pelatihan kreatif (2) Pengembangan program studi baru sesuai dengan. kebutuhan dan pengembangan industri kreatif. 3) Memberikan kemudahan bagi lembaga pendidikan dan pelatihan industri kreatif untuk berkolaborasi dengan sesama lembaga pelatihan industri kreatif dalam dan luar negeri.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan upaya untuk membentuk manusia berkualitas yang memiliki kreativitas, keterampilan dan kemampuan kerja, serta loyalitas kerja terhadap suatu organisasi atau perusahaan industri. Menjalankan industri berbasis internet memerlukan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan dan keahlian dalam memahami perangkat internet. Electronic word-of-mouth (e-WOM) pesan apa pun dari komunikasi informal yang ditampilkan kepada konsumen melalui teknologi berbasis Internet yang berkaitan dengan atribut barang, jasa, atau penjual.
Aktivisme sosial media / aktivisme online penggunaan teknologi jejaring sosial untuk mengatur dan mengoordinasikan tindakan di dunia nyata, di mana masyarakat juga tertarik pada isu-isu budaya, sosial, politik, dan nasionalistik. PR Digital penggunaan internet/media sosial untuk bertukar informasi dan berkomunikasi untuk memudahkan pencapaian suatu tujuan. Strategi yang digunakan oleh PR digital adalah: promosi dari mulut ke mulut secara elektronik, buzzer internet, aktivitas media sosial, dan optimasi mesin pencari.
Indonesia secara geografis merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sehingga memerlukan fasilitas transportasi laut yang baik untuk mendukung perdagangan di tingkat nasional dan internasional. Perekonomian Indonesia tidak hanya bergantung pada transportasi darat, namun juga perlu mengembangkan transportasi laut sebagai salah satu elemen penting dalam perdagangan untuk memperkuat perekonomian negara. Untuk mencapai tujuan tersebut harus didukung oleh infrastruktur yang memadai baik sarana, prasarana, dan sarana, serta sumber daya manusia yang kompeten agar pelabuhan dapat dioperasikan secara efektif.