• Tidak ada hasil yang ditemukan

Itulah yang lebih baik dan lebih bagus kesudahannya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Itulah yang lebih baik dan lebih bagus kesudahannya"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

Setelah diteliti dan diperiksa kembali, disertasi ini memenuhi syarat untuk dapat dipertanggungjawabkan kepada tim penguji disertasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya.

Rumusan Masalah

Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain (Baron & Byrne, 1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001:68). Perilaku sosial seseorang merupakan suatu sifat relatif dalam bereaksi terhadap orang lain dengan cara yang berbeda-beda.

Konsep Pola Perilaku Sosial Budaya

Adanya perubahan sosial budaya secara langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Davis dan Cohen (dalam Darusman, 1995:70) mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat.

Konsep tentang Transmigrasi

Pengertian transmigran menurut Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1972 tentang Geografi Kependudukan (Trisnaningsih, 1998: 60) adalah: “Setiap warga negara Republik Indonesia yang secara sukarela dimukimkan kembali atau dipindahkan dari suatu daerah padat penduduk yang ditentukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia. dari Indonesia untuk kepentingan pembangunan nasional atau sebab-sebab lain yang dianggap perlu oleh negara”. Dari uraian di atas diketahui bahwa transmigrasi adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang dengan sukarela berpindah atau berpindah dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya untuk tujuan tertentu. tujuan pembangunan.

Suku Jawa di Daerah Transmigrasi

Transmigrasi dapat berupa transmigrasi umum dan transmigrasi spontan (swakarsa) adalah transmigrasi yang pelaksanaannya ditanggung oleh yang bersangkutan atau pihak lain selain pemerintah Republik Indonesia. Bantuan yang diberikan kepada peserta transmigrasi umumnya meliputi biaya perjalanan, akomodasi, lahan seluas 2 hektar dan biaya hidup hingga para transmigran mendapatkan hasil panen pertama. Lebih lanjut Muhardi membedakan transmigrasi menjadi beberapa jenis, antara lain: (1) Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung pemerintah.

Pada umumnya transmigran berasal dari daerah padat penduduk, daerah kekeringan atau bencana alam, (2) Transmigrasi mandiri, yaitu transmigrasi berdasarkan keinginan sendiri dari transmigran, dan pemerintah hanya memberikan bantuan berupa tanah, fasilitas kesehatan, pertanian. peralatan dan benih. Orang Jawa yang dimaksud adalah mereka yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat Jawa meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan satu kesatuan kehidupan.

Kebudayaan Jawa berkembang seiring dengan menyebarnya penduduk etnis Jawa ke berbagai belahan dunia sejak masa penjajahan Belanda hingga saat ini. Dilihat dari struktur bahasa yang digunakan masyarakat Jawa Tengah, anak-anak tidak bebas mengungkapkan pendapatnya kepada orang tuanya. Seharusnya mereka menggunakan bahasa yang lebih halus, artinya orang tua sangat sulit mendidik anaknya agar berperilaku sopan terhadap orang yang lebih tua.

Konsep tentang Kebudayaan 1. Pengertian kebudayaan

Manifestasi Kebudayaan Menurut para ahli, nenek moyang suku Melayu, Bugis, Makassar, Bali, Sunda, dan Jawa adalah suku Deutero-Melayu yang berasal dari wilayah Vietnam. Di Jawa Tengah terdapat banyak keraton megah, misalnya Keraton Cirebon, Keraton Surakarta, dan Keraton Jogjakarta (secara geografis terletak di Jawa Tengah, meski secara administratif berbeda). Faktor keberagaman budaya keluarga Jawa Tengah juga dibayangi oleh kemegahan masa lalu, seperti keberadaan candi.

Keberadaan keraton dan candi menunjukkan bahwa masyarakat Jawa pada masa itu dipimpin oleh seorang raja atau pemuka agama atau raja yang juga seorang pemuka agama. Penelitian di Jawa Timur telah menemukan fosil manusia yang mungkin menunjukkan bahwa Jawa Timur pernah dihuni oleh manusia yang sangat purba, khususnya di Lembah Sungai Brantas. Dengan demikian, dahulu kala sejak zaman Pleistosen, wilayah Jawa Timur dihuni oleh manusia dan wilayah Brantas merupakan wilayah utama tempat tinggal orang-orang zaman dahulu di Jawa Timur.

Bahasa daerah di Jawa Timur berkembang tidak hanya sebagai media komunikasi, tetapi juga sebagai ekspresi seni dan wadah budaya. Bahasa Jawa tidak hanya digunakan oleh masyarakat Jawa yang tinggal di Jawa Timur, tetapi juga digunakan oleh suku-suku yang tinggal di Jawa Tengah dan daerah lain yang berpenduduk Jawa. Dialek yang terdapat di Pulau Jawa yaitu dialek Madiun, Malang, Banyuwangi (orang Osing), Gresik dan Bojonegoro-Tuban, Surabaya dan Tengger. Seperti halnya bahasa Jawa, bahasa Madura juga mempunyai tingkatan bahasa dan dialek.

Kerangka Pikir

Kudus, makanan khasnya adalah dodol (jenang suci); Semarang, makanan khasnya adalah wingko babat; Gudeg makanan khas Yogyakarta; Hidangan khas Magelang adalah gethuk; Makanan khas Bantul adalah terasi, makanan khas Banyumas adalah keripik tempe, dan makanan khas Brebes adalah telur luar negeri. Dalam aspek ini guru memegang peranan penting sebagai sosok yang dapat mempengaruhi pembentukan perilaku sosial siswa karena beliau akan mempunyai pengaruh yang signifikan dalam mengarahkan siswa dalam melakukan sesuatu. Mereka hanya mengalami kendala pada bahasa daerah, khususnya peserta yang berasal dari luar Makassar.

Misalnya seseorang yang berasal dari daerah pesisir atau pegunungan yang terbiasa berbicara dengan suara keras, perilaku pergaulannya juga terkesan kasar ketika berada di lingkungan setempat yang terbiasa berbicara dengan lembut dan halus serta Tatanan Budaya sebagai tempatnya. tempat munculnya perilaku dan pemikiran sosial, misalnya yang muncul. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menyimpang dari penyelidikan naturalistik yang hasilnya tidak diperoleh dari prosedur perhitungan statistik. Namun penelitian kualitatif adalah sebuah tradisi khusus dalam ilmu-ilmu sosial yang pada dasarnya didasarkan pada pengamatan terhadap orang-orang di wilayah mereka sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa mereka sendiri dan dalam kaitannya dengan bahasa tersebut.

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memperoleh pemahaman umum tentang realitas sosial dari sudut pandang partisipan. Maleong (2002; 6) berpendapat bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena apa saja yang dialami subjek penelitian, seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Karena diketahui bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengacu pada landasan filosofis fenomenologis, yang unsur utamanya adalah pemahaman mendalam dari sudut pandang objek yang diteliti, maka desain komposit juga harus memungkinkan penggunaan landasan tersebut.

Waktu dan Lokasi Penelitian

Sasaran Penelitian

Instrument Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara Hadari Nawawi merupakan upaya mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama wawancara adalah kontak tatap muka langsung antara pencari informasi (interviewer atau pemburu informasi) dan sumber informasi (orang yang diwawancarai).

Teknik Analisis Data

Bagaimana keberadaan suku Jawa di Kota Makassar

Masyarakat Jawa Tengah sangat bangga dengan nenek moyangnya, misalnya “Karnaval Laksamana Cenho” di Semarang, Sekaten di Yogyakarta, dan upacara di Keraton Surakarta. Selain itu masyarakat Jawa juga mempercayai suatu kekuatan yang disebut dengan kesakten, seperti mempercayai roh nenek moyang, makhluk halus, jin, benda suci dan lain sebagainya. Berprofesi sebagai pedagang eceran, istri Ketua RT III yang mayoritas wilayah suku Makassar ini sudah lama berinteraksi dengan masyarakat Jawa.

Sejak tahun 1974 ia tinggal di Desa Daya, sehingga dapat dikatakan para informan sangat mengenal bahasa Jawa. Dengan memiliki benda-benda tersebut, masyarakat Jawa merasa hidupnya aman karena terlindungi dari kemungkinan hal-hal jahat, seperti gangguan setan, santet, santet, tasbih, dan lain sebagainya (Wawancara 5 Oktober 2014). Dari Masa Hamil Sampai Meninggal “Adat sangat kental ketika ada anggota keluarga yang meninggal, ia tetap menggunakan adatnya, misal ada orang jawa yang meninggal, tetap menjaga budaya aslinya.

Selanjutnya, orang yang memberikan deskripsi juga harus memperhatikan latar belakangnya. Misalnya saja masyarakat Jawa yang terkenal dengan ilmu kebatinan, hal ini patut diwaspadai. Misalnya saja masyarakat Jawa yang terkenal dengan ilmu mistisnya, terutama bagi yang menganutnya (Wawancara 13 Oktober 2014). Masyarakat Jawa mempunyai banyak sekali pakaian adat seperti baju adat mandiri, baju adat Yogyakarta dan baju adat Surakarta. Masyarakat Jawa percaya akan adanya kekuatan diluar itu yang dikenal dengan nama kesakten.

Pembahasan

Tujuan utama transmigrasi di Indonesia adalah untuk pemerataan penduduk dari pulau-pulau padat penduduk ke pulau-pulau berpenduduk jarang. Menurut sejarah, program transmigrasi pertama kali diselenggarakan oleh pemerintah kolonial Belanda pada masa kolonial dengan nama kolonialisme pertanian. Saat itu pemerintah kolonial Belanda secara tidak langsung menerapkan model transmigrasi dengan membawa banyak penduduk asli untuk melakukan ekspansi ke pulau-pulau yang mempunyai potensi sumber daya alam yang besar seperti Sumatera dan Kalimantan.

Atau pembantu untuk menjaga kebun karet, merawat dan membersihkannya. Secara historis, penduduk asli ini awalnya bekerja sebagai pembantu dan nelayan. Dalam hal ini dimana orang jawa berada, akan selalu dikerjakan dan dibuat. Ciri lain yang tidak bisa ditinggalkan adalah sifat gotong royong atau gotong royong terhadap sesama manusia di lingkungannya, apalagi jika kita berkunjung ke pelosok suku jawa, dimana gotong royong akan selalu terlihat dalam segala aspek kehidupan, baik itu suasana suka atau duka.

Bagaimana eksistensi masyarakat Jawa begitu kuat dipertahankan hingga pola-pola tersebut masih digunakan dalam kehidupan hingga saat ini. Seperti yang telah kita ketahui, penduduk Jawa menyebar hingga ke Amerika yaitu di Suriname pada masa penjajahan Belanda. Nilai-nilai masyarakat Jawa tradisional tidak lepas dari mitos-mitos kehidupannya. Sebagian besar masyarakat Jawa yang tergabung dalam kelompok santri Islam terbuka memadukan beberapa konsep dan cara berpikir Islam dengan pandangan asli tentang alam dan dunia gaib yang disebut Islam Kejawen atau Abangan Islam. Keyakinan mereka erat kaitannya dengan keyakinan mereka akan bimbingan dan pertolongan gaib. roh leluhur seperti dewa, sehingga menimbulkan perasaan beragama dan aman.

Kesimpulan

Berbagai ragam budaya yang terdapat di Provinsi Sulawesi Tengah patut untuk dijaga dan dilestarikan. Budaya Kemanusiaan dan Lingkungan. http://www.google.co.id/social-cultural-Sulawesi-Tengah/ diakses pada 7 Oktober 2011. http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/ 1992756 -impact-change-socio -cultural/#ixzz1bCRgQoGU diakses pada 10 Oktober 2011 http://www.scrib.com/doc.24943645/perkembangan-Budaya-Jawa. Salim,) Dampak Perubahan Sosial Budaya” dalam http://id.shvoong.com/social-scences/sociologi/1992756-dampak-dinding-socio-cultural change/#ixzz1bCRgQoGU diakses pada 10 Oktober 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan konsultasi kepada orang-orang yang memiliki pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang baik dan memadai dalam mengatasi permasalahan yang ditemui