• Tidak ada hasil yang ditemukan

[J-Linears] Submission Acknowledgement

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "[J-Linears] Submission Acknowledgement"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Di bawah ini kami kirimkan file hasil evaluasi 2 (dua) orang reviewer artikel #8237 yang berjudul Desain Ruang Rumah Penyandang Disabilitas. Di bawah ini saya posting artikel #8237 berjudul "Desain Ruang Rumah Hunian untuk Penyandang Disabilitas" yang telah saya kerjakan ulang atau perbaiki berdasarkan hasil review terakhir reviewer. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang menekankan pada perancangan elemen hunian berdasarkan karakteristik komunitas penyandang disabilitas serta standar dimensi dan bentuk ruang yang dibutuhkan bagi penyandang disabilitas.

Menurut Misbach (2012), penyandang disabilitas adalah seseorang yang mempunyai keterbatasan fisik, jasmani, dan ortopedi. Untuk menunjang kekurangan tersebut diperlukan fasilitas yang memadai agar penyandang disabilitas dapat beraktivitas sebagaimana layaknya orang normal. Dalam suatu rumah yang salah satu anggota keluarganya mempunyai disabilitas fisik, khususnya penyandang disabilitas, maka diperlukan fasilitas yang dapat memudahkan aktivitasnya sehari-hari.

Elemen yang juga diperhatikan adalah lantai rumah yang relatif anti licin untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penyandang disabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan elemen desain yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas pada rumahnya. Unsur-unsur tersebut didasarkan pada ergonomi dan standar pengembangan mengenai dimensi, kemiringan lereng, unsur keselamatan lalu lintas, bentuk ruang interior dan lain-lain.

Elemen desain tersebut dapat memfasilitasi pergerakan dan aktivitas penyandang disabilitas, sehingga mereka mempunyai kesempatan yang sama dengan orang normal meskipun memiliki keterbatasan fisik.

METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perlu dipahami bahwa dalam perencanaan dan perancangan hunian bagi penyandang disabilitas perlu memperhatikan standar penggunaan kursi roda dan ruang geraknya. Kursi roda merupakan salah satu alat yang digunakan untuk bergerak dalam suatu ruangan, sehingga dimensinya harus diperhitungkan dalam perencanaan ruang dan sirkulasi. Pengguna kursi roda penyandang disabilitas memiliki ruang kursi roda yang pergerakannya tidak fleksibel tanpa kursi roda.

Dimensi manuver putaran penuh minimal panjang 160 cm, bukaan pintu tanpa manuver mempunyai jarak ruang 30 cm, manuver tegak lurus atau 90o mempunyai dimensi lintasan 110 cm dan lintasan dengan dimensi minimal 160 cm. Di bawah ini adalah gambar dimensi ruang manuver kursi roda. Jangkauan maksimal pengguna kursi roda adalah 130 cm, jangkauan pengoperasian alat dari samping 70 cm dan dari depan 105 cm. Gambar di bawah menjelaskan dimensi tata letak dan pengoperasian peralatan bagi pengguna kursi roda. Bagi penyandang disabilitas, garasi ini memiliki beberapa perbedaan, mulai dari material, standar manuver kursi roda.

Hal ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penyandang disabilitas saat beraktivitas dengan kursi roda. Sedangkan kemiringan tanjakan di luar gedung maksimal 6°; (b) lebar minimum ramp adalah 95 cm tidak termasuk tepi pengaman, dan 120 cm termasuk tepi pengaman; dan (c) tempat pendaratan pada awal dan akhir tanjakan harus bersih dan rata dengan ukuran minimal 160 cm untuk memudahkan pergerakan kursi roda. Penyandang disabilitas bersirkulasi dengan menggunakan kursi roda, sehingga desain pintu masuk dan keluar menyesuaikan dengan lebar kursi roda dan kenyamanan sirkulasi pengguna.

Desain pintu ini tidak seperti pintu pada umumnya, pada bagian bawah pintu ini harus dilengkapi dengan pembatas pengaman terhadap benturan kursi roda. Perlu diperhatikan bahwa bathtub-shower ini memerlukan ruang transisi yang cukup pada saat pengguna keluar dari kursi roda dan meletakkan kursi roda agar tidak basah terkena air. Posisi dan letak pegangan tangan mudah dikenali dan dijangkau oleh pengguna kursi roda, hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna kursi roda dalam bergerak di sekitar kamar mandi.

Ketinggian di sisi kanan untuk menopang tubuh saat bangun dari kursi roda dan di sisi kiri saat bangun dari toilet. Fungsinya untuk menopang tubuh penggunanya, sehingga dudukannya harus memiliki konstruksi yang kuat untuk mencegah kecelakaan bagi pengguna kursi roda. Railing dipasang pada tempat tidur untuk menahan dan menopang tubuh pengguna saat berpindah dari kursi roda ke tempat tidur atau sebaliknya.

Gambar 3 Dimensi Kursi Roda
Gambar 3 Dimensi Kursi Roda

KESIMPULAN

Lantai tidur memiliki desain yang hampir sama dengan ruangan lainnya, yaitu penutup lantai anti slip. Hal ini dapat diaplikasikan dengan menggunakan keramik yang memiliki tekstur kasar dan tidak menyebabkan licin jika terkena air atau benda cair lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Perbedaan desain ini terletak pada dimensi ruang geraknya dan furniturnya juga dirancang berdasarkan keterbatasan ruang geraknya. Munasari, “Kajian Elemen Aksesibilitas Ramp (Bagi Penyandang Disabilitas) Pada Fasilitas Umum Fakultas Teknik UNNES,” Indonesia. Desain ruang perumahan penyandang disabilitas I Wayan Rio Wardana1, I Gede Eka Budiarta2, *I Kadek Merta Wijaya3.

ABSTRAK: Disabilitas dipahami sebagai suatu keadaan kecacatan atau kecacatan yang bersifat fisik, psikis, intelektual dan intelektual, yang berbeda dengan orang normal pada umumnya. Pembatasan ini biasanya menghambat kebebasan bergerak para penyandang disabilitas dan memerlukan bantuan dari orang normal. Untuk meningkatkan rasa percaya diri penyandang disabilitas, diperlukan solusi desain hunian yang sesuai bagi pengguna disabilitas.

Kegiatan yang sering dan teratur dilakukan oleh penyandang disabilitas adalah di dalam rumah, sehingga perancangan rumah penyandang disabilitas memerlukan suatu bentuk desain yang menyesuaikan ergonomi dan elemen ruang yang dapat membantu pergerakan dan aktivitas penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan konsep desain rumah penyandang disabilitas yang digambarkan dalam elemen spasial yang digunakan untuk memudahkan pergerakan dan aktivitas penyandang disabilitas. Hasil akhir dari penelitian ini adalah perancangan elemen berupa jalan masuk, garasi, kamar tidur dan kamar mandi.

These restrictions usually hinder the mobility of disabled people and require assistance from normal people. To increase the confidence of the definable, we need a residential design solution suitable for disabled users. The activities that are regularly and regularly performed by the disabled are at home, so the design for the definable house requires a structure that adapts to the ergonomics and space elements that can help the movement and activities of the disabled.

The purpose of this study is to prepare a design concept for a definable home, which is described in terms of spatial elements that are used as facilitators for disabled people's movement and activities. The method used is descriptive qualitative, which emphasizes the design of housing elements based on the characteristics of the disabled community, the educational standard and the form of space for the physically disabled. The final result of this research is the design of elements such as a ramp, garage, bedroom and bathroom.

PENDAHULUAN

Kecacatan jasmani merupakan istilah lain dari kecacatan jasmani, berbagai jenis kelainan jasmani yang berkaitan dengan kemampuan motorik dan berbagai gejala penyertanya yang menyebabkan seseorang mengalami hambatan dalam mengikuti pendidikan sebagaimana orang normal, serta dalam proses memperhatikan lingkungannya. Khusus bagi penyandang disabilitas yang beraktivitas dengan kursi roda, diperlukan akses yang memudahkan penyandang disabilitas untuk memasuki pekarangan rumah yang terdapat kursi roda [7]. Standar ruangan bagi penyandang disabilitas adalah dengan lebar pintu minimal 100 cm untuk memudahkan pengguna kursi roda keluar masuk, dengan bukaan pintu 180°, sirkulasi tangan bagi pengguna kursi roda 150 cm, dengan sirkulasi minimal bagi pengguna kursi roda adalah 120 cm [8].

Menjadikan rumah yang ramah terhadap penyandang disabilitas berarti menciptakan rumah yang nyaman, aman dan fungsional bagi semua orang, tidak hanya bagi penyandang disabilitas, tetapi juga bagi orang lanjut usia, anak-anak, orang hamil dan juga orang sakit. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006, perumahan bagi penyandang disabilitas didasarkan pada fasilitas dan aksesibilitas, meliputi beberapa hal: Selain itu, perlu juga disediakan fasilitas bagi penyandang disabilitas di rumah tempat tinggal. Untuk rumah yang memiliki lebih dari satu lantai, diperlukan akses landai untuk memudahkan penyandang disabilitas untuk mencapai lantai satu atau lebih. pegangan tangan atau railing di titik mana pun di rumah dapat memudahkan penyandang disabilitas.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan elemen desain yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas fisik pada rumahnya. Unsur-unsur tersebut didasarkan pada ergonomi penyandang disabilitas dan standar yang berkembang terkait dimensi, kemiringan landai, unsur keselamatan sirkulasi, bentuk ruang interior dan lain-lain. ..elemen desain tersebut mampu memfasilitasi pergerakan dan aktivitas para penyandang disabilitas, sehingga mereka mempunyai kesempatan yang sama dengan orang normal meskipun memiliki keterbatasan fisik. Metode penelitian yang digunakan dalam merumuskan elemen desain penyandang disabilitas fisik adalah deskriptif kualitatif. Metode ini menekankan pada konsep disabilitas, khususnya standar yang digunakan untuk penyandang disabilitas.

Agar para penyandang disabilitas, khususnya penyandang disabilitas, dapat beraktivitas sehari-hari tanpa hambatan layaknya masyarakat pada umumnya. Kursi mandi, bangku pancuran atau tempat duduk untuk mandi, khususnya bagi penyandang disabilitas, ditempatkan di dalam toilet untuk memudahkan mandi. Fitur untuk membantu penyandang disabilitas menjaga keseimbangan saat masuk atau keluar kamar mandi. penomoran/label/tag tidak ditentukan dalam gaya.

Fasilitas bagi penyandang disabilitas disesuaikan dengan kebutuhan dan standar sehingga memungkinkan untuk beraktivitas layaknya orang normal.Salah satu fasilitas utama yang diterapkan dalam perancangan rumah bagi penyandang disabilitas adalah kursi roda, dimana kursi roda ini dirancang khusus agar Masing-masing akan dibuat pergerakan yang nyaman bagi orang-orang berkebutuhan khusus. Hasil akhir dari penelitian ini adalah perancangan elemen berupa ramp, garasi, kamar tidur dan kamar mandi sebagai model desain rumah bagi penyandang disabilitas. Aksesibilitas adalah kemudahan dalam memberikan kesempatan kepada pengguna penyandang disabilitas untuk memanfaatkan peluang dalam segala aspek kehidupan dan kehidupannya [1].

Gambar 1. Elemen-elemen Penunjang Difable  Pada  Sirkulasi  untuk  difabel  ini,  mulai  dari  halaman  akses  bisa  dilalui  menuju  garase  dengan  adanya  mini  ramp,  sedangkan  akses  menuju  bangunan utama dapat dilalui oleh 2 arah yaitu pintu  utama
Gambar 1. Elemen-elemen Penunjang Difable Pada Sirkulasi untuk difabel ini, mulai dari halaman akses bisa dilalui menuju garase dengan adanya mini ramp, sedangkan akses menuju bangunan utama dapat dilalui oleh 2 arah yaitu pintu utama

2 didasarkan pada kenyataan bahwa setiap orang

3 yang sama dengan manusia yang normal dibalik

4 Gambar 2 Aksesibilitas Disabilitas Tuna Daksa

Batas Jangkauan Pengguna Kursi Roda

5 Gambar 6 Batas Jangkauan Samping Pengoperasian

Rancangan Garasi

Rancangan Ramp

6 Gambar 9 Bentuk Ramp yang Direkomendasikan

Rancangan Handrail Ramp

7 handrail kerap kali diterapkan pada bagian pinggir

Rancangan Kamar Mandi

8 Gambar 14 Standarisasi Ruang Gerak pada Toilet

9 Gambar 17 Penerapan Handrail

10 5. DAFTAR PUSTAKA

J-Linears] Editor Decision - Paper #8237

Rancangan Ruang untuk Rumah Tinggal Penyandang Disabilitas Tuna Daksa

Gambar

Gambar 1 Elemen-elemen Penunjang Difable  Pada  Sirkulasi  untuk  difabel  ini,  mulai  dari  halaman  akses  bisa  dilalui  menuju  garase  dengan  adanya  mini  ramp,  sedangkan  akses  menuju  bangunan utama dapat dilalui oleh 2 arah yaitu pintu  utama
Gambar 2 Aksesibilitas Disabilitas Tuna Daksa
Gambar 3 Dimensi Kursi Roda
Gambar 4. Ruang Gerak atau Manuver Kursi Roda
+7

Referensi

Dokumen terkait

IV-40 Gambar 4.20 Denah Penyebaran Cahaya Kamar Tidur Fabroom Family.... IV-40 Gambar 4.21 Denah Penyebaran Cahaya Kamar Tidur Anak Fabroom

The purpose of this community service is 1 to provide education about the world of entrepreneurship by following the concept of Islamic sharia; 2 to provide education and socialization