• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik belum maksimal pada materi hidrokarbon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik belum maksimal pada materi hidrokarbon"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki tujuan utama, salah satunya untuk membantu siswa menemukan makna baru mengenai apa yang dipelajari (Ashar, 2015). Salah satu faktor terwujudnya proses pembelajaran yang berkualitas dan dapat tercapainya tujuan pendidikan adalah dengan memanfaatkan teknologi. Era revolusi industri 5.0 merupakan fenomena yang timbul dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk memperoleh solusi, memecahkan berbagai masalah yang dihadapi, serta menemukan berbagai kemungkinan inovasi baru yang dapat dimanfaatkan bagi perbaikan kehidupan manusia modern (Arjunaita, 2020). Menurut Widiasworo (2019) bahwa guru harus mampu memanfaatkan teknologi terutama dalam menciptakan pembelajaran yang menginspirasi peserta didik. Teknologi-teknologi yang dapat menciptakan pembelajaran yang menginspirasi peserta didik adalah bahan ajar elektronik, media pembelajaran, dan multimedia pembelajaran interaktif (Widiasworo, 2019).

Berdasarkan hasil wawancara terhadap salah satu pendidik dan 15 peserta didik pada pembelajaran kimia kelas XI IPA 4 di SMA Negeri 4 Tanjungpinang (Lampiran 1 dan 2) diperoleh informasi bahwa bahan ajar yang digunakan adalah buku cetak, LKPD dan video dari youtube. Berdasarkan informasi dari peserta didik yang terdapat pada Lampiran 2 kendala yang dialami selama proses

(2)

pembelajaran adalah saat penjelasan materi yang sulit dimengerti, terlalu banyak teori dan rumus pada LKPD dan buku cetak yang digunakan pendidik. Hal ini didukung dari data hasil belajar peserta didik pada materi hidrokarbon (Lampiran 8) hasil nilai rata-rata ulangan harian peserta didik, dimana peserta didik yang mencapai nilai KKM 72 sebanyak 43,33%. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik belum maksimal pada materi hidrokarbon.

Materi hidrokarbon berkaitan dengan konsep seperti senyawa hidrokarbon (identifikasi atom C dan H), sifat-sifat fisik alkana, alkena, dan alkuna serta reaksi senyawa. Artinya peserta didik dihadapkan dengan kegiatan pembelajaran seperti mengingat banyak fakta serta memahami konsep-konsep dan strategi, dikarenakan materi tersebut lebih menekankan pada pembelajaran mikroskopik dan simbolik.

Respon peserta didik pada pembelajaran kimia juga cenderung lebih pasif. Oleh karena itu, pendidik dan peserta didik membutuhkan bahan ajar yang menarik untuk menunjang proses belajar mengajar seperti modul elektronik. Dengan adanya bahan ajar ini dapat menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar (Prastowo, 2015). Salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik di dalam proses pembelajaran adalah bahan ajar dalam bentuk e-modul.

Modul elektronik adalah sebuah bentuk penyajian bahan belajar mandiri yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang disajikan ke dalam format elektronik (Sugianto dkk., 2017). Penggunaan modul elektronik dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan minat belajar

(3)

dengan sajian yang menarik, serta mampu meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang dijelaskan secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Selain penggunaan bahan ajar yang dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman peserta didik, peserta didik diharapkan mampu mengingat pembelajaran yang telah di sampaikan oleh pendidik dengan metode mind mapping yang disebut juga peta pemikiran (Rizky dkk, 2018). Mind mapping merupakan sebuah metode penyimpanan, pengaturan informasi berbentuk jaringan yang menggunakan kata kunci dan gambar, yang akan menyimpan ingatan secara spesifik serta mendorong pemikiran dan ide baru (Syahidah, 2015).

Mind Map dipilih karena dapat membantu siswa dalam mengingat, mempelajari, dan memahami materi pembelajaran yang banyak dengan mudah melalui peta pikiran yang dapat didesain secara menarik untuk meningkatkan daya tarik siswa pada proses pembelajaran. Ramadhona (2016) mengemukakan bahwa Mind Map dapat membantu siswa mengelola informasi dan menjadikannya lebih tahan lama dalam ingatan, serta Mind Map dapat membantu siswa untuk mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif terkait apa yang telah, akan dan sedang dipelajari.

Penelitan sebelumnya yang dilakukan oleh Munika (2020) tentang Pengembangan Modul Interaktif Berbasis Mind Map Pada Materi Termokimia Untuk Siswa Kelas XI mendapat respon positif dari peserta didik. Perbedaan dan keunggulan dari penelitian yang akan dilakukan penelitian sebelumnya adalah berupa modul elektronik dengan metode mind mapping. Sedangkan penelitian

(4)

pengembangan berupa e-modul dengan tampilan yang menarik, layaknya modul cetak secara elektronik yang dilengkapi berbagai fitur canggih berupa audio, video, gambar, latihan soal dan menggunakan mind mapping yang dapat memudahkan peserta didik dalam memahami dan mengingat materi hidrokarbon, materi yang akan di sajikan adalah materi hidrokarbon.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan maka dirumuskan penelitian dengan judul “Pengembangan E-modul Berbasis Mind Mapping Pada Materi Hidrokarbon”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pengembangan E-Modul berbasis Mind Mapping pada materi hidrokarbon untuk siswa kelas XI?

2. Bagaimana tingkat validitas E-Modul berbasis Mind Mapping pada materi hidrokarbon untuk siswa kelas XI?

3. Bagaimana tingkat praktikalitas E-Modul berbasis Mind Mapping pada materi hidrokarbon untuk siswa kelas XI?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan E-Modul berbasis Mind Mapping pada materi hidrokarbon untuk siswa kelas XI.

2. Bertujuan mengetahui tingkat validitas E-Modul berbasis Mind Mapping pada materi hidrokarbon siswa kelas XI.

(5)

3. Bertujuan untuk mengetahui tingkat praktikalitas E-Modul berbasis Mind Mapping pada materi hidrokarbon untuk siswa kelas XI.

D. Spesifikasi Produk

Penelitian pengembangan ini dihasilkan e-Modul berbasis Mind Mapping pada Materi Hidrokarbon Kelas XI. Adapun spesifikasi produk pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Materi Hidrokarbon pada modul disusun berdasarkan kompetensi dasar 3.1 dan 4.1 sesuai dengan kurikulum 2013 revisi berisi materi hidrokarbon.

2. e-Modul berbasis Mind Mapping memuat (a) identitas modul, (b) kata pengantar, (c) tujuan pembelajaran (d) mind mapping pada materi hidrokarbon (e) materi hidrokarbon (f) latihan soal (g) video pembelajaran (h) daftar pustaka dan (i) biografi pengembang.

3. e-Modul berbasis Mind Mapping dapat dioperasikan menggunakan smartphone berbasis android.

4. Aplikasi yang digunakan untuk mengembangkan e-modul berbasis mind mapping pada materi hidrokarbon adalah jagel.id, google drive, kinnmaster.

5. e-Modul yang dihasilkan dapat digunakan pada pembelajaran di kelas maupun pembelajaran di luar kelas.

6. Mind Map dibuat menggunakan Link website Mind Mup.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pendidik

a. Sebagai bahan ajar tambahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

(6)

b. Dapat digunakan sebagai variasi bahan ajar sehingga pembelajaran menjadi menarik.

c. Dapat memberikan alternatif pengembangan bahan ajar yang digunakan, yaitu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang menghasilkan e-modul serta menggunakan metode Mind Map untuk meningkatkan daya tarik siswa dalam pembelajaran kimia.

2. Bagi Peserta Didik

a. Modul elektronik yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

b. Dapat memudahkan siswa untuk mempelajari materi hidrokarbon.

c. Dapat memberikan alternatif bahan ajar yang mudah untuk digunakan, yaitu dalam bentuk e-modul sehingga dapat digunakan lansung dari gawai.

3. Bagi Peneliti Lainnya

a. Dapat memberi masukan dalam pengembangan bahan ajar modul elektronik pada materi hidrokarbon.

b. Sebagai referensi untuk menciptakan pengembangan bahan ajar yang menarik.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

Adapun Asumsi dan keterbatasan penelitian dalam pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut :

1. Asumsi

Beberapa asumsi dalam penelitian ini meliputi:

(7)

a. Pendidik dan peserta didik mempunyai perangkat android atau gawai.

b. Pihak sekolah memberikan izin kepada peserta didik untuk mengakses perangkat android atau gawai selama proses pembelajaran di sekolah.

c. Peserta didik dan pendidik mampu mengoperasikan perangkat android atau gawai dengan baik.

2. Keterbatasan Penelitian

Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini meliputi:

a. Bahan ajar yang dikembangkan hanya terbatas pada materi hidrokarbon.

b. Subjek penelitian hanya pada satu kelas XI IPA 4 SMA Negeri 4 Tanjungpinang.

c. Bahan ajar yang dikembangkan hanya dapat diakses melalui gawai berbasis android.

d. Bahan ajar yang dikembangkan hanya bisa diakses secara online.

G. Definisi Istilah

Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran istilah-istilah dalam karya tulis ini, didefinisi beberapa istilah yang digunakan , sebagai berikut:

1. Modul Elektronik

Modul elektronik adalah bahan ajar yang dirancang secara elektronik, berisi materi sistematis dan menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan (Nahdi, 2015).

(8)

2. Mind Mapping

Mind Mapping berisi metode pemetaan pemikiran yang terorganisir secara visual dari ide atau konsep. Metode ini membantu siswa lebih mudah untuk memahami dan mengingat materi. Mind mapping memuat warna, simbol, garis warna, dan kata kunci yang menarik dan dapat mengembangkan kinerja otak dalam memahami konsep (Rizky dkk., 2018).

3. Materi Hidrokarbon

Pada kurikulum 2013 revisi materi hidrokarbon merupakan salah satu materi kimia yang diajarkan pada kelas XI semester I. Materi ini berkaitan dengan konsep seperti senyawa hidrokarbon (identifikasi atom C dan H), sifat-sifat fisik alkana, alkena dan alkuna serta reaksi senyawa. Artinya ketika mempelajari materi ini peserta didik dihadapkan dengan kegiatan pembelajaran seperti mengingat banyak fakta serta memahami konsep-konsep (Hairudin dkk, 2013).

Referensi

Dokumen terkait