PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut perkiraan terbaru yang diterbitkan oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO), 2,78 juta pekerja meninggal setiap tahun akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sekitar 2,4 juta (86,3 persen) dari kematian tersebut disebabkan oleh penyakit akibat kerja, sementara lebih dari persen) disebabkan oleh kecelakaan kerja. Setiap tahunnya terdapat hampir seribu kali lebih banyak kecelakaan kerja non fatal dibandingkan kecelakaan kerja fatal.
Oleh karena itu, kecelakaan kerja dapat dicegah dengan adanya keinginan yang kuat untuk melakukan tindakan pencegahan. Dari catatan yang telah dibuat, proses perakitan girder mempunyai tingkat kecelakaan yang paling tinggi. Jika pekerjaan ini gagal atau terjadi kecelakaan kerja maka dapat mengakibatkan penambahan biaya proyek, berkurangnya produktivitas proyek, bahkan tertundanya penyelesaian proyek (5).
Oleh karena itu, diperlukan tindakan pencegahan dan pengendalian yang tepat sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karena itu, kami berpendapat perlunya dilakukan survei mengenai pelaksanaan JSA untuk memastikan bahwa JSA yang telah dibuat dan disetujui dilaksanakan oleh para pekerja yang mengerjakan pemasangan balok, sehingga pengawas kerja wajib melaksanakannya. JSO (Pengamatan Keselamatan Kerja).
Rumusan Masalah
Oleh karena itu peneliti berpendapat perlu adanya penelitian skripsi yang mengacu pada “Review Penggunaan JSA dan JSO Dalam Pemasangan Balok Pada Proyek Jalan Tol Kramat yang dilaksanakan oleh PT.
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
Jika anda ingin mengetahui langkah-langkah melakukan JSA (Job Safety Analysis) pada pekerjaan pra fabrikasi pada Proyek Jalan Tol Kramat oleh PT. Jika anda ingin mengetahui langkah-langkah melakukan JSO (Job Safety Observation) dalam pemasangan girder pada proyek jalan tol Kramat yang dilaksanakan oleh PT.
Manfaat penelitian
- Manfaat Bagi Peneliti
- Manfaat Bagi Perusahaan
- Manfaat Bagi Universitas
Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan JSO (Job Safety Observation) dalam pembangunan girder pada Proyek Jalan Tol Kramat oleh PT. 6 Safety Observation) yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi dalam pembangunan girder di jalan tol proyek, khusus untuk mahasiswa program studi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Universitas Binawan.
Ruang Lingkup Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
- JSA (Job Safety Analysis)
- Definisi JSA
- Maksud dan Tujuan JSA
- Manfaat JSA
- Langkah-Langkah Penerapan JSA
- JSO (Job Safety Observation)
- Definisi JSO
- Tujuan JSO
- Manfaat Penerapan JSO
- Langkah-Langkah Penerapan JSO
- Pekerjaan-Pekerjaan pada Kegiatan Pembangunan Jalan Tol
- Penegakkan Balok (Girder Erection)
- Definisi Penegakkan Balok (Girder Erection)
- Maksud dan Tujuan Pekerjaan Penegakkan Balok (Girder
- Langkah-Langkah Pekerjaan Penegakkan Balok (Girder
- Kerangka Teori
Dalam mengidentifikasi bahaya dan mengendalikan bahaya pada suatu pekerjaan dengan metode JSA, terdapat empat langkah dasar yaitu: (11). Pada fase ini dilakukan penentuan lokasi, observasi awal dan wawancara untuk mengetahui bahaya dan risiko yang terkait dengan pekerjaan yang akan dianalisis. Mengendalikan bahaya untuk menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja (OC) dan/atau penyakit akibat kerja (WID) terkait dengan bahaya yang teridentifikasi pada setiap tahapan pekerjaan.
Dalam penerapan JSA, manajemen risiko diperlukan untuk mengembangkan prosedur kerja yang aman yang dapat mencegah kecelakaan. Segala pekerjaan yang berpotensi menimbulkan cidera, baik cidera yang dapat mengakibatkan cacat sementara maupun cidera yang dapat menimbulkan cacat tetap. JSO (Job Safety Observation) merupakan suatu metode observasi terhadap setiap pekerjaan yang dapat meningkatkan kualitas penerapan aspek keselamatan kerja.
Pegawai yang sering mengalami kecelakaan 5. Pegawai yang pekerjaannya berisiko 6. Pegawai yang mempunyai permasalahan khusus 2. Sampaikan kepada pegawai yang bersangkutan bahwa pekerjaan observasi anda termasuk dalam lingkup pelaksanaan JSO dan perlu juga diberitahukan kepada pegawai yang bersangkutan bahwa ini harus melakukan pekerjaan seperti biasa. 17 Pekerjaan konstruksi jalan tol meliputi pekerjaan rigid, pengencangan girder, pemasangan girder dan box culvert, viaduct dan tiang pancang. Metode yang umum digunakan untuk mendirikan girder adalah dengan menggunakan peluncuran dan crawler crane (17).
Dalam pekerjaan pemasangan balok bertujuan agar proses pekerjaan pemasangan balok (balok) terlaksana dengan benar dan mencapai hasil yang baik dan rapi. Saat memasang bantalan bantalan, perhatikan kerataannya untuk menghindari kerusakan pada segel bantalan bantalan akibat pembebanan yang tidak merata. Setelah dudukan bantalan bantalan siap, letakkan bantalan bantalan pada posisi sesuai gambar denah sebagai penopang balok (balok).
Perakitan girder dilakukan menggunakan 2 buah crawler crane dengan kapasitas masing-masing 150 ton dan 180 ton. Sebelum balok (girder) diangkat ke permukaan penyangga, terlebih dahulu dilakukan uji beban yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung crane. Pada saat crawler crane melewati area pemasangan girder, harus disediakan juga platform untuk service crane untuk berdiri agar tanah yang dilewati crane tidak bergeser atau terjatuh.
Metedologi Penelitian
- Kerangka Konsep
- Jenis dan Rancangan Penelitian
- Objek Penelitian
- Sumber Data Penelitian
- Data Primer
- Data Sekunder
- Instrumen Penelitian
- Daftar Pertanyaan Wawancara
- Lembar JSA
- Lembar JSO
- Pengumpulan Data
- Observasi Lapangan
- Daftar Pertanyaan
- Pengolahan dan Analisis Data
- Pengolahan Data
- Analisis Data
- Lokasi dan Waktu Penelitian
PP Presisi khususnya untuk pekerjaan erection girder pada proyek jalan tol Kramat tahun 2022. Lembar JSO (Job Safety Observation) merupakan instrumen yang digunakan pada saat melakukan observasi lapangan atau pengamatan terhadap pekerjaan berbahaya, yang dalam penelitian ini berupa erection balok. pengerjaan proyek jalan tol Kramat oleh PT. Penentuan risiko ditentukan dari risiko terbesar yang dapat diterima hingga risiko terkecil sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan.
Pengelolaan risiko dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat, namun upaya pengendaliannya tidak dilakukan secara terpisah terhadap kelima hierarki pengendalian sesuai teori. Supervisor, Kepala Departemen HSE, HSE Lapangan, Insinyur dan Petugas Penegakan mengetahui dan menerapkan JSA sesuai dengan temuan JSA yang dibuat di bawah pengawasan. Observasi atau observasi dilakukan sesuai dengan pernyataan pada lembar JSO yang dibuat oleh peneliti.
35 merupakan JSO yang kosong dan harus diisi secara valid sesuai dengan yang diterima dari hasil observasi yang dilakukan. Supervisor juga dapat mengeluarkan peringatan dan memperingatkan karyawan untuk melakukan pengawasan dan evaluasi yang disepakati setelah pekerjaan, khususnya penyelarasan balok, selesai. Langkah-langkah Penerapan JSO (Job Safety Observation) yang dapat diterapkan pada pekerjaan konstruksi girder pada Proyek Jalan Tol Kramat oleh PT.
Langkah-langkah penerapan JSA (Job Safety Analysis) yang diterapkan selama ini konsisten dengan langkah-langkah penerapan teori terkait JSA (Job Safety Analysis). Namun dengan percobaan penerapan JSO (Job Safety Observation) sesuai dengan langkah-langkah penerapan JSO (Job Safety Observation) pada teori yang ada. Sejalan dengan temuan lapangan yang menggambarkan masih lemahnya penerapan JSA dan JSO pada proyek Jalan Tol Kramat di PT.
Sehingga pekerja dapat mengetahui tindakan apa saja yang aman/safe yang dapat dilakukan, termasuk pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan bahaya dan risiko yang ada di area kerja. Pada pekerjaan beam heading, JSA dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam JSA oleh seluruh pekerja. Pada pekerjaan beam heading, JSA dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam JSA oleh seluruh pekerja.
PEMBAHASAN
Gambaran Umum PT. PP Presisi Tbk
- Profil Perusahaan
- Visi dan Misi
PP Presisi Tbk merupakan perusahaan yang berbasis di Indonesia yang bergerak terutama di sektor konstruksi. Kegiatan usaha utama Perseroan meliputi penyediaan persewaan alat-alat berat untuk konstruksi, penyediaan beton siap pakai, teknik sipil, pekerjaan pondasi, bekisting, erector dan jasa pertambangan. PP Presisi berkomitmen untuk melakukan transformasi bisnis dan inovasi berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas keinsinyuran sebagai bagian dari upaya meningkatkan nilai pemangku kepentingan di seluruh sektor konstruksi.
Meningkatkan bisnis terintegrasi yang memiliki layanan berdaya saing tinggi dan nilai tambah optimal bagi pemangku kepentingan; dan 3.
Langkah-langkah yang telah dilakukan
Gambaran Hasil Penelitian dan Pembahasan
- Langkah-langkah Penerapan JSA di PT. PP Presisi
- Gambaran Penerapan JSA di PT. PP Presisi
- Langkah-langkah Penerapan JSO di PT. PP Presisi
- Gambaran Penerapan JSO di PT. PP Presisi
- Pembahasan
Bahaya yang teridentifikasi juga memerlukan diskusi dengan karyawan, jika karyawan mengetahui adanya bahaya berdasarkan wawasan karyawan, hal ini dapat dijadikan informasi tambahan dan supervisor dapat mempertimbangkan pendapat karyawan tersebut. Manajemen risiko untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja (AK) dan/atau penyakit akibat kerja (PAH) terkait dengan bahaya yang teridentifikasi pada setiap tahapan pekerjaan. Secara global, langkah-langkah penerapan GCA ditentukan oleh kebijakan perusahaan, dan seluruh karyawan telah berpartisipasi dalam pengembangan GCA.
Pekerjaan yang akan diamati dan pengamatan yang dilakukan tentunya harus ditentukan sesuai dengan jenis pekerjaan yang jelas kegiatan/kegiatan yang dilakukan. Apabila pada saat pelaksanaan JSO ditemukan atau diketahui adanya tindakan tidak aman/tidak aman (unsafe action) yang dilakukan oleh pekerja pemasangan balok (instalasi balok), maka tindakan tidak aman/aman tersebut wajib dilaporkan dalam Laporan JSO. Sheet dan Tentunya hal ini ditulis sebagai rekomendasi perbaikan yang pada akhirnya dapat juga menjadi bahan perbaikan atau bahan revisi terhadap sheet JSA yang telah dihasilkan sebelumnya. Dan apabila terdapat kejanggalan dapat dilakukan pembinaan dan penyuluhan kepada pekerja sesuai hasil kesepakatan yang telah dibicarakan bersama sehingga dapat dilakukan pengendalian.
Jika Pekerja mempunyai rekomendasi, maka Supervisor harus memberikan kebebasan kepada Pekerja untuk memberikan pendapat atau masukan sesuai keinginan Pekerja dan Supervisor akan mengevaluasi rekomendasi tersebut apakah baik untuk diterapkan atau tidak. Supervisor juga memberikan rekomendasi atas hasil observasi yang dilakukan dan berdiskusi dengan pekerja serta memberikan arahan kepada pekerja jika terdapat kejanggalan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Terlihat penerapan JSA (Job Safety Analysis) pada konstruksi girder sudah diterapkan dengan baik, sedangkan penerapan JSO (Job Safety Observation) pada konstruksi girder belum diterapkan dengan baik pada Proyek Jalan Tol Kramat PT. Dengan demikian, diketahui terjadi beberapa tindakan tidak aman/unsafe di sekitar area kerja.
Saran
Melaksanakan pemeriksaan kegiatan secara detail agar proses kegiatan yang dilakukan khususnya pada kegiatan pemasangan balok pada proyek Jalan Tol Kramat tidak terlewatkan dalam pembuatan JSA. Analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menggunakan pendekatan Hiradc dan metode analisis keselamatan kerja pada Studi Kasus Proyek Pembangunan Menara X di Jakarta. Identifikasi potensi bahaya menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) (Studi kasus di PT XYZ).
Penilaian risiko keselamatan kerja pada proses pembuatan gelagar jembatan menggunakan metode Occupational Safety Analysis (JSA). BEKERJA DENGAN METODE ANALISIS KESELAMATAN KETENAGAKERJAAN PADA PROSES PRODUKSI DI PT INFOGLOBAL TECHNOLOGIES SEMESTA Priyargo Bregas Saputro Dyah Riandadari. Ya Tidak Tidak data Kabel, konektor, soket dan sakelar tampak dalam kondisi baik (tidak ada kabel yang terbuka, tidak ada kerusakan mekanis).