Jaminan Bagi Orang Yang Beriman
Hadirin sekalian, saudara-saudariku, tanpa kecuali saya ingin bermohon kepada Allah Subhanahu wa taala seluruh yang hadir baik di dalam area masjid, di sekitaran masjid atau yang terhubung di masjid-masjid yang dekat ataupun jauh di wilayah kita ini. Semoga seluruhnya dirahmati, diampuni, dan diberkahi oleh Allah subhanahu wa taala. Amin. Semoga seluruhnya mendapatkan janji Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Ketika beliau bersabda dalam salah satu hadis riwayat Ibnu Majah nomor hadis 233. Rawinya dari sahabat Abu Darda radhiallahu taala anhu qala Rasulullahi shallallahu alaihi wasallam:
ةِنَّجَلْا ىلْإِ اقًيرِطَ هِبِ هِلْ هِلَّلْا لَهَّسَ امًلَّعِ هِيفِ سُمًتَلَّي اقًيرِطَ كَلَّسَ نْمَوَ
Siapa yang menyiapkan dirinya menempuh satu perjalanan walaupun medannya tak mudah, kadang berkelok kadang berdesakan, maka setiap langkah dan kesungguhannya Allah akan mudahkan dengan membalas ia ringan langkahnya ke surga Allah subhanahu wa taala. Amin.
Semoga Allah mengabulkan apa yang telah Nabi janjikan pada apa yang disampaikan oleh Imam al-Bukhari dalam kitab sahihnya di kitabul ilmi. Kitab urutan yang ketiga dalam Sahih Albukhari setelah kitab Bad'ul Wahyi, kitabul iman, kitabul ilmi nomor hadis ke-71 dari Muawiyah bin Abi Sufyan radhiallahu taala anhu anin Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
نيدّلا ىف هّقفي ،اريخ هّل هّللا دري نم
Artinya; “Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, ia akan dipahamkan dalam urusan agama.”
Nabi menyampaikan siapapun yang diinginkan oleh Allah berubah menjadi orang baik memiliki sifat-sifat baik. Anda kalau disebut baik oleh orang Surabaya, jangan dulu berbahagia.
Karena boleh jadi yang di Sidoarjo belum tentu menilai kita baik. Anda bila disebut baik seJawajawa Timur jangan dulu berbahagia. Barangkali yang di Sumatera bahkan belum mengenal kita. Kita disebut baik oleh orang se-Indonesia. Jangan dulu bangga. Karena boleh jadi yang di Amerika mimpi pun belum tentu melihat kita. Tapi kalau Allah menyebut kita baik, Rasulullah menilai kita baik, maka seluruh penduduk langit dan bumi akan mengatakan kita adalah yang terbaik.
Maka jika seseorang diinginkan berubah menjadi orang baik, berubah menjadi sifat-sifat yang baik, kata Nabi, ciri pertamanya akan diberikan keringanan pada langkahnya, kelembutan pada hatinya untuk mau belajar tentang agamanya. “yufaqqihhu fiddin”. Dan semoga siapapun yang hadir bersama kita pada pagi ini, insyaallah seluruhnya akan menjadi orang- orang baik dalam pandangan Allah dan rasulnya ﷺ.
Hadirin sekalian, berbahagialah kita pagi ini masih diberikan iman oleh Allah ﷻ. Berbahagialah kita masih disebut dengan alladzina amanu. Berbahagialah kita masih disebut dengan almukminun. Karena ternyata panggilan ini bukan sekedar panggilan bagi orang-orang yang
telah tertanam iman dalam jiwanya, tapi juga panggilan yang memberikan berita gembira, panggilan yang melahirkan keistimewaan, panggilan yang menghadirkan pujian langsung dari Allah Subhanahu wa taala.
Tidak disebutkan dalam Al-Qur'an panggilan iman kecuali memberikan selamat, ucapan kebahagiaan karena ia telah memiliki setengah daripada kunci surganya Allah Subhanahu wa taala. Quran surah ke-2 Albaqarah ayat ke-25 paling kanan sebelah atas posisinya di mushaf.
Allah berfirman, "Wabasyirilladina amanu
Muhammad berikan kabar gembira kepada siapa ya Allah? Alladina amanu kepada orang- orang yang telah memiliki iman dalam jiwanya. Wa ‘amilus shalihat." Kemudian imannya membimbing dia untuk mengumpulkan amal saleh. Bagi mereka itu berikan kabar gembira sebelum mereka wafat. Jadi ada orang yang diberikan kabar gembira oleh Allah sebelum ia wafat. Anna menggunakan huruf taukid dalam ilmu nahwu disebut harfu litaukidin bi isma khabar. Huruf taukid yang menguatkan sebuah informasi. Nasab yang menancapkan kekuatan pada informasinya. Tansibul isma. Dia akan menguatkan pada yang disebutkan. Wa tarfaul khabara dan mengangkat informasi pada apa yang disampaikan. Kata Allah, "Angkat orang- orang ini tanamkan dengan kuat pada jiwanya bahwa aku akan jamin aku siapkan surga untuk mereka saat pulang kepadaku." Siapa mereka ini? Alladzina amanu wa ‘amilus shalihat. jika memiliki dua syarat dalam hidupnya. Satu, iman tertanam dalam jiwanya. Yang kedua, amal saleh yang ia kumpulkan dalam hidupnya.
Jadi orang yang telah beriman, dia telah mendapatkan setengah dari kunci surga yang disiapkan oleh Allah subhanahu wa taala. Maka berbahagialah jika malam ini kita masih termasuk dalam golongan orang-orang beriman.
Hadirin, iman tidak disebutkan dalam Al-Qur'an kecuali memberikan janji. Memberikan janji akan menajamkan dan menghunjamkan ketenangan pada jiwa pemiliknya. Quran surah ke-48 Alfath ayat yang keempat.
دُوْ%%نَّجُ هِ ()%%لَّلْوَ مْهَّنِامًيا عَمَ انِامًيا ا-وَدُادُزْيلْ نْينَّمَؤْمًلْا بِوْلَّقُ يْفِ ةِنَّيكِسَّلْا لَزْنِا -يْٓذِلْا وْهُ ۗ مًيكِحَ امًيلَّعِ هِ()لَّلْا نَاكَوَ رْلْاَاوَ تِ(وْ(مًسَّلْا
اۙ ۗ
Artinya: “Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Milik Allahlah bala tentara langit dan bumi dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Dialah Allah yang berjanji akan menanamkan ketenangan sakinah dalam setiap jiwa. Jiwa siapa? Qulubil mukminin. Jiwa orang-orang yang beriman. Jadi jika kita beriman pada Allah Subhanahu wa taala dengan keimanan yang benar, kata Allah, "Saya akan jamin saya tanamkan ketenangan dalam jiwa setiap orang-orang beriman supaya mereka yakin dengan iman itu ada kemantapan dalam jiwa dan bertambahlah keyakinannya kepada Allah Subhanahu wa taala."
Tidak disebutkan iman dalam Al-Qur'an kecuali Allah menjamin dengan iman itu akan memberikan keamanan pada pemiliknya dalam hidup dunianya, alam kuburnya sampai dengan akhiratnya. Itu yang disebutkan dalam Quran surah ke-6 Al-An'am ayat ke-82.
نَوَدُتَهَّ@مَ مْهُوَ نْمَلْاَا مْهَّلْ كَAىِٕ وَا Cمْلَّظُبِ مْهَّنِامًيا ا-وْسَّبِلَّي مْلْوَ اوْنَّمَ(ا نْيذِلْا لٰۤ
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), merekalah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mendapat petunjuk.”
Allah berjanji, sungguh jika ada orang-orang yang beriman itu, apakah dia besarkah, kecilkah, disebutkan dengan alladzina 1080 kali dalam Al-Qur'an. Ismun mausulun yadullu alal jamiyah. Isim mausul kata sambung kadang menunjuk pada objek tanpa batasan. Besarkah, kecilkah, tuakah, muda kah, lelakikah, perempuanah, kayaah, cukupkah, kata Allah, aku tak peduli. Sepanjang dia punya iman dan tidak mencampuradukan imannya dengan perbuatan zalim dalam berbuat maksiat, maka aku akan jamin orang itu akan mendapatkan keamanan dalam kehidupannya. Sudah dia dijamin surga, sudah dia mendapatkan ketenangan di jiwanya dan dijamin aman selama hidupnya. Dunianya aman, alam kuburnya aman, dan akhiratnya aman.
Hadirin, tidak disebutkan kalimat iman dalam Al-Qur'an kecuali dijamin oleh Allah Subhanahu wa taala. Dengan iman itu kita akan diberikan kebahagiaan. Jaminannya pasti. Disebutkan dalam Quran surah ke-23 ayat yang pertama.
نَوْنَّمَؤْمًلْا حَلَّفِا دُقُ اۙ
Artinya: “Sungguh, beruntunglah orang-orang mukmin.”
Qod aflahal mukminun. Qad pasti. Qad dalam ilmu nahwu disebut dengan harfut tahqik.
Harfut tahqik. Huruf yang menjamin kepastian sesuatu. Kata Allah, "Orang-orang yang punya iman itu pasti aku jamin akan bahagia dalam hidupnya."
Jika iman dibawa ke rumah tangga, rumah tangganya bahagia. Jika iman dibawa ke pekerjaan, maka kerjanya bahagia. Jika iman dibawa kehidupan bertetangga, maka tetangganya bahagia.
Jika iman dibawa ke tempat sujud, maka sujudnya bahagia. Jika iman dibawa ke kantor, maka kantornya bahagia. Qod aflahal mukminun. Bahkan jika Anda tinggal di Goa pun tak ada penerangan cahaya, PLN-nya tidak ada, makanannya bahkan terlihat kurang lengkap, alasnya batu. Bahkan kalau Anda pun tinggal di goa bukan sekedar di kontrakan yang sempit, bukan sekedar di rumah yang terbatas, bahkan di gua ada iman dalam jiwa kita, kata Allah, "Saya akan berikan kenikmatan pada kehidupannya sekalipun dia tinggal di sebuah goa saja."
Quran surah ke-18, surah tentang goa, surah Al-Kahf. Ayat yang ke-13.
دُهُ مْهَّ(نِدُزِوَ مْهَّHبِرِبِ اوْنَّمَ(ا Iةِيتَفِ مْهَّنِا حَلْابِ مْهُابِنِ كَيلَّعِ @صُّقًنِ نْحَنِ
ىۖ ۗ
Artinya: “Kami menceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya.
Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami menambahkan petunjuk kepada mereka.”
Sungguh kami kisahkan kepada kalian kisah yang sebenar-benarnya tentang para pemuda yang tinggal berlindung di gua itu. Saking nikmatnya tinggal di gua tak terasa 309 tahun ada di dalamnya. Miring kanan tidurnya enak, kiri tidurnya enak. Makanannya dijamin oleh Allah.
Tidurnya luar biasa. Tak ada yang mengganggunya. Apa yang mereka dapatkan? Innahum fitsiatun amanu birabbihim. Karena mereka bukan sekedar pemuda. Yang muda banyak, yang kuat banyak, tapi yang tenang tinggal di gua hanya mereka. Kenapa? Aamanu birabbihim.
Karena ada iman dalam jiwanya.
Jadi ketika kita meminta kepada Allah Subhanahu wa taala dengan keimanan itu, ternyata ketika kita diminta oleh Allah untuk beriman, bukan dimaksudkan dengan iman itu mempersulit kehidupan kita, tapi dimintakan supaya kita dijamin dengan surga. Ayo beriman, kenapa ya Allah? Supaya aku masukkan Engkau di surga nanti. Ayo beriman, kenapa ya Allah?
Supaya Engkau bahagia. Ayah beriman, kenapa ya Allah? Supaya Engkau tenang hatinya. Ayah beriman. Kenapa ya Allah? Supaya Engkau aman di hidupmu. Tenang, aman. Ayah beriman.
Kenapa ya Allah? Supaya nyaman kehidupanmu. Karena itu tidak pernah disebutkan kalimat panggilan iman. Ya ayyuhalladzina amanu. Disebutkan 68 kali dalam Al-Qur'an. Ya ayyuhalladzina amanu. Tidak pernah disebutkan kalimat ini dalam Al-Qur'an ketika disampaikan pada para nabi dan para sahabat radhiallahu taala anhum pada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam dan kepada seluruh sahabat-sahabatnya kecuali mereka akan menyambut gembira. Turun ayat ya ayyuhalladzina amanu. Mereka tidak akan bertanya apa yang akan diturunkan. Tapi yang pertama kali muncul dalam jiwa mereka alhamdulillah Allah masih menyebut kami orang-orang beriman. Siap ya Allah. Apa yang kau perintahkan? Tak ada pertanyaan lagi mereka kerjakan puasanya. Ya ayyuhallina amanu. Alhamdulillah ya Allah engkau masih menganggap kami beriman. Apa perintahnya ya Allah? Afu bilu bilqu. Tepati janjinya. Siap ya Allah. Setiap muncul kalimat orang-orang beriman maka muncul kebahagiaan dalam jiwanya.
Sekarang pertanyaannya. Apakah iman yang kita miliki sampai malam ini sudah membuat hati kita tenang? Jangan-jangan kita mengaku beriman tapi gelisahnya itu masih banyak tertanam dalam jiwa. Ustaz belum datang sampai magrib masih gelisah. Sampai isya belum datang bikin status. Ustaznya belum datang masjidnya gerah yah. Lantas di mana imannya kita simpan?
Sedikit macet langsung bikin status Surabaya macet ya. Dan tidak melahirkan solusi. Lantas di mana iman yang dijanjikan melahirkan ketenangan itu? Di mana iman yang dijanjikan melahirkan keamanan itu? Di mana iman yang dijanjikan melahirkan kedamaian hidup itu?
Atau jangan-jangan iman yang dimaksudkan oleh Allah yang ditanamkan pada jiwa kita belum sepenuhnya kita hayati dengan benar dan belum jadi bimbingan dalam kehidupan kita sehingga belum meraih lima hal yang dijanjikan tadi. Itulah yang menjadikan kita insyaallah akan membalas dan membahas pada malam hari ini apa yang dimaksudkan esensi iman dalam
Al-Qur'an dan sunah yang kita bisa bawa dalam kehidupan sehingga melahirkan lima hal yang tadi dijanjikan.
Mari kita bahas dengan tenang. Silakan posisinya dinyamankan sehingga kita bisa fokus untuk membahas apa yang telah kita uraikan dan kita janjikan dalam tema kita dalam kesempatan malam hari ini. Siap? Insyaallah. Siap. Baik. Pertama saya minta maaf tadi masuk. Saya mencintai Anda semua. Alhamdulillah. Dan saya menyayangi Anda semua tanpa kecuali insyaallah. Dan saya juga merasakan rasa sayang yang sangat luar biasa. Mohon izin tadi ada yang ingin bersalaman, ada yang juga ingin meluk sebagian dari ikhwan. Mungkin karena kondisinya tidak memungkinkan ada yang sedikit terdorong atau mungkin sedikit bagian yang boleh jadi kurang nyaman. Saya memohon maaf dengan sebesar-besarnya tanpa mengurangi cinta dan sayang saya kepada Anda semua insyaallah. Allahu Akbar. Allahu Akbar.
Bismillahirrahmanirrahim. tersebut dalam Al-Qur'an. Jika seorang yang beriman menginginkan lima kemuliaan tadi yang dijanjikan.
Satu, diberikan ketenangan dalam jiwanya. Yang kedua, dijamin kebahagiaan dalam hidupnya.
Yang ketiga, dijamin keamanan dalam kehidupan di tiga alamnya. Dunia, alam, kubur, akhirat.
Yang keempat, dijamin kenikmatan dalam hidupnya. Walaupun hidup di suasana yang sangat terbatas, rezekinya kelihatan terbatas, di rumah nampak terbatas, tapi tenang enak hidupnya seperti pemuda yang di gua itu. Dan yang kelima, mendapat berita gembira masuk surga sebelum dia wafat.
Maka untuk mewujudkan itu tersebut isyarat dalam Al-Qur'an. Setidaknya orang-orang yang beriman itu mesti memenuhi dua syarat utama seperti tersebut dalam Al-Qur'an dan sunah Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Syarat itu yang coba kita akan bahas di pertemuan malam hari ini. Dan mudah-mudahan keluar dari masjid ini, selesai di pertemuan ini, kita semua mendapatkan lima hal yang dijanjikan. Insyaallah. Amin. Tidak cukup dengan amin. Kita belajar dulu.
Satu, orang-orang yang beriman itu disebutkan oleh Allah Subhanahu wa taala mesti mengaktualisasikan, menerjemahkan, mengamalkan pengertian iman itu sesuai dengan yang dimaksudkan Al-Qur'an. Karena ada orang-orang yang mengatakan, "Saya beriman, tapi tidak mengamalkan pengertian imannya seperti pengertian yang diinginkan Al-Qur'an." Apa pengertian iman yang diinginkan oleh Al-Qur'an? Satu kalimat saja yang dimaksudkan iman dalam Al-Qur'an bahkan ditetapkan dalam kaidah bahasa Arab. La yuzkarul imanu illa bimaknal yaqini bila syakkin. Tidak disebutkan kalimat iman bahkan dalam Al-Qur'an kecuali mengandung arti keyakinan tanpa ragu. Yakin jangan ragu? Yakin tidak boleh ragu? Karena itu ketika disebutkan kalimat iman pertama dalam Al-Qur'an, maka kalimatnya disandingkan dengan kalimat yakin tanpa ragu. Albaqarah ayat yang kedua sampai 3. Dalikal kitabu laba f hudil. Siapa hudalil muttaqin itu? Ayat tnya alladina yminuna bil ghaib.
Jadi ketika Allah membuka dengan kalimat alladzina yminuna bil ghaib. Orang-orang yang yakin pada Allah walaupun tak nampak dalam pandangannya bagaimana dia bisa yakin itu?
Kata Allah laba fi. Jangan pernah ragu. Alyakin bilaa syakkin. Mesti yakin. Jangan pernah ragu sedikit pun.
Kata Allah beriman pada Al-Qur'an yakin. Jangan ragu. Kata Allah beriman pada seluruh perintahku. Yakin ya Allah tanpa ragu. Kata Allah beriman pada semua larangan-laranganku.
Yakin ya Allah tanpa ragu. Jadi ketika Allah mengatakan kalian beriman. Jadi orang-orang beriman. Maka syarat yang pertama yang diinginkan oleh Al-Qur'an ketika iman telah sampai dalam jiwa kita, maka hadirkan keyakinan dalam jiwa. Jangan pernah muncul keraguan sedikit pun pada apa yang disampaikan oleh Allah Subhanahu wa taala. Jelas? Jelas fokus.
Tapi ternyata keyakinan tanpa ragu ini tidak pernah kemudian hadir dalam kehidupan kecuali kaidahnya. Jika seseorang ingin yakin dengan imannya, mesti iman itu kaidahnya harus sampai kepada hatinya, bukan hanya hadir di lisannya. Karena yakin itu pekerjaan hati, bukan pekerjaan lisan. Makanya orang sering mengatakan, "Sudah mantap belum hatimu menerima lamarannya? Sudah mantap belum hatimu menerima pinangannya? Dari mata turun ke hati?
Sentuhlah ia tepat di hatinya, maka ia akan jadi milikmu untuk selamanya. Hati catat bikin status.
Diyakin itu pekerjaan hati bukan pekerjaan lisan. Karena itu ketika ada orang Arab Badui dia mengatakan beriman kepada Allah dengan lisannya langsung turun penolakan dari Allah. dan mengatakan itu baru di lisanmu. Buka Quran surah ke-49 ayat ke-14. Quran surah Al-Hujurat ayat ke-14.
Qatil a'ru amanna.
Ada orang-orang Arab Badui pada saat itu mengatakan kepada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, "Ya Rasulullah, amanna. Kami telah beriman sempurna." Amanna. Kalimatnya menggunakan fi'il madhi. Fi'il madhi. Kalau dalam ilmu bahasa nahwu, ilmu bahasa Arab di nahwu menunjukkan pada makna yang lampau. Tapi dalam ilmu balagah menunjukkan makna takid, taukid. Orang itu ingin mengatakan, "Ya Rasulullah, saya sampaikan pada Anda, saya yakinkan dengan taukid. Kami telah beriman." Nabi diam karena perkara iman, perkara hati.
Nabi menunjuk petunjuk dari Allah Subhanahu wa taala turun. Kemudian jawaban dari Allah.
Perhatikan kalimatnya. Qul lam tumminu. Katakan Muhammad, kalian belum serius imannya.
Kalian belum sempurna imannya. Walakin qu aslamna. Tapi katakan aslamna. Kami baru masuk Islam. Kami baru berislam. Karena syarat berislam pertama kali mengucapkan kalimat iman di lisannya. Ashadu alla ilaha illallah wa ashadu anna muhammadan. Ketika Anda mengucapkan asyhadu alla ilahaillallah, maka ini syarat Islam yang pertama kali mengeluarkan kalimat iman di lisannya. Diproklamirkan disampaikan, "Saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah." Hanya kata Allah kalimat itu baru sampai di lisan. Sementara imannya yang di lisan itu belum dimasukkan ke dalam hatinya. Karena kaidah iman tadi alakin bilakin harus yakin tanpa ragu. Kalau cuman di lisan, keyakinan itu enggak akan muncul. Harus dimasukkan ke dalam jiwa kita. Sampaikan dalam hati kita. Karena itulah kalau imannya sampai ke dalam hati, maka iman ini nantinya akan membimbing semua tubuh kita untuk beramal sesuai dengan petunjuk imannya. Jadi kalau ada iman dalam jiwa kita, di lisan dimasukkan ke dalam hati, nanti iman
yang dalam hati ini akan membimbing seluruh tubuh kita. Mata kita akan dibimbing menggunakan iman. Telinga kita dibimbing menggunakan iman, lisan kita dibimbing menggunakan iman, tangan kita dibimbing menggunakan iman sampai ke kaki kita. Karena itu al Imam albukhari Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Almughirah bin Albardizbah Alju'fi, Albukhari Alkhurasani al-Uzbekistani mengarang sebuah kitab yang disebut dengan Aljami asahih almusnad almukhtasar min umuri rasulillahi sallallahu alaihi wasallam wasunanihi wa ayyami coba ulangi disingkat dengan sahih albukhari Sahih Albukhari berisi 97 pembahasan.
Jadi di Sahih Albukhari itu ada 97 pembahasan. 97 kitab. Bab yang keduanya setelah kitab Badul Wahyi disebut dengan Kitabul Iman. Beliau membuka kalimat kitabul iman berisi 57 hadis. Beliau sampaikan di pembukaannya, al imanu qulun wa amalun. Alimanu qulun wa amalun. Iman itu pertama diucapkan dengan lisan tembus ke dalam hati. Dari hati ini akan dibimbing menjadi amalan dalam kehidupan. Karena itu ketika Allah menyebutkan fungsi tubuh kita, sebelum disebutkan fungsi tubuhnya maka disebutkan kalimat imannya. Contoh Quran surah ke-24 An-Nur ayat 30 untuk laki-laki, 31 untuk perempuan. Kita punya mata. Apa fungsi mata? Melihat. Bagus. Tapi ternyata kambing pun melihat. Ternyata elang pun melihat.
Dan mata elang lebih tajam dibandingkan kita. Elang naik ke atas udara di atas Surabaya. Anak ayam kelihatan. Anda naik pakai Garuda di atas langit Surabaya, Anda sendiri tak nampak. Tapi celakanya mata lang tidak dihisab, mata kita dihisab. Quran surah ke-17 ayat 36. Hei, jangan cepat mengikuti apa yang tidak engkau tahu ilmunya. Sungguh pendengaranmu, pandanganmu, matamu, dan apa yang kau pikirkan satu saat akan dihisab oleh Allah Subhanahu wa taala. Karena mata ini dihisab, maka dibimbing oleh iman kita. Bagaimana cara mata ini melihat supaya hisabnya ringan di hadapan Allah Subhanahu wa taala? Maka turunlah kalimat imannya sebelum kalimat fungsi matanya. Quran surah 24 ayat 30 untuk laki-laki. Ini yang membedakan mata kita dengan mata kambing. Ini yang membedakan mata kita dengan mata lang. Ini yang membedakan mata kita dengan mata binatang. Katakan pada pria-pria yang telah memiliki iman dalam jiwanya, matanya hanya boleh melihat yang baik-baik saja.
Kalau yang dilihatnya tak baik menurut imannya, maka palingkan ke arah yang diperkenankan oleh Allah. Gaddul bashar bukan tak boleh lihat. Gaddul bashar itu lihat yang baik. Menurut imanmu. Kalau tak baik kata imanmu, maka palingkan ke arah yang diridai oleh Allah subhanahu wa taala. Perempuan juga begitu, Bu. Wail mukminati ayat 31 ya. Dan katakan pada perempuan-perempuan yang punya iman dalam jiwanya, yagdudna min absorina, maka imannya akan membimbing matanya untuk melihat yang baik-baik saja. J kalau mata kita ini benar-benar dibimbing iman, ada iman dalam jiwa kita, maka mustahil mata ini akan dipakai melihat yang tidak baik. Gambar-gambar yang tidak baik lewat buka handphone, lihat Facebook ada aurat terbuka, palingkan. Bahkan kata Al-Qur'an di Quran surah ke-3 ayat 133 paling kanan sebelah atas di mushaf magfirah. Ada orang yang bergegas langsung istigfar mengoreksi dirinya. Ada sara ada saa. Itu beda. Anda mau jumatan kalimatnya pakai saa.
Quran surah ke-62 ayat ke-9 paling kiri sebelah atas di mushaf. Ya ayyuhalladzina amanu nati yaumil jumuati fasikrillah. Tapi ketika diminta istigfar pakai saroah wasariu tuh. Kalau dilihat mushaf terjemahannya sama. Jika sudah diseru di hari Jumat segeralah Anda untuk bersiap- siap menunaikan Jumat. Ali Imran 133. Bersegeralah untuk istigfar. Kenapa? Yang satu
menggunakan sara. Yang kedua menggunakan sa'a terjemahannya sama. Kalau menggunakan sa'a fas'au itu artinya bersegera tapi dengan bersiap-siap sebelumnya. Makanya ketika dipanggil Jumat azan Jumat jam 11.30. Ayo bergegas tapi siap-siap dulu. Dari jam 11.00 siap- siap dulu. Ada yang dari jam 10.00 mandi dulu, pakai minyak wangi dulu, siap-siap incar sap pertama. Itulah Jumat fas'un. Tapi kalau Anda berbuat maksiat kemudian istigfar, kata Allah seketika berbuat maksiat seketika istigfar. Jangan menyiapkan istigfar di tempat dan waktu berbeda. Siang berbuat maksiat, entarlah nunggu tahajud istigfarnya sambil malam hari khusyuk. Tiba-tiba asar meninggal. Maksiat di malam hari segera tobat di malam hari. Jangan tunggu subuh. Tiba-tiba di waktu fajar sebelum masuk ke subuh wafat. Karena itu kalimatnya menggunakan wasariu. Ada orang matanya tak sengaja dia lihat ke dalam handphone, tiba- tiba muncul gambar yang tidak bagus untuk dipandang. Padahal Anda memalingkan saja imannya sudah bagus. Pertanda ada iman dalam jiwanya. Gambar tak bagus lewat. Iman ada.
Tapi ada orang yang imannya begitu kuat saat dipalingkan istigfar keluar dari lisannya.
Astagfirullahalazim. Itu mantap. Yang bahaya memang istigfar tapi mata tak berpaling.
Astagfirullah ustaz. Astagfirullah. Salah ini. Salah tapi tetap dilihat. Ah ini yang sering terjadi nih. Lewat jalan ada videotron aurat dibuka. Astagfirullah istigfar. Kok gak noleh? Kesempatan pertama mata. Berapa kali mata ini berbuat maksiat? Jadi kita koreksi sampai malam ini. Kalau iman kita benar, barangkali itu yang tidak membuat diri kita jauh dari kebahagiaan. Barangkali itu yang membuat diri kita itu jadi jauh dari rahmat Allah. Barangkali itu yang membuat diri kita itu, mohon maaf belum siap bekal kita untuk ke surga. Allah sudah berikan setengah kunci surga. Kenapa tidak tidak gunakan dengan kebaikan? Kenapa kita tidak manfaatkan untuk menggunakan kunci itu menata hidup kita dengan baik? Siapa yang ingin ke surga boleh angkat tangan. Masyaallah. Boleh turunkan lagi. Yang surganya firdaus boleh angkat tangan.
Masyaallah. Yang ingin dengan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam di surga boleh angkat tangan. Masyaallah. Silakan turunkan. Yang tak punya dosa boleh angkat tangan. Yang dosanya kecil boleh angkat tangan. Yang agak banyak boleh angkat tangan. Oh, saking banyaknya tak bisa angkat tangan. Tapi kan ini aneh, Teman-teman. Dosa banyak ingin ke surga firdaus lagi.
Jadi kita itu memang sadar ada bekal yang belum kita kumpulkan. Pertanyaannya status iman kita sampai malam ini ada di mana? Itu baru mata. Mata turun ke lisan. Sebelum lisan disebutkan fungsinya, disebutkan juga kalimat imannya. Quran surah 49 ayat 11. Ya ayyuhalladzina amanu imannya dulu. La yasum minum. Ayat 12. Ya ayyuhalladzina amanu.
Imannya dulu laag ba'dukum ba. Sebelum disebutkan fungsi lisannya untuk berbicara maka turun kalimat imannya dulu. Kata Allah, "Hai orang-orang yang telah beriman, kalau imannya sudah masuk ke dalam jiwamu, sudah tertanam dalam kalbumu, maka iman itu akan membimbing lisanmu untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang tercela dalam lisan." Jangan saling mencela. Aiki piye? Beda qunut saling mencela. Satu qunut, yang satu enggak qunut.
Sibuk saling mencela. Akhirnya masjidnya kosong. Yang salah itu kan yang enggak salat subuh.
Beda bismillah. Satu jahar, satu sir. Yang satu kencang, yang satu silent. Ribut ada yang saling mencela. Yang sepakat itu kan yang kalau enggak salat itu yang salah. 70 hadis tentang bismillah, empat cara bacanya. Bisa disirkan, bisa dijaharkan, bisa tidak dibaca sama sekali, bisa rakaat pertama dibaca jahar, selanjutnya tidak. Ada 70 hadis Nabi mencontohkan. Kenapa
kemudian kita sibuk saling mencela satu dengan yang lainnya? Saya pernah tugas di Saudi.
Ditugaskan pemerintah kita jadi pemandu haji, petugas tahun 2010. Tiba-tiba masuk Isya imamnya saya masih ingat Syekh Syudes waktu itu. Begitu kemudian beliau mengatakan isu.
Siap semua mulai takbir Allahu Akbar enggak ada masalah. Begitu mulai alfatihah.
Bismillahirrahman Alhamdulillahiabbil alamin. Samping saya langsung komentarnya iki imamnya Muhammadiyah ya. Masyaallah. Muhammadiyah cabang Masjidil Haram pimpinannya Syek Sudes. Anda bayangkan. Jadi kalau iman melekat pada jiwa kita, bertanya bagus, belajar istimewa, tapi mencela tidak. Makanya saya sering katakan kalau ada orang belajar Al-Qur'an, belajar sunah, pulang dari pengajian rajin mencela, patut ditanya Al-Qur'an mana yang Anda pelajari, sunah mana yang Anda pelajari. Karena mustahil kalau iman sudah sampai ke jiwa kita, maka iman akan membimbing ilmu dengan adab dan kemuliaan. La baukum ba'. Sebelum kalimat ini muncul, ya ayyuhalladzina amanu. Hai orang-orang yang punya iman, imanmu tidak akan dipakai untuk menggosipkan orang lain, menggibahkan orang lain. Ini kan aneh. Katanya beriman, katanya mukmin, katanya mukminah. Bukan hanya mendengarkan gosip, tapi membuat acara tentang gosip dan dinikmati. Saya tidak, Ustaz.
Bagus. Tidak seperti akhi itu tuh. Uh, kalau tiap hari gosipnya luar biasa, itu namanya gibah.
Ustaz, itu kan di Al-Qur'an, bagaimana dengan Nabi? Kencang, ketat, iman disebutkan pertama kali. Qala shallallahu alaihi wasallam, manana yumminu billahi wal yaumil akhir faliyaakl khairan a liyasmut. Kata Nabi, "Siapa yang merasa beriman pada Allah dan merasa akan dihisab di hari kiamat, maka lisannya hanya akan digunakan berkata yang baik-baik saja."
Kalau ia tak mampu, diam. J kalau iman ini hadir dalam jiwa kita, begitu akan berkata kalimat baik yang dicari. Mustahil akan menemukan kalimat yang kotor karena iman hadir dalam jiwanya. Dan iman itu mustahil akan mengarahkan pada keburukan. Mustahil. Pasti baik.
Antum kenal Alhan cucunya Nabi? Oh, kenal. Bagus. Cuman di Surabaya ada yang kenal dengan Alhan cucu Nabi di Alirsyad. Tapi masih agak lumayan. Saya tadi pagi di Bandung di Sabuga dari jam .30 sampai jam 11.30 hampir jam 12.00 ada yang kenal Firaun. Ibu-ibu ibu kenal Firaun? Kenal kat di sini Al-Han tayib. Al-Han itu di antara yang akhlaknya mulia, banyak menyebutkan mirip-mirip dengan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. akhlaknya, kecintaannya pada Al-Qur'an, bahkan di wajahnya. Allahumma shalli wasallim wabarik ala Rasulillah sallallahu alaihi wasallam. Punya anak diberi nama dengan nama datuknya Muhammad. Dalam masa fitnah jalan-jalan napak tilas saat beliau diasuh oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam ke arah awali. J kalau Anda di Madinah kemudian Anda masuk dari Babussalam keluar kemudian di Baqi begitu keluar di pintu Baqi itu melewati makam Nabi sallallahu alaihi wasallam sahabat Abu Bakar Assiddiq Umar bin Khattab radhiallahu taala anhuma keluar dari situ. Anda akan temukan Babu Jibril di depannya dulu semuanya adalah pintu itu masuk langsung berhadapan dengan rumah-rumahnya istri-istri Nabi sallallahu alaihi wasallam. Jadi begitu Anda keluar dari pintu itu di depan situ 5 m itu pintu itu mengarahkan pada rumahnya istri-istri Nabi sallallahu alaihi wasallam. Anda tarik garis lurus ke arah baki miring sedikit ke kanan arah awali. Itulah tempat Nabi suka mengajak sore-sore dua cucunya Alhan dan Al Husein untuk jalan-jalan mencari susu di sore hari. Napakah sepeninggal Nabi dalam masa fitnah kubra beliau berjalan dengan putranya dicaci maki di perjalanan. Kamu
begini begini begini begini dicaci maki habis. Bukan satu huruf, bukan satu kalimat, satu buku dikumpulkan. Beliau menyimak dengan tenangnya. Fantalaqo. Maka orang itu pergi faqalnuhu. Maka anaknya Muhammad berkata pada bapaknya, "Ya abati lima lam tarud." Ada abi, ada Buya, ada abati. Beda. Abi panggilan hormat, hormat kita kepada orang tua. Buya panggilan sayang, sayang kita kepada ayah kita atau sayang kepada sosok tertentu. Walaupun dia bukan ayah kita, tapi kita menyayanginya karena keistimewaan yang melekat pada dirinya.
Bisa ilmu, bisa akhlak. Buya hamka bukan ayah kita, tapi keilmuan dan akhlaknya kita menyayanginya. Kalau Anda gabungkan Buya dengan abi, maka kalimatnya berubah menjadi abati. Dalam Al-Qur'an kalimatnya sering disebutkan Ismail kepada Ibrahim, "Ya abati Quran surah 37 ayat 102 sampai 109 ya abal maajiduni insyaallahu minirin." Kata anaknya kepada bapaknya, "Ya abati lima lam tarud, Pak. Kenapa Bapak enggak balas? Kenapa Bapak enggak klarifikasi? Saya tidak seperti yang kamu kira. Kamu pun tidak sebaik yang kamu ucapkan.
Kenapa Bapak enggak balas? Perhatikan apa yang dijawab oleh Alhan. Allahu Akbar. Wa la adri kaifa arud. Ya abati malam terut pak. Demi hormat dan sayang nanda pada Bapak. Kenapa enggak dibalas? Kenapa enggak diklarifikasi? Kata Alhan wala adri kaifa arud. Bapak tuh enggak tahu bagaimana cara balasnya. dicari-cari ke dalam jiwanya kalimat apa yang pantas diucapkan. Enggak ketemu, Pak, Bu. Dicari hanya untuk mengatakan, "Saya tidak seperti yang kamu katakan. Takut menyakiti orang itu. Hanya untuk mengatakan kamu pun tidak lebih baik daripada yang kamu katakan. Takut salah ucap. Bapak enggak tahu bagaimana cara balas dia."
Cucu Nabi sallallahu alaihi wasallam, pemuda, penghulu, ahli surga. Surga ada jaminannya.
dijaga dalam kebaikan dengan Qurannya. Akhlaknya mulia seperti datunya. Ketika dicaci maki bahkan dengan satu buku pun beliau tak sanggup membalas karena tidak menemukan kosakata dalam jiwanya. Anda siapa? Cucu Nabi bukan, sahabat Nabi bukan, tetangga Nabi bukan. Surga belum ada jaminan. Orang baru sekedar menyampaikan pendapatnya pada kita dengan satu huruf pun, Anda lantas membalasnya dengan satu buku kepadanya dan Anda mengharapkan surga firdaus. Iman. Iman yang sampai ke dalam lisan. Manana yukminu billahi wal yaumil akhir falya khairon a liyasmut. Cuman dua pilihannya. Berkata yang baik atau diam.
Iman yang sampai ke tangan, iman yang sampai ke kaki ketika dipakai beraktivitas maka dia akan terjauh dari pekerjaan yang haram. Perhatikan, saya ingin berikan gambaran kepada Anda. Pertama, buka Quran surah ke-2 ayat 168 lalu bandingkan dengan Quran surah ke-2 Albaqarah ayat 172. Saya tuliskan. Maaf, yang belakang kelihatan ini. Oh, kelihatan.
Masyaallah. Di sini belum sana kelihatan luar biasa belum ditulis sudah kelihatan iman yang kuat ya ibu di bawah kelihatan Bu. Oh iya ya. Enggak ngelihat enggak apa-apa Bu ya. Yang penting hati kita tersambung ya. Quran surah ke-2 ayat 168 sebelah kanan di musf bawah.
Yang ini Quran surah ke-2 ayat 172 sebelah kiri agak ke atas di musf. Fokus ini. Ini ayat tentang mencari nafkah, tentang bekerja. Bekerja itu akan menggerakkan kaki, menggerakkan tangan, menggerakkan pikiran untuk mengonsep dan dieksekusi dalam kehidupan. Ketika Allah membuat hukum universal agar semua manusia bekerja untuk kenyamanan hidupnya di dunia, maka kalimatnya menggunakan annas. Disebutkan 241 kali dalam Al-Qur'an. Nas.
Albaqarah ayat 168. Ya ayyuhanasu nas kulu mimma fil ardhi halalan thyibah. Ya ayyuhanas.
Perhatikan kalimatnya nas. Kullu mimma fil ardhi halalan thyibah. Disebutkan kalimat halalnya
kemudian thayyibah. Fokus. Hei semua manusia. Ya. Disebutkan 360 kali dalam Al-Qur'an.
Harfun nida linidail qarib wal mutawassit wal baid. Huruf untuk memanggil baik yang dekat, yang menengah, ataupun jauh. Ayyuha disebutkan 150 kali dalam Al-Qur'an. Ayyunya munada taukid haknya hak tanbih. Taukid menguatkan, hak mengingatkan. Hei semua manusia saya ingatkan, ha saya tegaskan Ayyu semuanya. Baik yang dekat, menengah, ataupun yang jauh dariku. Perhatikan aku sampaikan. Silakan kalian bekerja, silakan cari makan. Ini bahasa balagah. Kalau di ilmu balagah namanya zikrul ba' yur bihilu. Disebutkan sebagian yang dimaksud keseluruhan. Kalau di bahasa Indonesia ada namanya sinekdok pas prototo.
Disebutkan sebagian yang dimaksud keseluruhan. Lawannya sinektok totem proarte.
disebutkan keseluruhan lawannya sebagian. Indonesia dalam Piala Dunia usia 20 tahun akan mengalahkan Malaysia. Apakah semua orang Indonesia main bola dengan semua orang Malaysia? Sebagian. Sebagian. Garuda akan bertarung melawan Harimau Malaya. Apakah Garuda bertarung dengan harimau? Garuda di atas, harimau di bawah. Aum pik pik pik aum pik pik pik enggak ketemu. Sebagian sin nekdok pas prototo kulu cari makan. Kalau bahasa kita mau ke mana ayah? Mencari sesuap nasi. Kan yang dicari bukan sesuap. Nyari sebakul, nyari buat rumah, nyari buat pakaian, nyari buat motor, nyari buat mobil, nyari buat peci, nyari buat kendaraan. Sinekdok pas prototo. Kata Allah, "Silakan bekerja cari makan untuk hidup. Cari kenyamanan. Mimma fil ardhi dari sebagian tempat yang engkau bisa jangkau di bumi."
Silakan yang orang Surabaya cari sekitaran Surabaya. Tak ketemu cari keluar dari Surabaya.
sampai merantau. Ada yang ke Sumatera, ada yang ke Papua, ada yang ke Kalimantan, silakan sepanjang engkau bisa jangkau tempatmu di bumi itu. Tapi ingat, bekerjalah dengan cara yang halal untuk mendapatkan rezeki yang terbaik. Halalan thyiban. Semua manusia kata Allah,
"Jangan melanggar hukum." Apakah korupsi itu hanya boleh berlaku bagi kalangan tertentu saja? Tidak. Semua manusia baik beriman tak beriman jangan korupsi. Beriman tak beriman jangan nyogok. Beriman tak beriman jangan mencuri. Halal tempuh dengan cara yang legal.
Tiib dari yang legal itu supaya engkau sehat cari yang kau butuhkan yang bermanfaat. J kalau Bapak Ibu misalnya bekerja bapak dapat uang R5.000 Ibu ingin beli makanan kata Allah thayyiba. Jangan semua yang diinginkan mesti dibeli. Mana yang dibutuhkan itu yang dikonsumsi. Kalau pola makannya begini, sehat hidup kita. Kalau pola hidupnya begini, tenang hidup kita. Tapi yang paling menarik ketika kalimatnya dipindahkan ke Albaqarah ayat 172. Ini dia. Dan diganti kalimat nas yang menggunakan alladzina amanu. Ya ayyuhalladzina amanu. Ini ayyuhannas. Nasnya kemudian dibuang diganti menjadi alladzina amanu. Kalimat qulunya masih ada. Yang ini ya ayyuhannasu qulu. Yang ini ya ayyuhalladzina amanu qulu. Yang ini, yang ini menarik. Yang dahsyat ketika disebutkan kalimat imannya alladzina amanu, kalimat halalnya dibuang. Lalu kalimat thayibnya dijamakkan bentuknya jamak. Min thyibati thayibat bentuknya jamak. Lalu diganti oleh Allah dengan kemudahan. Ma razqnakum. Hai orang-orang yang telah beriman kepadaku. Kata Allah, "Silakan kalian bekerja. Aku akan mudahkan dalam pekerjaan itu dengan rezeki yang akan aku percepat untuk engkau dapatkan. Kalau sudah dapat itu, aku akan tambah berkahnya dari orang-orang biasa." Pertanyaannya, "Ya Allah, kenapa untuk orang beriman kalimat halalnya dibuang, sementara untuk Annas kalimat halalnya dimunculkan?" Kata para pakar tafsir, kenapa kalimat halalnya dibuang? Karena orang
beriman itu sudah otomatis imannya akan membimbing ia pada yang halal. Karena itu enggak disebutkan lagi. Karena itu mustahil ada orang beriman melangkahkan kakinya ke tempat yang haram. Mustahil. Kalau ada orang beriman menyentuh tangannya dengan tangannya yang haram, mustahil. Enggak akan ada orang beriman melangkahkan kakinya ke tempat yang haram. Mustahil orang beriman menyentuh dengan tangannya yang haram. Proyek haram enggak akan disentuh, tempat yang haram enggak akan dituju dengan kakinya. Kenapa?
Karena ada iman dalam jiwanya. Q Nabi sallallahu alaihi wasallam. Nabi sallallahu alaihi wasallam bersabda, "La yasri mukmin indama yasri fahua mukmin." Enggak akan enggak akan pernah terjadi. Mustahil ada orang beriman itu mencuri, korupsi, menyogok. Saat dia menyogok itu, saat dia akan korupsi itu, masih ada iman dalam jiwanya. Maksudnya iman dia itu akan menghambat dia berbuat maksiat. Anda bekerja di kantor sebagai pimpinan pengawas, tiba-tiba datang bawahan minta tanda tangan, "Pak, ini ada proyek, Pak. Tolong ditanda tangan. Anda lihat kenapa begini?" "I kan enggak sesuai ketentuan." Iya, Pak. Enggak sesuai. Cuman fe-nya sesuai, Pak. Fe-nya R juta. Maaf ya, saya ini orang beriman. Jari saya jari beriman. Mustahil akan dipakai maksiat. Ditelunjuk-telunjuk beriman mustahil dipakai maksiat. Ambil kembali perbaiki iman. Datang lagi orang itu, "Pak, sudah diperbaiki." Kok masih sama? Mana perbaikannya? Fe-nya diperbaiki, Pak. Dari R juta jadi R miliar. Saya sudah katakan pada Anda, saya ini orang beriman, mustahil berbuat maksiat. Tapi tunggu saya istikharah dulu. Tak ada pilihan. Jadi saya ingin katakan pada kita bagian pertama kenapa kebanyakan orang-orang saat ini yang mengaku beriman dirinya di KTP-nya tertulis muslim.
Dia seorang muslim ditanya dia beriman, dia mengatakan beriman. tapi juga dalam imannya itu belum mampu membimbing dia untuk berbuat amal saleh. Ini artinya ada yang tidak sampai di kalimat lisan pada imannya kepada jiwanya. Belum sampai iman ke hatinya. Karena itu syarat yang kedua kita agak cepat. Syarat yang kedua timbul pertanyaan, "Ya, Ustaz, bagaimana caranya memasukkan iman itu ke dalam hati? supaya saat iman itu tertanam di dalam jiwa kita, maka ia akan membimbing kita untuk mengerjakan kebaikan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Maka ini bagian yang kedua yang Allah langsung jawab dalam Al-Qur'an.
Bagian pertama harus beriman yakin tanpa ragu. Yang kedua kalau sudah yakin tertanam dalam jiwa maka kerjakan syarat yang kedua ini. Syarat kedua inilah yang menjadikan iman kita sampai ke dalam jiwa sampai kita merasa yakin tanpa ragu. Yuk, kita mulai. Dua, jika ada yang menginginkan imannya sampai ke dalam jiwanya sehingga dia punya keyakinan tanpa ragu.
Kalau sudah yakin tanpa ragu, maka semua perintah Allah hanya diucapkan dengan lisannya dengan kalimat yang pendek. Sam'ina wa atana. Sam'ina wa atana. Kami dengar ya Allah siap taat. Laksanakan ya Allah laksanakan ya Allah. Siap ya Allah. Puasa siap ya Allah salat siap ya Allah. Tahajud. Siap ya Allah. Samna wahana. Kenapa? Karena dia yakin tanpa ragu dalam setiap apa yang Allah perintahkan pasti ada kemuliaan untuk kehidupannya. Cara yang kedua, jika Anda ingin cepat menanamkan iman dalam jiwa dan punya keyakinan tanpa ragu, maka rumusnya dalam Al-Qur'an selalu berlatih untuk meningkatkan takwa kepada Allah Subhanahu wa taala. Iman dilatih dengan takwa. Karena itu setiap disebutkan kalimat iman seringki disandingkan dengan kalimat takwa. Kita ambil satu ayat-ayat puasa Albaqarah 183.
Ya ayyuhalladzina amanu kutiba alaikumus siam kama kutiba alalladina min qoblikum
laallakum tattaquun. Takwa. Kalimat iman pertama Albaqarah ayat 3 dibuka dengan kalimat takwa yang ayat dunya kitabu laba f hudil muttaqin siapa muttaqin orang takwa itu ayat ketig alladina yminuna bil ghaib iman bersanding dengan takwa iman disandingkan dengan takwa jadi kalau ingin iman kita sampai ke dalam jiwa kita, maka tingkatkanlah takwa kita kepada Allah subhanahu wa taala Qur'an surah ke-3 ayat 102 ya ayyuhalladzina amanu Iman disandingkan dengan takwa. Ya Allah, saya ingin meningkatkan takwa supaya iman saya kuat, supaya sampai ke jiwa saya. Maka bagaimana cara saya meningkatkan takwa itu? Maka disebutkanlah kalimat takwa dengan semua turunannya 115 kali dalam Al-Qur'an. Awas, ini bahasannya ini agak detail ya. Tolong fokus baik-baik. Kita sampai jam berapa? Oh, masyaallah.
Siap. Siap. Ya, Bapak mau sampai jam 11.00? Boleh. Saya .30 pulang. Takwa disebutkan 115 kali dalam Al-Qur'an. Lihat, lihat. Nanti kita ini belum selesai, masih ada dua bab lagi nih ya.
Satu babnya 1 jam. Fokus. Kalau kita ingin sampai pada derajat iman yang mantap, tertanam dalam jiwa, maka tingkatkan takwa. Sehingga derajat kita akan naik dari sekedar mukminin menjadi muttaqin. Bagaimana mencapai derajat takwa ini? Maka cari setiap kalimat takwa dalam Al-Qur'an. Maka Anda akan temukan petunjuk meningkatkan takwa itu. Setidaknya ditemukan sebanyak 115 kali. Rahasia cepatnya setiap ada kalimat takwa itu pasti setelah atau sebelumnya akan ditemukan perintah untuk beramal saleh. Lihat urutannya, iman, takwa, kemudian amal saleh. Kalau Anda imannya ingin kuat, maka tingkatkan takwa. Bagaimana meningkatkan takwa? kerjakan amal saleh. Bahkan kadang-kadang oleh Allah dibypass, takwanya kemudian ditutup, iman dan amal salehnya disandingkan. Begitu menyebutkan kalimat iman, amal salehnya muncul. Buka Quran surah 103. Wal innal insana lafi illalladzina amanu iman wa amilus shihat. Takwanya ditutup. Buka Quran surah ke-2 ayat 25.
Wabasyirilladina amanu wailus shihat. Iman amal saleh takwanya ditutup. Seakan-akan Allah ingin menyampaikan, "Hei, kalau imanmu ingin mantap, perbanyak amal saleh." Ketika engkau perbanyak amal saleh, maka statusmu akan naik bukan sekedar mukmin yang beriman, tapi muttaqin. Hamba-hamba Allah yang banyak mengoleksi amal saleh dalam hidupnya. Karena itulah al Imam albukhari ketika membuat kitabul iman menyusun caranya dari Nabi sallallahu alaihi wasallam maka beliau memberikan petunjuk 57 hadis dikumpulkan oleh Al Imam Albukhari di saya sarankan begini nih kepada jemaah kalau kita ingin belajar petunjuk sunah Nabi, paling gampang cari kitab hadis dibagi empat. Kalau Anda ingin belajar tentang bimbingan Nabi terkait fikih, fikih saja cara wudu yang benar, cara salat yang benar, cara zakat yang benar, maka cari kitab Sunan namanya. Sunan itu kitab hadis yang disusun berdasar rumusan fikih. Sunan Abu Daud, Sunan at-Tirmidzi, Sunan Annasai, Sunan adarimi, Sunan dan seterusnya, seterusnya, seterusnya Sunan. Kalau Anda ingin cari kitab hadis yang berdasarkan periwayat hadisnya, Abu Bakar Assiddiq berapa hadis, Sayidah Aisyah berapa hadis? Ibnu Abbas berapa hadis? Maksudnya saya ingin meneladani kehidupan mereka. Ibnu Abbas seorang penuntut ilmu. Maka saya ingin belajar seperti Ibnu Abbas. Mana hadis-hadisnya?
Abu Bakar seorang selain khalifah juga seorang pengusaha sukses. Saya ingin menempuh kehidupan seperti Abu Bakar. Mana hadis-hadis yang beliau kumpulkan? Maka cari kitab namanya kitab musnad. Musnad kitab hadis yang disusun berdasarkan periwayatnya atau sanadnya. Yang paling populer Musnad Imam Ahmad bin Hambal. Kalau Anda ingin mencari
hadis dengan urutan yang sangat kompleks, babnya banyak. Saya ini pengin sekaligus belajar tentang fikihnya. Saya pengin belajar tentang muamalahnya, bisnisnya, imarah bab pemerintahannya, kitab orang sakit, kitab tentang bagaimana menuntut ilmu. Maka cari kitab namanya kitab Aljami. Aljami' yang paling populer ada dua, yaitu karangan Al Imam Albukhari dan Imam Muslim. dikenal dengan shahihain. Dua-duanya disebut kitab Jamiah. Kalau Anda ingin cari hadis, innamal amalu bin niat ada di mana hadisnya? Saya tidak tahu kitabnya. Saya tahunya huruf hamzah innama i innama ala'mal. Cari di mana? Cari kitab namanya mujam.
Runtutkan urutan alfabetnya. Maka akan Anda temukan di mana hadis itu terletak. Nah, di kitab Al Imam albukhari yang jami, kitabul jami, Teman-teman. Di kitab yang kedua tentang kitabul iman disebutkan di situ langsung oleh Al Imam albukhari. Petunjuk Nabi terdiri dari 57 hadis bagaimana mengerjakan amal saleh supaya menguatkan iman kita. Ini Ustaz, saya ingin meningkatkan iman. Iman saya kadang naik kadang turun belum kuat di jiwa. Kalau sedang naik amal salehnya kuat. Kalau sedang turun jangankan salat yang sunah ustaz, salat fardu pun sulit saya kerjakan. Terlambat saya lakukan. Bagaimana caranya meningkatkannya? Buka kitab Albukhari 57 hadis. Ada amalan saleh di dalamnya untuk membimbing menguatkan iman kita.
Nah, amalan ini yang coba saya keluarkan dengan ringkas. Malam ini Anda tuliskan, besok bikin kurikulum untuk dilaksanakan. Siap? Insyaallah. Siap. Siap. Takbir. Allahu Akbar. Yang ingin imannya meningkat boleh angkat tangan. Yang ingin imannya makin kuat boleh angkat tangan. Tib. Masyaallah. Silakan turunkan. Saya tidak ingin kedatangan saya ke sini, hanya sekedar duduk, ceramah, Anda dengar langsung pulang. Saya tidak ingin seperti itu. Kalau Anda hanya ingin datang, duduk, mendengar pulang, lebih baik Anda bisa belajar dengan siapapun. Saya tidak pernah datang ke majelis ilmu kecuali buat komitmen dengan seluruh jemaah. Siap mengamalkan apa yang telah kita pelajari. Siap. Insyaallah. Insyaallah. Mesti ada perbedaan antara datang dengan keluar. Mesti ada perbedaan antara masuk dengan pulang.
mesti beda. Karena itu tempat belajar dalam Al-Qur'an disebut dengan majelis. Jamaknya disebut dengan majalis. Quran surah ke-58 ayat 11. Ya ayyuhalladzina amanu iman. Qilakum tafassahu fil majalis. Majelis. Jika dikatakan padamu luaskan, share, luaskan tempatnya di majelis-majelis. Majelis berasal dari kata jalasa. Apa artinya jalasa? Bukan sekedar duduk.
Karena dalam Al-Qur'an duduk itu pun disebut dengan qo'. Quran surah ke4 ayat 103ah waudan bukan julusan asalnya bukan duduk asalnya berpindah tempat kalau Anda pindah dari karpet duduk pindah ke kursi atau anda berdiri maka orang Arab akan mengatakan tafadol ijlis pindah ke tempat yang lebih tinggi. Tapi kalau Anda sedang berdiri diminta duduk pindah rendah atau dari kursi pindah ke karpet, orang Arab fasih akan mengatakan tafadol uqud quudan. Karena itu Anda salat berdiri tak mampu berdiri duduk. Qiaman wa quudan bukan julusan. Tak mampu duduk berbaring. Waa junubikum. Berbaring. Berbaring sulit bergerak.
Bergerak sulit dengan isyarat mata. Berkedip. Berkedip sulit. Jadi disalatkan karena tiba pada puncaknya. tempat orang duduk saat berdiri kemudian duduk disebut maqad. Maqadun jamaknya maqaid. Karena itu ketika dia beraktivitas pengin duduk santai disebut ma'ad. Orang pensiun disebut dengan taqaud karena aktivitasnya selesai. Tapi kalau duduk dia menempatkan dia mengangkat lebih tinggi dari sebelumnya, mengangkat posisi lebih tinggi, lebih naik lagi, maka tempatnya berubah dari makad menjadi majelis dari kata jalasan. Kenapa
tempat belajar disebut majelis ilmu oleh Al-Qur'an? Seakan memberikan isyarat. Mesti ketika Anda hadir di pengajian, tempat belajar mesti mengangkat Anda dari sebelum masuk sampai pulang. Mesti beda posisinya, mesti terangkat. Apa yang pertama diangkat? Satu, iman.
Yarfaillahulladina amanu minkum. Kedua, ilmu. Walladina utul ilma darajat. Karena itu ketika Anda masuk ke sini belajar di majelis ilmu, ketika pulang iman kita mesti beda antara masuk dengan keluar. Mesti lebih kuat ilmunya. Mesti bertambah mesti paham. J. Kalau saya mengajar, Anda belajar dengan saya, tidak mendekatkan diri Anda kepada Allah, tidak meningkatkan iman Anda, maka camkan kalimat saya ini. Tinggalkan saya dan cari ustaz-ustaz lain. Jika Anda belajar dengan saya, tidak menambah pengetahuan Anda, tidak meluaskan wawasan Anda, camkan kalimat saya, tinggalkan saya cari ustaz-ustaz lain. Karena saya tidak seperti yang diinginkan oleh Al-Qur'an. mesti beda. Dan mustahil kita bisa meningkatkan iman dan ilmu kecuali kita paham dan berkeinginan mengamalkannya. Karena itu turunlah kemudian Quran surah ke-9 ayat 122. Cara belajar belum selesai ilaihim lahum yahun. Kata Allah, orang yang belajar pengetahuan pertama mesti belajar sampai paham. Jangan sampai kita belajar tidak mengerti apa yang kita pelajari. Awas, awas, awas, awas, awas. Ada sindiran tajam dalam Al-Qur'an. Kenapa mesti paham? Karena ilmu yang kita pelajari itu akan dipraktikkan dalam ibadah. Satu, makanya disebut fikih artinya paham. Karena itulah saat kita akan salat, belajar dulu cara salat disebut fikih salat, fikih zakat, fikih haji. Maksudnya bukan sekedar belajar, belajar sampai paham. Coba lihat sindiran Al-Qur'an. Tajam sekali walaupun halus. Kata Allah, ada orang salat bahkan tidak paham apa yang ia kerjakan dan ia lakukan dalam salatnya. Ada orang salat enggak paham yang dia baca dalam salatnya. Berapa ribu kali Anda rukuk, berapa ribu kali Anda sujud, sudah berapa lama Anda salat? Pertanyaan saya, dari sekian ribuan kali ruku dan sujud, berapa persen bacaan salat yang Anda pahami? Jangan- jangan selama ini kita salat, kita enggak ngerti yang dibaca. Ruku enggak paham yang diungkapkan, sujud tidak mengerti yang dibacakan. Bagaimana salat kita bisa khusyuk?
Bagaimana salat kita bisa nikmat? Yang kedua kata Quran, "Setelah kalian mengerjakan pengetahuan itu, maka pulanglah. Amalkan ilmu kalian, sampaikan pada orang yang tidak belajar di kampung-kampung kita itu." Maka jika ada orang yang belajar seperti ini, paham, komitmen mengamalkan, maka status belajarnya sama dengan mujahid fisabilillah. Karena ayat ini diturunkan untuk mengajak orang-orang yang sedang-sedang berjihad untuk diberikan alternatif pada jihad bentuk yang lain yaitu jihad dengan ilmu. Sama persis kata Allah yang berangkat ke medan perang, yang berjihad di medan perang dengan yang belajar di majelis ilmu, maka nilainya sama-sama mujnya syahid di surganya bersama Nabi sallallahu alaihi wasallam. Turun Quran surah ke-4 ayat 69. Saya ingin komitmen dulu. Siap insyaallah kita memahami? Siap mengamalkan? Siap. Ketika Anda mengatakan siap dengan keikhlasan hati kita, maka saat itulah status kita saat ini berubah menjadi mujahid fisabilillah. Amin. Kalau wafat keluar majelis ini seketika statusnya syahid syuhada. Takbir. Masyaallah. Akbar. Mau seperti itu? Mau. Jangan dulu kita belum selesai taklimnya tapi kita tidak bisa memilih. Ya.
Awas sebelum saya lanjutkan, tapi saya ingatkan jihad pun di medan perang bukan asal-asalan kemudian mengangkat senjata dan melukai orang. Karena jihad asalnya bukan menyerang, tapi lebih kepada membela diri dalam kebenaran dan kebaikan yang dibenarkan oleh agama.
Diingat kalau ada yang ngajak-ngajak, ayo bom orang, tembak orang, tusuk orang dalam suasana yang tidak dibenarkan maka jangan ikuti. Karena resikonya itu sama dengan pesan kavling di neraka jahanam. Quran surah An-Nisa surah yang ke4 ayat 92 sampai 93. Wam yaqul mminan mutaamidauhu jahanam. Wadiballahu alaihu waahuabanima. Siapa yang sengaja merencanakan pembunuhan apalagi pada satu orang beriman maka dia sama saja sudah pesan kavling di neraka jahanam. Dia akan mendapatkan murka Allah. Dilaknat oleh malaikat dan dijanjikan siksa yang sangat berlipat. Orang beriman mana yang pesan kafling di neraka jahanam? Makanya mustahil ada orang beriman meledakkan diri di jalanan. Mustahil ada orang beriman tembak sana tembak sini dengan kalimat Allahu Akbar. dengan kalimat dan suasana yang tidak dibenarkan. Itu waktu bom di Jalan Tamrin tuh duar terjadi langsung timbul pertanyaan, "Ustaz, apakah bom saya bilang, Pak, sepenek pengetahuan saya jihad fisabilillah itu jihad di jalan Allah, bukan di jalan tamrin." Ayo, fokus sini. Iman kuatkan dengan amal saleh.
Apa saja amal saleh yang disebutkan oleh Nabi untuk menjelaskan petunjuk di Al-Qur'an supaya iman kita menguat? Al Imam Albukhari menghimpun di 57 hadis dalam kitabnya Aljami atau Sahih Albukhari yang juga mengintisarikan keterangan-keterangan dalam Al-Qur'an.
Perhatikan, setidaknya ada beberapa amalan-amalan pokok yang kalau dikerjakan akan meningkatkan iman bahkan memunculkan kenikmatan iman yang disebut dengan halawatul iman. Satu, saya agak cepat langsung ke eksekusi amalan. Amalan yang paling pokok satu, salat. Satu apa? Salat. Salat. Karena itu ketika Allah menyebutkan kalimat iman pertama dalam Al-Qur'an, setelahnya langsung bersanding dengan kalimat salat. Albaqarah ayat 3. Alladzina yumminuna bil ghaib wa yuqimunas. Dan kalimat imannya berubah jadi fi'il mudhori dari amanu jadi yukminun. Silakan lihat. Biasanya Allah panggil ya ayyuhalladzina amanu. Ya ayyuhalladzina amanu. Yang ini spesial. Begitu kita diminta mengerjakan salat, kalimat imannya berubah menjadi fi'il mudhori. Alladzina yukminun. Bukan amanu. Fi'il mudhah punya tiga arti. Lebih bergerak dibandingkan fi'il madhi. Dalam bahasa Inggris disingkat dengan present, continuous, dan future. Sekarang terus-menerus dan sampai kapanpun. Jadi ada amalan yang kalau kita kerjakan dengan baik maka amal itu akan menjaga iman kita dari sekarang terus-menerus sampai kapanpun saat kita kembali kepada Allah Subhanahu wa taala. Seakan Al-Qur'an ingin mengatakan, "Hei, kalian yang sedang beriman kepada Allah yang gaib, yang tak tampak dalam pandangan. Kalau iman kalian ingin terus kalian pertahankan, terus kalian jaga, tertanam dalam jiwa, baik sekarang terus-menerus sampai kamu kembali kepada Allah subhanahu wa taala, saya turunkan amalan yang kalau engkau kerjakan itu, maka akan hadirlah sifat iman seperti itu." Apa amalannya? Wauqimunas salat.
Karena itu cek semua nabi yang pernah bertugas di bumi semuanya salat untuk mempertahankan iman mereka kepada Allah dan menunjukkan kepada kita saking pentingnya salat semua nabi salat Pak di salat itu ibadah pokok yang tidak hanya diperintahkan pada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam dan umatnya tapi semua nabi yang pernah bertugas di bumi semuanya salat. Nabi Musa salat. Buka Quran surah ke-20 ayat ke-14. Kata Allah,
"Inallahu laahailla saya Allah. Tidak ada Tuhan selain saya yang layak dipertuhankan. Maka sembah saya." Bertanya Musa, "Bagaimana ya Allah cara menyembahmu?" Tunaikan salat sebagai zikir kepadaku. Nabi Musa salat, Nabi Zakaria salat. Buka Quran surah ke-3 ayat 38
sampai 39. di mihrabnya itulah kemudian Zakaria berdoa kepada Allah Rabbnya, "Ya Allah, anugerahkan saya keturunan." Mereka mengatakan, "Saya gak akan punya keturunan karena saya terbatas. Saya minta kepadamu yang tidak punya batas dalam pemberian. Engkau pasti mendengar doa saya." Kapan doa itu disampaikan? Ayat 39-nya. Fanaatul malaikatu wahua qoimun yusli mihrallahayahya. Maka datang malaikat memberikan kabar gembira. Allah menjawab doamu. Kapan doa itu disampaikan? Saat beliau sedang salat. Masih salat, masih berdiri dalam salatnya di mihrab. Nabi Zakaria salat. Nabi Isa Alaih Salam, Yesus, Almasih.
Mesiah, Nabi Isa salat. Buka Quran surah ke-19 ayat 31 sampai 33. Nabi Ismail Alaih Salam, kakek moyangnya Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam yang ke-29 salat. Buka Quran surah ke-19 ayat ke-55. Bahkan beliau meminta keluarganya semua salat. Urutkan sampai ke atas. Muhammad sallallahu alaihi wasallam bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusha bin Murra bin Kilab bin Ka'ab bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Nizar bin Mudhar bin Ma'ad bin Adnan bin Addi bin Adri bin Muqawam bin Nahur bin Talikh bin Ya'rub bin Yasjub bin Nabit bin Ismail Alaih Salam bin Ibrahim Alaih Salam bin Azar bin Nahur bin Abir bin Kinan bin Arfak bin Sam bin Nuh alaih salam bin Mikhlail bin Matusyalah bin Kinan bin Anwas bin Tit bin Adam alaihi salam.
Kalau ditarik Allahu Akbar kalau ditarik dari zaman Rasul Nuh alaihi salam sampai ke Muhammad sallallahu alaihi wasallam maka muncul langsung satu ayat di Quran surah ke-4 Anisa ayat 163. Inna aaina ilaika kama aaina ila nuhin wabina min ba'dih. Muhammad, kami berikan wahyu kepadamu. Wahyu yang sama ketika kami turunkan kepada Nuh saat diangkat menjadi Rasul dan nabi-nabi setelahnya sampai dengan kepadamu. Semua salat. Dibayangkan semua nabi salat. Anda bukan nabi enggak salat. Anda siapa? Makanya ketika kalimat iman disampaikan dengan kebahagiaan, qod aflahal mukminun. Masih ingat orang beriman akan bahagia. Kapan dia bahagia? Teruskan ayatnya. Makanya saat panggilan salat dikumandangkan, kalimat bahagianya muncul. Hayya alas. Anda bertanya, "Ya Allah, kenapa saya mesti salat?" Perhatikan jawaban Allah lewat suara muadzin itu. Hayya alal falah. Falah.
Saya panggil kamu salat supaya kamu bahagia, supaya kamu sukses. Kamu enggak salat semuka langit dan bumi, tidak akan menurunkan status saya sebagai Tuhan. Kamu salat itu bukan saya yang butuh, kata Allah. Kamu yang butuh. Makanya ketika Anda diminta salat, kalimatnya oleh Allah dibuka dengan kalimat minta. Punya masalah apa, minta sini, minta, minta, minta. Dan kalimat imannya disebutkan Quran surah ke-2 ayat 153 paling kanan sebelah bawah di Musf. Albaqarah ayat 153. Ya ayyuhalladzina amanu imannya dulu. Istainu bisobri wasat. Kalau punya masalah sabar terima. Lalu datang kepadaku lewat salat minta dalam salat aku kabulkan. Makanya setiap bacaan dalam salat isinya doa. Dalam kitab fikih disebut asalatu hiadua. Salat itu adalah doa. J kalau kita sering salat dengan baik, imannya terangkat, doanya dijawab, hidupnya nikmat salat. Bagaimana cara salat yang benar yang bisa menguatkan iman? Maka keluarkanlah semua jenis salat yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadis Nabi sallallahu alaihi wasallam. Ini kurikulum yang mau saya ajarkan. Yuk, keluarkan semuanya. Kalau yang fardu, enggak usah dicatat. Yang fardu tuh sudah otomatis. Jadi enggak harus dicatat lagi. Subuh, zuhur, asar, magrib, isya. Rumus telepon online terhadap Allah.
Rumusnya 24434. Online dengan Allah. Anda online dengan makhluk hampir 5 menit sekali.
Online dengan Allah diminta cuma lima kali. Itu pun telat. Anda online dengan kekasih, "Mama sebentar sayang, sinyalnya belum kuat." Gelisahnya luar biasa. terlambat dengan Allah online cuman lima kali diminta sehari enggak ada kegelisahan itu. 24434 dalilnya Quran surah ke-17 ayat 78. Quran surah ke-11 ayat 114. Waktunya diatur di Quran surah ke-4 ayat 103 diminta dijaga di Quran surah ke-2 ayat 238 paling kanan sebelah atas di mushaf. Ini yang salat fardu.
Dalil salat 5 waktu dikuatkan pahalanya di Quran surah 11 ayat 114. disebutkan waktunya di Quran surah ke4 ayat 103. Kata Allah, orang beriman itu pasti tahu waktu salat. Tuh, cek. Ayo, ayo, ayo, ayo. Cek tuh. Ayo, ayo. Kata Allah bahasa bebasnya, orang beriman itu kalau benar imannya pasti tahu waktu salat. Ayo lihat sini, lihat sini. Subuh besok jam berapa? Sini. Jangan lihat ke atas sini. Empat tuh tuh. 341, 340, 440, 35. Terjadi perbedaan pendapat tentang waktu salat subuh. Ini menunjukkan Anda berasal dari daerah yang tidak sama. Dan ini menunjukkan bahwa salat itu benar perintah Allah, bukan karya manusia. Kenapa? Karena salat itu satu- satunya ibadah yang akan terus dikerjakan selama 24 jam di muka bumi. Karena itu azannya terjadi perbedaan waktu. Surabaya selesai azan, Sidoarjo azan. itu selesai azan pindah lagi, pindah lagi, pindah lagi. Ternyata 24 jam enggak pernah berhenti lafaz azan. Di Mesir selesai azan, Libya azan. Libya azan selesai, Tunisia azan. Tunis selesai, Maroko azan. Maroko selesai, Azanir azan. Nyeberang ke Mediter, Italia, Spanyol, Prancis. Terus 24 jam. Satu-satunya kalimat di muka bumi yang tidak pernah berhenti 24 jam azan. Kalau itu karya manusia, mustahil bisa demikian. Ini menunjukkan kebenaran risalah Islam dan ini menunjukkan salat saking pentingnya 24 jam enggak berhenti fardu. Orang beriman tahu waktu salat. Karena itu kata Allah kalau sudah tahu waktunya jaga. Jangan ketinggalan. Muncullah Quran surah ke-2 ayat 238. Hafidu al shawat. Hei saling menjaga. Ingat ingat ingat kalimat Qurannya bukan ihfadu.
Kalau ihfadu hanya ke satu orang jaga. Tapi kalimat Qurannya hafidu menggunakan alif mufa'alah. Saling saling jaga. Ingatkan share. Anda pulang ke rumah satu suami, satu istri, tiga orang anak, ada lima orang di rumah, tiba-tiba Anda sudah susun jadwalnya salat subuh sampai dengan salat Isya. Anda bangun, istri belum bangun, bangunkan dia. Ayo hafidun. Anda istri bangun, anak belum bangun, ingatkan dia. Ayo, katanya ingin ke surga. Kalau perlu bikin menu salat di meja makan Anda. Simpan bek waktu salat jam sekian, waktu salat jam sekian.
Itu yang dimaksud dengan hafidu, saling menjaga waktu salat. Ini yang standar. Kalau Anda ingin naikkan imannya, maka tambahkan pada jenis yang kedua. Keluarkan semua ragam salat di luar salat yang fardu yang dikenal dengan nama nafilah yang berhukum sunah. Kalau Anda ingin berlatih meningkatkan iman ini, maka keluarkan jenis salat yang kedua ini yang disebut dengan salat nafilah yang hukumnya sunah. Satu Quran surah ke-17 ayat 79 sampai 81 dikuatkan di Quran surah ke-73 ayat 1 sampai 20 dikenal dengan nama salat tahajud atau qiyamullail. Orang beriman maka dia akan mencoba untuk memaksimalkan salat tahajudnya.
Kalau sulit ia kerjakan, maka ia sebut nama umumnya qiyamulail. Fokus. Apa beda tahajud dengan qiyamulail? Kalau tahajud salat dikerjakan didahului dengan tidur terlebih dahulu. Dari kata hajada, aktivitas yang dikerjakan setelah tidur terlebih dahulu. Kalau ditambah ta ilmu saraf itu menunjukkan kesungguhan, usaha-usaha yang serius. Kalau ada ta dalam sebuah kalimat ini menunjukkan amalannya tidak mudah dilakukan. Kalau ditambah tasdid sebelum huruf terakhir dari kata syiddah, sesuatu yang tidak mudah, butuh motivasi dua kali lipat.
Karena itu ketika salatnya disebut dengan tahajud, Allah ingin menggambarkan tidak mudah menunaikan salat ini. Mesti butuh motivasi dua kali lipat. Waminallaili fatahajjad bi. Hei, dari sementara malam setelah kamu tertidur, siap rencanakan bangun malam. Itu enggak mudah.
Karena itu usahakan dengan sungguh-sungguh. Mau jam berapa Anda salatnya? Tadi subuhnya jam 0.40 misal, maka Anda ingin tahajud jam .30, jam 0.30. Siapkan. Siap-siap pasang alarm dari .30 kalau perlu alarmnya tiga kali. Jam 0.30, jam 2 1/4, jam 2 1/4. Alarm pertama mematikan alarm kedua. Alarm kedua matikan alarm ketiga. Alarm ketiga siap-siap menghilangkan kantuk dulu. Tahajud. Kalau Anda bekerja lelah, sulit bangun malam, maka kerjakan. Pilih yang kedua, qiyamulail. Nama umum. Nama umumnya qiyamulail bisa dikerjakan sebelum kita tidur. Kerjakan dua rakaat, kerjakan empat rakaat, demikian seterusnya. Tahajud. Saya tidak bicara teknis dulu, saya bicara amalannya dulu. Yang kedua, keluarkan semua jenis salat sunah di siang harinya. Sebelum subuh ada dua rakaat rawatib keluarkan. Sebelum zuhur 4 rakaat, setelah zuhur dua rakaat. Sebelum magrib setelah magrib dua rakaat, setelah isya dua rakaat. Keluarkan salat mutlaknya. Ada yang dekat dengan salat fardu, ada yang jauh dengan salat fardu. Syuruk awal duha, pertengahan duha, akhir duha, sebelum asar empat rakaat. Dari Ibnu Umar radhiallahu taala anhuma. Sebelum magrib kalau memungkinkan dua rakaat. sebelum isya dua rakaat keluarkan semua jenis salat. E semua jenis salat yang bisa kita kerjakan. Kalau mampu Anda lakukan ini, maka demi Allah saya katakan saya tutup untuk bagian yang pertama ini saya tutup. Jika mampu Anda istikamah mengerjakan salat ini saja, saya belum bicara puasa, belum bicara zakat, belum bicara infak, baru salat saja. Kalau benar Anda kerjakan ini dengan baik, maka akan terjadi perubahan dalam hidup Anda. Maka muncullah kenikmatan iman yang pertama. Kalau di awal-awal Anda terlambat salat fardu, perasaan biasa-biasa, maka setelah membiasakan yang ini, tertinggal salat sunah pun hati Anda akan gelisah. Subuh jam 3340, Anda bangun jam 335. 5 menit sebelum subuh, begitu Anda bangun, "Ya Allah, saya terlambat." Padahal subuh aja belum.
Karena Anda terbiasa menunaikan salat sunah. Terjadi perubahan. Dan yang paling hebat ketika imannya mulai meningkat, ketika kemudian maaf ibadahnya mulai meningkat, maka amal salehnya pun akan mulai muncul dalam hidupnya. Akan terjadi perubahan dalam hidup Anda. Maaf, pada pandangan yang tidak bagus sudah enggak senang lagi. Pada harta yang haram sudah enggak senang lagi. Riba sudah enggak senang lagi. Sogok-menyogok sudah enggak senang lagi. Sekarang yang senang semua yang halal-halal salat. Salat. Salat. Saya kira ini bagian pertama yang saya sampaikan. Kita jedak dulu barangkali ada beberapa hal yang ingin ditanyakan. Kalau tidak ada yang ditanyakan kita jedak sebentar. Anda renungkan terlebih dahulu, catat dengan baik. Nanti saya akan tunjukkan bagian terakhir amalan yang saya akan lompati langsung. Amalan paling istimewa yang saat Anda kerjakan akan langsung meningkatkan iman dan langsung saya akan bimbing malam hari ini dengan cara paling mudah yaitu amalan mencintai Al-Qur'an. Kalau nanti ada waktu saya akan coba ajarkan pada Anda cara cepat mudah menghafal Al-Qur'an dalam 5 menit Anda bisa hafal lima ayat dengan nomornya, dengan halamannya, dengan posisinya dalam Al-Qur'an. Mau mau sekarang ada karantina di Bekasi, hafal Quran 30 hari 30 juz. Alhamdulillah kemarin ada yang hafal 15 hari 30 juz. Ada nenek usia 64 tahun ya sekarang sudah 6 juz. Ada rekor paling tinggi seorang
perempuan dari daerah yang sangat terpencil yang enggak semua orang tahu bahkan belum tentu bisa dikunjungi. Dia hafal Quran 7 hari 30 juz. Allahumma shallli ala sayidina Muhammad. Saya jedak sebentar kalau ada yang ingin ditanyakan atau barangkali teman- teman yang tergabung di 32 masjid atau di official di manap pun Anda berada. Jika ada pertanyaan bisa dikumpulkan di panitia untuk disampaikan. Jika tidak ada, saya akan tutup dengan bagian yang terakhir. Cara cepat mendekat dengan Al-Qur'an untuk meningkatkan iman kita kepada Allah Subhanahu wa taala. Baik. Jazakumullah ee jazakumullah khairan.
Ustaz enggak apa minum dulu, Ustaz. Saya dapat informasi dari ee panitia untuk jeda ini insyaallah kita beri kesempatan Ustaz untuk benar-benar jeda. Kalau dikasih pertanyaan nanti beliau enggak jeda nanti nak jawab pertanyaan Bapak lagi ya. Kita kesempatan beliau untuk ee istirahat, minum dan insyaallah akan dilanjut dengan bagian yang kedua. Begitu ee dapat informasi dari panitia tadi karena keterbatasan waktu juga. Baik, saya sudah istirahat dan sudah minum. Jadi kita lanjut. Siap, insyaallah. Siap. Masih semangat? Masih. Baik, ini bagian terakhir. Jadi kalau ada yang mau sampai jam 12.00 saya silakan ya. Saya .30 saya harus segera bergerak untuk melanjutkan perjalanan ke Lasem ya. Ini kita masih ada Lasem, ke Semarang, ke Jogja baru kembali kemudian ke Jakarta. Teman-teman ada amalan dan ini bagian terakhir yang saya sampaikan. Sebetulnya ini amalan banyak ini, cuman karena waktu kita terbatas, insyaallah lain waktu kita akan susun kembali. Ada amalan yang saat dikerjakan bukan sekedar hanya meningkatkan iman, tapi pertama akan memberikan jaminan dari Allah langsung bahwa hidup orang ini selama di dunia akan dijamin kemudahan oleh Allah subhanahu wa taala. Di alam kubur akan dipelihara jasadnya utuh sampai menghadap kepada Allah. Dan di hari kiamat ketika dihisab langsung diberikan mahkota sebagai penghargaan dalam kepalanya.
Diberikan gelang-gelang emas di tangannya. Dipakaikan jubah di badannya. Dan yang paling dahsyat saat masuk surga dia diperkenankan menggandeng bapak ibu-ibu yang telah melahirkannya, bapak yang telah bekerja keras untuknya, istri yang mendampingi selama hidupnya dan anak keturunan yang telah hadir dari kehidupan rumah tangganya. semuanya akan dipimpin orang ini masuk ke dalam surga. Bukan surga biasa, tapi surga yang paling tinggi dan disambut oleh semua malaikat di depan pintu surga. Amalan ini adalah amalan mencintai Al-Qur'an. Amalan mencintai Al-Qur'an. Jadi ketika kita mendekat dengan Al-Qur'an langsung disebutkan oleh Nabi sallallahu alaihi wasallam dalam hadis riwayat Albukhari dari Abu Abdurrahman Asulami dari Utsman bin Affan radhiallahu taala anhu termasuk Ali bin Abi Thalib karamahullah wajha anin Nabi shallallahu alaihi wasallama qal perhatikan kalimatnya khairukum man taallamal qurana waama. Jika ada amalan-amalan bisa dikerjakan selama hidup, maka yang terbaik yang bisa membuat Anda lebih baik dalam hidup adalah amalan belajar tentang Al-Qur'an. Belajar Al-Qur'an dibagi tiga bagian. Saya cepat. Jika Anda ingin jadi ahli Quran, maka amalannya ada tiga. Tolong malam ini siapkan diri kita. Kira-kira dari tiga ini kita sanggupnya yang mana? Sesuai dengan kesanggupan kita. La yukallifulahu nafsan illa.
Satu, ada amalan mencintai Al-Qur'an dengan memperbanyak bacaan Al-Qur'an disebut dengan qiraah. Satu amalannya qiraat Al-Qur'an. Qiraah dari sekarang. Ayo buat amalan ini susun. Alhamdulillah kemarin-kemarin ada gerakan one day one juz. Sehari satu juz baca naikkan. Sehari du juz, sehari 3 juz, sehari 4 juz. Cintai Qurannya. Karena itu Nabi sering
memotivasi kita. Bahkan kata Nabi, buka hadis riwayat at-Tirmidzi nomor hadis 2010, orang yang terbiasa membaca Al-Qur'an maka satu huruf dari Al-Qur'an itu akan diberikan 10 balasannya. Man harfan min kitabillahi falahu asru hasanat walam akl alif lam. harfun wakin alifun harfun lamun harfun mimun harfunli harfin asr hasanat siapa yang biasa baca satu huruf dari Al-Qur'an walaupun cuma satu huruf akan dibalas oleh Allah 10 kebaikan saya tidak katakan alif lam mim satu huruf tapi alifnya seuruf lamnya satu huruf mimnya satu huruf setiap hurufnya 10 kebaikan Anda salat subuh dua rakaat selesai salat diberikan 10 dalilnya Quran surah ke-6 ayat ke 160. Man ja bil hasanati falahu asaliha. Selesai salat dikasih 10. Tapi Quran satu huruf diberikan 10. Baru satu huruf nun 10. Sudah dulu tha 20. Alif lam mim 30. Jangan menghitung 1 2 3 4 5 6. Bukan begitu caranya, Joni. Di hadis Muslim, masuk masjid saja baru masuk sudah dapat 25. Kata Nabi, "Cara ngitungnya satu kedua 500 tahun, du ketiga 500 tahun, 3 ke4 500 tahun. Jadi kalau ada sehari enggak baca Quran kehilangan berapa ribu tahun Anda pahala di sisi Allah Subhanahu wa taala." Quran J. Kalau Anda merasa banyak maksiat, harus pintar. Cari amalan-amalan paket hemat. Dikerjakan pahala berlimpah. Baca Quran paling bagus. Dosa bacakan bismillahirrahmanirrahim. 19 huruf 190. Nutup tuh. Tapi kalau 100 baru dosa masa. Telinga belum, lisan belum, tangan belum, kaki belum. Maka cari surat-surat yang kita baca dari awal sampai akhirnya. Kalau ingin 30 juz bikin caranya. Saya mudahkan dengan izin Allah Subhanahu wa taala. Perhatikan. Kalau langsung dibaca 1 juz rasanya lama. 1 juz bagi lima waktu salat. Subuh, zuhur, asar, magrib, isya. Bagi lima. Al-Fatihah enggak usah dihitung. Contoh juz pertama Albaqarah 1 sampai 141. 141 / 5 berapa? Cepat. 28. 28. Subuh 28 ayat zuhur 28 asar 28 magrib isya 28 Ustaz banyak lama saya harus berangkat kantor pendekin lagi. Bagi dua sebelum subuh 14, setelah subuh 14 sebelum zuhur 14. Setelah subuh setelah zuhur 14. Terus 14 14 ayat itu berapa menit sih? Paling lama 5 menit. Apa enggak punya waktu 5 menit untuk menggugurkan dosa Anda? Apa enggak punya waktu 5 menit untuk akhirat Anda? Bahkan Anda di sekarang, masyaallah di mobil bisa tilawah Quran, di jalan bisa baca Quran cuma 5 menit. Jika Anda bisa investasi 5 menit dengan sesuai rumus ini, sehari selesai 1 juz. 30 hari sebulan selesai 30 juz. Ustaz belum sampai cari wirid-wirid kata Al Imam an-Nawawi dari Al-Qur'an cintai beberapa surat tertentu dawamkan untuk dibaca. Nabi menyampaikan dalam hadis sahih di Albukhari, orang yang senang baca Albaqarah dan Ali Imran maka keduanya akan menjadi awan yang melindungi di hari kiamat. Orang yang sedang baca ala oleh Allah. Orang yang senang baca Al-Waqiah maka akan dimudahkan karena rezeki.
Orang yang suka baca surah Yusuf maka oleh Allah akan dilepaskan dari kesedihan mengimpitnya. Silakan. Semua surah dalam Al-Qur'an punya keutamaan. Maka silakan Albaqarahan, Ali Imranan, Annisaan, Yasinan, Alkahfian. Ya, jangan cuma qulhuallah, qul alfalaqan, annan. Cari ayat-ayat, cari surat-surat yang kita bisa jadikan wirid. Buka kitabnya Imam an-Nawawi sebelum menulis Al-Arbain 42 hadis. Riyadus Shihin 1896 hadis. Sebelum menulis kitab syarah Sahih Muslim 9 jilid, beliau menulis At-Tibyan fi Adab Hamalatil Quran.
Attibyan fi adab hamalatil Quran. Klik di Google atibyan al Imam An-Nawawi keluar muncul.
Cari terjemahannya. Kalau punya kitabnya, cari terbitan Darun Nafais halaman 52 paling kanan di pertengahan. Beliau menyampaikan ada kebiasaan salafus saleh di sejak zaman dahulu mereka kalau sedang akan tidur atau dalam kebiasaan hariannya punya wirid bacaan-bacaan