• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jaringan Tegangan Rendah

N/A
N/A
tuyul badaki

Academic year: 2024

Membagikan "Jaringan Tegangan Rendah"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

22 Gambar 10 Konstruksi pemasangan SKUTR dengan satu cabang pada lintasan dengan sudut kurang dari 450 (sudut kecil).

KONSTRUKSI JTR

PEMILIHAN KONSTRUKSI JTR

Kode Quantity Tipe Material Kode Quantity Tipe Material Isc 1 bh Pull Buckle IQ + BJS 1+4 bh Outdoor Thermal Box LV + Bimetal. Nomor Kode Jenis Bahan Jumlah Kode Jenis Bahan Isc 2 Bra Penjepit Regangan IQ + BJS 2 + 8 Bra Istilah Outdoor Box LV + Bimetal. Kode kuantitas Tipe material Kode kuantitas Tipe material Isc 4 bh Drawbar IQ + bjs 4 + 16 bh Outdoor thermal box LV + bimetal.

Kode Quantity Tipe Material Kode Quantity Tipe Material Iss 3 mtr Strap Stainless Steel ICR 2 pcs Connector. Kode kuantitas Tipe material Kode kuantitas Tipe material ISs 3 m Strap stainless steel ICR 5 pcs Konektor.

Gambar 1 Konstruksi Pemasangan Kabel Naik SKUTR Satu Jurusan Pada Tiang Awal
Gambar 1 Konstruksi Pemasangan Kabel Naik SKUTR Satu Jurusan Pada Tiang Awal

SAMBUNGAN PELAYANAN TEGANGAN RENDAH

  • Pengertian sambungan pelayanan tegangan rendah ( SP – TR )
  • Bagian bagian sambungan pelayanan
  • Variasi Tegangan Pelayanan
  • Rugi Tegangan Pada Sambungan Pelayanan
  • Konstruksi Penyadapan

Konduktor duplex (DX) dan Quaduplex (OX) terbuat dari aluminium berinsulasi keras (H-AL) sebagai konduktor fasa dan ACSR sebagai kabel netral, yang juga berfungsi sebagai kabel gantung. Pengiriman ini digunakan sebagai SLP, sedangkan untuk SMP NYM digunakan antara SMP dan SLP, dihubungkan melalui konektor. Konduktor ACSR-DV-QW terdiri dari aluminium yang diisolasi sebagai konduktor fasa dan ASCR yang diisolasi sebagai netral.

Untuk sambungan serial (rumah ke rumah) gunakan ASCR –QW atau AAAC – Ow untuk SMP gunakan NYM. Listrik desa terdiri dari konduktor aluminium yang diisolasi dengan PVC dan dapat menggunakan kabel NAYY yang dilapisi kawat. Tikungan adalah jarak vertikal maksimum antara kabel sambungan rumah dengan garis lurus yang dimulai dari titik tap-off sampai dengan sumbu tiang atap/sambungan rumah.

Bentang maksimum antar titik yang sesuai dengan titik pivot/batang atap SR bergantung pada penggunaan konduktor/kabel.

Tabel 1  Jarak bebas hantaran / kabel dengan permukaan jalan / tanah
Tabel 1 Jarak bebas hantaran / kabel dengan permukaan jalan / tanah

PENGOPERASIAN JARINGAN DAN SAMBUNGAN PELAYANAN TEGANGAN

  • PENGERTIAN OPERASI JARINGAN DISTRIBUSI
  • AKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANGSUNGAN PENYALURAN
  • SYARAT PENGOPERASIAN JARINGAN
  • BENTUK JARINGAN
  • PARAMETER JARINGAN
    • Tegangan
    • Frekwensi
    • Faktor Daya
    • Beban
    • Keandalan
  • PENGAMAN SISTEM DISTRIBUSI
  • PROSEDUR PENGOPERASIAN JARINGAN DISTRIBUSI
    • Alasan jaring distribusi dioperasikan
    • Prosedur Pengoperasian Jaringan Distribusi Baru
    • Prosedur Pengoperasikan Kembali Jaring Distribusi
  • GANGGUAN PADA JTR
    • Gangguan Netral Putus
    • Gangguan Satu Fasa Ke Tanah
    • Hubungan Singkat Tiga Fasa
    • Cara mengatasi gangguan
  • PENGOPERASIAN SAMBUNGAN PELAYANAN TEGANGAN RENDAH
  • PELAPORAN PENGOPERASIAN
  • Analisis Dan Evaluasi Keandalan Penyediaan Tenaga Llstrik Serta Perhitungan
    • Tujuan
    • Metode Analisis Gangguan
  • Kerangka Pikir Analisis Padam Sistem Distribusi
    • Informasi Pembentuk Laporan SAIDI-SAIFI

Jenis dan karakteristik beban mempunyai pengaruh yang besar terhadap perencanaan keselamatan, dan jenis serta karakteristik beban juga menentukan sebagian besar perencanaan suatu sistem distribusi. JTR merupakan jaringan terpanjang dibandingkan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Tinggi (JTT). Oleh karena itu permasalahan utama dalam pengoperasian sistem distribusi tegangan rendah adalah mengatasi gangguan, karena jumlah gangguan relatif besar dibandingkan dengan jumlah gangguan pada subsistem lainnya.

Selain itu permasalahan tegangan, beban berlebih pada bagian instalasi dan rugi-rugi pada jaringan merupakan permasalahan yang perlu diperhatikan dan direncanakan pengembangan sistem distribusi serta dilakukan langkah-langkah untuk meningkatkan pemeliharaan dan meningkatkan operasional sistem distribusi. Jika pelanggan tersebut dihubungkan dengan fasa yang berbeda, tidak menutup kemungkinan akan terjadi kenaikan tegangan melebihi batas yang diperbolehkan pada fasa dengan beban lebih kecil. Penyebab putusnya gangguan satu fasa adalah hilangnya kontak atau oksidasi karena penghantar JTR adalah A1, sedangkan penghantar sambungan rumah (SR) adalah Cu.

Pada prinsipnya sambungan servis tegangan rendah dapat digunakan apabila instalasi pelanggan dinyatakan layak dioperasikan. Apabila persyaratan teknis terpenuhi maka dilakukan penyuplaian tegangan (energisasi) yang diawali dengan pemasangan limiter pada APP dan saklar utama PHB-TR pada posisi OFF, dilanjutkan dengan penyambungan kabel sambungan servis ke stopkontak. jaringan tegangan rendah. dari kabel netral kemudian dilanjutkan dengan kabel fasa. Fase siklus hidup aset yang relevan dengan analisis dan penilaian ini adalah fase operasi dan pemeliharaan.

Hasil analisis dan evaluasi pada tahap ini akan dijadikan umpan balik untuk meningkatkan kinerja dan masa manfaat aset. Metode analisis dan evaluasi yang digunakan adalah konsep Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dan Failure Mode and Effects and Criticality Analysis (FMECA) untuk menganalisis akar permasalahan gangguan distribusi. Metode ini mengidentifikasi semua jenis mode kegagalan dan dampaknya (analisis efek) terhadap keandalan sistem distribusi listrik.

Metode ini merupakan kelanjutan dari FMEA dengan menambahkan parameter derajat keparahan dan kemungkinan terjadinya (Potential Of Failure – POF) dari gangguan tersebut. Mekanisme ini diperoleh melalui eksperimen teknik, yang kemudian akan digunakan sebagai umpan balik pada desain, konstruksi, dan pengoperasian. tarif dan pemeliharaan sistem distribusi listrik. Kerangka kerja yang digunakan untuk menghasilkan laporan SAIDI-SAIFI serta analisis dan penilaian kejadian pemadaman listrik dijelaskan di bawah ini. Informasi diperoleh dari informasi pendukung lainnya seperti:

Gambar 17 Bentuk jaringan tegangan rendah
Gambar 17 Bentuk jaringan tegangan rendah

TEKNIK PEMELIHARAAN JTR

  • PENGERTIAN PEMELIHARAAN
  • MACAM-MACAM PEMELIHARAAN
  • JADWAL PEMELIHARAAN
  • INSPEKSI JARINGAN
  • TEKNIK PEMELIHARAAN JTR
  • PEMELIHARAAN PENGHANTAR
    • Karakteristik Hantaran
    • Jarak Aman
  • PEMELIHARAAN TIANG
  • PEMELIHARAAN PERALATAN
  • PEMELIHARAAN PEMBUMIAN

Pemeliharaan inspeksi, pemeliharaan jangka panjang meliputi pekerjaan pengaturan, perbaikan dan penggantian peralatan dan bagian-bagian sistem distribusi. Pemeliharaan ini bersifat mendadak, tidak terencana dan menimbulkan gangguan atau kerusakan atau hal-hal lain di luar kendali kami, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan/perbaikan atau penggantian peralatan, namun tetap dalam jangka waktu pemeliharaan. Jadwal perawatan dapat dibuat untuk periode yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan umur peralatan yang akan dirawat pada saat itu, sebagai berikut.

Menelaah penyebab hal-hal sebagaimana disebutkan pada poin 1 dan 2 di atas serta saran perbaikannya. Pemeriksaan dilakukan sesuai jadwal yang telah disusun seperti pengukuran tegangan awal dan akhir, serta pengukuran beban inspeksi secara melingkar. Gunanya menyambungkan saluran yang tidak diberi energi ke ground, untuk menghindari kecelakaan akibat tegangan saluran yang timbul akibat.

Jarak aman adalah jarak minimum yang diperoleh antara bagian aktif peralatan listrik (kabel, pemisah, rel, dll) dan benda di sekitarnya. Yang dimaksud dengan melorot adalah jarak antara posisi terendah konduktor yang diregangkan dengan posisi konduktor ditopang/ditopang/disuspensi oleh tiang. Grafik Lendutan (SAG) menurut Tegangan dan Rentang (SPAN) sebenarnya Menurut Tarik dan.

Grafik Defleksi (SOFT) berdasarkan Stres dan Span (SPAN) sebenarnya Lembut Menurut Stres dan. Sebagai penyangga konduktif maka kedudukan tiang harus diperhatikan, karena gangguan akibat kerusakan tiang sangat berbahaya terutama bagi keselamatan masyarakat. Yang dimaksud dengan perlengkapan di sini adalah perlengkapan pendukung lainnya selain konduktor dan kutub pada JTR.

Pada dasarnya perawatan rutin peralatan biasanya selalu dilakukan bersamaan dengan perawatan pada penghantar tiang. Jika peralatan dan kondisi tanah setempat memungkinkan, akan lebih menguntungkan jika elektroda ditanam secara seri. Apabila kondisi tanah tidak memungkinkan untuk dipasang beberapa batang pipa secara seri, maka untuk memperoleh nilai resistansi yang rendah maka pipa elektroda dapat dipasang secara paralel.

Gambar 19 Contoh – contoh jarak aman pada saluran listrik
Gambar 19 Contoh – contoh jarak aman pada saluran listrik

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Dasar Hukum

  • Pengertian
  • Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
  • Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
  • Kecelakaan Kerja
  • Keselamatan Dalam Bekerja

Dengan terjaminnya keselamatan dan kesehatan berarti terciptanya produksi yang aman, yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan dan kesejahteraan masyarakat. Keselamatan kerja mengatur segala upaya untuk mencegah/mengurangi terjadinya kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan hilangnya nyawa/badan dan/atau harta benda. Tempat kerja mencakup seluruh ruangan, lapangan, pekarangan dan kawasan sekitarnya yang merupakan bagian atau terhubung dengan tempat kerja.

Dan selanjutnya, setiap tempat kerja harus memenuhi persyaratan keselamatan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. Tujuan K3 adalah mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan sejahtera untuk mencapai hal tersebut. Meminta manajemen untuk menerapkan semua persyaratan wajib kesehatan dan keselamatan kerja.

Pernyataan keberatan untuk bekerja pada tempat kerja yang persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja, serta perlengkapan pelindung diri yang diperlukan diragukan, kecuali dalam hal khusus ditentukan lain oleh Staf Pengawas dalam batas yang masih dapat diperhitungkan. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang menimpa seseorang karena hubungan kerja dan dapat disebabkan oleh bahaya yang berkaitan dengan pekerjaannya. Sedangkan kecelakaan dinas adalah kecelakaan yang terjadi karena hubungan kerja, baik karena kerja langsung, maupun dalam perjalanan menuju tempat kerja sampai pulang melalui jalur normal.

Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang terjadi karena suatu bahaya dan dapat mengakibatkan hilangnya nyawa/badan, harta benda dan/atau efisiensi usaha. Identifikasi bahaya (tindakan tidak aman, kondisi berbahaya dan salah urus) dan tindakan/cara mengatasinya.

Gambar 23 Piramik
Gambar 23 Piramik

Standard Operation Procedure (SOP)

  • Pengertian SOP
  • Tujuan SOP
    • Pihak Yang Terkait
    • Perlengkapan Kerja
    • Lembaran Format berupa Check-List Pelaksanaan dan Pelaporan. Prosedur
    • Prosedur Langkah-langkah Kerja
  • Pembuatan SOP
  • SOP Sistem Jaringan Distribusi
    • SOP Kondisi Normal
    • SOP Kondisi Gangguan
    • SOP Kondisi Pemulihan
    • SOP Kondisi Darurat
    • SOP pengoperasian Instalasi baru
  • Keselamatan Kerja dalam Pekerjaan Pengoperasian Sistem Distribusi
    • Memasuki Ruang Kerja Listrik
    • Bekerja pada keadaan tidak bertegangan
    • Bekerja pada keadaan bertegangan

Dalam komunikasi lisan dan tulisan disusun dalam format yang baku untuk menghindari kesalahan persepsi oleh pihak-pihak yang terlibat. Dalam pemasangan jaringan distribusi baru, ada beberapa pihak yang terlibat antara lain commissioning group, regulator distribusi/menara kendali, konsumen. Berkoordinasi dengan tim commissioning untuk mengidentifikasi dan memastikan kabel jaringan distribusi yang akan beroperasi aman.

Koordinasi dengan regulator distribusi/pengatur poster memastikan kondisi jaringan siap dimuat atau dipadamkan atau aman dari kecelakaan kerja bagi personel di tempat jaringan distribusi beroperasi atau di luar tempat terhubungnya jaringan untuk beroperasi. Untuk instalasi lama, berbagai pihak terkait antara lain: Manajer Distribusi/Manajer Piket, Maintenance, Customer Service dan Konsumen. Berkoordinasi dengan regulator distribusi dan konsumen, tujuannya sama dengan mengoperasikan instalasi jaringan distribusi baru.

Berkoordinasi dengan tim pemeliharaan untuk menentukan maksud/tujuan pengoperasian, meliputi pemadaman jaringan distribusi, waktu pemeliharaan dan status jaringan distribusi setelah pemeliharaan. Sedangkan koordinasi dengan layanan pelanggan terkait dengan pemberitahuan resmi kepada pelanggan mengenai pemadaman/operasi jaringan. Berisi urutan komunikasi dengan orang-orang terkait mulai dari persiapan operasi, selama operasi hingga pelaporan pekerjaan.

Setiap tindakan yang menyebabkan terjadinya perubahan posisi jaringan distribusi harus dimintakan persetujuannya oleh Pengatur Distribusi/Regulator Protes dan dilaporkan setelah pelaksanaannya. SOP jaringan distribusi merupakan peraturan atau pedoman bagi operator/teknisi dalam melaksanakan tugasnya dalam pengawasan dan pengoperasian instalasi jaringan distribusi dalam kondisi normal, kondisi gangguan, kondisi pemulihan, dan kondisi darurat. SOP sistem jaringan distribusi dibuat dengan memperhatikan kemampuan peralatan yang dipasang serta konfigurasi dan fungsi jaringan distribusi.

Operator/Teknisi memonitor/memantau Jaringan Distribusi dan melaksanakan perintah Dispatcher/APD untuk manuver perbaikan sistem dan pemeliharaan Jaringan Distribusi serta kebutuhan lainnya. Tindakan operator/teknisi jaringan distribusi untuk mematikan peralatan karena kondisi lokal seperti; banjir, kebakaran, huru hara, instalasi besar yang membara, dan lain-lain atau keadaan yang dianggap berbahaya oleh Penyelenggara/Teknisi Jaringan Distribusi (dapat dimintai pertanggungjawaban), maka Penyelenggara/Teknisi/Teknisi Jaringan Distribusi wajib melaporkan kejadian tersebut kepada APD Dispatcher dan APJ/ Piket cabang. Dalam mengoperasikan jaringan distribusi atau instalasi baru, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

Referensi

Dokumen terkait