• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAWABAN UTS MATA KULIAH PENGANTAR RUANG DALAM

N/A
N/A
LA ODE ABDUL RAHMAN

Academic year: 2024

Membagikan "JAWABAN UTS MATA KULIAH PENGANTAR RUANG DALAM "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JAWABAN UTS MATA KULIAH PENGANTAR RUANG DALAM

MOHAMMAD ALDIN ( 21802009 )

PROGRAM STUDI S1 ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

(2)

1. Definifisi ruang dalam, ruang mati, ruang hidup a) Ruang dalam

Ruang dalam merupakan wadah yang digunakan manusia untuk beraktivitas. Ruang dalam terbentuk dari pembatas-pembatas yang ada di dalam bangunan. Terbentuknya ruang dalam melalui elemen-elemen pembatasnya, sedangkan ruang-ruang pergerakan atau

sirkulasi dalam ruang dalam terbentuk melalui elemen pengisinya. Dalam mencapai kualitas ruang dalam yang baik, diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang terbentuk melalui pembatas, pengisi, dan pelengkap ruang yang mencakup ukuran ruang, bentuk ruang, kualitas lingkungan ruang, dan isi ruang.

b) Ruang Mati

Ruang mati merupakan ruang yang terbentuk dengan tidak direncanakan, tidaj

terlingkup, dan tidak dapat digunakan dengan baik (merupakan ruang sisa). Biasanya ruang sisa tersebut merupakan ruang dengan ukuran tanggung untuk suatu kegiatan. Ruang mati dapat juga terbentuk diantara 2 atau lebih bangunan yang tidak direncanakan khusus sebagai ruang terbuka. Masalah ruang mati ini dapat dipecahkan dengan merencanakannya dengan sebaik-baiknya dengan 210 memperhatikan fungsi serta keseimbangan dan segi estetikanya.

c) Ruang hidup

Ruang hidup adalah ruang yang terstruktur dan mempunyai fungsi serta hubungan yang jelas dengan ruang di sekitarnya. Ruang hidup bentuk benar dalam hubungannya dengan ruang-ruang yang bermutu untuk berkomposisi dengan struktur yang telah direncanakan dengan baik atau erat kaitannya dengan karakter, massa, dan fungsi dari struktur – strukturnya

2. Definisi elemen dasar ruang dalam.

a. Garis (line)

Sebuah garis adalah unsur dasar seni, mengacu pada tanda menerus yang dibuat di sebuah permukaan. Dua titik bidang yang berbeda bila digunakan akan menjadi sebuah garis. Titik adalah dasar terjadinya bentuk yang menunjukkan suatu letak di dalam ruang. Titik tidak

(3)

mempunyai ukuran panjang, lebar, atau tinggi. Oleh karena itu, tidak mempunyai arah gerak, dan terpusat.

b. Bentuk (form)

Bentuk adalah suatu sosok geometris tiga dimensi, seperti bola, kubus, silinder, kerucut, dan lain-lain. Bentuk memungkinkan pengguna ruang untuk menangkap keberadaan sebuah benda dan memahaminya dengan persepsi. Dari hal di atas, yang paling jelas adalah bentuk bidang primer, yaitu lingkaran, segi tiga, dan bujur sangkar. Lingkaran adalah sederetan titik- titik yang disusun dengan jarak yang sama dan seimbang terhadap sebuah titik. Segi tiga adalah sebuah bidang datar yang dibatasi tiga sisi dan mempunyai tiga sudut. Bujur sangkar adalah sebuah bidang datar yang mempunyai empat sisi yang sama panjang dan empat sudut siku-siku.

c. Bidang (Shape)

Bidang adalah sebuah luasan yang tertutup dengan batas-batas yang ditentukan oleh unsur-unsur seni lainnya, yaitu garis, warna, nilai, tekstur, dan lain-lain. Dua garis sejajar yang dihubungkan kedua sisinya akan menghasilkan sebuah bidang. Menurut jenisnya, sebuah bidang terdiri atas tiga bagian: bidang atas, bidang dinding, dan bidang dasar.

d. Ruang (Space)

Ruang adalah sebuah bentuk tiga dimensi tanpa batas karena objek dan peristiwa memiliki posisi dan arah relatif. Ruang juga dapat berdampak pada perilaku manusia dan budaya, menjadi faktor penting dalam arsitektur, dan akan berdampak pada desain bangunan dan struktur. Ruang memiliki panjang, lebar, dan tinggi; bentuk; permukaan; orientasi; serta posisi. Sebuah bidang yang dikembangkan (menurut arah, selain dari yang telah ada) berubah menjadi ruang. Berdasarkan konsepnya, sebuah ruang mempunyai tiga dimensi, yaitu

panjang, lebar, dan tinggi. Sebagai unsur tiga dimensi di dalam perbendaharaan perancang arsitektur, suatu ruang dapat berbentuk padat. Dalam hal ini ruang yang berada di dalam atau dibatasi oleh bidang-bidang akan dipindahkan oleh massa atau ruang kosong.

(4)

e. Cahaya (light)

Cahaya adalah unsur interior yang berperan dalam mempengaruhi atmosfer ruang dan mendukung fungsi ruang. Pada ilmu interior, pencahayaan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Pencahayaan alami, adalah pencahayaan yang didapatkan dari sinar matahari langsung dengan menempatkan posisi bukaan jendela pada posisi yang tepat hingga cahaya dapat masuk ke dalam ruang.

2. Pencahayaan buatan, adalah pencahayaan yang memanfaatkan teknologi buatan manusia atau energi olahan seperti lampu dengan intensitas cahaya yang stabil dan beberapa varian warna.

f. Warna (color)

Semua warna dapat menimbulkan efek psikologis tertentu terhadap orang yang melihatnya. Dalam ilmu arsitektur dan interior, setiap warna dapat menimbulkan kesan berbeda-beda terhadap keberadaan sebuah ruang, seperti kesan gelap dan terang yang dapat mempengaruhi keberadaan sebuah ruangan.

g. Pola (pattern)

Pola adalah desain dekoratif yang digunakan secara berulang. Pola juga dapat disebut sebagai susunan dari sebuah desain yang sering ditemukan pada sebuah objek. Motif garis horizontal akan memperluas kesan ruangan, sedangkan motif garis vertikal akan

meninggalkan kesan ruangan.

h. Tekstur (texture)

Tekstur adalah nuansa, penampilan, ataupun konsistensi permukaan atau zat. Tekstur juga berkaitan dengan material dan bahan yang digunakan. Material kayu akan

menghangatkan ruangan, sedangkan material batu akan mendinginkan ruangan.

(5)

3. Konsep desain interior a. Konsep Interior Gaya Rustik

Konsep rustic adalah gaya interior yang memberikan penekanan pada alam dan

unsur natural. Rustic juga biasa dikenal sebagai konsep interior pedesaan. Ia mengutamakan suasana alam yang diadopsi ke dalam setiap ruang.

Desain interior gaya rustic banyak menggunakan bahan-bahan dan material dari alam seperti kayu, bambu atau bebatuan. Memilih konsep interior ini Anda bisa meminimalkan

penggunaan bahan finishing sehingga sangat mengandalkan kualitas material produknya.

Kesulitan memakai konsep interior rustic terletak pada proses pemilihan material yang harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pemilihan material yang tidak pas dan jelek akan

berdampak pada hasil yang tidak maksimal.

b. Konsep Interior Klasik

Gaya klasik berasal dan terinspirasi dari gaya romawi dan yunani kuno yang mengandalkan pada susunan, keteraturan, keseimbangan dan harmonisasi yang nyaris sempurna. Konsep interior ini biasanya ditandai dengan banyaknya titik focus (focal point) dan juga terdapatnya banyak ukiran-ukiran. Interior klasik memiliki kelebihan pada tampilan yang dihasilkan, elegan dan mewah.

Kekurangan pada konsep interior ini adalah borosnya bahan baku dan pemrosesan yang membutuhkan waktu yang cukup lama.

c. Konsep Modern Minimalis

Konsep desain interior ini mengutamakan fungsi dan efektivitas sebuah ruangan dan perabotan atau furnitur. Modern minimalis adalah kebalikan dari gaya klasik. Penggunaan konsep ini lebih menenkankan pada terciptanya sebuah ruang dengan penampilan yang minimalis serta fungsional.

Karena fokus pada fungsi dan efektivitas, desain yang dihasilkan mungkin akan terlihat sedikit kaku akibat minimnya ornamen hiasan dan juga unsur dekoratif yang digunakan.

Tetapi, salah satu kelebihan dari gaya interior ini terletak pada waktu pemrosesan yang tidak terlalu lama dan material yang digunakan pun tidak terlalu banyak.

Satu-satunya kekurangan pada konsep interior ini adalah anda dituntut untuk memiliki teknik finishing yang mumpuni. Karena jika tidak, hasil akhir akan terlihat tidak presisi dan kasar.

(6)

d. Konsep Futuristik

Konsep Futuristik adalah gaya interior yang didasarkan pada imajinasi dan pemahaman seorang desainer tentang sebuah ruangan dan objek-objek masa depan.

Gaya interior futuristik banyak menggunakan material berbahan logam atau kombinasi dan model yang biasa digunakan dalam sebuah pesawat ulang-alik. Konsep ini menghasilkan sesuatu yang luar biasa dan sangat ikonik. Namun bukan tidak memiliki konsekuensi. Ia berdampak pada harga material yang digunakan sangat mahal.

e. Konsep Interior Eklektik atau Combo

Eklektik dihasilkan dari perpaduan antara dua atau lebih konsep desain interior. Mampu menghasilkan ruangan dengan suasana yang formal, luwes, fleksibel dan tidak kaku.

Gaya eklektik juga memiliki konsekuensi tertentu jika tidak dilakukan dengan hati-hati, yaitu sebuah ruangan yang akan tampak terlihat tumpang tindih akibat penggabungan dua atau lebih gaya desain.

4. 4 teknik membuat sketsa atraktif a. Teknik Arsir

Teknik arsir adalah teknik pembuatan sketsa dengan cara mengarsir garis-garis dasar yang telah terbentuk. Teknik arsir dibagi menjadi beberapa bagian yaitul arsir silang, arsir sejajar, dan perpaduan dari keduanya.

b. Teknik Blog

Teknik blog adalah cara membuat sketsa dengan teknik mengutip objek gambar menggunakan satu warna.

c. Teknik Perspektif

Teknik perspektif merupakan teknik atau metode dalam menggambar sebuah objek yang berupa benda, bangunan, atau interior yang ukurannya melebihi ukuran besar dari manusia.

d. Teknik Aquarel

Teknik aquarel adalah teknik membuat sketsa dengan memakai satuan warna tipis yang menggunakan cat air, sehingga menghasilkan gambar yang transparan.

(7)

5. Gaya tata cahaya dalam desain interior

Tema tata cahaya dapat dibagi menjadi 5, yaitu :

a. Tematik romantis, digunakan untuk menimbulkan kesan romantis pada ruangan. Hal ini bisa dilakukan melalui penggunaan tata cahaya temaram dengan intensitas rendah ataupun penempatan indirect lighting pada jarak dan pola tertentu

b. Tematik rustik/naturalis, digunakan untuk menimbulkan kesan seolah olah seseorang sedang berada di alam. Hal ini bisa dilakukan dengan jenis tata cahaya alami seperti lilin, lampu templok, obor dengan dipadukan dengan penggunaan perabot yang alami c. Tematik ekshibisi, digunakan untuk memamerkan atau memajang produk atau karya

seni tertentu. Hal ini bisa dilakukan dengan penataan direct lighting dan indirect lighting

d. Tematik sunlit, dikenal dengan konsep less is more yang menggunakan cahaya buatan sesedikit mungkin serta memaksimalkan masuknya cahaya alami ke dalam ruangan e. Tematik amenities, dihasilkan dari penggabungan penataan suara, cahaya, air, udara,

vegetasi, dan warna dalam satu skema yang akan memberi nilai tambah terhadap kualitas penataan sebuah ruangan

Referensi

Dokumen terkait