JUDUL 1: PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19 PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA LATAR BELAKANG: Penyebaran infeksi COVID-19 yang begitu cepat menimbulkan dampak yang sangat besar, bersifat global, dan masif. COVID-19 tidak hanya mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat secara umum, namun juga mempengaruhi aktivitas ekonomi, sosial, psikologis, budaya, politik, pemerintahan, pendidikan, olahraga, agama, dan lain-lain. Sebagai upaya menghadapi serta menangani dampak pandemi COVID-19, pemerintah telah membuat berbagai macam kebijakan. Penurunan kasus COVID-19 dapat terjadi jika semua masyarakat kompak dalam mematuhi kebijakan pemerintah dan melakukan protokol kesehatan, diantaranya selalu menggunakan masker, mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak minimal satu meter, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.(Lestari et al., 2020)
Pesantren merupakan tatanan pendidikan yang potensial terjadinya penularan COVID-19. Kementrian Agama menyatakan bahwa berdasarkan data per tanggal 20 Oktober 2020, total kasus positif COVID-19 di pondok pesantren mencapai 2.332 kasus di 39 pondok pesantren yang tersebar di 11 provinsi. Dari jumlah tersebut,sebanyak 2.325 kasus merupakan santri dan 16 lainnya ustaz atau ustazah, dimana 90% dari kasus tersebut merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala) (Lidwina, 2020).
Tingginya risiko penularan COVID-19 di pondok pesantren disebabkan karena rendahhnya penerapan protokol kesehatan yang dilakukan. Berdasarkan hasil survey dan wawancara dengan relawan covid di pesantren STIKes Surya Global pada tanggal 7 Maret 2022 terdapat 20 santri yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan ada 3 tenaga didik yang melakukan isoman.
TUJUAN: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada santri di pondok pesantren STIKes
METODE PENELITIAN: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, jumlah responden ditentukan dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
KATA KUNCI: Perilaku pencegahan, Covid-19, santri DAFTAR PUSTAKA:
Sasmita V. Sajow, dkk. 2021. Analisis Perilaku Masyarakat dalam Mencegah Penyebaran Covid-19 di Desa Tolok Satu Kecamatan Tompaso. Jurnal Kesmas.
Universitas Sam Ratulangi
Annisa, Hermi. 2021. Implementasi Kegiatan 5m Di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kabupaten Purbalingga. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Islam Negeri Walisongo.
Agustina, Avinn dan Budiono, Irwan. 2021. Perilaku Pencegahan Covid-19 pada Santri di Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah Kalibeber Kabupaten Wonosobo.
Indonesian Journal of Public Health and Nutritions. Universitas Negeri Semarang.
JUDUL 2: IMPLEMENTASI KEGIATAN 5M DI PONDOK PESANTREN STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
LATAR BELAKANG: Pandemi Covid-19 hingga kini belum usai. Adanya pandemi ini memberikan dampak yang besar dalam kehidupan sehari-hari.
Tentunya hal ini bukanlah persoalan yang mudah. Masyarakat harus menjalani kehidupan dengan gaya hidup baru atau yang biasa disebut dengan New Normal.
Menindaklanjuti permasalahan ini pemerintah menghimbau seluruh masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan 5M (memakai masker, menjaga jarak mencuci tangan, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilitas).
Dengan menerapkan protokol kesehatan ini, diharapkan dapat mencegah penyebaran Covid-19. Himbauan dari pemerintah berupa 5M ini hendaknya dapat dipahami dan dipatuhi oleh seluruh kalangan masyarakat tak terkecuali bagi para santri yang tinggal di pondok pesantren. Penelitian ini akan membahas tentang implementasi kegiatan 5M yang diberlakukan di Pondok Pesantren STIKes Surya Global Yogyakarta.
Pesantren merupakan tatanan pendidikan yang potensial terjadinya penularan COVID-19. Kementrian Agama menyatakan bahwa berdasarkan data per tanggal 20 Oktober 2020, total kasus positif COVID-19 di pondok pesantren mencapai 2.332 kasus di 39 pondok pesantren yang tersebar di 11 provinsi. Dari jumlah tersebut,sebanyak 2.325 kasus merupakan santri dan 16 lainnya ustaz atau ustazah, dimana 90% dari kasus tersebut merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala) (Lidwina, 2020).
Tingginya risiko penularan COVID-19 di pondok pesantren disebabkan karena rendahhnya penerapan protokol kesehatan yang dilakukan. Berdasarkan hasil survey dan wawancara dengan relawan covid di pesantren STIKes Surya Global pada tanggal 7 Maret 2022 terdapat 20 santri yang terkonfirmasi positif COVID-19
TUJUAN: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi pemberlakuan kegiatan 5M yang diterapkan di Pondok Pesantren STIKes Surya Global Yogyakarta.
METODE PENELITIAN: Penelitian ini menggunakan metode Riset Implementasi di mana peneliti mengambil data penelitian secara kualitatif dan juga kuantitatif.
KATA KUNCI: Implementasi Riset, Kegiatan 5M, Protokol Kesehatan DAFTAR PUSTAKA:
Sasmita V. Sajow, dkk. 2021. Analisis Perilaku Masyarakat dalam Mencegah Penyebaran Covid-19 di Desa Tolok Satu Kecamatan Tompaso. Jurnal Kesmas.
Universitas Sam Ratulangi
Annisa, Hermi. 2021. Implementasi Kegiatan 5m Di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kabupaten Purbalingga. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Islam Negeri Walisongo.
Agustina, Avinn dan Budiono, Irwan. 2021. Perilaku Pencegahan Covid-19 pada Santri di Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah Kalibeber Kabupaten Wonosobo.
Indonesian Journal of Public Health and Nutritions. Universitas Negeri Semarang.
.
JUDUL 3: ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT DALAM MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 DI KAWASAN INDUSTRI DESA RANDUSARI KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI
LATAR BELAKANG: Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap rangsangan dari luar (stimulus). Tindakan masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19 sangat diperlukan untuk dapat menekan angka penularan Covid-19, perilaku pencegahan tersebut seperti, menjaga jarak sosial/social distancing, menggunakan masker, dan mencuci tangan. Perlunya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan Covid-19 tersebut sangat penting agar masyarakat tidak salah mengambil langkah dalam melakukan tindakan pencegahan Covid-19. Namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang kurang menyadari hal tersebut dan tidak mengikuti anjuran pemerintah untuk mencegah Covid-19, hal tersebut bisa dilihat dari perilaku karyawan pabrik di kawasan industri tersebut berkerumun ketika jam istirahat dan pulang selain itu juga tidak memakai masker.
Berdasarkan data yang diakses pada laman website Dinkes Boyolali per tanggal 9 Maret 2022, Desa Randusari memasuki zona merah yang berarti memiliki tingkat resiko tinggi yaitu terdeteksi 5 kasus positif covid-19.
TUJUAN: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perilaku masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kawasan Industri Desa Randusari dengan menggunakan metode kualitatif.
METODE PENELITIAN: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan lembar pedoman wawancara, smartphone, dan buku catatan.
KATA KUNCI: Perilaku masyarakat, mencegah penyebaran Covid-19, Kawasan Industri Desa Randusari.
Sasmita V. Sajow, dkk. 2021. Analisis Perilaku Masyarakat dalam Mencegah Penyebaran Covid-19 di Desa Tolok Satu Kecamatan Tompaso. Jurnal Kesmas.
Universitas Sam Ratulangi
Annisa, Hermi. 2021. Implementasi Kegiatan 5m Di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kabupaten Purbalingga. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Islam Negeri Walisongo.
Agustina, Avinn dan Budiono, Irwan. 2021. Perilaku Pencegahan Covid-19 pada Santri di Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah Kalibeber Kabupaten Wonosobo.
Indonesian Journal of Public Health and Nutritions. Universitas Negeri Semarang.