BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Gambaran umum
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin yang semula adalah Rumah Sakit Jiwa Pusat Banjarmasin Berubah Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch Ansari Saleh, Sesuai Dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor: 8 Tahun 2001, tanggal 8 Nopember 2001, tentang perubahan nama Rumah Sakit Jiwa Pusat Banjarmasin menjadi Rumah Sakit Dr. H. Moch Ansari Saleh.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008, Tanggal 15 April 2008, Tentang Pembentukan Organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan seperti peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan dibidang kesehatan umum dan kesehatan lainnya dan sebagai Rumah Sakit rujukan kota Banjarmasin, Kabupaten Batola serta wilayah sekitarnya mengigat bahwa telah ditetapkan Rumah Sakit Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin sebagai Rumah Sakit Umum Daerah kelas B oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor : 372/MENKES/SK/IV/2008.
1
Umum Daerah Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin menyelenggarakan pelayanan dengan:
a. Menyediakan fasilitas terdepan vang terjangkau bagi masyarakat menengah kebawah. Renovasi yang ditargetkan dapat menampung pelayanan VIP dan diharapkan agar sedikit menggeser segmen pasar yang tidak hanya berkutat dikelas menegah kebawah, tetapi juga menengah keatas.
b. Mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pasien melalui keramahan pelayanan, kecepatan atau kelancaran serta kebersihan saran dan prasarana di lingkungan Rumah Sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin sesuai dengan dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008, tanggal 15 April 2008 pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang berlokasi di jalan Brigjend H. Hasan Basry No.1 Banjarmasin ini berdiri diatas lahan seluas 87, 675 m2.
Pada kepemimpinan Gubenur Kalimantan Selatan H. Rudy Arifin Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin berkembang demekian pesat sampai dengan tahun 2011 dan berdasarkan Keputusan Gubenur Kalimantan Selatan Nomor : 188.
44/0592/KUM/2011 telah ditetapakan sebagai Rumah Sakit Umum Daerah yang menerapkan pola Pengelolaan Badan Layanan Umum
3
Daerah (PPK- BLUD) penuh telah mendapat dukungan terhadap perkembangan di Rumah Sakit sebagai berikut :
a. Peningkatan dana Operasional Rumah Sakit
b. Peningkatan fasilitas Rumah Sakit baik fisik atau gedung dan alat kesehatan
c. Pemenuhan Sumber Data Manusia (SDM)
d. Pembentukan Perda Pola Tarif Pelayanan Kesehatan Nomer 5 Tahun 2012, tanggal 16 maret 2012.
e. Peningkatan dan penetapan kelas Rumah Sakit menjadi kelas B oleh Depkes
f. Akredetasi Rumah Sakit lulus penuh 12 kelompok kerja pelayanan
g. Memberlakukan Perda Tugas Pokok , Fungsi dan Uraian Tugas Rumah Sakit.
2. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
a. Visi
“Terwujudnya pelayanan Prima (Excellent Service) Bagi Masyarakat Tahun 2017”
b. Misi
penyakit tropik di Provensi Kalimantan Selatan.
2) Mengembangakn aspek pendidikan dan penelitian bagi tenaga medic dan tenaga keseshatan lainya.
3) Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan.
3. Jenis pelayana yang ada di RSUD Ansari Saleh Banjarmasin.
a. Rawat inap
Jenis pelayanan rawat inap yang ada di RSUD Ansari Saleh Banjarmasin meliputi :
1) Ruang Perawatan Alexandri (Anak)
2) Ruang Perawatan Emerald (VIP)
3) Ruang Perawatan Kumala (Bedah)
4) Ruang Perawatan Mutiara (Kandungan)
5) Ruang Perawatan Merah Delima (Bayi)
6) Ruang Perawatan Nilam (Penyakit Dalam)
7) Ruang Perawatan yakut (Jiwa Laki-laki)
5
8) Ruang Perawatan Giok (Jiwa Wanita)
9) Ruang Perawatan Berlian
10) Ruang Perawatan Intensif Care (ICU)
11) Ruang Perawatan Safir
12) Ruang Perawatan Jamrud
b. Rawat Jalan
Jenis pelayanan rawat jalan yang ada di RSUD Ansari Saleh Banjarmasin meliputi :
1) Instalasi Gawat Darurat
2) Poli Penyakit jiwa
3) Poli Penyakit Kulit dan Klamin
4) Poli Anak
5) Poli Bedah
6) Poli Mata
7) Poli THT
8) Poli Kandungan
9) Poli Paru
10) Poli Gigi
11) Poli Syaraf
14) MCU (Medical Check Up)
c. Pelayanan penunjang
Jenis pelayanan penunjang yang ada di RSUD Dr. H.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin meliputi :
1) Pelayanan Instalasi Laboratorium
2) Pelayanan Instalasi Kamar Operasi
3) Pelayanan Instalasi Radiologi
4) Pelayanan Instalasi Farmasi
5) Pelayanan Instalasi Gizi
6) Pelayanan Instalasi Fisiotherapi
7) Pelayanan Instalasi Psikologi
4. Ketenagaan
Ketenagaan yang ada di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin yaitu :
a. Dokter Spesialis 20 orang
b. Dokter Umum 23 orang
c. Dokter Gigi 4 orang
d. Tenaga Para Medis Perawat 229 orang
7
e. Tenaga Para Medis Non Perawat 24 orang
f. Tenaga Non Medis 89 orang
5. Ruang Tempat Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil Ruang Nifas Sebagai Lokasi Penelitian, di Ruangan Nifas Terdapat 20 Bidan.
B. Hasil Penelitian Dan Analisa Data
Berdasarkan Hasil Penelitian Yang Dilakukan Dengan Mengumpulkan Data Dari Register Ruang Nifas RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin didapatkan hasil selama tahun 2017 terdapat 95 ibu nifas yang mengalami anemia
Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Kejadian Anemia Di Ruang Nifas RSUD Dr. H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2017 dapat digambarkan pada tabel di bawah ini :
Kejadian Anemia Berdasarkan Klafikasi Anemia di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2017.
Distribusi Responden Berdasarkan Klafikasi Anemia Yang Mengalami Anemia di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2017.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Klasifikasi Anemia Pada Ibu Nifas RSUD Dr. H. Moch Ansari saleh Banjarmasin tahun 2017
No Klasifikasi Frekuensi %
1 Ringan 0 0 %
2 Sedang 9 9,47 %
tahun 2017)
Dari tabel 4.1 dapat dilihat kejadian Anemia berdasarkan klasifikasi Anemia sedang yaitu sebanyak 9 orang dengan persentase (9,47%) dan anemia Pada Ibu Nifas sangat dominan terjadi anemia berat sebesar 86 orang dengan persentase (90,53%).
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan di ruang nifas RSUD Dr. H.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin angka kejadian anemia adalah sebagai berikut:
Berdasarkan tabel 4.1 Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian anemia pada tahun 2017. Terdapat anemia berat 86 orang dengan persentase (90,53%) Sesuai dengan teori Syafrudin (2009) bahwa sistem rujukan upaya keselamatan suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab ke fafilitas yang lebih tinggi dan ke pelayanan yang lebih kompoten, terjangkau dan tidak dibatasi oleh administrasi yang menunjukkan bahwa Rumah Sakit Rujukan menangani kasus- kasus berat diantaranya anemia berat.
Angka kejadian anemia sedang pada tahun 2017 didapat 9 orang dengan persentase (9,47%) juga memperjelas fungsi RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin sebagai Rumah Sakit Rujukan yang lebih mengutamakan kasus- kasus berat untuk penanganan tindak lanjut. Hal ini sesuai dengan teori Hatmoko (2007) Rujukan suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan
9
terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang lebih kompoten dan terjangkau tenaga kesehatan yang ada pada fasilitas pelayanan kesehatan harus dapat menentukan tingkat kegawat daruratan dan harus menentukan kasus mana yang harus dirujuk.
Kejadian anemia pada ibu nifas dari 95 orang dibagi beberapa klasifikasi yaitu anemia rigan, sedang, berat. Sehingga dapat dilihat bahwa pada tahun 2017 banyak yang mengalami anemia berat.
Ibu nifas dengan anemia berat di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin lebih tinggi anemia berat dikarenakan RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin merupakan Rumah Sakit Rujukan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Kusniandani (2016) Anemia berat pada ibu nifas yang disebabkan oleh pemasukan zat besi yang tidak cukup serta kehilangan darah selama kehamilan dan persalinan. Jika anemia berat tidak di kelola dengan baik, akan terjadi syok hipovolemik. Selain itu anemia berat pada ibu nifas dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan aktivitas menyusui dikarenakan penderita merasa males, pusing dan cepat lelah.
Dari hasil penelitian menunjukkan kebanyakan ibu nifas dengan anemia berat karena RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin merupakan Rumah Sakit Umum Daerah tipe B yang menjadi Rumah Sakit rujukan pertama.