70
Jurnal Ilmu Ekonomi (JIE)
Vol. 6, No. 1, Februari 2022, pp. 70-79
Analisis Sumber-Sumber Pendapatan Daerah dan Pengaruhnya Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019
Muhammad Fadlin Baharsyah
Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas No.246 Malang, Indonesia
Corresponding author : [email protected]
Artikel Info Abstract
Article history:
Received 13 Desember 2021 Revised 28 Desember 2021 Accepted 06 Januari 2022 Available online 10 Februari 2022
Gross Regional Domestik Product (PDRB) is the amount of added value generated for all business and service areas in a region, applying the total value of final goods and services produced by all economic units. Gross Reginal Domestic Product (PDRB) is influenced by the realization of income which is a fiscal policy adopted by regional governments. The purpose of this study was to determine the average source of regional income, analyze the influence of PAD, DAU and DAK on PDRB of Regency / City Government in East Nusa Tenggara. Based on the results of research regarding the Analysis of Regional Income Sources and Its Effect on the Gross Regional Domestic Product of the Province of NTT in 2015-2019, conclusions can be drawn, namely: PAD has a negative and insignificant effect on GRDP in districts/cities in NTT Province in 2015-2019, DAU has a positive and significant effect on GRDP in districts/cities in NTT Province in 2015-2019, DAK has a positive and significant effect on GRDP in districts/cities in NTT Province in 2015-2019 Keyword: General Allocation
Fund; Gross Regional Domestic Product; Regional Original Income; Special Allocation Fund
JEL Classification D13, J12, O15
PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi adalah adanya proses multidimensial dimana cakupannya berbagai perubahan struktur yang mendasar, disamping itu terus mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, sikap-sikap masyarakat institusi nasional pula melakukan pengentasan kemiskinan, penanganan ketimpangan pendapatan, serta penyesuaian social/perubahan seluruh masyarakat agar lebih baik secara keseluruhan, (Michael P. Todaro, 2004). Sebaliknya dimana pembangunan ekonomi daerah adalah sebuah hubungan antara masyarakat dan pemerintah daerah dalam pembangunan ekonomi agar menetapkan kebijakan guna mewujudkan pembangunan di daerahnya.
Pertumbuhan ekonomi penunjukan yang dipakai untuk mengukur berhasilnya pembangunan dan kemajuan perekonomian di suatu daerah yang ditunjukkan adanya perubahan output. Menurut Hera Susanti & Widyanti (2007) pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Indikator yang dipakai untuk mengukur pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional adalah tingkat pertumbuhan produk domestik bruto, sedangkan menurut Djojohadikusumo (1994) meningkatnya produksi barang dan jasa dari suatu daerah, secara makro dapat dilihat dari peningkatan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahunnya dan secara mikro dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto per kapitanya.
Pertumbuhan ekonomi daerah pun mempunyai peran yang penting terhadap suksesnya pertumbuhan ekonomi nasional. Tiap provinsi, termasuk provinsi di Nusa Tenggara Timur diharuskan memenuhi pencapaian
Analisis Sumber-Sumber Pendapatan Daerah dan Pengaruhnya Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019
Baharsyah
71 pertumbuhan ekonomi yang tinggi, target perencanaan ekonomi yang terpenuhi dan dapat menyelesaikan masalah pembangunan yang ada di daerah otonom, Karena tiap daerah telah mempunyai kebebasan mengelola kekayaan daerahnya. Salah satu daerah yang akan dilihat pertumbuhan ekonominya yakni Provinsi Nusa Tenggara Timur, dimana merupakan salah satu Provinsi yang jumlah penduduknya cukup besar. Pembangunan ekonomi yang akan dilakukan di Provinsis Nusa Tenggara Timur ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bisa ditunjukkan dengan semakin meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun ke tahun. Sehingga untuk dapat mencapai tujuan tersebut pembangunan ekonomi harus dilakukan secara terpusat.
Gambar 1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019
Sumber (Pusat & Statistik, 2015)
Data diatas dalam kurun waktu 5 tahun menunjukkan jumlah Produk Domestik Regional Bruto terus meningkat tiap tahunnya, dimana peningkatan tertinggi dialami pada tahun 2018 ke 2019 sebesar Rp. 3.525,660,00 dan terendahnya terjadi pada tahun 2015 ke 2016 sebesar Rp. 2.992.800,00.
Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Nusa Tenggara Timur diindikasikan dipengaruhi oleh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus.
Daerah-daerah otonom dituntut supaya bisa mencari serta mendapatkan sumber dana untuk penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan daerahnya. Pendapatan asli daerah dan dana perimbangan dapat menjadi salah satu sumber pembiayaan pembangunan guna meningkatkan PDRB. Menurut Mudrajad Kuncoro, ph (2004) menyatakan bahwa pendekatan pembangunan tradisional lebih diartikan sebagai pembangunan yang mana lebih menitiberatkan pada peningkatan PDRB suatu provinsi , kabupaten beserta kota.
- 10.000.000 20.000.000 30.000.000 40.000.000 50.000.000 60.000.000 70.000.000 80.000.000
2015 2016 2017 2018 2019
PDRB
PDRB
Analisis Sumber-Sumber Pendapatan Daerah dan Pengaruhnya Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019
Baharsyah
72 PDRB atas dasar harga konstan dipakai untuk dapat mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun atau dengan kata lain pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya (Sukirno, 2005). Sedangkan menurut BPS (2016) PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasarnya. Pendapatan Asli Daerah sebagai salah satu sumber penerimaan daerah yang bersangkutan harus ditingkatkan seoptimal mungkin dalam rangka mewujudkan semangat kemandirian local. Pemerintah daerah menyebutkan kalau pemerintah pusat akan mentransfer Dana Perimbangan.
Pertama kali dilaksanakannya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah yaitu pada tahun 2001, dengan dilaksankannya otonomi daerah dapat dirasakan secara langsung oleh pemerintah daerah tingkat 1 Provinsi dan tingkat 11 Kabupaten/Kota. Daerah-daerah otonom dituntut supaya bisa mencari dan mendapatkan sumber pembiayaan untuk penyelenggaraan pemerintah serta pembangunan daerahnya. Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan dapat menjadi salah satu sumber pembiayaan pembangunan guna meningkatkan PDRB di Nusa Tenggara Timur.
Penelitian yang dilakukan oleh Mafahir & Soelistiyo (2017) dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus terhadap produk domestik regional bruto Kabupaten/Kota di Provisi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan analisis data panel di 10 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat, diperoleh bahwa Pendapatan Asli Daerah berpengaruh tidak signifikan dan bersifat negatif, Dana Alokasi Umum berpengaruh positif dan signifikan, dan Dana Alokasi Khusus berpengaruh positif tidak signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka perlu adanya peninjauan kembali terkait pengelolaan keuangan dan pengoptimalan dalam penggunaan anggaran sehingga tercipta pemakaian yang maksimal.
Penelitian yang dilakukan oleh Prakarsa (2014) yang berjudul “Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi”, menghasilkan bahwa PAD berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan belanja barang dan jasa berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan Belanja Modal mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penelitian yang dilakukan Sulaeman & Silvia (2019) yang menyatakan bahwa PAD berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. DAU berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi, DBH berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi, DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Begitupun dengan belanja modal berpengaruh signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Vanomy (2019) yang berjudul Analisis Hubungan Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Melalui Belanja Langsung Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Penelitian ini
Analisis Sumber-Sumber Pendapatan Daerah dan Pengaruhnya Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019
Baharsyah
73 menggunakan Deskriptif Kuantitatif dengan menyelidiki potensi Pendapatan Daerah, Biaya Langsung yang berefek kepada PDRB di Wilayah Kabupaten Malang.
Penelitian yang dilakukan oeleh Ali & Ningsi (2021) menyatakan bahwa hasil yang didapat yaitu Pendapatan Asli, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh terhadap Pengangguran.
Perbedaan penelitian yang diteliti dengan penelitian terdahulu dimana terdapat perbedaan lokasi penelitian yang dimana lokasi saat ini menggunakan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan tahun penelitiannya dari tahun 2015-2019, dan variabel-variabel yang dipakai juga sedikit berbeda dari penelitian terdahulu begitu pula keterhubungan antara pengaruh yang dipakai antara setiap variabel.
Berdasarkan latar belakang dapat diketahui bahwa masalaah yang dihadapi antara lain adalah bagaimana pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rata-rata sumber pendapatan daerah dan menganalisis pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap PDRB.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif (sekunder) dengan objek penelitian adalah 22 Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini terdiri dari tiga variable yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan satu variable berikutnya yaitu Prroduk Domestik Regional Bruto (PDRB). Populasi pada penilitan ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan data yang di peroleh dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuanggan (www.dpjk.depkeu.go.id) dan Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur (www.bps.nnt.go.id), bedasarkan data terdapat 22 Kota/Kabupaten yang terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada penelitian ini menggunakan metode sampling, yakni metode pengumpulan data dari suatu populasi, yang artinya pada penelitian ini menggunakan seluruh data Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berjumlah 21 Kabupaten dan 1 Kota. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data diolah sebelumnya dan disebarkan oleh instansi ahli. Data ini sebagai data panel dari tahun 2015-2019 pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diolah menjadi bentuk laporan tertulis atau dokumen lainnya.
𝑌𝑖𝑡 = 𝛼1+ 𝛽1𝑋1𝑖𝑡+ 𝛽2𝑋2𝑖𝑡+ 𝛽3𝑋3𝑖𝑡+ 𝑒……… (1) Yit = Produk Domestik Regional Bruto
α = Konstanta
β1,β2,β3,β4 = Koefisien Garis Regresi X1 = Pendapatan Asli Daerah X2 = Dana Alokasi Umum X3 = Dana Alokasi Khusus
Analisis Sumber-Sumber Pendapatan Daerah dan Pengaruhnya Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019
Baharsyah
74 i = Data Cross-Section “Kabupaten di Provinsi Nusa
Tenggara Timur”
t = Data Time Series tahun 2015-2019 e = Tingkat Kesalahan Pengganggu
Pada pengujian dengan menggunakan metode data panel terdapat 3 (tiga) pendekatan metode yakni, Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect.
Pemilihan model terbaik dilakukan dengan menggunakan 3 pengujian yaitu:
1. Uji Chow
CHOW = (𝐸𝑆𝑆1−𝐸𝑆𝑆2)/ ( 𝑁−1)
(𝐸𝑆𝑆2)/ ( 𝑁𝑇−𝑁−𝐾)……… (2)
ESS1 : Residual Sun Square hasil pendugaan model fixed effect ESS2 : Residual Sun Square hasil pendugaan model pooled last square N : Jumlah Data Cross Section
T : Jumlah Data Time Series K : Jumlah Variabel Penjelas
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut:
H0 = Model Common Effect H1 = Model Fixed Effect 2. Uji Hausman
m = (𝛽 – b) (M 0 – M 1)−1(𝛽 – b) ~𝑋2(K)………. (3) Dimana 𝛽 adalah vektor untuk variabel fixed effect, b adalah vektor variabel random effect, M0 merupakan matrik kovarians untuk dugaan random effect.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan hipoptesis sebagai berikut:
H0 = Model Fixed Effect H1 = Model Random Effect
Apabila Chi-Square hitung > Chi-Square tabel H0 di tolak H1 di terima.
Sedangkan jika Chi-Square.
3. Uji Lagrange Multiplier
𝑛𝑇
2(𝑇−1 [∑𝑡𝑛=
∑𝑡𝑛=
⌈∑𝑡𝑇=1𝑒𝑖𝑡⌉
⌈∑𝑡𝑇=1
𝑒𝑖𝑡2⌉= 1] 2………. (4) Pengujuan ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut :
H0 = Model Common Effect H1 = Model Random Effect
Dengan ketentuan dimana apabila probabilitas Breusch Pagan < 𝛼 0,05
% maka H₀ ditolak dan H₁ diterima.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian disuatu daerah. Menurut (Sukirno, 2000) Dalam menghitung PDRB dapat dilakukan dengan tiga pendekatan. Adapun ketiga pendekatan tersebut yaitu metode produksi, metode pengeluaran dan metode pendapatan. Secara teori, perhitungan PDRB dengan menggunakan ketiga metode tersebut akan
Analisis Sumber-Sumber Pendapatan Daerah dan Pengaruhnya Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019
Baharsyah
75 menghasilakan nilai yang sama, dan Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengevaluasi perkembangan atau kemajuan pembangunan ekonomi disuatu daerah pada periode tertentu, angka pertumbuhan ekonomi dihitung dari perubahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada harga konstan dari tahun ke tahun. Dan hasil pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari PDRB atas dasar harga konstan di setiap daerah kab/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur selama 5 tahun dari 2015-2019 mengalami kenaikan secara terus menerus.
Menurut (Undang-Undang (UU) No. 33 Tahun 2004 Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah, 2004) sumber pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.
Tabel 2. Uji Chow
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 0.000000 (21,85) 1.0000
Cross-section Chi-square 0.000000 21 1.0000
Berdasarkan hasil Uji Chow menggunakan model Fixed Effect (FE) , di peroleh nilai Prob. Cross Section F sebesar 1,0000, nilai tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga di putuskan untuk menerima H0 atau model Cammon Effect (CE) lebih sesuai.
Tabel 3. Hasil Uji Hausman
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 0.000000 3 1.0000
Berdasarkan hasil Uji Hausman menggunakan model Random Effect (RE), diperoleh nilai Probabilitas Cross-section random sebesar 1,0000, yang mana nilai ini lebih besar dari 0,05. Sehingga diputuskan untuk menerima H0 atau model Random Effect (RE) lebih sesuai.
Tabel 4. Hasil Uji LM
Test Hypothesis
Cross-section Time Both
Breusch-Pagan 13.75000 1155.000 1168.750
(0.0002) (0.0000) (0.0000) Hasil Uji LM Bruesch-Pagan menggunakan model Commont Effect.
Diperoleh nilai koefisien Breuch-Pagan sebesesar 0,0002 yang artinya nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Sehingga terdapat cukup bukti untuk menolak H0.
Dengan demikian dapat diputuskan bahwa model Random Effect (RE) lebih sesuai dibandingkan Common Effect.
Berdasarkan uji regresi data panel dengan menggunakan tiga (3) model, terpilih model Random Effect (RE) yang lebih sesuai. Berikut hasil dari uji model Random Effect (RE):
Berikut merupakan hasil analisis regresi data panel Metode Random Effect yang diolaha menggunakan Eviews 9 yang dijalaskan sebagai berikut :
Analisis Sumber-Sumber Pendapatan Daerah dan Pengaruhnya Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019
Baharsyah
76 Table 5. Random Effect
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 3.656615 2.209934 1.654626 0.1010
PADX1 -0.011144 0.025515 -0.436788 0.6632
DAUX2 0.750142 0.183734 4.082769 0.0001
DAKX3 0.074841 0.036023 2.077568 0.0402
R-squared 0.759031 Mean dependent var 14.41189 Adjusted R-squared 0.752211 S.D. dependent var 0.072305 S.E. of regression 0.035992 Sum squared resid 0.137316 F-statistic 111.2967 Durbin-Watson stat 2.023489 Prob(F-statistic) 0.000000
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑖𝑡 = 3.656615 – 0.011144𝑃𝐴𝐷𝑖𝑡 + 0.750142𝐷𝐴𝑈𝑖𝑡 + 0.074841𝐷𝐴𝐾𝑖𝑡 Uji Simultan (Uji-f)
Berdasarkan hasil Uji F table diatas nilai probabilitas F-statistic sebesar 0.000000, nilai ini lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat diputuskan bahwa menolak H0 dan menerima H1. Sehingga dijelaskan secara simultan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Nilai t-Statistic dari variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) diperoleh hasil -0.436788 sementara nilai t-tabel dengan α=5% (0.05), df (n-k) didapatkan nilai sebesar 1.65936. Maka dapat diketahui nilai t-Statistic (-0.436788) < dari t- tabel (1.65936), sehingga dapat disimpulkan untuk menerima H0 dan menolak H1. Sedangkan nilai probabilitas diperoleh sebesar 0.6632 > 0.05 artinya tidak terdapat pengaruh variabel PAD (X1) terhadap PDRB (Y), maka dapat diputuskan bahwa variabel PAD berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap PDRB.
Nilai t-Statistic dari variabel Dana Alokasi Umum (DAU) diperoleh hasil 4.082769 sementara nilai t-tabel dengan α=5% (0.05), df (n-k) didapatkan nilai sebesar 1.65936. Maka dapat diketahui nilai t-Statistic (4.082769) > dari t-tabel (1.65936), sehingga dapat disimpulkan untuk menolak H0 dan menerima H1.
Sedangkan nilai probabilitas diperoleh sebesar 0.0001 < 0.05 artinya terdapat pengaruh variabel DAU (X2) terhadap PDRB (Y), maka dapat diputuskan bahwa variabel DAU berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB.
Nilai t-Statistic dari variabel Dana Alokasi Khusus (DAK) diperoleh hasil 2.077568 sementara nilai t-tabel dengan α=5% (0.05), df (n-k) didapatkan nilai sebesar 1.65936. Maka dapat diketahui nilai t-Statistic (2.07756) > dari t-tabel (1.65936), sehingga dapat disimpulkan untuk menolak H0 dan menerima H1.
Sedangkan nilai probabilitas diperoleh sebesar 0.0402 < 0.05 artinya terdapat pengaruh variabel DAK (X3) terhadap PDRB (Y), maka dapat diputuskan bahwa variabel DAK berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB.
Koefisien Determinasi (R2)
Analisis Sumber-Sumber Pendapatan Daerah dan Pengaruhnya Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019
Baharsyah
77 Pada hasil penelitian dapat diperoleh Keofisien Determinasi (R2) sebesar 0.759031 atau 75.90%. Maka dapat disimpulkan bahwa keragaman variabel PDRB ADHK dapat dijelaskan oleh variabel Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus sebesar 75.90% sedangkan 24.10%
dijelaskan dengan variabel lainnya.
1. Pendapatan Asli Daerah terhadap PDRB
Menurut Mardiasmo (2002) pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengeloalaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Disimpulkan bahwa variabel PAD berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PDRB, artinya bahwa semakin besarnya Pendapatan Asli Daerah yang diteima oleh beberapa Kabupaten/Kota yang ada di Nusa Tenggara Timur akan memberi pengaruh yang negatif terhadap PDRB.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Prakarsa, (2014) dan Mafahir & Soelistiyo (2017) PAD berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap produk domestik regional bruto. artinya jika Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh pemerintah daerah semakin tinggi maka produk domestik regional bruto di daerah tersebut akan menurun.
2. Dana Alokasi Umum terhadap PDRB
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa dana alokasi umum berpengaruh positif dan signifikan terhadap produk domestik regional bruto. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dana alokasi umum yang diterima oleh pemerintah daerah maka semakin meningkat nilai produk domestik regional bruto kabupaten dan kota di Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mafahir &
Soelistiyo (2017), Sendow et al (2018), dan Putri (2015), dana alokasi umum berpengaruh signifikan positif terhadap produk domestik regional bruto. artinya jika dana alokasi umum yang diperoleh pemerintah daerah semakin tinggi maka produk domestik regional bruto di daerah tersebut akan meningkat pula.
3. Dana Alokasi Khusus terhadap PDRB
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa Dana Alokasi Khusus berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produk PDRB. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sendow et al (2018) dan dana alokasi Khusus berpengaruh signifikan positif terhadap produk domestik regional bruto, artinya jika dana alokasi Khusus yang diperoleh pemerintah daerah semakin tinggi maka produk domestik regional bruto di daerah tersebut akan meningkat pula.
KESIMPULAN
Disimpulkan bahwa variabel PAD berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PDRB, artinya bahwa semakin besarnya Pendapatan Asli Daerah yang diteima oleh beberapa Kabupaten/Kota yang ada di Nusa Tenggara Timur akan memberi pengaruh yang negatif terhadap PDRB, sementara Dana Alokasi Umum berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Analisis Sumber-Sumber Pendapatan Daerah dan Pengaruhnya Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019
Baharsyah
78 produk domestik regional bruto. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dana alokasi umum yang diterima oleh pemerintah daerah maka semakin meningkat nilai produk domestik regional bruto kabupaten dan kota di Nusa Tenggara Timur. Bertambahnya dana alokasi umum maka akan semakin meringankan kebutuhan suatu daerah.
Sedangkan untuk Dana Alokasi Khusus berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produk PDRB. Hal ini disebabkan karena nilai DAK yang diterima pemerintah daerah digunakan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, K., & Ningsi, N. W. (2021). Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran. Jurnal Manajemen, 15(1), 85–101. https://doi.org/10.33059/jse.v5i1.3445
Djojohadikusumo, S. (1994). Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. LP3ES.
Hera Susanti, M. I., & Widyanti. (2007). Indikator-Indikator Makro Ekonomi.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Undang-undang (UU) No. 33 Tahun 2004 Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, (2004).
Mafahir, A., & Soelistiyo, A. (2017). Analisis Pengaruh PAD, DAU dan DAK Terhadap Pdrb Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Ilmu Ekonomi, 1(1), 143–152.
Mardiasmo. (2002). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Financial management Public policy Local goverment and financial accounting.
Michael P. Todaro, S. C. S. (2004). Economic Development. Pearson Education.
Mudrajad Kuncoro, ph, D. (2004). Otonomi & Pembangunan Daerah Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang. ERLANGGA.
http://opac.kaltimprov.go.id/ucs/index.php?p=show_detail&id=2543 Oktafia, M. A., Soelistyo, A., & Arifin, Z. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli
Daerah ( PAD ), Dana Alokasi Umum ( DAU ), Dana Alokasi Khusus ( DAK ) Terhadap Produk Domestik. Jurnal Ilmu EKonomi JIE, 2(1), 53–62.
http://www.ejournal.dewantara.ac.id/index.php/JURISMATA/article /view/200%0Ahttp://ejournal.umm.ac.id/index.php/jie/article/view/6 143/5590
Prakarsa, F. dwi. (2014). Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus di Kabupaten Kota Jawa Timur Tahun 2008-2012). Jurnal Ilmiah, 10(2), 1–14.
Pusat, B., & Statistik. (2015). Dalam Angka Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Putri, Z. (2015). Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau) dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah. Esensi, 5(2), 173–186.
https://doi.org/10.15408/ess.v5i2.2340
Sukirno, S. (2000). Makro Ekonomi Modern. Jakarta Raja Grafindo Persada.
Analisis Sumber-Sumber Pendapatan Daerah dan Pengaruhnya Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019
Baharsyah
79 Sukirno, S. (2005). Mikro Ekonomi, Teori Pengantar. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Sulaeman, A. S., & Silvia, V. (2019). Pendapatan Asli Daerah,Transfer Daerah, dan Belanja Modal, Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional Di Indonesia. Jurnal Aplikasi Akuntansi, 4(1), 97–112.
https://doi.org/10.29303/jaa.v4i1.61
Vanomy, A. E. (2019). Analisis Hubungan Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan Melalui Belanja Langsung Terhadap Produk Domestik Regional Bruto. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Dewantara, 2(1), 62–73.
https://ejournal.stiedewantara.ac.id/index.php/JAD/issue/view/4