• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen ... - ummaspul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen ... - ummaspul"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Literatur Peran Kepemimpinan Dalam Perubahan dan Perkembangan Organisasi

Muhammad Anshari Hutasuhut1, Nuri Aslami2

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Email:

1)[email protected] , 2)[email protected]

Abstract

One of the factors influencing an organization's performance is its leadership, particularly when it comes to implementing change. It is preferable to first understand what the term leader means in order to comprehend what is meant by leadership (leadership) (leader). This is so that a leader, who performs the task of performing the leadership action, can exercise leadership. This study combines qualitative research methodologies with strategies for analyzing literature reviews. The following describes transformative leadership. (1) According to Bass, charisma, charismatic influence, or idealized influence, is an emotional aspect of leadership that typically refers to the strength of the leader who is able to have a significant influence on his followers. (2) Leadership that inspires and encourages people to accomplish goals is known as inspiring motivating. (3) By encouraging "issue awareness and problem solutions," the leader stimulates the intellect of his followers. (4) Individual consideration, specifically the leader using individual considerations via mentoring and offering individual attention to followers. This study's goal was to ascertain how leadership affected organizational development and transformation within a business.

Keywords: influencing; organizational; development

Abstrak

Kepemimpinan ialah salah satu faktor determinan kesuksesan organisasi, terlebih lagi dalam mengarah pergantian. Buat menguasai apa yang diartikan dengan kepemimpinan( leadership) terdapat bagusnya terlebih dulu mengenali maksud atasan( leader). Perihal ini diakibatkan kepemimpinan dicoba oleh seseorang atasan serta beliau mengemban kewajiban dengan beraktifitas buat melakukan kepemimpinan itu. Riset ini memakai tata cara riset kualitatif dengan metode analisa amatan pustaka.

kepemimpinan transformasional ialah selaku berikut.( 1) Karismatik, karismatik ataupun idealized influenced bagi Bass merupakan bagian penuh emosi dalam kepemimpinan yang umumnya mendefinisikan daya dari atasan sanggup membagikan akibat yang hebat untuk pengikutnya.( 2) Dorongan yang menginspirasi, inspirational motivating merupakan kepemimpinan yang menginspirasi serta memotivasi followers buat mencapai tujuan( 3) Eksitasi intelektual merupakan atasan mendesak intelek pengikutnya dengan menghasilkan“ dilema awareness serta dilema solving”.( 4) Konsiderasi orang ialah atasan dalam aplikasi konsiderasi orang membagikan atensi dengan cara orang serta berorientasikan mentoring kepada followers. Tujuan riset ini buat mengenali Kedudukan Kepemimpinan Dalam Pergantian serta Kemajuan Organisasi didalam sesuatu industri.

Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen (JIKEM)

E-ISSN: 2774-2075

Vol. 2 No. 1, Year [2022] Page 1677-1683

(2)

Latar Belakang

Organisasi secara terus menerus mengalami perubahan. Pergantian organisasi melukiskan gimana organisasi berkembang, bertumbuh serta kesimpulannya menyusut. Siklus hidup organisasi merupakan salah satu dari sebagian filosofi yang berupaya menarangkan kenapa organisasi bertumbuh serta berganti selama durasi. Benak ini beralasan pada anggapan kalau organisasi ialah sesuatu sistem terbuka yang membolehkan terbentuknya silih akibat antara organisasi dengan lingkungannya(

Sudarsyah, 2012: 169)

Organisasi mengarah bertumbuh serta berganti serta sanggup melaksanakan adaptasi maksimal selaku usaha merespon perubahan- perubahan yang terjalin pada lingkungannya. Dalam bagan melaksanakan usaha adaptasi itu, organisasi bisa bertumbuh dengan bagus ataupun malah kebalikannya, kemampuannya terus menjadi menyusut. Pergantian area yang teramati, bukan cuma area dekat namun yang lebih besar lagi, apalagi area garis besar ialah aspek yang memotivasi organisasi wajib melaksanakan pergantian. Kekalahan organisasi memperhatikan perubahanperubahan yang terjalin itu, pada gilirannya hendak menciptakan tindakan- tindakan organisasional yang tidak logis. Sedemikian itu berartinya mencermati pergantian yang terjalin.( Sudarsyah, 2012: 170)

Pergantian organisasi dapat berbentuk pergantian teknologi, bentuk, orang serta raga yang menginginkan wawasan, keahlian dan adat terkini. Dalam melaksanakan pergantian kepada organisassi banyak aspek yang membatasi pergantian itu tercantum adat organisasi yang menyangkal hendak pergantian dan kepemimpinan yang lemas. Statment itu dibantu oleh opini Daff( 1988: 659) kalau kepemimpinan bisa mendesak dan mensupport kreatifitas buat menolong followers serta organisasi supaya lebih menyambut dan sedia berganti.

Berikutnya riset Bishop( 2001: 2020- 227) melaporkan kalau arahan pada tingkatan pucuk menyediakan keahlian buat pergantian dalam kadar mensupport dan meningkatkan keahlian buat pergantian. Hasil riset itu mengisyaratkan kalau terus menjadi kokoh kepemimpinan seorang dalam melaksanakan aksi buat pergantian organisasi sehingga hendak terus menjadi besar tingkatan tercapainya pergantian organisasi, kebalikannya semakinlemah kepemimpinan seorang dalam pengaruhi serta menggerakkan orang lain buat melaksanakan pergantian, sehingga terus menjadi kecil pula tingkatan tercapainya pergantian.

Berdialog mengenai kepemimpinan berarti kita tidak bisa membebaskan diri dari permasalahan orang, sebab memanglah yang melaksanakan kepemimpinan merupakan orang itu sendiri. Mempunyai pandangan realistis dalam mengalami bermacam cara kegiatan untuk pendapatan tujuan organisasi. Jadi bagian analisisnya merupakan orang atau orang. Oleh sebab itu kepemimpinan tidak hendak terdapat tanpa atasan serta yang dipandu, keduanya ini merupakan orang yang mempunyai kemampuan memusatkan orang dengan tingkatkan dorongan kegiatan pangkal energi karyawan di dalam menggapai tujuan organisasi. Tidak bisa dibantah kalau keberhasilan organisasi terkait pada kepemimpinan.

KAJIAN PUSTAKA

A. Rancangan Kepemimpinan

Arti hal kepemimpinan Bagi Rauch& Behling( 1984) Dalam Darmawati( 2007: 62) Mengemukakan kalau kepemimpinan merupakan cara pengaruhi kegiatan dari sesuatu golongan yang telah sistematis buat menggapai sesuatu tujuan. House, dkk dalam yukl( zooz) mendeskripsikan kepemimpinan selaku keahlian dari seseorang orang buat pengaruhi, memotivasi serta membuat orang buat membagikan kontribusinya untuk menggapai keberhasilan serta keberhasilan organisasi, sebaliknya bagi Schein( 1992), kepemimpinan merupakan keahlian buat pergi dari adat lama buat mengawali cara pergantian yang lebih adaptif.

(3)

Bagi Mahakuasa( 2008: 23), Kepemimpinan ialah salah satu faktor determinan kesuksesan organisasi, terlebih lagi dalam mengarah pergantian. Buat menguasai apa yang diartikan dengan kepemimpinan( leadership) terdapat bagusnya terlebih dulu mengenali maksud atasan( leader). Perihal ini diakibatkan kepemimpinan dicoba oleh seseorang atasan serta beliau mengemban kewajiban dengan beraktifitas buat melakukan kepemimpinan itu.

Bagi Robbert D Stuart Dalam Mahakuasa( 2008: 23) kalau atasan merupakan seseorang yang diharapkan memiliki keahlian buat pengaruhi, berikan petunjuk serta pula sanggup memastikan orang buat menggapai tujuan organisasi. Bersamaan dengan itu James P. Spillane Dalam Mahakuasa( 2008: 23) melaporkan kalau atasan itu agen pergantian dengan aktivitas pengaruhi banyak orang lebih dari akibat banyak orang itu kepadanya

Beraneka ragam arti serta rancangan kepemimpinan yang ditemui dalam bermacam materi pustaka, yang tiap- tiap berlainan dalam pengepresan maksud. Richard L. Daf Dalam Mahakuasa( 2008:

23) mendeskripsikan kepemimpinan( leadership) merupakan sesuatu akibat yang berkaitan antara para atasan serta followers( pengikut). Setelah itu Gibson melaporkan kalau kepemimpinan merupakan sesuatu usaha memakai akibat buat memotivasi orangorang untuk pendapatan sesuatu tujuan. Sedang berkaitan dengan akibat, Ken Blanchard yang diambil oleh Marcelene caroselli Dalam Mahakuasa( 2008:

23) melaporkan kalau kunci buat kepemimpinan hari ini merupakan“ akibat” bukan“ kewenangan”

berikutnya beliau berkata para atasan ketahui gimana pengaruhi banyak orang serta ajak mereka buat sesuatu desakan profesi yang besar.

B. Pergantian Serta Pengembangan Organisasi

Bagi Michel Beer( 2000: 452) melaporkan berganti itu merupakan memilah aksi yang berlainan dari lebih dahulu, perbandingan seperti itu yang menciptakan sesuatu pergantian. Bila opsi hasilnya samadengan yang lebih dahulu berarti hendak menguatkan status quo yang terdapat. Berikutnya Opini yang senada dikemukakan oleh JO. Bryson( 1990: 374) seseorang ahli dalam manajemen perpustakan melaporkan kalau” when one or more elements in alibrary change it is called organizational change”

Opini Bryson itu membuktikan kalau salah satu faktor saja dalam organisasi yang berganti, telah bisa dibilang selaku pergantian organisasi.

Winardi( 2010: 2) melaporkan, kalau pergantian organisasi merupakan aksi beralihnya suatu organisasi dari situasi yang legal saat ini mengarah ke situasi era yang hendak tiba bagi yang di mau untuk tingkatkan daya gunanya. Robbin serta Conter( 2012: 4) mengemukakan kalau Pergantian organisasi ialah tiap pergantian yang terpaut dengan orang, bentuk ataupun teknoalogi. Pergantian senantiasa terjalin, diketahui ataupun tidak. Sedemikian itu pula perihalnya dengan organisasi. Organisasi cuma bisa bertahan bila bisa melaksanakan pergantian. Tiap pergantian area yang terjalin wajib diperhatikan sesuatu organisasi terkait pada sepanjang mana organisasi bisa diri dengan pergantian itu.

Berikutnya, Bagi Udai dalam Farlan( 2016: 1059) melaporkan pengembangan organisasi merupakan sesuatu upaya yang direncanakan, ialah diawali oleh para pakar cara buat menolong suatu organisasi meningkatkan ketrampilan diagnostiknya, keahlian penguasaannya, strategi hubungannya dalam wujud sistem- sistem sedangkan ataupun separuh senantiasa, serta pertemuan adat. Pada dasarnya pengembangan organisasi berarti buat dicoba sebab membidik pada kenaikan efektiftas organisasi dengan tujuan memperjuangkan koreksi keahlian organisasi dalam membiasakan diri kepada pergantian area dan pergantian sikap organisasi organisasi( Robbins, 2010). Organisasi yang efisien hendak melaksanakan pergantian yang terencana buat totalitas fitur ataupun sistem, bentuk, adat, gairah golongan, mutu SDM, strategi bidang usaha, serta lain sebagainya

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

(4)

Pendekatan yang dicoba dengan metode mengamati teori- teori, konsep- konsep, asas- asas yang berhubungan dengan yang diulas dalam catatan ini.

B. Sumber Data

Materi hukum yang diperolehdari Informasi Inferior ialah berasal dari Riset Daftar pustaka(

Library Research).

C. Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipakai dalam riset ini merupakan metode riset akta ialah informasi yang didapat dari Daftar pustaka yang relevan.

D. Metode Analisis

Totalitas informasi yang sudah diterima hendak dianalisis dengan cara Kualitatif ataupun diketahui dengan Analisa Deskriftif Kualitatif. Dimana totalitas informasi yang terkumpul hendak dianalisis dengan cara sistematis

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam Pergantian serta Kemajuan Organisasi Kedudukan atasan amat dibutuhkan dalam sesuatu organisasi ataupun industri, spesialnya kedudukannya dalam menolong industri dalam cara pergantian searah dengan Jatmiko,( 2013: 210) Kedudukan atasan buat bisa menggapai visi serta tujuan dan target organisasi atau industri ataupun komunitas dibutuhkan serangkaian strategi pemograman energi reslpon serta kualitasnya. Ini membuktikan kalau siapapun yang tercampur dalam komunitas ataupun golongan dalam organisasi wajib pas memilah pelaksananya. Berikutnya dalam bentuk ini seseorang atasan wajib bisa menguasai kedudukan seseorang atasan ialah menghasilkan serta menjaga kegiatan golongan nyang berhubungan dengan kewajiban yang wajib dilaksanakan oleh atasan itu sendiri serta seorang supaya golongan bisa berperan dengan cara efisien.

Akibat kepemimpinan kepada perubahann diklaim Hersey Dalam Mahakuasa( 2008: 26) kalau pemimpinyang mempengaruhi, tidak melakukan pergantian dalam situasi fakum, hendak namun pergantian itu disempurnakan dengan hati- hati lewat invensi bermacam bagian. Berikutnya Hersey menarangkan kalau dengan estimasi serta pemikiran kepada faktorfaktor yang pengaruhi suksesnya pergantian, dampak- dampak positif bisa diusulkan buat terbentuknya pergantian itu.

Opini Anne Maria Dalam Mahakuasa( 2008: 26)“ Organizational change is an important topic for manager, because a substantial part of their jobs requires the information and implementation of planned organizational change” opini itu membuktikan kalau pergantian organisasi yang direncanakan jadi bagian dari kewajiban seseorang arahan. Bagi Gibson Dalam Mahakuasa( 2008: 26) Bila pada sesuatu permasalahan arahan melakukan pergantian, ia wajib mengestimasi antipati kepada pergantian serta menyiapkan dan menanganinya. Mengenai terdapatnya akibat langsung kepemimpinan kepada pergantian organisasi diperkuat oleh Yulkl Dalam Mahakuasa( 2008: 26) kalau seseorang atasan bisa melakukan banyak buat menyediakan keberhasilan penerapan pergantian, lewat aksi politik tercantum

(5)

menghasilkan aliansi, membuat regu, memilah orang yang pas buat diletakkan pada posisi kunci, membuat ikon pergantian, serta memantau dan mengetahui perkara yang wajib dicermati.

Di bagian lain Daft Dalam Mahakuasa( 2008: 26) meningkatkan, kalau atasan bisa mendesak serta mensupport kreatifitas buat menolong followers serta organisasi supaya lebih menyambut dan sedia berganti. Pemikiran Peter Hess Dalam Mahakuasa( 2008: 26) mengenai akibat kepemimpinan kepada pergantian lewat tanggung jawab atasan dalam menggerakkan banyak orang, ialah“ change is leadership respobility.“ The challenge is to move people beyond their evensiveness and resistance to the poin where they view change not as threat but as an opportunity” Berikutnya Bagi Bass serta Avolio dalam Antonakis dalam Shabrina( 2021: 142) sudah meningkatkan penanda kepemimpinan transformasional ialah selaku selanjutnya.( 1) Karismatik, karismatik ataupun idealized influenced bagi Bass merupakan bagian penuh emosi dalam kepemimpinan yang umumnya mendefinisikan daya dari atasan sanggup membagikan akibat yang hebat untuk pengikutnya.( 2) Dorongan yang menginspirasi, inspirational motivating merupakan kepemimpinan yang menginspirasi serta memotivasi followers buat mencapai tujuan yang lebih dahulu terlihat tak mungkin buat sukses. Disini, atasan tingkatkan ekspektasi followers serta menginspirasinya dengan berbicara dengan cara yakin diri kalau organisasi sanggup menggapai tujuan bersama.( 3) Eksitasi intelektual merupakan atasan mendesak intelek pengikutnya dengan menghasilkan“

dilema awareness serta dilema solving”. Sebab pegawai diikut sertakan dalam cara penanganan permasalahan, sehingga pegawai termotivasi buat sanggup menuntaskan kasus yang terdapat.( 4) Konsiderasi orang ialah atasan dalam aplikasi konsiderasi orang membagikan atensi dengan cara orang serta berorientasikan mentoring kepada followers. Tujuan yang mau dicapai merupakan coaching serta pengarahan buat followers, menjaga kontak bersama- sama, serta menolong followers buat aktualisasi diri. Jadi analisa aku merupakan Atasan wajib pintar memakai tema pergantian dalam organisasinya, selaku alat buat tingkatkan profit bersaing bidang usaha usahanya. Atasan wajib dapat melukiskan pergantian itu dengan cara jelas di benak tiap orang, serta membagikan kaca pergantian buat bisa diamati tiap orang mengenai bentuk asli dari pergantian itu.

PENELITIAN TERDAHULU

1. Alberto, Agung Suprojo, Ignatius Adiwidjaja. 2014. Kedudukan Kepemimpinan Dalam Memotivasi Kemampuan Karyawan. Pertemuan dengan riset ini ialah mempelajari mengenai kedudukan kepemimpinan dengan memakai elastis kepemimpinan serta dorongan. Tata cara riset yang dipakai merupakan tata cara riset kualitatif, serupa dengan tata cara riset yang dipakai oleh periset. Perbandingan dengan riset ini merupakan responden yang dipakai ialah karyawan pada kantor kelurahan Purwantoro, kecamatan Blimbing, kota Apes, sebaliknya periset memakai responden karyawan pada Tubuh Pengurusan Finansial serta Peninggalan Wilayah( BPKAD) Kabupaten Halmahera Tengah. Hasil dari riset ini membuktikan sebenarnya atasan memiliki berperan yang besar dalam dorongan karyawan. Atasan dalam perihal ini sanggup membuat ikatan kegiatan serupa regu yang bagus, dan senantiasa berusaha buat mencermati hak serta peranan para karyawan. Disamping itu atasan pula memandang tiap perkara yang dialami para karyawan. Akibat dari dorongan kegiatan yang dicoba ialah melonjaknya antusias kegiatan, kegiatan serupa regu serta kepatuhan kepada tujuan yang digapai.

2. Septi Dwi Anjani. 2016. Kedudukan Kepemiimpinan Dalam Tingkatkan Patuh Kegiatan Karyawan pada Dinas Organisasi Kepaniteraan wilayah Provinsi Sulawesi Utara. Pertemuan dengan riset ini ialah mempelajari mengenai kedudukan kepemimpinan dalam dorongan kegiatan karyawan.

Responden yang dipakai ialah karyawan pada Dinas Organisasi Kepaniteraan Wilayah Provinsi Sulawesi Utara, sebaliknya periset memakai responden karyawan pada BPKAD Kabupaten Halmahera Tengah. Tata cara riset yang dipakai ialah pendekatan deskriptif kualitatif dengan

(6)

dibantu oleh data- data kuantitatif, sebaliknya periset memakai tata cara riset kualitatif. Hasil dari riset ini melaporkan andil kepemimpinan dalam mengatur anak buah lumayan bagus dengan sering- kali atasan melaksanakan pengawasan dalam penerapan kewajiban karyawan. Bersumber pada pada kewajiban atasan yang dijalani dengan bagus sehingga dorongan kegiatan karyawan pula hadapi kenaikan.

3. Novi Elvianta, Husni Thamrin, Bahrum Jamil. 2014. Kedudukan Atasan Dalam Tingkatkan Dorongan Kegiatan Pegawai di PT. Batu berharga Ajaib Anugrah Sarwa Area. Pertemuan dengan riset ini ialah mempelajari mengenai kedudukan kepemimpinan dengan memakai elastis kepemimpinan serta dorongan. Tata cara riset yang dipakai merupakan tata cara riset kualitatif, serupa dengan tata cara riset yang dipakai oleh periset. Perbandingan dengan riset ini ialah responden yang dipakai pada Pegawai PT. Batu berharga Ajaib Anugrah Sarwa Area, sebaliknya periset memakai responden karyawan pada BPKAD Kabupaten Halmahera Tengah. Hasil dari riset ini membuktikan sebenarnya arahan dari PT. Batu berharga Ajaib Anugrah Sarwa Area belum maksimum dalam tingkatkan dorongan kegiatan pegawai. Keadaan itu antara lain arahan belum maksimal dalam mendesak sistem kegiatan pegawai, kurang membagikan apresiasi kepada hasil kegiatan pegawai, dan minimnya kelangsungan pada sistem kegiatan di kantor.

KESIMPULAN

Atasan selaku instruktur tercantum salah satu pandangan dari kepemimpinan yang butuh ditingkatkan. Terlebih pergantian penting dalam Selaku agen pergantian, atasan merupakan orang yang bertanggung jawab buat mengganti sistem serta aksi laris organisasi organisasi. Atasan dikira sesuai buat bawa organisasi pada pergantian, sebab buat sesuatu Kepemimpinan pergantian hendak sukses bila beliau kokoh serta sanggup melaksanakan kedudukannya semacam yang dituturkan di atas, di sisi itu sebagian filosofi melaporkan kalau KESIMPULAN Atasan selaku instruktur tercantum salah satu pandangan dari kepemimpinan yang butuh ditingkatkan. Terlebih pergantian penting dalam Selaku agen pergantian, atasan merupakan orang yang bertanggung jawab buat mengganti sistem serta aksi laris organisasi organisasi. Atasan dikira sesuai buat bawa organisasi pada pergantian, sebab buat sesuatu Kepemimpinan pergantian hendak sukses bila beliau kokoh serta sanggup melaksanakan kedudukannya semacam yang dituturkan di atas, di sisi itu sebagian filosofi melaporkan kalau.

SARAN

Tiap Atasan organisasi wajib mempunyai penanda atasan transformal supaya bisa membuat sesuatu pergantian ke arah yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Beer, Michael.2002. Breaking the Code of Change, USA: President and Fellow of Harvard College.

Bishop, Charles H Jr. 2001.Making Change Happen one person at a time: assessing change within your organization, New York: AMACOM.

Bryson, JO. 1990.Effective Library and Information Centre Management, England: Gower.

Daff, Richard. 1988. Management, Chicago: The Dryden Press,

Robbins, Stephen P. 2010, Perilaku Organisasi (Organizational Behavior), Terj: Diana Angelica Buku 1 dan 2, Jakarta, Salemba Empat

Heller, Robert and Hindle, Tim, (1988) Essential Manager’s Manual, New York : DK Publishing, Inc. 95, Madison Avenue, New York 10016)

Winardi J. 2010. Manajemen Perubahan. Jakarta: Kecana Prenada Media Group

Darmawaty, Arum. 2007.Mengelola Suatu Perubahan Dalam Organisasi. Jurnal Ilmu Managemen.

Vol.3.No.1

Ferlan Agustinus Poluakan.2016 Pengaruh Perubahan Dan Pengembangan Organisasi

(7)

Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Galesong Prima Manado. ISSN 2303-1174 C. Vol.4 No.3 September 2016, Hal. 1057 – 1067

Jatmiko .2013. Pemimpin Dan Kepemimpinan Organisasi Forum Ilmiah Volume 10 No.2

Kahar, A Irawaty. 2008. Konsep Kepemimpinan Dalam Perubahan Organisasi (Organizational Change) Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Jurnal Studi Perpustakaan Dan Informasi, Vol.4, No.1, Juni 2008 Sudaryah, Asep. 2012.Mengelola Perubahan Organisasi (Sebuah Prespektif Perilaku).Jurnal Adminisistrasi Pendidikan Vol.14 No.1

Soraya, E., Farashati, A. F., & Theoline, E. (2021). Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Di Era Industri 4.0 Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 26 Jakarta MPROVEMENT Jurnal Ilmiah Untuk Peningkatan Mutu Manajemen Pendidikan 114

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa kajian analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa peran lembaga zakat dalam hal meningkatkan kemaslahatan umat sebagai penghimpun beberapa zakat dari pada penyetor

Uraian manajemen perubahan begitu juga diungkapkan Potts serta Lamarsh pula dianut Wibowo (2007) merupakan sesuatu cara dengan cara analitis dalam mempraktikkan wawasan, alat serta

Ganjaran ikompensasi imempengaruhi idengan icara ipenting ikepada idisiplin imelunasi ipajak, isebab iterus imenjadi iberat iganjaran ipajak iyang idiserahkan ipada iharus ipajak iyang

dan dari fakta lapangan yang peneliti dapatkan pada saat wawancara bersama Edi Rambe dengan Siti Rohimah salah satu warga Kelurahan Aek Paing masih lebih dominan masyarakat yang tidak

Sistem metode “Activity Based Costing ABC” dapat digunakan atau diterapkan untuk menegtahui aktivitas produk dan menentukan harga pokok produksi di UMKM Tujuan dari

Analisis Pendapatan Usaha Mikro, Kecil, Menengah UMKM terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Medan Ryan Arianda, Muhammad iqbal, iyas alwi siregar Abstrak Perekonomian menjadi salah

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari digital marketing pada sebuah UMKM ini berhubungan langsung dengan kegiatan promosi yang dilakukan melalui beberapa platform media digital

Strategi Pemasaran dalam Pencapaian Target Penjualan pada Produk Pricinta Studi pada PT Prudential Life Assurance Cabang Binjai Kota Widia Angraini, Rahmi syahriza