rssN
1412-
6885r / r-. j ) d U t'
Jurnal llmu Pertanian dan Kehutanan
Volume Xl, Nomor 1, Maret 2012
DAFTAR ISI
NO JUDUL DAN NAMA PENULIS HALAMAN
EVATUASI PEMBUATAN MOSAIX FOTO UDARA FORMAT KECIT TIDAX TERXOI{TROL MENGGUNAI(AN PERAMXAT IUNAK DESAIN GRAFIS AUTODESK MAP
(Evoluotion of Airiol Phato Mosaic Making Small Form Controlled Not Use The Softwore Autodesk Mop Grophic Design)
I -O
2 5ri
PE'{GARUH BIAYA PRODUI(SI TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI KAMPUNG MERANCANG ULU. KECAMATAN GUNUIS TABUR, KABUPATEH SERAU
(Effect of Production Costs on the lncome of Lowland Poddy Forming at Meroncang Lllu Village, 5unung Tobur Disttict. ol Berdu Regency) 'ub
Andi Syahrial dan Syarifah Alda
10-18
USAHA PENGEMBANGAN TANAMAN BONSAI DI (ECAMATAN SAMARII{DA UtU (Bonsai Forning Susiness at Samorindo Ulu Sub Disctfict)
Siti Balkis
19-25
4 PERSEPSI DAN SIKAP PETANI TERHADAP PERAN PENYULUH PTRTANIAN DI DESA SIMPANG PASIR KECAMATAN PALARAN I(OTA SAMARINDA
(former's Perception and Attitude Toword an Agricultural Extensionist Role in Simpong Pasir Villoge, Paloron Sub District of Somarinda)
Firda Juita
26-41
5 Url EFEKTIF|TAS PESTISIDA NABATI BERBAHAN MIMBA lAzodirachta indico) TTRHADAP PENGENDATIAN HAMA GUDANG lSitophilus oryzoe )
(lest the efiectiveness of Crop Pesticides Made o! Mimba (Azadirochta indica) on The Contrclling of Rice Weevil lsitophilus oryzae))
NoorJannah, Helda Syahfari dan Muhammad Jufii
6 PENGGUiIAAN PUPUK DAN BAHAN KIMIA PADA LAHAN PETANI TANAMAFI EUDIDAYA (STUDI I(ASUS PADA PETANI SAVUR.AN DI LEMPAXE SAMARIilDA}
(Fertilizers ond Pesticides Usage an Farner's Planting Area - Cose Study ot Vegetable Forming ot Lefipake Urban Villoge of SomorindaI
Nurul Puspita Palupi
4S-52
7 REHABITITASI HUTAN MANGROVE DI DESA TANJUNG LIMAU KECAMATAN MUARA BADAX XABUPATEN KUTAI (ARTANEGARA
(Forest Mangrove Rehabilitotion in the Vitloge ol Tonjung Limau, Muara Badok Sub District of Kutai Kortanegaro Regency)
Letowo Kamarubayana
53-60
AI{AI.ISIS STATUS I(ETERANCAMAN BIODIVERSITAS DI ARTAI I(ONSESI TAMBAIVG PT KALTIM PRIMA COAL (Anolysis ol Biodiversity Endongercd Stotus ln PT Koltin] Primo Cool Consession Areo)
Benteng Sihombing
61 -72
I
PEI{GARUH SERANGAN UIAT 6RAYAI( l5podoptera litura t.) TERHADAP KERUSA(AN DAN HASII TANAMAN SAl rt lBrossico juncea L.) DENGAN PERLArUfiAN ,ARAX TANAM DAN lNSElmlSlDA SUPRASIDEfEt'fect of Armyworn Grayok Attack (Spodoptera lituro F.) on the Domage ond Results of Mustord Crop (Brossica junceo L.) upan the Diflerent Plant Spacing Treatment ond Supracide Applicationl
Helda lyahfari, Abdul Fatah dan l(arica Siwi
73 -82
Diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas
17Agustus 1945 Samarinda
3
42- 48
I
AGRIFOR Volume Xl Nomor
i,
Maret 20i2 tcctrl rJJlY. r"faa 1^11 cooE9uuJPENGARUII SERANGAN UIATGfiAY^t({$podoprero lituraF.ITERHADAP KERUSAT(AN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brossica juncea t.) DENGAN PERIIKUKAN JARAKTANAM DAN INSEKTISIDA
SUPfrASIDE
ct of Armyworm Grayak Attack (spodoptero lituro F,l on the Damage and Results of Mustard Crop
\Brossico juncea L.l upon the Different Plant Spacing Treatment and Supracide Applicationl Hetda Syahfaril), Abdul Fatah') dan Karica Siwi
') Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas L7 Agustus
i945
SamarindaABSTRACT
The objectives of the research were: (1) to determine the level of damoge percentoge
of
point and leofof
mustard, ond (2) to determine the proper concentration of Suproside insecticide to contral armyworms pesf on the mustordcrop.
The research was conductedfor 2 {two)
months,from
Augustto
September 20LL, since land preparationto horvest.
/tstion is in the
Villogeof
Sidomulyo,sub District of llir
Samorinda,Samarindo.
TheBlock Design (RBD) was applied
for this
reseorchwith 3 x 4 factoriol,
and 3 The firstfactar
wasthe
concentrotionaf
Supraside 25WP (S), consistingof
4 namely: contral (no treatment (s6), 1 g L-1 woter (st), 2 gL-l
water (sz), and 3 g L-1"(s3). The second
factar
wzs plont spocing of 20 cm x 20 cm(jil,
30 cm x 30 cm (jt), and 40x
40 cm(jz).
Anolysisof
the findingsof
research carriedout
by analysisof
variance andtest with the
Least Significant Difference (LSD)at 5%
levelfor any
significantnot significontly different, while at the oge of 22 doys after plonting, the weight of the plant productian of crops indicoted very significont. Applicotian of supraside 25 WP showed very
t
differenton
intensity armyworm attackat
the age of 1"2 and 22 days after plonting, the weightof
theplont
and production plont showed significontlydifferent.
lnteroctions n plant spacing ond Supraside25
WP shawed intensity arrnywarm attockat
the ogeof
and 22 days after planting and crop praduction were nat significantly different, whereas the
t
of the plant showed significantlydifferent.
Applicotion of Supraside25
WP3
g L-1 wasto
control armyworms attock andfor plont
spacingaI
20 cmx
2A cm could produce the plant, namely 1"9.47 tonnes ha-LKey words : armyworms, armyworm attock, plont spocing, ond mustard.
PENDAHULUAN
Di lndonesia tanaman
sayur-memungkinkan
dikembangkanbanyak bermanfaat
bagihan dan perkembangan
bagisehingga ditinjau dari
aspeklndonesia sangat sesuai untuk an
untuk
bisn[ssayuran.
Salahyang mudah
dibudidayakanadalah
sawi.Pembudidayaan tanaman sawi ini dilakukan selain karena sangat mudah dikembangkan,
juga karena banyak kalangan
yang menyukaidan memanfaatkannya,
Selain itu, tanamaninijuga
sangat potensial untuk tujuan komersial dan memiliki prospek yang cukupbaik.
Oleh karenaitu, ditinjau
dari aspek klimatologis, aspekteknis,
maupunbanyak tanaman
sayur-sayurandifferences and L% level
for
any very significantdifferences.
Results reveoledthat
the intensityof
the armyworm attackot
the ageof
72 doysafier
planting spacing inciicates the treatmentPengaruh Serangan Ulat GraYak ."
aspek ekonomis dan aspek
sosialnyapenembangan tanaman ini
sangatmendukung, sehingga
memiliki
kelayakanuntuk diusahakan di Indonesia.
Tanaman saYuran
meruPakankomoditi
yang sebagian besar dikonsumsidalam keadaan segar yang
merupakan sumberprotein
dan mineral bagi manusia, bahkan beberapa diantaranya mengandungantioksidan Yang diPercaYa
daPatmenghambat
sel kanker' Dalam
sistembudidaya saYuran secara umum
dilndonesia masih memanfaatkan
input produksiseperti pupuk dan
pestisida daribahan-bahan anorganik sintetis
dandiaplikasikan secara intensif. Hal
inidisebabkan oleh Pemahaman
bahwa semakin banyak menggunakaninput
akan semakin baik,ditambah lagi
dengan faktabahwa pada tanaman sayuran
terdapatbanyak gangguan hama
dan
penyakit yangapabila tidak dikendalikan
akanmenurunkan hasil secara signifikan'
Target
Produksi Yang diharaPkanadakalanya tidak dapat dicapai
karenaadanya berbagai
kendala. Swastika et
of '(2004) mengemukakan bahwa kendala yang sering dihadapi dalam peningkatan produksi tanaman sayuran adalah (1) sosial ekonomi yang mencakup mahalnya
input
(benih danpupuk), rendahnya harga output
(hasii),infrastruktur yang sedikit dan
rendahnya dayabeli; {2)
rendahnya adopsi teknologidan lemahnya sistem pemasaran
yangterindikasi dari sulitnya mendapatkan kredit dan pasar; {3) rendahnya kesuburan tanah;
dan
(
) kendala abiotik danbiotik.
Kendalaabiotik disebabkan oleh
rendahnyaketersediaan hara di tanah,
sementarakendala biotik meliputi gangguan
yangdisebabkan oleh organisme
pengganggutanaman
{OPT)yane terdiri atas
gulma,hama, dan PenYakit.
.-Lr^-: At,J.,l Cr+rh rlrn Helud )ydllldll, huuur I qtu'r, uqrr
Salah
satu
rnasalah utama membudidaYakan tanaman sayuran aadanya serangan
organismetanaman
(OPT),Yaitu
serangan hamapenyakit. Pada lahan
Pasangditemukan
beberapajenis
harna potep
ada tanaman sayuran sePerti
haperu sak daun (ulat graYak, ulat jengkal, penggerek daun serta lalat buah), sehi hama masih menjadi kendala utama buciiciaya berbagai ienis
tanaman'
lsaat ini, Petani banYak
Yangmenggunakan
insektisida mengendatikan berbagaijenis
hamatanamannYa, terutama
uyang masih
belumvarietas yang
tahan terhadap
hama-htersebut.
Pengendalian hama yang pa banyak ditemui dan dilakukan petani ad penggunaan pestisida.Secara alamiah, sernua organ pada dasarnya berada dalam keadaan seimbang (terkendali)
jika tidak
tergakeseimbangan ekologinYa.
Ditertentu,
hama dan penyakittertentu
ada sebelumnya atau datang (migrasi)tempat lain
karenatertarik
pada tanyang baru
tumbuh'
Perubahan iklim,tanaman, budidaYa, Pola
takeberadaan musuh alami,
danpengendalian memPengaruhi
din perkembanganhama dan
PenYakit'penting Yang Perlu
diketahuipengendalian
hama dan
PenYakit apajenis
hamatersebut dan
kaPan keberadaannya di lokasi tersebut, serta merusaktanaman
yang sehingga
mengganggu
keseimbangann perkembangannyadiantisipasi sesuai
denganpertumbuhan tanaman'
Menurut Thamrin et
o!ditemukan
beberaPajenis
hamaseperti pada tanaman sawi
adalahgrayak lspodoptera lituro\, ulat
pll55N r 1412-6885
(Ptuteta xYlostella\,
Penggerekpucuk
lCrocidolomia binotlid\'
Tingkatkerusakan dari hama utama tersebut cukup bervariasi antara 10-25%'
Ulat graYak \S\ado7tero
litura\merupakan salah satu jenis hama pemakan daun yang sangat
penting'
Kehilangan hasilakibat serangan hama tersebut
dapatmencapai }Ay,, bahkan puso jika
tidakdikendalikan. Larva yang masih
muda merusakdaun
dengan meninggalkan sisa-tulang daun.
Larvainstar lanjut
merusaktulang daun dan kadang-kadang menyerang
polong. BiasanYa larva berada
dipermukaan
bawah daun dan
menyerangsecara serentak dan
berkelomPok'Serangan berat menyebabkan
tanamangundul karena daun dan buah
habisJimakan ulat. Serangan berat
Padaurnilmnya ter.!adi pada musim
kemarau'dan menyebabkan defoliasi daun
yangsangat berat.
sisa epidermis bagian atas n) dan
Gambar
1.
Larva s.[itura(a),
serangan pada daun paprika {b), bentuk imago (c}' dantelur
(d)' (Sumber: Wikipedia lndonesia)kelompok
Ulat
graYakbersifat Polifag
ataulingkup tanah, tetaPi juga
beruPapenyinaran matahari yang sama
banyak diterima oleh setiaP tanaman'Menurut Suseno (2004),
jaraktanam Yang raPat akan
menYebabkan tanaman saling melindungi sehingga akanberpengaruh terhadaP
PenYeraPanintensitas cahaya matahari,
dengandemikian akan menghambat
Proses fotosintesisdan
pembentukan karbohidrat akanberkurang'
Ditambahkan oleh Sadjad (1997), pengaturan iaraktanam
yang baikdan
penggolahantanah diantara dan
di dalam barisan tanaman akanlebih
mudahdiawasi dan
banyaknyatiap satuan
luasmudah ditentukan. Selain itu,
menurutJumin (1994) kerapatan tanaman
jugadapat
menyerang berbagaijenis
tanamanpangan, sayuran, dan
buah-buahan'
Hamaini tersebar luas di daerah
dengan iklim panasdan lembap dari subtropis
sampai daerahtropis'
Kerusakandan
kehilanganhasil akibat serangan ulat grayak ditentukan
oleh populasi hama, fase
perkembangan serangga, fase pertumbuhan tanaman' dan varietas kedelai.Faktor lain Yang daPat
dikelola dalam mengendalikan serangan hama ulat grayak adalah pengaturan ja ra k tanam.Mengatur jarak tanam berarti memberi ang lingkup hidup yangsama merata bagi
tanaman
buah-buahan.
Pengaturanbukan
hanyaberarti
pembagian ruang7q
,n
Jurnal AGRIFOR Volume Xl Nomor 1, Maret 2012
Pengaruh Serangan Ulat GraYak ...
berpengaruh terhadap kesuburan
tanah'Semakin tinggi tingkat kerapatan
suatutanaman akan mengakibatkan
semakinbesar tingkat
persainganantar
tanaman.Sebaliknya pada jarak tanaman yang terlalu
renggang cahaya bukanlah
faktorpembatas,
tetapi
ruang tumbuh yang cukupluas memungkinkan gulma
berkembang lebih cepat.Tujuan Penelitian
ini
adalah untuk mengetahuitingkat
persentase kerusakantitik tumbuh
dan daun tanaman sawi; danuntuk mengetahui
konsentrasi insektisidaSupracide 25WP Yang tepat
dalammengendalikan hama ulat grayak
padatanaman sawi.
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan TemPat Penelitian
Penelitian dilaksanakan
selama
2{dua) bulan, mulai bulan
Agustus sampaidengan
September2011, terhitung
sejakpersiapan lahan hingga panen.
Lokasipenelitian
terletak di
Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarindallir,
Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.Bahan dan Alat Penelitian
Bahan-bahan Yang
digunakandalam penelitian adalah: benih
tanamansawi (varietas
Tosakan),pupuk
kandang ayam,pupuk
urea, PuPuk TSP, PuPuk KCl, Supracide 25WP, Agrymicin dan Dithane M-45.
Sedangkanalat-alat yang
digunakandalanT penelitian ini meliputi:
cangkul,sabitlparang, ember, gayung, hand sprayer,
gembor, timbangan, tali rafia,
alatdokumentasi, dan alat tulis menulis.
Rancangan Percobaan
Rancangan Percobaan
Yangdigunakan dalam penelitian ini
adalahRancangan
Acak
Kelompok (RAK) denganr - t- )-- tt^-i^^
Helda syahTarlr ADoul ra[an, udll l\d,rLd
pola faktorial 3 x 4, dengan jumlah sebanyak
3 kali. Faktor
Pertama ukuran jaraktanam
(J) yangterdiri
taraf: jr 20 x 20 cm; jz 30 x 30 cm; dan j340 cm.
Faktor keduaadalah
kon Supracide 25WP {5) yaneterdiri
atas 4yaitu:
sotanpa Pemberian SuPrasi (kontrol).; s1 1 g L1 air SuPracide 2g
L-1 air Supracide 25WP.; dan sr 3I
Supracide 25WP.
Pelaksanaan Penelitian
1.
Persiapan Bibita.
Bedengan PembibitanLokasi pembibitan
tanamanharus memPerhatikan
lokasiyang terbuka dan tidak terlin dapat
menyinari seluruh Permumedia tanam
dalamKemudian tanah untuk
mpenyemaian digemburkan
decara
dicangkul
hinggabedengan dengan ukuran Panjang x 1"50 cm, dan tinggi bedengan 30
b.
PenyemaianSebelum didederkan, benih
agar benih Yang
rusakberkualitas rendah
daPatdengan cara direndam dalam
Selanjutnya sebelum
benihsudah
diseleksitersebut
disemerata dipermukaan bedengan persemaian
terlebih dahulu
dair dengan
menggunakanhingga basah merata,
selanbenih baru ditebar merata
dipermukaan media
tanam bedengan.2. Persiapan Lahan
a.
Pengolahan Lahani
sehingga intensitas
sinarsekitar 30 cm.
SelanjutnYa d:;,.j
::i
ISSN:141'2*6885
dan
KCI dilakukanL
minggu setelahtanarn
dengan cara ditebar di
atasper
mukaan tanah
Pada petakperlaku
Br1, waktu
aPlikasi pupukdilakuka n sore hari {antara iam 15.00-
18.00
Wita)untuk
menghindariterjadinYa
Penguapan PuPuk
olehantar blok
50cm.
Kemudianditaburkan
PuPukkandang
aYamsebagai PuPuk dasar' Pupuk kandang diberikan
satu kali
selama
penelitian dengan
dosis sebanYak 1,2 kg Petak-l atau setara 10ton ha-1'
SelanjutnYatanah
dicangkuI
kembali agar PuPukkandang
tercamPurmerata,
danbedengan
dibiarkanselama
lebihkurang 1
minggu' U ntukmengendalikan
serangan
penYakitdilakukan
Pemberian bakterisida Agrymicin1,5 g
L1 airdan
fungisidaDithane M-45
(0,2%\
dengansinar matahari.
d. Pemeliharaan
1-. PenYiraman:
dilakukan dua
kalisehari, Pagi dan sore
haritergantung curah hujan dan kondisi tanah.
2.
PenYulaman:dilakukan iika
adatanaman yang
pertumbuhannyatidak normal atau tanaman
matiPada umur 7 hari setelah tanam'
3' Pembumbunan:
dilakukanbersamaan dengan
kegiatanpenYiangan dengan
caramengangkat tanah Yang ada Pada
saluran
antara
bedenganke
atasbedengan'
4.
Penyiangan: dilakukan secara rutin'PenYiangan Pertama
dilakukanbersamaan Pada saat PenYulaman'
SelaniutnYa PenYiangan
rutinditakukan hingga tanaman
siaPpanen.
3. Pemberian SuPraside 25 WP
Supraside 25
WP
diberikan sebanyak 2 (dua) kaliyaitu
pada umur7
dan 17 hst' dengan cara dilarutkan air sesuai dengandosis Yang telah ditentukan
dandisemprot pada setiap tanaman dengan menggunakan hand sPrayer'
4.
PemanenanPemanenan dilakukan Pada
saattanaman sawi
berumur 26 hari
setelahtanam.
Pemanenan dilakukan dengancara rnencabut batang tanaman
sawihingga terangkat PerakarannYa' konsentrasi 2 g
Llair'
b.
PenanamanPemindahan bibit
(transplonting) dilakukan setelahbibit
tanaman sawitelah memPunyai 3-5 helai
daun(umur 2 minggu)' SetiaP
lubangditanam satu bibit tanaman sawiyang sehat dan pertumbuhannya seragarn'
Waktu
Penanamandilakukan
sorehari (antara jam 16'00-18'00
Wita)untuk menghindari laYunYa
bibittanaman sawi saat
diPindahkan ke bedengtanam'
Kemudian disiram air menggunakangembor Pada
setiaP tanaman.c.
PemuPukanSetelah dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang ayam, tanah dicangkul kembali agar pupuk kandang tersebut dapat
tercampur merata'
Pemberianpupuk hanYa anorganik
hanYadilakukan sekati selama
penelitian' Sedangkan aPlikasi PuPukurea'
TSP'77
,la:l
lurnal AGRIFOR Volume Xl Nomor 1' Maret ?012
iir : .:r:.,
f..
::, :
;rriJ.:
1:
'1 . ,
:i;
It
t;
'1.,, :r;t:,i:
:11
1,
.i:
i, i.
'i'rli
:'i
:,.ii ri, '1:
:i]:
l:'
rl:
.ti l.i
ra t:l
i,..' :;ri::', i:::. ,
!:rri: : i.:.i :
i.]i..,, I li.iir' '
f.1r1'.- ' i,tS,::, lii:::.:,
+]:i: '
Eii,,
Sjr',.,,, gi,l:r I 9iIF]
aiE
*l
ffi ff, ,
W ffi.-l Hti:
ffi; 1
j' :,
ri,j :'.
],i
lt,
l
):
i:
l:,
i
t-.:
'I ii
:i;
ii:
ti,
,t
t::
i.
!lii :;.
i.
::ii.
't:ii,.
it'I
i
i]:
,i:
i
.li .i]
Pengaruh Serangan Ulat Grayak ...
Data Pengamatan
1. Data lntensitas
SeranganUlat
Grayak (spodaptera litura F.\2.
Data Berat Satu TanamanData berat satu tanaman
diPerolehdengan cara menimbang
semuatanaman sampel yang berada
Padabagian dalam petak penelitian
lalu dirata-ratakan {gram).3.
Data Produksi TanamanMetode Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh jarak
tanam dan
konsentrasi Supraside25
WPserta
interaksinyaterhadap
serangan ulat grayakdan hasil tanaman sawi
dilakukan analisis statistik dengan sidik ragam.Bila dari hasil sidik
ragam menunjukkan berbeda nyata (Fhitung >
Ftabel 5%) atau berbeda sangat nyata
(Fhitung > F tabel 1%), maka
untukmembandingkan
dua rata-rata
perlakuanX f
Daun yang terserangx100%
f
Daun tanamanDengan kategori kerusa kan :
a. <75%
= Ringanb. >25%-<5A%
=Sedangc. >5A%-s9A%
=Beratd.
> 9ATo= MusnahProduksi Segar (ton hal)
-
l0'-000-rn'?*
bm'?
akg
1.000 Keterangan:
a
=
Hasil berat segdr tanaman dalam petok produksi b=
luas petok produksi (mz)Helda Syahfari, Abdul Fatah,
lntensitas serangan saat tanarnan sawi
hari setelah
tanam,menggunakan rumus:
Data produksi
tanamandengan cara
menimbangseluruh bagian
tanaman padasaat
panen(umur
25satuan
ton
ha-1 {Wahyu, 1994).dilakukan uji Beda
Nyata padataraf 5%.
Sedangkanragam berbeda
tidak
nyatatabel 5%) tidak dilakukan uji I HASIL PENETITIAN DAN
Rekapitulasi hasil pe
populasi ulat
grayakdan hasiltanaman sawi berikut:
i
Pengaruh Serangan Ulat GraYak "'
Data Pengamatan
1. Data lntensitas
SeranganUlat
Grayak {SPodoyteralitura t')
2.
Data Berat Satu TanamanData berat satu tanaman
diPerolehdengan cara menimbang
semuatanaman samPel Yang berada
Padabagian dalam petak penelitian
laludi rata-ratakan (gram)'
3.
Data Produksi TanamanHelda SYahfari, Abdul Fatah' dan
lntensitas serangan ulat saat tanaman sawi berumur
hari setelah
tanam,menggunakan rumus:
f
Daun Yangterserang x
100 %x f
Daun tanamanDengan kategori kerusakan:
a. s25%
= Ringanb. >25%'35A%
= Sedangc. >5A%-<90%
= Beratd.
> gOYo= MusnahData Produksi
tanamandengan cara menimbang
beratseluruh bagian tanaman
samPel pada saat Panen(umur 26
hatanam) lalu
dikonversikan.
10.000m'z
a kgProduksisegar {ton
ha')
=- UA- ^
1.000Keterongan:
a
=
Hqsi! berot segor tondman dalam petak produksi b=
luas Petak Praduksi (m2 )satuan
ton
ha-1 (WahYu, 1994)'dilakukan
uji padataraf
5%' ragam berbeda tabel 5%) tidak dHASIL PENELITIAN DAN
Rekapitulasi hasil Penelitian populasi
ulat
graYakterhadaP
kedan hasil Metode Analisis Data
Untuk mengetahui Pengaruh jarak
tanam dan
konsentrasi Supraside25
WPserta
interaksinyaterhadap
serangan ulat grayakdan hasil tanaman sawi
dilakukananalisis statistik dengan sidik ragam'
Bila dari hasil sidik
ragammenuniukkan berbeda
nyata
(Fhitung >
FtaUel ix) atau berbeda sangat nyata
(Fhitung > F tabel t%\, maka
untukmembandingkan
dua rata-rata
perlakuanberikut:
tanaman sawi disajikan Pada
Beda
NYata TerkecilSedangkan
bila
hasiltidak
nYata(F
hitungilakukan uji lanjutan'
;t
i
,
l.I
::.
ir
ii i::i::
r:1.
*:: l
&1'
?:.,)
$l:
$;
F.:
Xil
ProduksiTanaman {ton ha-1)
19,41a 77
64c
13b
90,46 b 100,83 ab 23,05
109,17 ab LL,62
67,22 95,83 108,33 29,74
28,77
73,33 100,83 728,33 L9
26,37 23,52 33 19
37,73 33,42
85,00 13,4,17 128,33 13 32
15,51 14,98
95,00 12L,67
151",67
I
9513,45 LL,46 Tabel
JurnalAGRlFOR
Keterangan Angka rata-rata yang diikuti dengan huruf Yang sama adalah berbeda berdasarkan hasil uji BNT taraf 5%, tn sidik ragam berbeda tidak nyata,
*
=
berbeda nyata,
**
=sidik ragam berbeda sangat nYata'tidak
n'Yatasidik ragam
t.
li
t:i
'a
Pengaruh Jarak Tanam terhadaP Kerusakan dan HasilTanaman Sawi
Hasil sidik ragam
menunjukkan bahwa intensitas serangan ulat grayak padaumur 12 hari
setelahtanam
memberikanrespon berbeda tidak nyata,
sedangkanintensitas
seranganpada umur 22
harisetelah tanam memberikan respon berbeda
sangat nyata terhadap perlakuan
jaraktanam.
Tidak adanYa Perbedaan
Yang nyata terhadap perlakuan jarak tanam padaumur l-2 hari setelah tanam
disebabkankarena tanaman sawi masih relatif
kecilsehingga intensitas cahaya matahari dapat
mempengaruhi kelembaban tanah
yangmenyebabkan
tanah rnenjadi kering
danmembuat ulat graYak tidak
bisabersembunyi
di dalam tanah pada
sianghari. Hat ini
berbeda sangatnyata
pada intensitas seranganumur 22 hari
setelahia.,
i.:ii
ril ii:
l55l't:1412-5885
il
i-ir:'
.til ii:
t):
:i.
t-tl.
.1
iI it ,
i:, t.,i
t:
"t i.
,i., .Iaa
ti
TerhadaP Kerusakan dan Hasil
i:
:t :i, ::
'l! :.:.'
ii:.
it.
ir'
t.,
hst
Serat Satu Tanaman {gr) Jarak Tanan'l {}}
Faktor-faktor
cmx20cm
+rl. !F*
**
23.,26 l-9,58 b
30cmx30 40cmx40
t7a
c 17,74 1133,6L
*
c bc
**
*ln ,1
Supraside 25 lVP iS)
33,85 31,61
otl
air
1 7
t
13,99ab
75a -
30,20 a
* tn tn tn
lnteraksi tJ x 5)
1 air
77 16,80 10,65 56,99
53,67 50,33
18,33 1,L,20
21,25 12,69 30,02
34,39 30,42
2!,75 L3,52 30,64
30,64 29,33
Pengaruh Serangan Ulat Grayak ...
tanam yang
disebabkankarena
tanaman sawi yang sudah tumbuh optimal, sehinggamenyebabkan kerapatan .iarak
tanamanyang mempengaruhi intensitas
cahayamatahari dan membuat tanah
menjadi lembab.Hasil sidik ragam
menunjukkanbahwa berat satu tanaman dan
produksitanaman memberikan respon
berbedasangat nyata terhadap perlakuan
jaraktanam. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa adanya perbandingan terbalik antaraberat satu tanaman dengan
produksi tanaman, pada jarak tanam 20 cmx
20 cm (j1) bbrat satu tanaman adalah 77,64 gr danproduksi tanaman adalah
1-9,41ton
ha-1,jarak
tanam 30
cmx
30 cm (j2)berat
satutanaman adalah
108,1"3gr dan
produksitanaman
adalah 12,02ton
ha 1, dan jaraktanam 40 cm x 40 cm (j') berat
satutanaman adalah
129,L7gr dan
produksitanaman adalah 8,07 ton ha-1.
Sepertidikemukakan Sri Setyati Harjadi
(1993), bahwajarak tanam dapat
mempengaruhipopulasi tanaman dan
keefisienanpenggunaan cahaya matahari,
jugamempengaruhi kompetisi
tanaman
dalampenggunaan air dan zat hara,
dengandemikian akan mempengaruhi
hasil.Banyak
faktor dikenal
sebagai pembataspertumbuhan tanaman, beberapa
faktorseperti zat hara, kerapatan dan
lebarbarisan dapat menaikkan dan
jugamengurangi suatu produk tanaman.
Adanya kerapatan jarak
tanamyang menyebabkan tanaman
salingmelindungi sehingga akan
berpengaruhterhadap penyerapan intensitas
cahayamatahari, dengan demikian
akanmenghambat proses fotosintesis
dan pembentukan karbohidrat akan berkurang.Sebaliknya pada jarak tanaman yang terlalu
renggang cahaya bukanlah
faktorpembatas,
tetapi
ruang tumbuh yang cukupHelda Syahfari, Abdul Fatah, dan Karica
luas memungkinkan gulma
berkemblebih cepat sehingga
mengupertumbuhan
dan produksinya.
Demikianpula
padajarak tanam yang
sempit akan memberikan hasil yangrelatif
kurang {suseno ZAA4|.Lebih
jauh menurut
Jumin {1994),bahwa kerapatan tanaman
.iugaberpengaruh
terhadap kesuburan
tanah.Semakin tinggi tingkat kerapatan
suatutanaman akan mengakibatkan
semakin besar tingkat persaingan antar tanaman.Pengaruh Pemberian Supraside 25 WP terhadap Kerusakan dan Hasil Tanaman Sawi
HasiI sidik ragam
menunjukkan bahwa intensitas serangan ulat grayak padaumur L2 dan 22 hari setelah
tanam memberikan respon berbeda sangat nyata terhadap pemberian supraside 25WP.
Halini
disebabkanoleh
pemberian insektisidayang benar dalam arti 5T {tepat
ienispestisida,
tepat
cara aplikasi,tepat
sasaran,tepat
waktu,dan tepat takaran).
Sepertidikemukakan Laba dan Soekarna
(1986)bahwa pengendalian hama ulat
grayakharus cepat, yaitu pada instar ke
satu hingga ketiga karena pada instar tersebut,hama ulat
grayakmasih rentan
terhadap insektisida.Hasil sidik ragam
menunjukkanbahwa berat satu tanaman dan
produksitanaman memberikan respon
berbedanyata terhadap pemberian supraside
25WP. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa pemberian supraside 25 WP dengan dosis3 g
L-t (s3) menghasilkanberat
satu tanaman dan produksi tanaman yangtinggi, yaitu berturut-turut
119,45 gr 1"4,75ton
ha-1,diikuti
oleh dosis 2g
L-tyaitu berturut-turut
1O9,t7gr dan
13ton
ha-1,diikuti
oleh dosis 1g Lt (si)
yaitberturut-turut
1S0,83 gr dan L2.,52ton
ha:-.:.
:.:t:l
1r1.i9:
$i
iiir:' :l ili:, {::l ii:r,
80
ISSN:1412-6885 Nomor 1, Maret 2012
ah
dihasilkan denganyaitu berturut-turut
90,46gr dan
L1,41 ton ha-1.
Keadaan inidisebabkan
olehbahan aktif
dalamkemasan suPraside adalah Methidathion O-
satu tanaman dan Produksi tanaman menunjukkan berbeda sangat nyata'
Pemberian suPraside 25
WPmenunjukkan
berbeda
sangat nYata pada intensitas seranganulat
grayakpada umur 12 dan 22 hari
setelahtanam, sedangkan berat
satutanaman dan Produksi
tanamanmenunjukkan berbeda nYata'
2. lnteraksi antara jarak tanam
danpemberian suPraside 25
WPmenunjukkan intensitas serangan ulat graYak Pada
umur 12 dan 22
hari setelah tanarn dan produksi tanaman tidak berbeda nyata, sedangkan padaberat satu tanaman
menunjukkan berbeda nYata.3.
Pemberian dosis supraside 25 WP 3 g L-1 mamPu mengendalikan seranganulat
graYakdan
denganjarak
tanam20 cm x 20 cm
daPat nrenghasilkan oroduksi tanaman sawiterbaik
yaitu 19,4L ton ha'1.Saran
1. Untuk mengendalikan ulat
grayakpada tanaman
sawi
daPat dilakukan dengan memberikan SuPraside 25 WPdengan dosis 3 g
L-1dan
denganmenggunakan jarak tanam 20 cm x 20 cm.
2.
Perlu ditakukan penelitian lebih lanjutterkait
denganjumlah
tanaman sawiper lubang tanam dan dikombinasikan
dengan jarak tanam Yang
berbedauntuk
mengetahuitingkat/
intensitasserangan hama ulat graYak
danproduksi tanaman sawi Yang
akan dihasilkan'Di methyt-S-2-methoxy-2-oxo-1,3'4-
th iadiazol-3{2H}-l-methyl-dithiophosph ate
125%\ Yang mampu membunuh ulat grayak
dengan sempurna
sesuaidosis tertentu' setringga produksi tanaman sawi
dapat optimal'Respon Tanaman Sawi terhadaP lnteraksi Jarak Tanam dan Pemberian SuPraside 25 WP
Hasit sidik ragam
menunjukkan bahwa intensitas serangan ulat grayak padaumur
1-2dan 22 hari
setelahtanam'
danproduksi tanaman memberikan
responberbeda
tidak
nyata, sedangkan berat satutanaman memberikan respon
berbedanyata.
Keadaanini
mempertihatkan bahwaantara iarak tanam dan
Pemberian supraside 25 WP tidak bersama-sama dalammempengaruhi intensitas serangan
ulat grayakdan
hasiltanaman sawi'
Sepertiiinyatakan oleh Steel dan Torre
(1991)'bahwa bila pengaruh interaksi
berbedatidak nyata maka disimpulkan
bahwadiantara faktor perlakuan
tersebutbertindak bebas satu sama lainnya' KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
L.
lntensitas seranganulat
grayak pada umur L2 hari setelah tanam terhadap perlakuanjarak tanam
menunjukkantidak
berbeda nyata, sedangkan padaumur 27 hari setelah tanam'
berat'
'DAFTARPI{STAKAAsikin., s,
M.Thamrin dan, M.Wi{tis,2so?. EfekaslBeb*r*pa
lnsektisidaltjabati
Terh*dapn,ilrr'r'
irngg"ru. i;i*";; ut*t
xu,tisi Laporan Tahunan Balittra' Baniarbaru'i
:'
::
.i
:
t
:..
ill
,
l:'
i ll
i::
:.:
)l ii)
,;:
i::
ljil
4,.
Lt'
,):
i;
I,
't-:
I
i:'
i'
i
:'|
i
,i'i
..:
rii, L:r
i,,
ir lr
:
::
i.
'l
i,
f.
,t
..
lr.
:1:_
t:
..::
.t r.t :::
l
!1
;:, t,.
t:t
il
al
l.
:::
il
lit:
ili
:.
I
: :
t.
Jurnal AGRIFOR Volume Xl Nomor 1, Maret 2012
dan yang paling rendah dihasilkan dengan
tanpa
supraside (s0) yaitu -berturut-turut
90,46gr dan
1i.,4Lton ha-1'
Keadaan inidisebabkan oleh bahan aktif
dalamkemasan supraside adalah Methidathion O- Dimethyl-S-2-methoxy-2-oxo-1,3,4-
th iadiazol-3(2H)-l-methyl-dithiophosphate (25yol Yang mampu membunuh ulat grayak
dengan sempurna
sesuaidosis
tertentu,sehingga produksi tanaman sawi
dapat optimal.ResPon Tanaman Sawi terhadaP lnteraksi Jarak Tanam dan Pemberian Supraside 25 WP
Hasil sidik ragam
menunjukkan bahwa intensitas serangan ulat grayak padaumur i.2
dan22 hari
setelahtanam,
danproduksi tanaman memberikan
responberbeda
tidak
nyata, sedangkan berat satutanaman memberikan respon
berbedanyata.
Keadaanini
memperlihatkan bahwaantara jarak tanam dan
Pemberian supraside 25 WP tidak bersama-sama dalammempengaruhi intensitas serangan
ulat grayakdan hasil tanaman sawi'
Sepertidinyatakan oleh Steel dan Torre
(1991),bahwa bila pengaruh interaksi
berbedatidak nyata maka disimpulkan
bahwadiantara faktor perlakuan
tersebutbertindak bebas satu sama lainnya'
|SSN:1412*6885
satu tanaman
dan
Produksi tanaman menunjukkan berbeda sangat nyata'Pemberian suPraside 25
WPmenunjukkan
berbeda sangat
nYata pada intensitas seranganulat
grayakpada umur 12 dan 22 hari
setelahtanam, sedangkan berat
satutanaman dan Produksi
tanamanmenunjukkan berbeda nYata'
2. lnteraksi antara iarak tanam
danpemberian suPraside 25
WPmenunjukkan intensitas serangan ulat
grayak
Padaumur l-2 dan 22
hari setelah tanam dan produksi tanaman tidak berbeda nyata, sedangkan padaberat satu tanaman
menunjukkan berbeda nYata'3.
Pemberian dosis supraside 25 WP 3 g L-1 mamPu mengendalikan seranganulat
graYakdan
denganjarak
tanam20 cm x 20 cm
daPat menghasilkan produksi tanaman sawiterbaik
yaitu 19,41ton
ha-1.Saran
1. Untuk mengendalikan ulat
grayakpada tanaman
sawi
daPat dilakukan dengan memberikan SuPraside 25 WPdengan dosis 3 g
L-1dan
dengan menggunakan jarak tanam 20 cmx20
cm.
Z.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjutterkait
denganjumlah
tanaman sawi per lubang tanam dan dikombinasikandengan jarak tanam Yang
berbedauntuk
mengetahuitingkat/
intensitasserangan hama ulat graYak
danproduksi tanaman sawi Yang
akan dihasilkan.KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1.
lntensitas seranganulat
grayak pada umur 12 hari setelah tanam terhadap perlakuanjarak tanam
menunjukkantidak
berbeda nyata, sedangkan padaumur 22 hari setelah tanam,
beratDAFTAR PUSTAKA
Asikin.,
s.
M.Thamrindan M.wiltis, 7aa2.
EfekaslBeberapa
lnsektisidoNabati
TerhadapPenggerek Batang Dsn
ulat
Kubis. Laporan Tahunan Balittra' Banjarbaru'at, ::
i..t:,,
ir' i:t
i:
rll ir. :
,l ir
t.l'
ll
.:
!;
t"'
t:t:, il
ir,
i
li
i!
l:.
Helda Syahfari, Abdui Fatah' dan Karica
Devlin, LSTS.PengenaldnPelajaranSerangga,Edisikeenam.GadjahMadaUniversity
Eko MargiYanto,
2007'YogYakarta
Pengantor Analisa
PengendalianHama terpodu'
AndiKalsovhcven, YogYakarta'L.G'E' 7981. The Pest of CroPs
in ln
lndonesio' Resived and translated by Van Laan. PT. lchtia r Baru-Van Hoeve' Jakarta' 701 PP. lTeriemahon\Ha[[ett,
R'H., Zilahi-B alogh,R.,
Engerilli, N.P.Dand
Borden,J,t|., t977.
EffectKranz
t nsectici d es o n v a ri a u s
filed
strains of DiamanbackMoth and itsparasitaid intn Asian
vegetabole Researchand
DeveloPment Center,manogement' Proceeding
of
thefirst
lnternationalWorkshoP ,
Tainan'Sunariono, 2008' 'Banjarba
ru'
-!"'+ 1'^ddmnn Panoott lndonesia'Gadiah Mada University 2004. Penyakit-penyakit Tana man Pangr
Press. YogYakarta.
Bacul lus thu ri n gi e n sis untuk mengendolikan uklat bawang merah sutanto, 2AO2. P e ngg u n aa n kendali. LaPoran penelitian. Lembaga
(spodoPtera exigua Hbn) berdasorkan ombang Penelitian UNRAM,
perangkaP kuning dalam Pengendalian homa
lalat
karokSwastika
et a!. (2004)'
EfektivitosfVosional Fersnan Entomalagi daun (LiriomYza sPP) Pada Kentang. Prosiding Seminsr
dolam Pengendalion Hamoyang Ramah Lingkungan don Ekonamis. PEI Cabang Bogor'
Tim penulis penebar swadaya, 1gg3. Budidaya Tanamansowi. Penebar swadaya' Jakarta'
Pengaruh Serangan Ulat 6raYak "'
lndanesis.
Diamondback Moth
82