JPC. Vol 3, No. 1, Februari 2022, (10-16) Peran Guru PPKn dalam Membangkitkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
PPKn
Sarah Wulan Safitri Muin1, F. Sialana2, Ridwan Hatala3
Prodi PPKn FKIP, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pattimura Ambon, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana Peran Guru PPKn dalam Membangkitkan Minat Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran PPKn di SMA Negeri 5 Maluku Tengah Kecamatan Salahutu, Desa Tulehu. Adapun Permasalahan yang dibahas pada penulisan skripsi ini yaitu 1) Faktor- faktor yang menyebabkan siswa kurang minat terhadap mata pembelajaran PPKn. 2) Bagaimana upaya guru dalam membangkitkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. 3) Hambatan-hambatan apa saja yang dialami oleh guru dalam membangkitkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn.
Jenis penelitian adalah penelitian Deskriptif Kualitatif di mana data-data ini diambil melalui proses Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Subjek dalam penelitian kali ini adalah Guru PPKn dan siswa kelas X IPS 3 sebanyak 15 orang. Dari hasil wawancara yang dilaksanakan mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang menjadi faktor siswa kurang minat terhadap mata pelajaran PPKN adalah : 1. Faktor lingkungan, 2. Kurangnya penggunaan media, 3. Kondisi ruangan yang kurang nyaman, 4. Metode yang digunakan kurang bervariasi, 5.
Pemberian materi yang terlalu banyak, 6. Masih memperbiasakan siswa/siswi tugas penghafalan pasal yang begitu banyak. Hal ini tentunya membutuhkan upaya guru dalam membangkitkan minat belajar siswa, 1. Guru menyemangati siswa, 2. Guru memberikan motivasi, 3. Guru memberikan pemahaman kalau mata pelajaran PPKn merupakan pembelajaran yang paling penting untuk dipelajari. Selain itu adapun hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam membangkitkan minat. belajar siswa, 1. Kehadiran siswa, 2. Infokus terbatas, 3. Kondisi ruang belajar yang kurang nyaman, 4. Ketersediaan waktu belajar sangat sedikit, 5. Guru yang basiknya agama merasa kesulitan dalam memahami materi PPKn. Berdasarkan hasil Observasi, Wawancara dan Dokumentasi maka dapat di Tarik kesimpulan bahwa ada banyak siswa/siswi yang kurang minat terhadap mata pelajaran PPKn dan hal ini perlu diperhatikan agar kedepannya lebih baik dari yang sebelumnya.
Kata Kunci : Peran Guru, Minat Belajar Siswa
ABSTRACT
This research was carried out with the aim of knowing how the Role of PPKn Teachers in Arousing Students' Interest in Learning PPKn Subjects at SMA Negeri 5 Maluku Tengah, Salahutu District, Tulehu Village.
The problems discussed in writing this thesis are 1) Factors that cause students to lack interest in PPKn subjects.
2) How do teachers' efforts in generating student interest in PPKn subjects. 3) What obstacles are experienced by teachers in arousing students' interest in learning in PPKn subjects.
This type of research is Qualitative Descriptive research in which these data are taken through a process of Observation, Interview, and Documentation. The subjects in this study were PPKn teachers and 15 students of class X IPS 3. From the results of the interviews carried out, it was revealed that there were several things that were factors for students to lack interest in PPKN subjects, namely: : 1. Environmental factors, 2. Lack of media use, 3. Uncomfortable room conditions, 4. The methods used are less varied, 5. Giving too much material, 6. Still getting used to the students of the task of memorizing so many articles. This certainly requires the efforts of the teacher in arousing students' interest in learning, 1. Teachers encourage students, 2. Teachers provide motivation, 3. Teachers provide an understanding that the subject of KDP is the most important learning to learn. In addition, there are obstacles faced by teachers in generating interest. student learning, 1. Student attendance, 2. Limited infocus, 3. Less comfortable study conditions, 4. Availability of very little study time, 5. Teachers who are religious in their nature find it difficult to understand the PPKn material. Based on the results of Observations, Interviews and Documentation, it can be concluded that there are many students who are less interested in PPKn subjects and this needs to be considered so that in the future it will be better than the previous one.
Keywords : The Role of The Teacher, Student's Interest in Learning
Jurnal Pattimura Civic
Volume 3, No.1, Februari 2022 email: [email protected]
JPC. Vol 3, No. 1, Februari 2022, (10-16) PENDAHULUAN
Perkembangan pendidikan di indonesia sekarang ini sudah sangat canggih, mengikuti zaman dan berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting. Oleh sebab itu adapun upaya Pemerintah untuk mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia guna menyesuaikan dengan kebutuhan sekarang sebagai generasi penerus bangsa. Berkat adanya Pendidikan di Indonesia telah banyak melahirkan banyak profesi salah satunya adalah profesi seorang guru. Guru merupakan memiliki tanggung jawab sangat besar untuk membimbing siswa/siswi dalam perkembangan jasmani dan rohani dalam mencapai kedewasaan.
Dalam melengkapi tugas sebagai makhluk hidup, makhluk individu dan makhluk sosial. Zahara Idris (2008 : 49)
Guru memiliki peran sebagai pendidik, pembimbing dan pendorong. Sebagai pendidik guru harus mengetahui siswanya minat atau tidak terhadap pembelajaran yang di sampaikan.
Dalam membangkitkan minat siswa/siswi dalam proses pembelajaran tentunya guru semestinya dapat melakukannya dengan memberikan motivasi dan dorongan. Minat adalah rasa sangat suka dan tertarik pada suatu hal atau kegiatan. Minat juga merupakan salah satu faktor yang pokok dalam meraih kesuksesan dalam suatu pembelajaran.Slameto ( 2006 : 121).
Berbagai karakter siswa disekolah ada yang rajin adapun yang malas ada siswa yang memiliki minat yang tinggi terhadap pembelajaran adapun yang kurang berminat. Oleh karena itu malas dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan hal-hal lain yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pendidikan pancasila juga merupakan tolak ukur bagi pendidikan di Indonesia, pendidikan juga dapat menjadi salah satu wadah yang dapat secara bertahap membantu peserta didik menumbuhkan, mengembangkan dan memperbaiki karaketristik guna mewujudkan tujuan pendidikan nasional. LisyeSalamor (2008 : 8)
Fenomena terkait dengan minat belajar siswa sangat perlu di perhatikan demi kelancaran serta keberhasilan dalam pembelajaran. Oleh sebab itu peran guru sangatlah penting dalam memberikan motivasi maupun inovasi belajar agar siswa minat pada pembelajaran karena jika pembelajran sudah tidak disukai oleh siswanya maka dari itu murid lebih banyak pasif dan tidak menghiraukan segala upaya yang dilakukan guru tersebut. Sebaliknya jika siwa lebih minat terhadap pelajaran, maka siswa akan lebih suka melakukan kegiatan yang berguna dan berjalan sesuai apa yang diharapkan. Terkait minat dalam pembelajaran siswa kali ini bukan saja terjadi di kota-kota besar tetapi juga terjadi pada SMA Negri 5 Maluku Tengah. Dalam proses pembelajaran berlangsung ada banyak karakter siswa/siswi maupun tingkah laku yang saya lihat. Terdapat siswa yang enggan memperhatikan apa yang di jelaskan oleh guru, ada juga siswa yang mengganggu teman sebangku, ada juga yang bermain handphone maupun yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Peran Guru PPKn dalam Membangkitkan Minat Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran PPKn SMA Negeri 5 Maluku Tengah”
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Belajar
Belajar Merupakan kegiatan yang dimana dapat berubah melalui reaksi dari situasi yang dihadapi dengan karakter-karakter perubahan kegiatan tersebut tidak bisa dijelaskan dengan dasar kecenderungan-kecenderungan reaksi asli, kematangan atau perubahan- perubahan sementara dari organisme. Hilgard & Bowner (1987:12) Belajar adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan karakter yang baru secara menyeluruh, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.Aunurrahman. (2016:35)
JPC. Vol 3, No. 1, Februari 2022, (10-16) Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu sistem atau kegiatan membelajarkan pembelajar yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar pembelajar dapat menraih tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien. Komalasari (2013:3) Selain itu adapula pendapat pembelajaran Menurut Syah (2010:215) Pembelajaran adalah usaha yang dilakukan individu agar orang lain belajar. Sedangkan MenurutArifin (2010:10) Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik yang bersifat interaktraksi dan komunikasi antara satu dengan yang lain pendidik “guru” dan siswa, dengan sumber-sumber belajar, serta lingkungan untuk mewujudkan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar siswa.
Pengertian Minat
Minat adalah faktor pokok dalam meraih sukses pada studi. Penelitian- penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu penyebab yang utama padda kegagalan pembelajaran para siswa/siswi menunjukkan bahwa penyebabnya ialah kekurangan minat. The Liang Gie (1994 : 28)
Pengertian Minat Belajar.
Minat adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang dari pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu obyek. Seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut. Tidjan (1976:71)
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif, metode penelitian studi deskriptif .
Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan di laksanakan di SMA Negeri 5 yang berlokasi di Desa Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian yaitu Siswa kelas X IPA3 (Sepuluh IPA3) sebanyak 15 orang sebagai responden dan Guru Pkn yang mengajar di SMA Negeri 5 Maluku Tengah yang berjumlah 3 orang sebagai informan. Di mana subjek tersebut di pilih secara proposive dengan kriteria- kriteria tertentu.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan banyak cara dengan teknik Proposive Sampling yang dimana metode penetapan sampelnya dengan memilih beberapa sampel tertentu yang dinilai sesuai dengan tujuan atau masalah penelitian dalam sebuah populasi
Untuk mendapatkan informasi dari sumber data yang dipilih maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif sebagai berikut: observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
a. Wawancara
dilaksanakan dengan beberapa informan baik secara langsung maupun secara media, atau rekaman, dan melewati pertanyaan dan jawaban yang sudah disiapkan secara terbuka.
JPC. Vol 3, No. 1, Februari 2022, (10-16) b. Studi dokumentasi dilakukan untuk mempelajari sumber-sumber tertulis baik berupa laporan penelitian, dokumen resmi negara, buku teks, surat edaran, pamplet, selebaran, artikel di media massa, dan catatan-catatan pribadi, makalah, dan artikel di jurnal.
Teknik Analisa Data
Analisa data merupakan suatu kegiatan pencarian dan penyusunan secara sistematik pada transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain.
PEMBAHASAN
Berdasarkan data Observasi, Wawancara dan Dokumentasi yang dilakukan dalam mengumpulkan temuan informasi dalam penelitian terkait Peran Guru Dalam Membangkitkan Minat Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran PPKn Pada SMA Negeri 5 Maluku Tengah, dengan rumusan masalah: 1. Faktor-faktor apa sajakah yang membuat siswa kurang minat terhadap mata pelajaran PPKn, 2 Bagaimana upaya guru dalam membangkitkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PPKn, 3 Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi guru dalam membangkitkan minat siswa terhadap mata pelajaran PPKn. Berikut uraian hasil temuan penelitian masing-masing.
1. Faktor-faktor yang menyebabkan siswa kurang minat pada mata pelajaran PPKn
Berdasarkan hasil dari pengamatan peneliti, terkait faktor-faktor yang menyebabkan siswa kurang minat pada mata pelajaran PPKn yaitu ada faktor-faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah karena faktor lingkungan, faktor pembelajaran, dan faktor lainnya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada SMA Negeri 5 Maluku Tengah dari pihak sekolah sudah menyiapkan fasilitas-fasilitas semaksimal mungkin, sarana serta prasana yang cukup memadai untuk mendukung proses pembelajaran.Untuk membuktikan pernyataan peneliti terkait hasil observasi di atas maka dapat dilihat pada hasil wawancara berikut ini terkait faktor-faktor yang menyebabkan siswa kurang minat terhadap mata pelajaran PPKn pada SMA Negri 5 Maluku Tengah diantarnya :
Hasil wawancara dengan Salji Umagap selaku siswa kelas X IPA 3 diperoleh hasil sebagai berikut;
“ Saya kurang tertarik terhadap mata pelajaran PPKn Yang menyebabkan saya kurang minat terhadap mata pelajaran PPKn salah satu faktor penyebab atau kendalanya itu dari guru yang mengajarnya membosankan”.
Adapula Hasil wawancara dengan Azwa Alaina Ohorella selaku siswa kelas X IPA 3 diperoleh hasil sebagai berikut;
“Saya kurang tertarik dengan mata pelajaran PPKn. Alasannya karena pembelajarannya terlalu banyak, menghafal pasal-pasal yang begitu banyak dan sangat membosankan karena tidak menggunakan infokus”.
Berdasarkan temuan hasil penelitian faktor-faktor yang menyebabkan siswa kurang minat terhadap mata pelajaran PPKn terdapat beberapa faktor diantaranya faktor lingkungan.
Mau itu di keluarga, pendidikan maupun linkungan masyarakat, selain itu ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa, yaitu: motif, perhatian, dan bahan pelajaran dan sikap guru.Rusmiyati (2017:280). Sedangkan menurut Fadillah (2016:116), bahwa faktor yang mempengaruhi minat belajar yaitu, sikap terhadap guru dan pembelajaran, keluarga, fasilitas memadai di sekolah, dan teman pergaulan yang dekat dengan siswa tersebut, minat belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang saling berhubungan erat dan tidak dapat berdiri sendiri.
JPC. Vol 3, No. 1, Februari 2022, (10-16) 2. Upaya guru dalam membangkitkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PPKn.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada lokasi penelitian SMA Negeri 5 Maluku Tengah Ketika siswa sudah menunjukan rasa jenuh dan bosan di dalam kelas, ada upaya dari seorang guru untuk cepat mengatasi permasalahan yang ada dengan cara menyemangati, memberikan pertanyaan atau memberikan teguran sehingga siswa lebih fokus dalam mengikuti pembelajaran.
Seorang guru harus dapat mendorong siswanya agar berani mengungkapkan pendapat dan menanggapinya dengan positif. Guru juga harus bisa menerima segala kekurangan dan kelebihan tiap siswanya. Dalam batas tertentu, guru berusaha memahami kemungkinan terdapatnya masalah pribadi dari siswa, yakni dengan menunjukkan perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, dan menunjukkan sikap ramah serta penuh pengertian terhadap siswa.
Hasil wawancara dengan ibu Hairia Ohorella, S.Ag sebagai guru PPKn di SMA Negeri 5 Maluku Tengah diperoleh hasil wawancara sebagai berikut:
“upaya yang biasa saya berikan yaitu 1. Memberikan semangat kepada siswa, 2 memberikan tugas kelompok semacam diskusi untuk adanya upan balik antara siswa dengan temannya maupun guru dengan siswa, 3. Memberikan dorongan semacam sok terapi yaitu kalau misalnya tidak buat tugas berarti nanti tidak bisa ikut ulangan, kalau 3 kali tidak hadir maka tidak bisa mengikuti pelajajaran sampe akhir semester”.
Sejalan dengan hal tersebut menurut ibu Alfia Hursepuny S.Pd selaku guru PPKn di SMP Negeri 5 Maluku Tengah di peroleh hasil sebagai berikut:
“yang harus dilakukan guru yaitu mencari cara agar siswa tetap hadir dan mengikuti pembelajaran selain itu mengambil langkah dan tindakan maupun dorongan agar siswa minat dengan cara mengajar dengan menampilkan hal-hal yang menarik suapaya siswa senang”.
Berikut Hasil wawancara dengan bapak Muhammad Ali Kotta S.Ag selaku guru PPKn di SMP Negeri 5 Maluku Tengah di peroleh hasil sebagai berikut:
“upaya yang saya lakukan yaitu dengan memberikan model pembelajaran semenarik mungkin agar siswa tetap mengikuti pembelajaran dengan baik”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PPKn maka dapat disimpulkan bahwa ada upaya yang dilakukan guru agar siswa tetap minat terhadap mata pelajaran PPKn masing- masing guru dengan caranya masing -masing tujuannya agar siswa dan siswi lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran upaya yang dilakukan guru yaitu memberikan dorongan seperti memberikan motivasi bahwa mata pelajaran ini penting sekali untuk di pelajari, menasehati siswa agar rajin hadir ke sekolah agar tidak ketinggalan dengan pembelajaran yang diberikan guru. Upaya yang dilakukan guru sudah sangat baik namun penerapannya juga perlu di laksanakan. Sardiman (2016:143) mengemukakan bahwa guru memiliki peran sebagai komunikasi yang baik, sahabat yang dapat menyampaikan nasihat. Memberikan Motivasi sebagai pemberi ide dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai. Motivasi guru sangat berpengaruh terhadap kemajuan prestasi belajar siswa di sekolah.
JPC. Vol 3, No. 1, Februari 2022, (10-16) 3. Hambatan-hambatan yang di hadapi guru dalam membangkitkan minat siswa terhadap mata pelajaran PPKn
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terkait hambatan-hambatan yang di hadapi guru dalam membangkitkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PPKn yaitu ada beberapa hambatan yang di temukan seperti kehadiran siswa, infokus yang terbatas, Guru yang besiknya agama dan mengajar mata pelajaran PPKn merasa sedikit kesulitan dalam menyampaikan materi, kondisi ruang belajar yang kurang nyaman, serta ketersediaan waktu mengajar yang hanya 45 sejak waktu pandemic sampai sekarang. Hambatan-hambatan yang sudah di sebutkan dalam pengamatan peneliti untuk lebih jelas dan untuk membuktikan pernyataan peneliti maka dapat dilihat pada hasil wawancara berikut ini :
Berikut ini hasil wawancara dengan Ibu Hairia Ohorella,S.Ag (48 thn) sebagai guru di SMA Negeri 5 Maluku Tengah :
“ Menurut saya hambatan atau kendala yang saya hadapi yaitu yaitu kehadiran siswa yang kurang maksimal dan bagaimana proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik siswanya saja banyak yang tidak hadir”.
Adapula hasil wawancara dengan ibu Alfia Hursepuny, S.Pd (47 thn) selaku guru PPKn di SMA Negeri 5 Maluku Tengah diperoleh hasil sebagai berikut :
“yang menjadi hambatan utama dalam pembelajaran yaitu keterbatasan media pembelajaran seperti infokus. Infokus di sekolah ini hanya ada 2 sehingga membuat kami sedikit kesulitan ketika mau meanmpilkan gambar atau video yang berkaita dengan pembelajaran PPKn selain itu adapula hambatan yang kedua kondisi ruang belajar yang kurang Nyaman. Solusi terbaik kita harus menyelesaikan kendala-kendala yang ada sehingga kedepannya lebih baik dari pada yang sebelum-sebelumnya”.
Hasil wawancara dengan bapak Muhammad Ali Kotta S.Ag (45 thn ) selaku guru PPKn pada SMA Negeri 5 Maluku Tengah diperoleh hasil sebagai berikut :
“ yang menjadi hambatan utama saya adalah saya kurang memahami materi PPKN karena saya bukan besik di PPKn melainkan besik saya di agama”.
Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan peneliti bersama guru PPKn dan Siswa maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hambatan yang pengajar hadapi dalam membangkitkan Minat belajar siswa yaitu :
1). Kehadiran siswa, 2). Infokus yang terbatas,
3). Kondisi Ruang belajar yang kurang nyaman 4) Ketersedian waktu belajar yang sangat minim,
5) Guru yang besiknya agama merasa sedikit kesulitan dalam memahami materi PPKn.
Menurut Brousseau (1997:98), adat 3 faktor yang mengakibatkan ada hambatan dalam belajar yaitu hambatan ditaktis (akibat pembelajaran guru), hambatan (kesiapan diri sebelum belajar), hambatan epistemologi (pengetahuan siswa ia miliki hanaya konteks aplikasi yang terbatas ).
Jika dilihat saat ini hambatan belajar telah tersusun secara sistemis pada peserta didik. Mungkin hambatan itu muncul dikarenakan siswa tidak hadir ke kelas, tidak belajar, sulitnya mencerna materi dengan baik.
Simpulan
Faktor-faktor yang menyebabkan siswa kurang minat terhadap mata pelajaran PPKn Yaitu seperti: faktor lingukung pembelajaran baik itu di sekolah maupun di luar sekolah sekalipun, kurangnya perhatian dari kedua orang tua, kelelahan pada saat menerima materi,
JPC. Vol 3, No. 1, Februari 2022, (10-16) kondisi ruangan yang terlalu panas, kurang mempergunakan media seperti infokus, dan metode yang sering dipakai yaitu metode ceramah.
Upaya yang dilakukan guru agar siswa minat terhadap mata pelajaran PPKn yaitu dengan cara memberikan dorongan, semngat, motivasi, pujian, hadiah, teguran, dan memberikan penjelasan bahwa mata pelajaran PPKn adalah mata pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari.
Hambatan-hambatan yang di hadapi oleh guru dalam membangkitkan minat belajar siswa yaitu seperti kehadiran siswa yang kurang maksimal, ketersedian infokus yang terbatas, pemahaman yang diterima siswa terkait materi sangat minim, kondisi ruang belajar yang panas karena tidak ada horden yang membuat siswa dan guru kurang nyaman, sejak pandemi ini keterbatasan waktu mengajar hanya 45 menit dan membuat guru-guru juga kewalahan dalam menyampaikan materi agar dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Ucapan Terimakasih
Pada kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu, memberi semangat, dan juga memotivasi pada pengerjaan skripsi ini, khususnya kepada :
1. Kedua orang tua saya yang dan penuh kasih sayang
mengasuh,mendidik,melindungi, menjaga dan membesarkan saya
2. Kakak-kakak saya tercinta, ipar-ipar terbaik dan ponakan-ponakan tersayang
beserta keluarga besar dari mama dan babe yang tidak bisa disebutkan karna terlalu banyak
3. Almamater tercinta FKIP Universitas Pattimura Ambon 4. Drs. W. S. Pinoa, M.Si selaku Ketua jurusan.
5. Dr. Fatima Sialana, S,Pd.,M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
6. Dr. Fatima Sialana, S,Pd.,M.Pd selaku pembimbing I yang dengan tulus hati, penuh keikhlasan dan suka- cita
7.Ridwan Hattala, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. (2010). No Title. 10.
Aunurrahman. (2016). Belajar dan Pembelajaran. Belajar Dan Pembelajaran.
FADILLAH. (2016). No Title. Analisa Minat Belajar Dengan Bakat Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa., 1.
Gie, T. L. (1994). Cara belajar dengan efisien. Cara Belajar Efisien.Yogyakarta:Liberty.
Hilgard, E. A. B. (1975). Schemas Versi Mental. Model In Human Memory,.
Idris, Z. (2008). No Title. Pengantar Pendidikan.
Komalasari. (2013). Pembelajaran kontekstuale. Pembelajaran Kontekstual.
Rusmiyati. (n.d.). No Title. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Ekonomi Siswa MA Al Fattah Sumbermulyo.
Salamor, L. (2008). Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan. Jurnal Pedagogika Dan Dinamika Pendidikan, 4(2), 87–95.
Sardiman. (2016). No Title. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar.
Slameto. (2006). Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya.
Syah. (2010). No Title.
Tidjan. (1976). Meningkatkan Minat Membaca. Meningkatkan Minat Membaca.