• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia: Ghancaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia: Ghancaran"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bahasa dan Sastra Indonesia Special Edition: Lalonget IV

Halaman: 154—162

GHÂNCARAN: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN

SASTRA INDONESIA

http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/ghancaran E-ISSN : 2715-9132 ; P-ISSN: 2714-8955

DOI 10.19105/ghancaran.vi.11738

Kajian Model Pembelajaran Word Square terhadap Pembelajaran Bahasa di Sekolah

Hesty Kusumawati*

*Tadris Bahasa Indonesia, IAIN Madura Alamat surel: hestykusumawati@iainmadura.ac.id

Abstrak

Kata Kunci:

Word Square;

Model Pembelajaran Bahasa.

Penelitian ini mengkaji tentang model pembelajaran word square terhadap pembelajaran Bahasa. Tujuannya adalah mendiskripsikan pengaruh dan efektifitas penggunaan model ini pada pembelajaran Bahasa sehingga menjadi alternatif bagi pendidik untuk menggunakan model ini. Penelitian ini menggunakan studi literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif karena penelitian ini menggunakan jurnal terindeks google scholar sebagai sumber data. Dalam proses analisis data peneliti hanya mengambil data dari jurnal 5 tahun terakhir yaitu 2019-2023. Dalam penelitian ini diperoleh 14 jurnal bereputasi dengan penerapan model word square pada berbagai jenis pembelajaran Bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, Bahasa Jepang dan Bahasa Prancis. Penelitian ini juga membahas dampak dari model pembelajaran ini yaitu berdampak pada penguasaan kosakata, membaca pemahaman, hasil belajar dan keterampilan berbicara.

Abstract

Keywords:

Word Square;

Learning Model Language.

This research examines the word square learning model of Language learning. The goal is to describe the influence and effectiveness of using this model on Language learning so that it becomes an alternative for educators to use this model. This research uses a literature study with a descriptive qualitative approach because this research uses google scholar indexed journals as a data source. In the process of data analysis, researchers only take data from journals in the last 5 years, namely 2019-2023. In this study, 14 reputable journals were obtained with the application of the word square model to various types of language learning, namely Indonesian, English, German, Japanese and French. This research also discusses the impact of this learning model, which has an impact on vocabulary mastery, reading comprehension, learning outcomes, and speaking skills.

Terkirim : 7 November 2023; Revisi: 1 Desember 2023; Diterima: 29 Desember 2023

©Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Special Edition: Lalongèt IV Tadris Bahasa Indonesia

Institut Agama Islam Negeri Madura, Indonesia

PENDAHULUAN

Seiring berkembang zaman dunia semakin maju begitu pula dengan dunia Pendidikan yang harus berkembang pula. Sehingga menuntut semua elemen

(2)

Pendidikan untuk berinovasi lebih keras lagi untuk tercapainya tujuan Tujuan pendidikan ini termuat dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 yaitu mampu mengembangkan kemampuan dari seorang peserta didik serta mampu membentuk wataknya menghadapi peradaban bangsa yang bermartabat dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa Hal ini bertujuan dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik yang beriman serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia cakap kreatif Mandiri berilmu sehat dan mewujudkannya menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Selaras dengan tujuan Pendidikan untuk mencerdaskan bangsa maka perlu dilakukan dengan berbagai cara salahsatunya adalah mengembangkan model pembelajaran yang menarik. Model pembelajaran Iyalah sebuah kerangka yang berisi perencanaan yang nantinya akan dipakai dalam mengelola kelas dan pembelajaran atau bisa disebut sebagai instruksional pembelajaran (Rizkia & Elya Umi Hanik, 2022a).

Menurut Tritanto dalam Rizkia, terdapat fungsi dari model pembelajaran itu ialah sebagai tuntunan atau pedoman bagi seorang guru maupun perancang pembelajaran untuk nantinya melakukan pembelajaran secara efektif sehingga guru harus berperan dominan dalam proses mengaplikasikan keterampilan saat proses belajar berlangsung dengan demikian maka tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik dan efektif l(Rizkia

& Elya Umi Hanik, 2022a).

Model word square memiliki kemiripan dengan cara mengisi TTS atau teka-teki silang akan tetapi pada model ini sudah terdapat jawaban-jawaban yang sudah ada dalam kotak namun disamarkan dengan cara menyisipkan kotak dengan huruf yang acak sehingga membuat pembaca tidak langsung tahu akan jawabannya melainkan harus diteliti terlebih dahulu benar atau tidak jawaban yang dimaksud (Wiwik Antari et al., 2019). Model pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru dalam proses mencapai tujuan pembelajaran titik praktek yang dilakukan dalam model word square ini yaitu guru memberikan lembar kegiatan atau lembar kerja kepada siswa dengan tujuan melihat kemampuan dari siswa tersebut terhadap apa yang telah dipelajarinya. model ini adalah salah satu jenis model yang memadukan antara kemampuan peserta didik dalam menjawab pertanyaan serta kejelian yang dimiliki untuk mencocokkan jawaban pada kotak-kotak yang telah disediakan.(Rinjani et al., 2021) jadi model ini sangat praktis digunakan selain itu model ini menuntut adanya kejelian pada peserta didik dalam mencocokkan jawaban yang benar.

Langkah-langkah dalam melakukan model word square dalam pembelajaran pertama, menentukan topik sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Kedua, menulis kata kunci sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Ketiga, menuliskan kembali kata kunci tersebut dimulai dari kata kunci yang paling panjang.

Keempat, membuat kotak-kotak. Kelima, mengisi kotak-kotak yang telah dibuat dengan kata kunci yang telah ditentukan sebelumnya. Keenam, menambahkan huruf secara acak pada kotak-kotak yang masih kosong (Rinjani et al., 2021). Itulah Langkah- langkah yang bisa dijadikan acuan dalam Menyusun pembelajaran dengan model word square.

Model pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan untuk diterapkan dalam pembelajaran Bahasa diantaranya adalah melatih kedisiplinan siswa, mengajarkan untuk berfikir kritis, menjadikan siswa lebih teliti, dan membantu siswa untuk berfikir

(3)

156

kritis. Oleh karenanya model ini sangat efektif untuk digunakan pada pembelajaran.

Akan tetapi disamping adanya kelebihan juga terdapat beberapa kelemahan dari model ini yaitu tidak dapat merangsang kreatifitas siswa karena sudah dipersiapkan secara matang oleh guru (Marfiyanto & Khusairi, 2022). Model ini dapat diterapkan pada beberapa pembelajaran salah satunya adalah pada pembelajaran Bahasa di sekolah.

Bahasa ialah alat yang dipakai oleh manusia dalam proses mengungkapkan perasaan baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini dilakukan untuk berinteraksi, bekerja sama dan dalam proses pengidentifikasikan dirinya. Berbahasa berarti menyampaikan sesuatu kepada orang lain atau dari pengirim ke penerima pesan.

Pesan yang disampaikan bisa berupa gagasan atau ide bisa berupa kemauan keinginan ataupun Perasaan dari si pengirim pesan. Penyampaian pesan tidak terlepas dari komunikasi yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari.(Wiwik Antari et al., 2019).

Pembelajaran Bahasa merupakan salah satu pembelajaran yang diajarkan di sekolah, banyak Bahasa yang dijadikan pembelajaran baik itu Bahasa daerah, Bahasa nasional dan Bahasa internasional. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan peserta didik dalam bidang komunikasi dan kebahasaan.

Paling banyak dijumpai dalam Lembaga Pendidikan karena masuk salah satu pembelajaran wajib adalah pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu Lembaga Pendidikan juga mengajarkan seperti Bahasa inggris, Bahasa arab, Bahasa mandarin dan lainnya untuk menunjang kompetensi peserta didiknya. Karena pada dasarnya pembelajaran Bahasa ini sangat penting untuk perkembangan dan out put peserta didik kedepannya jika dibekali dengan kompetensi berbahasa.

Penelitian ini akan mengkaji model pembelajaran word square yang diterapkan pada pembelajaran Bahasa. Peneliti akan mengkaji berdasarkan jurnal teridext google scholar periode 2019-2023 atau 5 tahun terakhir, hal ini bertujuan untuk memperkaya keilmuan dang mengetahui pengaruh dan efektifitas model pembelajaran word square ini pada pembelajaran Bahasa pada anak di tingkat sekolah.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif karena data yang diperoleh merupakan data yang berhubungan dengan kata dan kalimat sedangkan berdasarkan sumber datanya maka bentuk dari Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan. penelitian ini akan mendeskripsikan terkait dengan model pembelajaran Word Square pada jurnal yang bereputasi terindeks Google Scholar. berdasarkan sumber datanya maka sifat dari data yang akan dianalisis bersifat sekunder (Meilasari et al., 2020).

Jurnal yang dianalisis pada Penelitian ini merupakan jurnal bereputasi yang terindeks Google Scholar pada 5 tahun terakhir dimulai dari 2019 sampai 2023 terdapat 14 jurnal penelitian yang memenuhi kriteria dari peneliti kemudian akan dianalisis lebih lanjut setelah peneliti melakukan pengumpulan data kemudian peneliti melakukan analisis penerapan model pembelajaran Word Square pada pembelajaran bahasa di sekolah berdasarkan dampak terhadap pembelajarannya.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data tentang penggunaan model pembelajaran word square pada pembelajaran Bahasa sebagai berikut:

Table 1 Penerapan Model Pembelajaran Word Square

No Bidang Bahasa Jumlah Jurnal Tahun Publikasi

1. Bahasa Indonesia 6

2019-2023

2. Bahasa Inggris 5

3. Bahasa Jepang 1

4. Bahasa Jerman 1

5. Bahasa Prancis 1

Pada table 1 menunjukkan bahwa, jurnal yang dianalisis pada pembelajaran Bahasa selama 5 tahun terakhir penggunaan model pembelajaran word square paling banyak diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sebanya 6 artikel jurnal.

Pada pembelajaran Bahasa inggris ditemukan penggunaan model word square sebanyak 5 jurnal. Kemudian model word square ini juga digunakan pada pembelajaran Bahasa jepang ditemukan 1 jurnal, pada Bahasa jerman ditemukan 1 jurnal serta pada pembelajaran Bahasa prancis ditemukan 1 jurnal. Pada penelitian ini pembelajaran Bahasa Indonesia paling banyak menggunakan model pembelajaran word square.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini:

Gambar 1: Data Jurnal Berdasarkan Tahun Publikasi

Gambar 1 menunjukkan publikasi tentang model pembelajaran word square selama 5 tahun terakhir. Pada tahun 2019 terdapat 7 jurnal yang mengkaji tentang model pembelajaran word square pada pembelajaran Bahasa. Kemudain ditahun 2020 angka publikasi menunjukkan 2 jurnal yang diterbitkan yang mengkaji model pembelajaran word square. Pada tahun 2021 angka menunjukkan 3 jurnal yang dipublikasikan oleh jurnal bereputasi yyang mengkaji tentang model pembelajaran word square pada pembelajaran Bahasa. Selanjutnya ditahun 2022 sama dengan tahun 2020 yaitu 2 jurnal yang dipublikasikan dan pada tahun 2023 masih belum ada jurnal dengan

0 2 4 6 8

2019 2020 2021 2022 2023

Tahun Publikasi

(5)

158

kajian word square yang dipublikasikan mengingat saat ini masih awal tahun dan tidak menutup kemungkinan nantinya aka nada jurnal yang mengkaji tentang word square.

Kemudian berdasarkan pembelajaran Bahasa yang dipelajari dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2: Persentase Penggunaan Model Pembelajaran Word Square Pada Pembelajaran Bahsa

Gambar 2 menunjukkan persentase penggunaan model pembelajaran word square pada pembelajaran Bahasa. Dalam gambar tersebut persentase tertinggi ada pada pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu 43%. Selanjutnya pada pembelajaran Bahasa Inggris sebanya 36% dan pada pembelajaran Bahasa Jepang, Bahasa Jerman dan Bahasa Prancis masing-masing menunjukkan angka yang sama yaitu 7%.

Selanjutnya untuk mengetahui dampak penggunaan model pembelajaran word square pada pembelajaran Bahasa perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar 3: Dampak Model Word Square Pada Pembelajaran Bahasa di Sekolah

Gambar 3 menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran word square ini berdampak terhadap beberapa hal berdasarkan jurnal yang telah dianalisis. Terdapat 6 jurnal yang dapat meningkatkan penguasaan kosakata, 2 jurnal dapat meningkatkan penguasaan membaca pemahaman, 4 jurnal yang dapat meningkatkan hasil belajar dan 2 jurnal yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara.

Penerapan model pembelajaran word square termasuk dalam salah satu model pembelajaran yang terbilang baru. Dalam penelitian ini terfokus pada penerapan model tersebut pada pembelajaran Bahasa di sekolah, meskipun tidak menutup kemungkinan

43%

36%

7%7%7%

Bahasa Indonesia Bahasa inggris Bahasa Jepang Bahasa Jerman Bahasa Prancis

01 23 45 67

Penguatan

Membaca…

Hasil Belajar

Keterampilan

Jumlah Jurnal

Analisis Jurnal

(6)

jika model tersebut efektif diterapkan pada pembelajaran lainnya. Model pembelajaran word square ialah model yang didalamnya memerlukan kejelian siswa untuk menjawab sebuah soal yang diberikan karena harus mencocokkan jawaban yang disedikan dalam kotak-kotak jawaban yang diacak dan disisipi huruf dan kata lain (Susanti et al., 2018).

Jadi model ini relative sederhana akan tetapi membutuhkan kejelian dalam menjawab sebuah pertanyaan hal ini dapat dijadikan alat untuk merangsang anak untuk berfikir.

Model pembelajaran ini memiliki beberapa karakteristik yang menjadi pembeda dengan model lainnya diantarnya yaitu, Pertama melatih ketelitian anak dalam proses menjawab sebuah pertanyaan. Kedua mendorong peserta didik untuk berfikir secara efektif dan cermat terhadap jawaban dari soal yang telah diajukan dan memilih yang paling tepat. Ketiga melatih ketelitian dan kejelian anak. Keempat word square merupakan media atau alat bantu berupa kota-kotak yang di dalamnya terdapat kumpulan huruf yang mengacu pada jawaban yang ada dalam soal yang disediakan.

Kelima, mengajak peserta didik untuk mengamati objek (Rinjani et al., 2021). Itulah lima karakteristik yang dimilki oleh model pembelajaran word square.

Penerapan model word square pada pembelajaran Bahasa di Sekolah didapatkan 14 jurnal penelitian dengan berbagai kajian Bahasa. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu 43%. Selanjutnya pada pembelajaran Bahasa Inggris sebanya 36% dan pada pembelajaran Bahasa Jepang, Bahasa Jerman dan Bahasa Prancis masing- masing menunjukkan angka yang sama yaitu 7%.

Didasarkan pada penelitin yang telah dilakukan oleh (Syahadati et al., 2019), (Rizkia & Elya Umi Hanik, 2022) dalam kegiatan inti pembelajaran yang merupakan penyampaian materi dilakukan dengan cara ceramah dan diskusi antar teman yang berkaitan dengan materi yang dibahas, kemudian untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik maka guru memberikan tes berupa penerapan dari model pembelajaran word square untuk menguji kejelian dan pemahaman peserta didiknya.

Dampak yang terjadi terhadap peserta didik setelah menggunakan model word square ini berbeda-beda tergantung pada penekanan saat pembelajaran seperti berdampak pada penguasaan kosakata seperti yang dipaparkan (Amin & Harahap, n.d.) bahwa penggunaan model pembelajaran word square ini berdampak terhadap penguasaan kosakata dalam Bahasa Inggris dibuktikan dengan hasil Hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan uji Paired Sample T Test, dimana berdasarkan output pair 1 diperoleh nilai sig. (2 tailed) sebesar 0,000 < 0.05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata hasil belajar mahasiswa untuk pre-test kelas eksperimen dengan post-test eksperimen. Hal ini juga selaras dengan penelitian (Salsabila et al., 2022) mengatakan bahwa berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwasanya siswa memperoleh nilai sangat baik dalam hal menemukan dan menyusun kosakata.

Dampak berikutnya yang terjadi pada pembelajaran Bahasa dengan menggunakan word square yaitu pada hasil belajar anak hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh (Susanti et al., 2018) terdapat pengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia setelah peneliti melakukan penelitian pada siswa kelas V SD Kecamatan Banjar. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji-t dengan db=61 pada taraf signifikansi 5%

diperoleh ttabel=1,999 < thitung=3,185. H0 ditolak dan H1 diterima. Dari rata-rata (M)hasil belajar Bahasa Indonesia siswa, diketahui rata-rata (M)kelompok eksperimen adalah 24,68 berada pada kategorisangat tinggi, sedangkan rata-rata (M) kelompok

(7)

160

kontrol adalah 21,16 berada pada kategori tinggi. Selain itu terdapat pada penelitian (Rizkia & Elya Umi Hanik, 2022) dalam implementasi model pembelajaran word square pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SD Kedungsari Kudus menunjukkan peningkatan hasil belajar dari pada sebelumnya hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 93,75 dari 20 orang siswa dan nilai tertinggi adalah 95 yang terendah 75 hal ini sudah melampaui KKM Pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 70.

Berikutnya penggunaan model word square ini berdampak pada kemampuan berbicara. Pada penelitian (Islamiyah, n.d.) yang menerapkan model word square untuk keterampilan berbicara Bahasa Jerman pada siswa SMAN 1 Gedangan menunjukkan hasil sangat baik setelah dilakukan beberapa kali observasi, pada observasi pertama menunjukkan nilai 2 yang berarti cukup, pada observasi kedua menunjukkan nilai 3 menunjukkan kategori baik dan pada observasi ketiga menunjukkan nilai 4 hal ini measuk pada kategori sangat baik dengan presentase 94%. Dengan demikian bahwa model word square ini juga efektif dipakai untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam pembelajaran Bahasa.

Dampak berikutnya dalam penggunaan model ini yaitu pada kemampuan dalam membaca pemahaman. Penelitian (Nengsih & Iswari, n.d.) merupakan penelitian tidakan kelas yang dilakukan dengan menggunakan dua siklus berdasarkan hasil masing- masing siklus menunjukkan peningkatan hasil membaca pemahaman dengan hasil capaian 66,7% pada siklus 1 meningkat menjadi 86,7% pada siklus kedua. Selain itu hal serupa juga diungkap (Listini et al., n.d.) bahwa dalam penelitiannya yang dilakukan pada siswa kelas VIII dalam meningkaatkan membaca pemahaman diperoleh hasil yang sangat memuaskan. Hal ini dibuktikan nilai yang meningkat dari siklus pertama sampai siklus kedua dibandingkan pada pembelajaran sebelum menggunakan word square . selain itu pada siswa 52 pada tes awal ketuntasannya hanya 10,2% dan pada hasil akhir menunjukkan ketuntasan sebesar 94,8% yaitu nilai yang didapat diatas KKM.

Berdasarkan penjabaran diatas model pembelajaran word square ini dapat dijadikan alternatif oleh pendidik khususnya yang mengajar Bahasa untuk dijadikan sebagai model dalam pembelajarannya. Karena model ini dianggap efektif untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran Bahasa. Seperti dapat meningkatkan penguasaan kosakata, keterampilan berbicara, peningkatan hasil belajar dan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.

Era modern seperti saat ini, kecanggihan teknologi yang semakin pesat tentu memberikan kemudahan-kemudahan salah satunya dalam bidang pendidikan dalam pembuatan media pembelajaran banyak sekali maupun aplikasi yang mempermudah kinerja pendidik dalam membuat media yang menarik. Media Word Square pada era digital ini banyak sekali ditemukan kemudahan dalam membuat media salah satunya word square. Aplikasi digital dalam membuat word square sudah tersedia dalam google play store yaitu aplikasi "word square". Selain aplikasi yang tersedia tersebut sudah banyak website yang menyediakan kemudahan dalam membuat word square seperti puzzel maker dapat diakses secara gratis tanpa aplikasi tambahan.

SIMPULAN

Kajian model pembelajaran word square dalam pembelajaran Bahasa di sekolah merupakan kajian tentang penggunaan model ini dan efektivitasnya pada pembelajaran

(8)

Bahasa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat 14 jurnal bereputasi yang menerbitkan peneltian model pembelajaran word square baik itu penelitian pengembangan, kualitatif maupun kuntitatif. Dalam 14 jurnal tersebut diperoleh penerapan jurnal pada pembelajaran Bahasa Indonesia sebanya 6 artikel jurnal. Pada pembelajaran Bahasa inggris ditemukan penggunaan model word square sebanyak 5 jurnal. Kemudian model word square ini juga digunakan pada pembelajaran Bahasa jepang ditemukan 1 jurnal, pada Bahasa jerman ditemukan 1 jurnal serta pada pembelajaran Bahasa prancis ditemukan 1 jurnal.

Dampak yang diberikan model tersebut terdapat beberapa poin penekanan yaitu berdampak terhadap beberapa hal berdasarkan jurnal yang telah dianalisis. Terdapat 6 jurnal yang dapat meningkatkan penguasaan kosakata, 2 jurnal dapat meningkatkan penguasaan membaca pemahaman, 4 jurnal yang dapat meningkatkan hasil belajar dan 2 jurnal yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara. Jurnal yang dikaji merupakan jurnal bereputasi terideks sinta yang diambil dari jurnal yang terideks google scholar.

Jadi, berdasarkan hasil penelitian model pembelajaran word square ini layak dijadikan alternatif model pembelajaran dalam bidang Bahasa karena dianggap efektif untuk meningkatkan beberapa kemampuan yang diinginkan terkait dengan Bahasa.

Selain itu model ini relative mudah dan sederhana serta mampu menuntut kejelian dan ketelitian dari peserta didik.

DAFTAR RUJUKAN

Amin, T. S., & Harahap, Y. S. (n.d.). Pengaruh Penggunaan Word Square Model terhadap Penguasaan Kosakata Mahasiswa pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UMN Al-Washliyah Medan.

Islamiyah, E. A. N. (n.d.). Penerapan Model Pembelajaran Word Square.

Listini, Parwanti, S., Gunawan, Mustofa, & Danto. (n.d.). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Model Pembelajaran Word Square pada Kelas VIII. Jurnal Bindo Sastra, 2, 47.

Marfiyanto, T., & Khusairi, A. (2022). Penerapan Pembelajaran Word Square Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Bangkalan. 4(2).

Meilasari, S., Damris M, D. M., & Yelianti, U. (2020). Kajian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran di Sekolah. Bioedusains:

Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 3(2), 195–207.

Rinjani, C., Wahdini, F. I., Mulia, E., Zakir, S., & Amelia, S. (2021). Kajian Konseptual Model Pembelajaran Word Square untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

Jurnal Inovasi, Evaluasi dan Pengembangan Pembelajaran (JIEPP), 1(2), 52–

59.

Rizkia, N. M. R. & Elya Umi Hanik. (2022a). Implementasi Model Pembelajaran Word Square Berbantuan Media Busy Book dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN 08 Kedungsari Gebog Kudus. Jurnal Sekolah Dasar, 7(1), 83–

102.

Rizkia, N. M. R. & Elya Umi Hanik. (2022b). Implementasi Model Pembelajaran Word Square Berbantuan Media Busy Book dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN 08 Kedungsari Gebog Kudus. Jurnal Sekolah Dasar, 7(1), 83–

102.

(9)

162

Susanti, F. R. D., Sumantri, M., & Sudana, D. N. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Word Square Berbantuan Cerita Rakyat Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia. 6(3).

Syahadati, E., Putra, M. I. R., Darajat, A., & Sari, D. S. (2019). Pengembangan Media Word Square dalam Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Pendidikan Bahasa, 8(1), 10.

Wiwik Antari, N. M., Arini, N. W., & Sumantri, M. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Word Square Berbantuan Media Gambar Terhadap Keterampilan Berbicara.

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 3(3), 174.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor perubahan bunyi terjadi pada bentuk asimilasi, modifikasi vokal, anaptiksis, zeroisasi, monoftongisasi, dan lenisi akibat perbedaan sistem fonologis antara

Dengan demikian, tujuan dari jurnal ini adalah memaparkan minat masyarakat terhadap perfilman Indonesia yang lebih “nyaman” menggunakan bahasa asing (bahasa Inggris)

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, atau paragraf berkaitan dengan narasi, dialog, maupun tingkah laku yang menunjukkan tipe kepribadian ekstrover tokoh

Badan Standar Kurikulum 2022 menyatakan bahwa komponen modul ajar yang lengkap berisi 3 pokok utama, yaitu 1 informasi umum identitas, kompetensi awal, profil pelajar Pancasila, sarana

Penggunaan model Dick and Carrey juga tidak hanya pada pengembangan pembelajaran, tetapi kurikulum seperti yang dilakukan Burggraff, 2015; Friedman & Schneider, 2018 Untuk itu,

Dengan demikian, cyberpragmatics sebagai kajian membedah makna pragmatik dari jenis tindak tutur dan tidak mengesampingkan konteks yang melatarbelakangi tuturan seperti yang sudah

SIMPULAN Dari hasil penelitian yang di temukan diperoleh kesimpulan bahwa implementasi e- modul berbasis Exe Learning yang dilaksanakan sebagai media pembelajaran untuk materi puisi

Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai referensi dalam inovasi pengembangan model pembelajaran bagi pendidik dan peneliti berikutnya untuk dapat merencanakan pembelajaran