• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 4 (2), 2019, 79-91 Available online at: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus DOI: https://doi.org/10.29407/pn.v4i2.12637

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 4 (2), 2019, 79-91 Available online at: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus DOI: https://doi.org/10.29407/pn.v4i2.12637"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Peer reviewed under responsibility of Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Pengembangan RPP P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) Mahasiswa Sebagai Wujud Bela Negara

Bagi Generasi Muda Milenial Di Universitas Islam Kadiri Kediri Siti Aminah1, Agus Athori1

1Prodi Akuntansi

1Fakultas Ekonomi

1Universitas Islam Kadiri Kediri

[email protected], [email protected] Abstract

The state defense is the obligation of every citizen of Indonesia as stated in the Constitution of the year 1945 article 27 paragraph 3 that every citizen has the rights and obligation to participate in the efforts of the defense of the country. UNISKA as a higher education institution implements the Tri Darma Colleges in perspective of State Defense. Since UNISKA was declared as a Homeland Love campus based the Foundation decree No. 59/SK/YBCMP/IV/2017, UNISKA has given a course of state defense as compulsory of the institution for students semester 1. In one of the course materials is about the danger of drugs. Drugs at this time becomes a major threat to the millennial generation. So far, handling the drug is still loaded on the National Narcotics Agency (BNN). In the implementation still uses the model of lectures. It’s not affective yet because it isn’t systemic structured and massive. UNISKA as a higher education institution conducts research with the aim of developing lesson plan of P4GN (Prevention, Eradication, Abuse, and Illegal drugs which is integrated in the course of the state defense. Through this course can be ensured the steps of handling the danger of drugs systemically, structurally and massively among the students who are part of the millennial generation. It’s hoped this course can be applied by all higher education institutions as a responsibility to participate in overcoming the danger of drugs. The design of this research is development research with the aim of producing lesson plan of P4GN (Prevention, Eradication, Abuse, and Illegal drugs) for students of UNISKA. The stages of research are (1) conducting need survey (2) describing goal and objective (3) selecting the lesson plan (4) writing the lesson plan. The respondents in this research are the rector, 5 deans and the 7 heads of the program of study of UNISKA. The instruments in this study are questionnaires and documents. After having analyzed using the descriptive method it is found that all respondents support the existence of lesson plan of P4GN (Prevention, Eradication, Abuse, and Illegal drugs) to be applied in the lecture integrated in the course of state defense.

Keywords:P4GN RPP, Defending the Country, Millennial Young Generation

Abstrak:Bela Negara adalah kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia sebagaimana tercantum pada UUD tahun 1945 pasal 27 ayat 3 bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

UNISKA sebagai Lembaga pendidikan tinggi mengimplementasikan Tri

(2)

Darma Perguruan Tinggi dalam Perspektif Bela Negara. Semenjak UNISKA dideklarasikan sebagai kampus Cinta Tanah Air berdasarkan SK Yayasan No.59/SK/YBCMP/IV/2017, UNISKA telah memberikan mata kuliah Bela Negara sebagai mata kuliah wajib Institusi bagi mahasiswa semester 1. Dalam salah satu materinya adalah tentang bahaya narkoba.

Narkoba pada saat ini menjadi ancaman besar bagi generasi muda milenial.

Penanganan bahaya narkoba masih di bebankan pada BNN yang dalam pelaksanaannya masih menggunakan model ceramah sehingga belum sistemik, tersetruktur dan masiv. UNISKA sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi terpanggil untuk melaksanakan riset dengan tujuan untuk menyusun dan mengembangkan RPP P4GN untuk pekuliahan mahasiswa UNISKA yang terintregrasi dalam mata kuliah Bela Negara. Melalui kuliah ini dapat dipastikan langkah secara sistemik, terstruktur dan masiv di kalangan mahasiswa yang merupakan bagian dari generasi muda milenial.

Diharapkan kegiatan perkuliahan ini dapat juga dilaksanakan oleh seluuruh perguruan Tinggi di Indonesia sebagai wujud tanggung jawab Perguruan Tinggi dalam ikut serta menanggulangi bahaya narkoba. Rancangan penelitian ini adalah penelitihan pengembangan dengan tujuan menghasilkan sebuah RPP P4GN untuk mahasiswa UNISKA. Tahapan- tahapan penelitian ini adalah (1). melaksanakan analisis kebutuhan (2).

menggambarkan tujuan (3). menulis RPP. Responden dalam penelitian ini adalah 1 rektor, 5 dekan dan 7 kaprodi di lingkungan UNISKA serta BNN Kota Kediri. Intrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan dokumen.

Setelah dianalisis menggunakan metode diskriptif di temukan bahwa seluruh responden mendukung adanya penyusunan RPP P4GN untuk diterapkan dalam perkuliahan yang terintegrasi dalam mata kuliah Bela Negara.

Kata kunci: RPP P4GN, Bela Negara, Generasi Muda Milenial PENDAHULUAN

Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan secara teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara. Melakukan Bela Negara adalah kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia sebagaimana tercantum pada UUD tahun 1945 pasal 27 ayat 3 bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara, Pasal 30 ayat (1) dan (2) Undang- Undang Dasar 1945 bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan negara dan usaha

pertahanan dan keamanan negara. Usaha pertahanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung", Pasal 68 Undang- Undang R.I. No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia "Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara", Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang R.I. No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara bahwa "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara", Pasal 8 ayat (1) dan (2) Undang-Undang R.I. No.

(3)

3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara:

”Warga negara juga dapat diwajibkan/secara sukarela menjadi anggota komponen cadangan dan anggota komponen pendukung, sebagai salah satu wujud bela negara. Selain itu regulasi khusus mengenai bela negara secara khusus diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Pada Pasal 9 ayat (1) UU No. 3 Tahun 2002 dikatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara” (Dirjen Pothan Departemen Pertahan RI,2010: 1).

Untuk mewujudkan pertahanan negara tidaklah mudah perlu kewaspadaan nasional yaitu suatu sikap dalam hubungannya dengan nasionalisme yang dibangun dari rasa peduli dan rasa tanggung jawab serta perhatian seorang warga negara terhadap kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dari suatu potensi ancaman.

Kewaspadaan nasional juga merupakan suatu kualitas kesiapan dan kesiagaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk mampu mendeteksi, mengantisipasi sejak dini, dan melakukan aksi pencegahan berbagai bentuk dan sifat potensi ancaman terhadap NKRI. Ancamannya melalui proxy war yaitu suatu peperangan untuk merebut pengaruh atau kekuasaan di suatu negara, antara dua negara atau lebih yang mana penggunaan kekuatan sendiri dilakukan secara tidak langsung, melalui strategi NEOCORTEX salah satunya adalah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Narkoba adalah kepanjangan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif yang merupakan zat, obat atau bahan berbahaya umumnya

memiliki resiko kecanduan bagi penggunanya apabila disalahgunakan. Jika zat yang disalahgunakan tersebut masuk ke dalam tubuh, maka berpengaruh pada kerusakan fungsi tubuh terutama fungsi otak dan syaraf. Narkoba dikenal juga dengan istilah Napza. (Makalah BNN Kota Kediri, 2017:2)

Menurut para pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa- senyawa psikotropika yang biasa dipakai dalam dunia medis untuk membius pasien yang akan dioperasi atau untuk terapi pengobatan penyakit tertentu. Namun kini persepsi tersebut disalahartikan akibat pemakaian yang disalahgunakan dari dosis yang semestinya. Penggunaan obat-obatan ini memiliki pengaruh terhadap kerja system saraf. Misal hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai kekurangan dopamine yang merupakan neurotransmitteryang terdapat di otak dan berperan penting dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf lainnya. Hal ini menyebabkan dopamine tidak dihasilkan.

Apabilaimpuls saraf sampai pada bongkol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis akan mendekati membrane presinapsis. Namun karenadopaminetidak dihasilkan, neurotransmitter tidak dapat melepaskan isinya ke celah sinapsis sehingga impuls saraf yang di bawa tidak dapat menyeberang ke membrane post sinapsis. Efek lain dari penggunaan obat- obatan terlarang adalah hilangnya kendali otot gerak, kesadaran, denyut jantung melemah, hilangnya nafsu makan, terjadi kerusakan hati dan lambung, kerusakan alat respirasi, gemetar terus menerus, terjadi kram perut dan bahkan mengakibatkan kematian.

Dari data Humas BNN RI jumlah pecandu narkoba di Indonesia dari tahun

(4)

2015 – tahun 2016 tercatat 4,1 juta jiwa dan untuk Jawa Timur tercatat 265.871 jiwa dan Kota Kediri 641 jiwa. Sementara periode Januari s.d Desember 2017, telah diungkap 46.537 kasus narkoba dan 27 kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang bersumber dari kejahatan Narkoba. Barang bukti berupa aset dalam bentuk kendaraan bermotor, properti, tanah, perhiasan, uang tunai, dan uang dalam rekening yang berhasil disita BNN mencapai nilai Rp 105.017.000.000,00 (Seratus Lima Miliar Tujuh Belas Juta Rupiah). Dari kasus-kasus tersebut telah diamankan 58.365 orang tersangka kasus Narkoba, 34 tersangka TPPU, dan 79 orang tersangka lainnya yang terpaksa mendapatkan timah panas dari petugas hingga tewas akibat melakukan perlawanan saat dilakukan penindakan.

Hal ini merupakan bukti serius aparat penegak hukum dalam melawan narkoba bukanlah gertak sambal saja melainkan komitmen hukum di Indonesia yang tegas dan keras kepada jaringan sindikat. Dari kasus-kasus yang diungkap aparat penegak Hukum dalam kejahatan narkoba, barang bukti yang disita Sabu 4,71 Ton, Ganja 151,22 Ton, Ekstasi 2.940.748 Butir dan 627,84 Kilogram. Pada tahun 2018 dari total 87 juta populasi anak Indonesia usia maksimal 18 tahun, sebanyak 5,9 juta pecandu narkoba. Sementara berdasarkan data klien BNN Kota Kediri dari tahun 2015 sampai tahun 2017 usia 12 sampai 35 tahun yang merupakan generasi muda milenial tercatat 114 anak. Data per tanggal 30 Juli 2018 anak usia 15 sampai 34 tahun ada 19 klien rehabilitasi di Klinik Pratama BNN Kota Kediri.

Narkoba pada saat ini menjadi ancaman besar bagi generasi muda milenial yang biasa disebut Generasi Y

yaitu anak-anak muda saat ini yang berusia 15 – 35 tahun dan mengancam ketahanan NKRI. Sementara penanganan bahaya narkoba masih di bebankan pada BNN yang dalam pelaksanaannya masih menggunakan model ceramah dan sosialisasi sehingga belum sistemik, tersetruktur dan masiv. UNISKA sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi terpanggil untuk melaksanakan riset dan melakukan inovasi dengan menyusun dan mengembangkan RPP P4GN untuk pekuliahan mahasiswa UNISKA yang terintregrasi dalam mata kuliah Bela Negara. Melalui kuliah ini dapat dipastikan langkah secara sistemik, terstruktur dan masif di kalangan mahasiswa yang merupakan bagian dari generasi muda milenial. Diharapkan kegiatan perkuliahan ini dapat juga dilaksanakan oleh seluuruh perguruan Tinggi di Indonesia sebagai wujud tanggung jawab Perguruan Tinggi dalam ikut serta menanggulangi bahaya narkoba.

Visi Uniska adalah menjadi universitas berstandar nasional yang mampu menghasilkan sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dibidangnya berjiwa juang dan wirausaha yang islami pada tahun 2030. Untuk mewujudkan sarjana Uniska yang berjiwa juang maka Uniska sebagai Lembaga pendidikan tinggi mengimplementasikan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam Perspektif Bela Negara dengan memberikan mata kuliah Bela Negara dengan 3 SKS sebagai mata kuliah wajib Institusi bagi mahasiswa semester 1 yang dimulai pada tahun akademik 2017. Salah satu materinya tentang P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) yang tertuang

(5)

dalam RPS MK Bela negara di RPP pertemuan ke 7. Materi tentang narkoba ini sebelumnya juga diberikan pada mata kuliah Agama Islam di semester 3 tapi masih tebatas pada dasar hukum narkoba dalam syari’at Islam.

Menyusun rancangan pembelajaran adalah menyusun program untuk keberhasilan capaian pembelajaran untuk peserta didik (Modul Pakerti, 2014:319).

Istilah yang lazim digunakan dalam perencanaan pembelajaran adalah silabus.

Silabus menurut Salim (1987: 87) merupakan garis besar, ringkasan, ihtisar atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran.

Istilah yang disarankan Dikti yang dimuat dalam buku panduan pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi tahun 2012 adalah RPS (Rencana Pembelajaran Semester). Orientasi RPS lebih menekankan pada pemberian informasi dan panduan bagi mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri dan menyusun program pribadinya dalam belajar guna memenuhi capaian pembelajaran yang di inginkan. RPS ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen, baik sendiri maupun kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi. RPS terdiri dari 3 bagian yakni RP (Rencana Pembelajaran) berpusat dari mahasiswa (Student Center Learning) yang diusulkan ini lebih menekankan pada aktifitas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa/peserta didik, rancangan tugas mahasiswa, dan rancangan penilaian belajar mahasiswa.

Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan baik dan sistematis dan berhasil dengan baik bila direncanakan dengan baik.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu

kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam Silabus (RPS). RPP memuat sekurang- kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (PP Nomor 19 tahun 2005) tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20). Prinsip pengembangan RPS dan RPP yaitu ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan konstektual, fleksibel dan menyeluruh.

Penelitian ini dilakukan dalam rangka pengembangan menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) P4GN yang terintegrasi dalam Mata Kuliah Bela Negara sebagai konsekuensi logis UNISKA Kediri mendeklarasikan diri sebagai ‘Kampus Cinta Tanah Air”

berdasarkan SK Yayasan

No.59/SK/YBCMP/IV/2017 untuk mengimplementasikan Tridharma Perguruan Tinggi dalam perspektif bela negara bagi civitas akademika Uniska khususnya mahasiswa yang berkomitmen dan bertanggung jawab sebagai perguruan tinggi yang ikut serta menanggulangi bahaya narkoba sebagai wujud bela negara bagi generasi muda milenial di Uniska Kediri.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Menurut Sujadi (2003: 164) Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada,

(6)

yang dapat dipertanggungjawabkan.

Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dll.Menurut Sugiyono (2011:

407) Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Penelitian dilaksanakan di Universitas Islam Kadiri (UNISKA) Kediri yang beralamatkan di Jalan Sersan Suharmaji No. 38 Kota Kediri. Waktu penelitian dilakukan pada mulai bulan Februari sampai Oktober tahun 2017 dan dilanjutkan penelitian berikutnya September 2017 sampai Pebruari 2019.

Tahapan-tahapan penelitian ini adalah (1).

Melaksanakan analisis kebutuhan (2).

Menggambarkan tujuan (3). Menulis RPP.

Responden dalam penelitian ini adalah 1).

Rektor sebagai pemimpin yang mempunyai tugas untuk meningkatkan kualitas di institusi yang dipimpinnya untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Uniska Kediri. 2). 5 dekan di lingkungan Uniska sebagai pemimpin yang mempunyai tugas untuk meningkatkan kualitas di fakultas yang dipimpinnya dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 3). 7 kaprodi di lingkungan Uniska yang mempunyai tugas pokok menyusun rencana, memberi petunjuk dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dilingkungan program studi berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk

kelancaran pelaksanaan tugas. 4). BNN Kota Kediri adalah instansi vertikal BNN yang melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang BNN dalam wilayah Kota Kediri. Intrumen dalam penelitian ini adalah wawancara, kuesioner dan dokumen.

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara sipenanya atau pewawancara dengan sipenjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara (interview guide) (Nazir, 1988: 47). Proses wawancara ini, dipersiapkan panduan wawancara (interview guide) yang bersifat semi terstruktur untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya (Sugiyono, 2015: 320). Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan P4GN di Uniska Kediri yang terintegrasi pada mata kuliah bela negara yang menjadi kurikulum institusi yang wajib ditempuh bagi mahasiswa semester 1.

Kuesioner atau angket merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan- pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi sasaran questionnaire tergantung pada maksud dan tujuan yang ingin dicapai (Anas Salahudin, 2010: 77). Kuesioner dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang bahaya narkoba dan pelaksanaan P4GN di Uniska Kediri yang terintegrasi pada mata kuliah bela negara yang menjadi kurikulum institusi yang wajib ditempuh bagi mahasiswa semester 1.

(7)

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2013: 240). Dokumentasi dalam penelitian ini diperoleh dari Uniska dan data BNN Kota Kediri berupa materi yang diberikan pada acara Seminar Pembinaan Fasilitator implementasi kebijakan P4GN di perguruan Tinggi yang dilaksanakan pada tgl 16 Maret 2017, TOT Bela Negara yang dilaksanakan pada tanggal 4-5 Mei 2017, WorkshopBela Negara pada tanggal 9 dan 10 Agustus 2017, Pembinaan Bela Negara pada tanggal 29 Agustus 2017 sebagai bekal dalam menyusun RPP P4GN di Uniska Kediri.

Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada model analisis deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2004 :169).

Setelah dianalisis menggunakan metode diskriptif di temukan bahwa seluruh responden mendukung adanya penyusunan RPP P4GN untuk diterapkan dalam perkuliahan yang terintegrasi dalam mata kuliah Bela Negara.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) P4GN adalah upaya pengembangan P4GN secara sistemik, terstruktur dan masif yang terintegrasi pada Mata Kuliah Bela Negara yang ditempuh di semester 1 dimana dengan materi P4GN diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang P4GN, mahasiswa memiliki sikap dan upaya penanggulangan narkoba, mahasiswa mampu mengimplementasikan

nilai-nilai yang disampaikan oleh BNN terkait visi dan misi BNN Kota Kediri.

Hasil wawancara dengan Kepala BNN Kota Kediri AKBP Lilik Dewi Indarwati, AmK., SH,, MM, :

1. Apakah Visi dan Misi dari BNN Kota Kediri?

Visi Mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat serta bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang unggul.

Misi Menyatukan dan menggerakkan segenap potensi masyarakat dalam upaya pencegahan, rehabilitasi, dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.

2. Langkah-langkah strategis apa yang dilakukan oleh BNN Kota Kediri untuk menekan angka korban narkoba dan peredaran narkoba di Kota Kediri?

Strategi Umum Penanganan Penyalahgunaan Narkoba yang dilakukan oleh BNN Kota Kediri adalah :

a. Pencegahan : Membangun kemampuan dan ketahanan diri masyarakat dari pengaruh buruk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

1) Bersama dinas pendidikan Kota Kediri melakukan penyusunan kurikulum pendidikan terintegrasi P4GN mulai tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SMP/Sederajat, SMA/Sederajat, SMK/Sederajat dan Tingkat Perguruan Tinggi yang diintegrasikan dalam kurikulum mata kuliah bela negara yang untuk perguruan tinggi sudah berjalan di kampus UNISKA.

(8)

2) Deteksi dini penyalahgunaan narkoba melalui pelaksanaan tes urine mandiri oleh seluruh mahasiswa baru UNISKA selama 3 tahun berturut-turut mulai dari TA.2016 s.d TA.2017.

3) Mendorong Pemerintah Kota Kediri untuk menerbitkan regulasi tentang P4GN meliputi : Keputusan Walikota Kediri

Nomor :

188.45/549/419.16/2015

Tentang Rencana Aksi P4GN 2016-2020, Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Fasilitasi Pencegahan dan Peanggulangan Penyalahgunaan Narkoba.

b. Pemberantasan : Mengungkap dan menindak sindikat kejahatan narkoba dengan menghukum berat dan menyita aset hasil kejahatan narkoba.

Bersama Satpol PP, Polri, TNI dan Instansi Swasta melaksanakan sidak tes urine pada internal masing-masing instansi serta pada kawasan rawan penyalahgunaan narkoba mulai dari tempat hiburan, kos-kosan.

c. Rehabilitasi : Memulihkan pecandu narkoba dari penyakit ketergantungan/kecanduan narkoba supaya kembali hidup sehat dan produktif.

1) BNN Kota Kediri sudah memiliki Klinik Pratama dimana mampu menangani rehabilitasi Pengguna Narkoba secara mandiri.

2) Bekerjasama dengan Komponen Masyarakat, Eklesia Kediri

Foundation dalam penanganan pengguna narkoba melalui rehabilitasi sosial.

3. Bagaimanakah pendapat Ibu dengan pelaksanaan P4GN yang terintegrasi pada MK Bela Negara yang merupakan kurikulum institusi dan wajib ditempuh bagi mahasiswa generasi muda milenial semester 1 di Uniska Kediri sebagai wujud implementasi nilai-nilai Bela Negara di “Kampus Cinta Tanah Air” yang bersih narkoba?

Maraknya kasus peredaran gelap narkoba yang menyasar generasi muda menuntut BNN untuk melakukan berbagai macam inovasi program pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama di kalangan generasi muda milenial. Pencegahan penyalahgunaan Narkoba tidak lagi dilakukan melalui metode konvensional, tetapi harus dilaksanakan secara masif. Salah satunya melalui integrasi nilai-nilai P4GN kedalam kurikulum Pendidikan mulai dari tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SMP/Sederajat, SMA/Sederajat, SMK/Sederajat dan Tingkat PerguruanTinggi. Untuk Kota Kediri, UNISKA sebagai Pilot project Integrasi Kurikulum P4GN di Perguruan Tinggi telah berhasil mengimplementasikannya melalui integrasi pada MK Bela Negara.

Dengan demikian, diharapkan nilai- nilai P4GN dapat ditanamkan secara masif kepada seluruh mahasiswa Uniska yang bertujuan untuk meningkat imunitas generasi milenial pada penyalahgunaan Narkoba sehingga dapat menekan laju prevalensi angka penyalahguna

(9)

narkoba di Indonesia”. (Sumber Data Primer, 16 Maret 2017)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala BNN Kota Kediri, dapat

disimpulkan bahwa untuk

mengimplementasikan nilai-nilai P4GN dapat ditanamkan secara struktural, sistemik dan masif kepada seluruh mahasiswa Uniska yang bertujuan untuk

meningkat imunitas generasi milenial pada penyalahgunaan Narkoba sehingga dapat menekan laju prevalensi angka

penyalahguna narkoba di

Indonesia”.Uniska merupakan Perguruan Tinggi satu-satunya di Kediri yang mengimplementasikan materi P4GN dan Pilot project BNN Kota Kediri. (Sumber Data Primer, 16 Maret 2017)

Tabel 1. Hasil Kuesioner untuk para Dekan dan Kaprodi Di Lingkungan Uniska Kediri.

Keterangan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Total Prosentase

Pertanyaan 1 9 3 0 0 12 75%

Pertanyaan 2 10 2 0 0 12 83%

Pertanyaan 3 11 1 0 0 12 92%

Pertanyaan 4 9 3 0 0 12 75%

Gambar 1 : Prosentase dari kuesioner

pertanyaan nomor 1 Gambar 2 : Prosentase dari kuesioner pertanyaan nomor 2

Gambar 3: Prosentase dari kuesioner

pertanyaan nomor 3 Gambar 4 : Prosentase dari kuesioner pertanyaan nomor 4

Hasil kuesioner terhadap 12 koresponden yang terdiri dari 5 Dekan Fakultas dan 7 Kaprodi. Dari total 12 responden tercatat 75% sebanyak 9 responden yang menyatakan sangat setuju, 25% sebanyak 3 responden yang menyatakan setuju kalau narkoba sangat

berbahaya bagi generasi muda milenial dan dapat mengancam ketahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tercatat 83

% sebanyak 10 responden yang menyatakan sangat setuju dan 17%

sebanyak 2 responden yang menyatakan setuju untuk menekan angka korban

(10)

narkoba perlu diadakan kegiatan melalui P4GN dikalangan mahasiswa sebagai generasi muda milenial. Tercatat 92 % sebanyak 11 responden yang menyatakan sangat setuju dan 8 % sebanyak 1 responden yang menyatakan setuju bahwa dalam mewujudkan kesadaran bela negara yang terstruktur, sistemik dan masif Uniska memberikan mata kuliah bela negara sebagai mata kuliah wajib institusi bagi mahasiswa semester 1. Tercatat 75 % sebanyak 9 responden yang menyatakan sangat setuju dan 25% sebanyak 3 responden yang menyatakan setuju dalam mewujudkan kampus bersih narkoba memasukkan materi P4GN yang terintegrasi pada Mata Kuliah Bela Negara.

Dari kuesioner ini dapat diambil kesimpulan bahwa responden yang terdiri dari para dekan dan kaprodi di lingkungan Uniska menyetujui bahwa narkoba sangat berbahaya bagi generasi muda milenial dan dapat mengancam ketahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka dalam rangka mewujudkan mahasiswa Uniska yang bersih narkoba sebagai wujud bela negara generasi muda milenial seluruh responden yang terdiri dari 5 Dekan dan Fakultas dan 7 kaprodi di lingkungan Uniska menyetujui memasukkan materi P4GN dalam mata kuliah Bela Negara sebagai kurikulum Institusi yang harus ditempuh di semester 1 dengan 3 SKS.

Di dalam pernyataan Rektor Uniska Kediri Prof. Dr. Supariyadi,SIP., MM.

dalam wawancara dengan peneliti menyampaikan Visi Universitas Islam Kadiri adalah Menjadi Universitas berstandar Nasional mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dibidangnya, berjiwa juang dan wirausaha yang islami pada tahun 2030. Misi Universitas Islam Kadiri 1). Melaksanakan

Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berstandart nasional 2). Mengembangkan peserta didik yang berdaya saing dengan berjiwa juang dan wirausaha 3) Mengamalkan nilai nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan Uniska adalah 1) Menghasilkan Sarjana Muslim Pancasilais, yaitu sarjana yang bertaqwa, berakhlak, terampil dan berilmu sesuai standar nasional. 2) Menghasilkan Sarjana Muslim yang mampu mengembangkan Ilmu pengetahuan dan Teknologi dibidangnya yang berjiwa juang dan wirausaha. 3) Menghasilkan sarjana muslim yang mampu turut serta membangun masyarakat dan negara berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagai wujud prestasi dengan jiwa islami.

Adapun langkah-langkah strategis untuk mewujudkan visi misi dan tujuan uniska yaitu :1) Diterbitkannya buku pedoman Internalisasi Jiwa Wirausaha, Buku Pedoman Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Perspektif Bela Negara dan Buku Pedoman Internalisasi Nilai – Nilai Ke-Islaman 2). Untuk mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan Uniska Kediri di bidang Kejuangan, maka dibentuklah Tim penyusun Bela Negara Berdasarkan SK Rektor No.

163/SK/B.UNISKA/VII/2016 Tentang Pengangkatan Perumus Kurikulum Institusi Uniska Kediri Koordinator Bidang Kejuangan dan Surat Tugas Rektor No.

315/A/ST/XII/2016 Tentang Pembentukan Tim Penyusun Kurikulum Bela Negara

Berdasarkan Surat Tugas Rektor No. 315/A/ST/XII/2016 maka Tim Penyusun Kurikulum Bela Negara Uniska Kediri (SK sebagaimana terlampir) melakukan langkah-langkah kongkrit yang kegiatannya terdokumentasi dengan baik.

(11)

Tabel 2. Dokumentasi Kegiatan Tim Kurikulum Bela Negara.

No Waktu Kegiatan Nara Sumber Materi

1 29 Februari

2017 Kajian Ilmiah

Keagamaan Berbasis Aswaja untuk Dosen Agama

1. BNN Kota Kediri 2. Aswaja Centre NU

Jawa Timur

P4GNAswaja

2 16 Maret 2017 Seminar Pembinaan Fasilitator Implementasi Kebijakan P4GN Di Perguruan Tinggi

1. BNN Propinsi Jawa Timur

2. BNN Kota Kediri Pelaksanaan P4GN Di Perguruan Tinggi

3 13 April 2017 Study Banding ke UPN Veteran Surabaya

Tim Kurikulum UPN Veteran Surabaya

1. Prof. Zaenal abidin,MS 2. Prof. Dr. Syarif Hidayat

Koordinasi Pelaksanaan Mata Kuliah Bela Negara Di Uniska 4 28 April 2017 Kunjungan ke

BNN Kota Kediri Koordinasi

Pelaksanaan P4GN yang terintegrasi pada kurikum institusi.

5 3 Mei 2017

4 Mei 2017

Training Of Trainers (TOT) Bela Negara

1. Ketua DPP Gerakan Bela Negara Pusat ( Budi Sujana) 2. Penasehat DPP Gerakan Bela

Negara Pusat (H.Ibrahim)

3. Danrem 082 CPYJ

Mojokerto

4. Kepala Pusat Laboratorium Pancasila Universitas Negeri Malang (UM)

5. Oleh Dr. A. Rosyid Al Atok 6. Rindam V Brawijaya Malang 7. Kapolresta Kediri

8. P4GN (Pencegahan, Pemberantasan,

Penyalahgunaan & Peredaran Gelap Narkoba).

9. Tim Kurikulum Bela Negara UPN Surabaya

(Oleh Koordinator Prof. Dr.

Ir. Zaenal Abidin, MS)

Konsep Cinta Tanah Air Bahaya Komunisme Di Indonesia Bela Negara Pancasila Kewarganega raan

Bahaya Radikalisme BNN Kota Kediri

Kurikulum Bela Negara 6 09 Agust 2017

10 Agust 2017

Workshop Bela Negara Dosen MKDU dan Dosen

1. Dr. Ir. H. Abu Talkah, MM 2. Dr. H. Zaenal A.SH., MH 3. BNN Kota Kediri

Kewarganega raanPancasila

(12)

Bela Negara P4GN 7 15 Agust 2017 Asistensi

Penguatan Pembangunan berwawasan anti Narkoba pada Istitusi Perguruan Tinggi Di Kediri

BNN Kota Kediri Peran Serta

Institusi Perguruan Tinggi dalam upaya P4GN

8 29 Agust 2017 Pembinaan Bela

Negara 1. Dandim 0809

2. BNN Kota Kediri Bela Negara P4GN Kegiatan-kegiatan di atas dalam

rangka menggali dan mengkaji ilmu terkait implementasi tri dharma Perguruan Tinggi dalam perspektif bela negara di Uniska Kediri untuk mentransformasikan nilai- nilai bela Negara kepada mahasiswa, agar mereka sadar akan peranannya sebagai tunas bangsa dan kader bangsa di masa mendatang.

SIMPULAN

Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Uniska Kediri dibidang kejuangan, Bapak Prof. Dr. H. Suparyadi, S.IP., MM.

Selaku Rektor Uniska Kediri sudah memberikan konsep Kampus Cinta Tanah Air, sekaligus sebagai motivator, yang memberikan arahan dan bimbingannya, berdasarkan Persetujuan dari para Dekan dan Kaprodi di Lingkungan Uniska, dukungan dari BNN Kota Kediri yang sejak tahun 2016 telah melakukan MOU dengan Uniska maka Tim Kurikulum Bela Negara berhasil menyusun RPP P4GN, RPS MK Bela Negara dan Buku Ajar MK

“Bela Negara” yang diterbitkan oleh Uniska Press Kediri pada Agustus 2017 ber ISBN : 978-602-7730-03-8 merupakan buku pegangan wajib bagi mahasiswa di setiap program studi yang menempuh mata kuliah Bela Negara dengan 3 SKS di semester 1 di bawah naungan Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri. Dokumen RPP P4GN, RPS Mata Kuliah Bela Negara

dan Buku Ajar Bela Negara sebagaimana terlampir. Buku Ajar MPK Bela Negara ini menjadi pedoman para dosen MPK Bela Negara untuk mentransformasikan nilai- nilai bela Negara kepada mahasiswa, agar mereka sadar akan peranannya sebagai tunas bangsa dan kader bangsa di masa mendatang. Sebagai generasi milenial, para mahasiswa hendaknya mencintai bangsa dan negaranya serta memiliki kesadaran untuk membela Negara serta mewujudkan kampus bersih narkoba melalui materi P4GN yang terintegrasi pada mata kuliah Bela Negara, dengan cara menjaga kedaulatan Negara, menjaga keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa untuk mewujudkan Uniska sebagai Kampus Cinta Tanah Air berdasarkan SK Yayasan No.59/SK/YBCMP/IV/2017.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan selesainya penyusunan RPP P4GN, RPS MK Bela Negara, Buku Ajar MK Bela Negara maka Tim Penyusun Buku Ajar mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak atas kontribusinya membantu menyelesaikan penelitian ini maka peneliti mengucapkan banyak terima kasih teriring ucapan Jazakumulloh Ahsanal Jaza’ kepada : 1. Pengurus Yayasan Bina Cendekia

Muslim Pancasila (YBCMP) Kediri.

2. Bapak Prof. Dr. H. Suparyadi S.IP., MM. Selaku Rektor Uniska Kediri yang memberikan arahan, motivasi,

(13)

bimbingan dan konsep Kampus Cinta Tanah Air kepada Tim.

3. Bapak Drs. Musta’in Abbas selaku Wakil Rektor III dan Bapak Dr. Ir. H.

Abu Talkah, MM. selaku Ketua Tim Penyusun Bela Negara Uniska yang telah memotivasi tim untuk menyelesaikan Buku Ajar Bela Negara 4. Bapak Dekan Dan Kaprodi diini.

Lingkungan Uniska 5. BNN Kota Kediri

6. Para Nara sumber Training Of Trainers Bela Negara Uniska yang mentransferkan ilmunya demi terlaksananya MPK Bela Negara di Uniska.

7. Tim Penyusun Buku Ajar yang senantiasa iklas, sabar dan menjunjung tinggi kebersamaan dan kekompakan untuk menyelesaikan buku ini.

8. Dan semua pihak yang memberikan bantuan moril dan materiil yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Semoga kebaikannya dalam membantu penelitian ini dicatat sebagai amal ibadah dan selalu mendapat balasan dari Alloh Swt.

Aamiin.

Peneliti berharap semoga penelitian tentang “Pengembangan RPP P4GN ini untuk mahasiswa sebagai wujud bela negara bagi generasi muda Milenial di Uniska Kediri” dapat bermanfaat bagi insan akademik di Uniska Kediri dalam mewujudkan “Kampus Cinta Tanah Air”.

DAFTAR RUJUKAN

Cresswell, J.W. (2009). Research Design:

Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung Alfabeta.

Salahudin, A. (2010),Bimbingan dan Konseling.

Nazir, (1988), Metode Penelitian,Jakarta Ghalia Indonesia.

Anonim. (2010),Pedoman Pendidikan Bela Negara., Dirjen Pothan Departemen Pertahanan RI.

Jakarta.

Kopertis Wilayah V Surabaya, (2014), Modul Pakerti.

BNN Kota Kediri, (2017),Buku Pedoman P4GN.

Referensi

Dokumen terkait