• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal PPKn Vol. 8 No. 2 Juli 2020

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Jurnal PPKn Vol. 8 No. 2 Juli 2020"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

139

PENINGKATAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI DEMOKRASI INDONESIA DENGAN MENERAPKAN METODE FLIPPED CLASSROOM KOMBINASI STRATEGI/1TEAM GAMES TOURNAMENT

PADA SISWA KELAS XI MIPA 1 SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID Yulianto Bambang1*, Setyadi2 dan Rachmatina Fauziyah3

1,2,3

Program Studi PPKn FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta

*Email: yuliantobs@ymail.com

Abstract. This study aims to describe the process, effectiveness, constraints, and solutions of the application of the Flipped Classroom method combined with the Team Games Tournament strategy in class XI MIPA 1 students in SMA Negeri 1 Kota Mungkid. This study uses a combination of qualitative and quantitative approaches (mixing methods). The qualitative approach design uses a case study, while the quantitative one uses a pre-experimental one group pretest posttest design. Qualitative data collection using in-depth interviews, observation, and documentation. Quantitative data collection using a questionnaire. The validity of qualitative data uses triangulation of sources and techniques, while the validity of quantitative data uses content validity that is tested by the Correlation Product Moment formula rough numbers and reliability of test instruments are tested using KR 20. Analysis of data in qualitative approaches uses interactive analysis, whereas in quantitative approaches uses Paired Sample T-test.The normality test data of this study used the Kolmogorov-Smirnov test by calculating the Pretest and Posttest normality tests. The normality test in Pretest obtained the largest [f(x)-s(x)] value < Kolmogorov-Smirnov table value or 0.1129 < 0.29407, which means that Ho was accepted, while the Posttest normality test obtained the value of [f(x)-s(x)] largest < Kolmogorov-Smirnov table value or 0.01357 < 0.29407, means that Ho is accepted. Based on the results of the two tests of normality it can be concluded that the results of the Pretest and Posttest are normally distributed.

Data analysis using Paired Sample T-Test. The results showed that the tcount of 14.873 was greater than the 2.086 t table with a significance level of 0.05. The average value of Pretest 15.55 increased to 18.5 at Posttest. If on a scale of values from 0-100 the average Pretest of 77.75 increased to 92.50 at the Posttest.

Based on the results of the two Pretest and Posttest data, it can be concluded that the hypothesis proposed by Ho is rejected and Ha is accepted, meaning that there is a difference in understanding the values of Indonesian Democracy after implementing the action by applying the Flipped Classroom method combined with the Team Games Tournament strategy for the XI MIPA 1 grade students of SMA Negeri 1 Kota Mungkid. The difference shows an increase in the average score of understanding of Indonesian Democratic values from Pretest and Posttest using the Flipped Classroom method combination of Team Games Tournament strategy in class XI MIPA 1 students in SMA Negeri 1 Kota Mungkid.

Based on the conclusions in above, implies that the understanding of Indonesian Democratic values can be improved if learning is carried out by applying the Flipped Classroom method combined with Team Games Tournament. If you want to increase the understanding of Indonesian Democratic values in students, then

(2)

140

one alternative that can be done is to use the Flipped Classroom method combined with Team Games Tournament. Obstacles in increasing understanding of Indonesian Democratic values by applying the Flipped Classroom method combined with the Team Games Tournament strategy for students of Class XI MIPA 1 in SMA Negeri 1 Kota Mungkid, namely less than the maximum because of the very short time. An alternative solution to overcome these obstacles is that researchers are better at managing reporters and preparing backup plans so that the application of the Flipped Classroom method and Team Games Tournament strategy can be maximized.

Keywords: Indonesian Democracy, Flipped Classroom, Team Games Tournament.

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang menganut paham demokrasi.

Kekuasaan tertinggi pada negara demokrasi berada di tangan rakyat yang dijalankan oleh wakil-wakilnya yang dipilih oleh rakyat tersebut.

Demokrasi Indonesia adalah Demokrasi Pancasila karena Pancasila merupakan pandangan hidup bagi bangsa Indonesia.

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.

Prinsip pelaksanaan demokrasi di Indonesia harus sesuai dengan sila keempat Pancasila yang berbunyi

“Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.

Pada era modern ini terkadang masyarakat Indonesia lupa bahwa negara Indonesia adalah negara demokrasi. Banyak masyarakat lalai tidak menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam keseharian dan bernegara. Beberapa sikap yang tidak mencerminkan nilai-nilai demokrasi dalam masyarakat adalah kurangnya rasa saling menghormati atas perbedaan pendapat, kurang menghormati keanekaragaaman, tidak bersikap adil, dan tidak menerapkan musyawarah untuk

mufakat. Hal tersebut terjadi karena beberapa hal diantaranya adalah sikap egois yang tinggi, rasa saling menghargai yang rendah, dan untuk memenangkan kepentingan salah satu pihak atau golongan.

Peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sangat penting dalam mengembangkan nilai-nilai demokrasi dalam pendidikan.

Menurut Westbrook sebagaimana dikutip Klemenovic dan Zukovic (2013):

The values of the democratic community can be most efficiently developed and adopted in the school context if school is enabled to function as a live and actual social institution where pupils learn from their own life experience through acting in the community of mutually different peers, and resolving actual, or real life problems.

Menurut Sisman dan Rauf (2016:134), dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintah atau kekusasaan. Secara bahasa demos- cratein atau demos-cratos berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan

(3)

142 rakyat. Menurut Harris Soche sebagaimana dikutip Sisman dan Rauf (2016:136) demokrasi adalah:

Bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekuasaan pemerintahan itu melekat pada diri rakyat, diri orang banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan, dan melindungi dirinya dari paksaan dan pemerkosaan orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.

Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang diperlukan untuk mengembangkan pemerintah yang demokratis dan akan menjadi budaya demokrasi dalam kehidupan warga (Sisman dan Rauf, 2016:148).

Menurut Yusdiyanto (2016), indikator nilai-nilai Demokrasi Indonesia tercantum pada penjabaran butir-butir Pancasila sila keempat antara lain: 1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama, 2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain, 3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan, 4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, 5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah, 6) Beritikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah, 7) Musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan, 8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur, 9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral

kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harta dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan, 10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil

untuk melaksanakan

permusyawaratan.

Menurut Boide dkk sebagaimana dikutip Agustiningrum dan Haryono (2017), model pembelajaran Flipped Classroom adalah model pembelajaran yang membalik model pembelajaran tradisional, dimana materi diberikan di dalam kelas dan siswa mengerjakan tugas dirumah melalui video pembelajaran. Menurut Rusman sebagaimana dikutip Astiti (2013), strategi pembelajaran Team Games Tournament memiliki ciri-ciri yaitu siswa bekerja dalam kelompok- kelompok kecil, games tournament, dan penghargaan kelompok. Metode Flipped Classroom kombinasi strategi Team Games Tournament merupakan penggabungan metode pembelajaran dan strategi pembelajaran berbasis kelas terbalik dan permainan dalam kelompok berdasarkan materi yang disiapkn oleh pendidik. Pada pembelajaran menggunakan metode Flipped Classroom materi dipelajari di rumah sedangkan di kelas siswa mengikuti pembelajaran dengan strategi Team Games Tournament yaitu mengupas materi yang sudah dipelajari di rumah dengan permainan secara kelompok.

Adapun langkah-langkah penerapan metode Flipped Classroom kombinasi/1strategi Team Games Tournament yaitu: 1) Guru mempersiapkan materi yang akan dipejari oleh siswa, dan diserahkan paling lambat 24 jam sebelum proses pembelajaran. Siswa mempelajari

(4)

143 materi tersebut di rumah atau sebelum proses pembelajaran di kelas. Materi pelajaran dapat berupa materi berupa tulisan maupun berupa video, 2) Presentasi kelas, dalam presentasi kelas guru

memperkenalkan materi

pembelajaran yang diberikan secara langsung atau mendiskusikan dalam kelas. Guru dalam hal ini berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran mengacu pada apa yang disampaikan oleh guru agar nantinya dapat

membantu siswa dalam

mengikuti games dan turnamen, 3) Teams, siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras/suku yang berbeda. Setelah guru menginformasikan materi, dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi, dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan masalah bersama, saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota

kelompok yang

salah dalam menjawab, 4) Games Tournament, setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya, 5) Penghargaan

kelompok, pemberian

penghargaan berdasarkan atas poin yang diperoleh oleh kelompok dari permainan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dipandang cukup penting untuk melakukan penelitian tentang “Peningkatan Pemahaman Nilai-Nilai Demokrasi Indonesia dengan Menerapkan Metode Flipped Classroom Kombinasi Strategi Team Games Tournament pada Siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Kota Mungkid”.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan gabungan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif (mixing methods). Desain pendekatan kualitatif menggunakan studi kasus.

Menurut Sumardjoko (2015:17), laporan dengan model studi kasus lebih sesuai dengan penyajian realitas yang jamak dengan kekayaan deskripsinya. Desain pendekatan kuantitatif menggunakan pre- eksperimental dengan One Grup Pretest Posttest Design. Menurut Sugiyono (2017:74), desain pre- eksperimental merupakan eksperimen yang belum sungguh- sungguh karena terdapat variabel lain yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen, jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen bukan semata- mata dipengaruhi oleh variabel independen.

Pada desain penelitian ini terdapat Pretest sebelum perlakuan, dan terdapat Postest setelah perlakuan dengan demikian hasil penelitian dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan (Sugiyono, 2017:74).

Langkah-langkah One Group Pretest Posttest Design adalah 1) mengadakan Pretest, 2) memberikan perlakuan, 3) mengadakan Posttest, 4) menganalisis data. Sampel penelitian ini berjumlah 20 siswa dari 36 populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Quota Purposive Random Sampling.

Pengumpulan data kualitatif menggunakan wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi, sedangkan pada pendekatan kuantitatif menggunakan angket berupa tes yang berisi 20 soal pilihan ganda. Keabsahan data

(5)

144 kualitatif menggunakan triangulasi sumber dan teknik, sedangkan keabsahan data kuantitatif menggunakan validitas isi yang diuji dengan rumus Corelation Product Moment angka kasar dan reliabilitas instrumen tes diuji menggunakan rumus KR 20. Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data yang diperoleh bersdistribusi normal atau tidak. Normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis menggunakan Paired Sampel T-test. Analisis data pada pendekatan kualitatif menggunakan analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu (1) reduksi data, (2) sajian data, dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah-langkah desain One Group Pretest Postest meliputi pretest, memberikan perlakuan, dan posttest. Tahap awal yang dilakukan yaitu mengadakan pretest dengan membagikan tes kepada siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Kota Mungkid. Tes tersebut sebagai instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahaman nilai-nilai Demokrasi Indonesia. Langkah kedua dalam penelitian ini yaitu memberikan perlakuan dengan menerapan metode Flipped Classroom kombinasi strategi Team Games Tournament.

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai rata-rata Pretest sebayak 15,55 meningkat menjadi 18,5 pada Posttest. Apabila dalam skala nilai 0-100 rata-rata Pretest sebesar 77,75 meningkat menjadi 92,50 pada Posttest. Nilai median

pada Pretest sebesar 16 meningkat menjadi 19 pada Posttest. Nilai minimum Pretest sebesar 13 meningkat menjadi 16 pada Posttest.

Nilai maksimum Pretest sebesar 18 meningkat menjadi 20 pada Posttest.

Nilai sum Pretest berjumlah 311 meningkat menjadi 370 pada Posttest. Berdasarkan hasil Pretest dan Posttest tersebut kemudian dibandingkan sehingga diperoleh nilai sebesar 2,95. Berdasarkan uji normalitas Kolomogorof Smirnov diperoleh hasil Pretest 0,1129 <

0,29407 dan 0,1357 < 0,29407 pada Posttest. Nilai Pretest dan Posttest lebih kecil dari pada nilai tabel dengan N=20 dan taraf signifikansinya 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Pretest dan Posttest berdistribusi normal.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang menggunakan uji Paired Samples T-test dengan hasil nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu 14,873 > 2,086. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut disimpulkan hipotesis yang diajukan Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan pemahaman nilai-nilai Demokrasi Indonesia pada siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Kota Mungkid antara sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan melalui penerapan metode Flipped Classroom kombinasi strategi Team Games Tournament, atau ada perbedaan nilai rata-rata antara sebelum dan sesudah perlakuan. Perbedaan tersebut menunjukkan peningkatan pemahaman nilai-nilai Demokrasi Indonesia antara sebelum diberi perlakuan (Pretest) dan setelah diberi perlakuan (Posttest) dengan menerapan metode Flipped Classroom kombinasi strategi Team Games Tournament pada siswa kelas

(6)

145 XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Kota Mungkid.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, penelitian ini sejalan dengan kajian Juniantari dkk (2018) yang menunjukkan bahwa melalui metode Flipped Classroom dapat meningkatkan pemahaman materi pembelajaran pada siswa. Hal ini selaras juga dengan hasil penelitian Febreiyani dkk (2012) yang membuktikan bahwa melalui strategi pembelajaran Team Games Tournament dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Kedua penelitian yang relevan tersebut berkaitan dengan penelitian ini, sehingga metode Flipped Classroom kombinasi strategi Team Games Tournament dapat dijadikan sebagai model peningkatan pemahaman nilai-nilai Demokrasi Indonesia pada siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Kota Mungkid.

Berdasarkan hasil observasi, kendala dalam peningkatan pemahaman nilai-nilai Demokrasi Indonesia dengan menerapkan metode Flipped Classroom kombinasi strategi Team Games Tournament pada siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Kota Mungkid/1yaitu kurang maksimal karena waktu yang sangat singkat.

Solusi alternatif untuk mengatasi kendala tersebut yaitu peneliti lebih pandai dalam mengatur waktu serta menyiapkan rencana cadangan agar penerapan metode Flipped Classroom maupun startegi Team Games Tournament dapat maksimal.

PENUTUP

Berdasarkan kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa pemahaman nilai-nilai Demokrasi Indonesia dapat meningkat apabila

dilakukan pembelajaran dengan menerapkan metode Flipped Classroom kombinasi strategi Team Games Tournament. Apabila guru ingin meningkatkan pemahaman nilai-nilai Demokrasi Indonesia pada siswa, maka salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan metode Flipped Classroom kombinasi strategi Team Games Tournament. Semakin tinggi pemahaman siswa terkait nilai-nilai Demokrasi Pancasila, maka semakin tinggi mereka memiliki kesadaran yang kemudian diterapkan dalam bermasyarakat dan bernegara.

Pentingnya hidup berdemokrasi dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila agar tercapai negara demokrasi dengan menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiningrum, Arfiyanti & Agung Haryono. (2017). “Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom dan Corse Review Horay Berbasis Lesson Study untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IPS 2 MAN Kota Batu”. Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol. 10 No.2:111- 120. Malang: Universitas Negeri Malang.

Astiti, Made Niki. (2013).

“Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament untuk Meningkatkan Respond dan Hasil belajar PKn Siswa”.

Jurnal Pendidikan

Kewarganegaraan Undiksha Vol. 1 No. 4: 1-12. Singaraja:

Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas

(7)

146 Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha.

Febreiyani dkk. “Peningkatan Pemahaman Konsep Sistem Pemerintah Pusat melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament”. Jurnal Didaktika Dwija Indiria (Solo) V ol. 2 No 3: 1-8. Surakarta: PGSD UNS.

Juniantari, made dkk. (2018).

“Pengaruh Pendekatan Flipped Classroom terhadap

Pemahaman Konsep

Matematika Siswas SMA”.

Journal of Education Technology Vol. 2 No.6: 197- 0204. Singaraja: Program Studi Pendidikan Matematika Univrsitas Pendidikan Ganesha

Klemenovic, Jasmina dan Sladana Zukovuc. (2013). “Civic Education and Religios Education in The Function of Democratization of Education in The Republic of Serbia.

Institut za Pedagoska Istrazivanja Vol. 45 No. 2:

464-481. Serbia: Faculty of Philosophy University of Novi Sad.

Sisman, Wandhi Pratama Putra dan Rauf. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan Bingkai NKRI. Bogor: Mitra Wacana Media.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sumardjoko, Bambang. (2015).

Diktat Perkuliahan Metodologi

Penelitian Kualitatif”.

Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yusdiyanto. (2016). “Makna Filosofis Nilai-nilai Sila Ke- Empat Pancasila dalam Sistem Demokrasi di Indonesia”.

Jurnal Fakultas Hukum Universitas Lampung.

(http://jurnal.fh.unila.ac.id/inde x.php/flat). Diakses pada hari Kamis, 24 Oktober 2019 pukul 09.45 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Tabel 8 diperoleh nilai signifikansi data posttest adalah 0,001 kurang dari 0,05

162 pada uji f dapat diketahui hasil nilai signifikansi F sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa model tersebut layak jadi H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada