• Tidak ada hasil yang ditemukan

jurnal shopee paylater dan impulse buying mantap punya la EDIT 2 AGUST

N/A
N/A
APRILLY

Academic year: 2024

Membagikan "jurnal shopee paylater dan impulse buying mantap punya la EDIT 2 AGUST"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN SHOPEE PAYLATER DENGAN PERILAKU IMPULSE BUYING PADA MAHASISWA

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Lutfi Fauziani, Ratna Supradewi, S. Psi., M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Jl. Raya Kaligawe KM. 4, Semarang 50112, Indonesia e-mail: [email protected]

ABSTRACT

This study aims to examine the relationship between the use of Shopee Paylater and impulse buying behavior in students of Sultan Agung Islamic University, Semarang. The population used in this study were all active students of Sultan Agung Islamic University, Semarang for the 2020-2022 Class with a sample size of 156 respondents.

The sampling technique was purposive sampling. This study used two measuring instruments through item discrimination with rix> 0.30. On the Shopee Paylater feature scale. The research scale for the use of Shopee Paylater consisted of 19 items with high item discrimination ranging from 0.292 - 0.870 which had a reliability level with a Cronbach alpha value of 0.914. The research scale for impulse buying behavior consisted of 22 items with high item discrimination ranging from 0.341 - 0.771 which had a reliability level with a Cronbach alpha value of 0.904. The results of the research analysis of Pearson's correlation with an rxy score of 0.506 state that there is a positive and significant influence between the use of shopee paylater and impulse buying behavior. Where the higher the use of shopee paylater, the higher the tendency of impulse buying behavior in Sultan Agung Islamic University Semarang students with a correlation coefficient of 0.000 (p <0.05).

Keywords: Impulse buying, shopee paylater ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara penggunaan shopee paylater dengan perilaku impulse buying pada mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa aktif Universitas Islam Sultan Agung Semarang untuk Angkatan 2020-2022 dengan jumlah sampel sebanyak 156 responden. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pada penelitian ini menggunakan dua alat ukur dengan melalui daya beda aitem dengan rix >0,30. Pada skala fitur shopee paylater. Skala penelitian penggunaan shopee paylater sebanyak 19 aitem dengan daya beda item tinggi berkisar antara 0,292

(2)

– 0,870 yang mempunyai Tingkat reliabilitas dengan nilai Cronbach alpha 0,914. Skala penelitian perilaku impulse buying sebanyak 22 aitem dengan daya beda item tinggi berkisar antara 0,341 – 0,771 yang mempunyai Tingkat reliabilitas dengan nilai Cronbach alpha 0,904. Hasil analisis penelitian dari korelasi Pearson dengan skor rxy sebesar 0,506 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan shopee paylater dengan perilaku impulse buying. Dimana semakin tinggi penggunaan shopee paylater maka akan semakin tinggi pula kecenderungan perilaku impulse buying pada Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang dengan koefisien korelasinya sebesar dengan taraf signifikan 0,000 (p<0,05).

Kata Kunci : Impulse buying, shopee paylater PENDAHULUAN

Pesatnya perkembangan teknologi dalam media informasi dan komunikasi dapat membantu memecahkan banyak masalah sosial dan ekonomi. Salah satu kemajuan teknologi yang banyak digunakan oleh masyarakat, organisasi maupun perusahaan adalah internet. Semakin berkembangnya tekonolgi di dunia membuat berniaga jauh lebih mudah, yang mana dulu masyarakat hanya membeli barang secara offline, kini masyarakat dapat mudah memilih barang sesuai keinginan dan kebutuhan secara online, seperti dengan adanya e- commerce.

Kemudahan dalam berbelanja merupakan salah satu alasan signifikan yang menjadikan konsumen berpindah ke berbelaja secara online. Sehingga masyarakat yang menginginkan suatu barang tidak perlu lagi bersusah payah mencari ditoko secara offline. Saat ini

hanya bermodal smartphone dan internat masyarakat sanggat mudah mendapatkan barang yang diinginkan melalui Marketplace. Marketplace adalah sebuah wadah pemasaran produk secara elektronik yang mempertemukan banyak penjual dan pembeli untuk saling bertransaksi Apriadi, 2017 (dalam Wahyuni, dkk, 2019).

Shopee merupakan marketplace yang paling banyak penggunanya dan paling popular di Indonesia. Maka tidak heran shopee memiliki berbagai metode pembayaran yang memudahkan pembeli dan menguntungkan shopee. Salah satu metode yang memudahkan pembeli di shopee yaitu sistem pembayaran dengan cara angsuran atu dicicil. Fitur ini adalalah shopee paylater yang hanya dapat digunakan khusus pengguna setia aplikasi shopee yang telah memenuhi persyaratan. Shopee Paylater adalah salah satu bentuk dari e walet atau dompet digital berbentuk sebuah aplikasi

(3)

yang ada pada smartphone. Shopee paylater juga memiliki angsuran yang bisa ditentukan sendiri oleh pengguna dan ditagih sesuai jatuh tempo yang sudah ditentukan serta terdapat biaya denda keterlambatan dengan presentase biaya 5% apabila terjadi keterlambatan.

Shopee Paylater memiliki fitur cicilan 12 kali, hal ini menjadi daya tari untuk pelanggan menggunakan metode pembayaran dengan shopee paylater.

Banyak orang yang ingin

membeli kebutuhan melalui

marketplace, namun karena uang yang yang dimiliki kurang mencukupi membuat sebagian orang memilih menggunakan shopee paylater dikarenakan kepepet dan ingin segerah mungkin membeli barang itu. Padahal sebenarnya barang yang diinginkan cenderung digunakan untuk memuaskan keinginannya bukan karena prioritas dan tanpa berfikir panjang efek setelah menggunakannya. Fitur shopee paylater berpengaruh pada kehidupan masyarakat khususnya mahasiswa. Mahasiswa sendiri masuk dalam kategori dewasa awal. Menurut Erikson usia pada dewasa awal dimulai dari umur 20 tahun hingga 30 tahun. (Mokalu & Boangmanalu, 2021). Masa dewasa awal adalah masa pencarian, penemuan, pemantapan dan

masa reproduktif, yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru (Putri, 2018). Maka dengan ini dewasa awal dikalangan mahasiswa sedang mencari jati dirinya dan penyesuaian diri dilingkungannya. Maka dari itu interaksi sosial pada kalangan mahasiswa masa kini sangat menuntut mereka untuk berpenampilan modern dan trendy, sehingga banyak yang semakin sulit menahan diri untuk tidak berbelanja karena takut ketinggalan jaman dan cenderung membeli barang bukan karena kebutuhannya.

Fitur credit yang sedang marak- maraknya dikalangan mahasiswa yaitu fitur paylater yang mana banyak disediakan pada e-commerce tertentu.

Fenomena penggunaan filtur shopee paylater dikalangan mahasiswa diperkirahkan menjadi salah satu pemicu beberapa fakor, yaitu adanya penumpukan hutang tanpa menyadari dampak jangka panjang. Seakan tidak sadar dengan efek negative shopee paylater orang-orang berulang kali melakukan pembayaran dengan metode yang sama meskipun tagihan

(4)

sebelumnya belum terlunasi. Berbelanja menggunakan metode shopee paylater juga menyebabkan terjadinya perilaku impulse buying. Dengan semakin dikenalnya teknologi shopee paylater dapat membuat konsumen sering kali kesulitan dalam mengabaikan keinginan untuk membeli produk yang menurutnya menarik (Widawati, 2011). Impulse buying merupakan salah satu perilaku yang berdampak negatif terhadap kondisi keuangan. perilaku pembelian impulsif memiliki beberapa karakteristik, yaitu sebagai berikut: spontanitas, kekuatan, kompulasi dan intensitas, kegairahan dan stimulasi serta ketidak pedulian akan akibat. Menurut Semuel (dalam Miranda, 2016) pembelian tidak terencana merupakan kegiatan menghabiskan uang yang tidak terkontrol, kebanyakan pada barang- barang yang tidak diperlukan. Prinsip kerja dari perilaku impulse buying ini tidak sama dengan model umum keputusan pembelian bertahap karena seseorang yang melakukan impulse buying bahkan tidak mengetahui dasar alasan dari pembeliannya.

Ada juga beberapa faktor penyebabnya yaitu karena tergoda dengan promo, diskon, atau sekedar ingin memberikan self-reward. Maka

dari itu, terjadinya dorongan kuat yang kemungkinan sangat sulit untuk dilawan, karena seseorang sering kali kesulitan

dalam memecahkan masalah

pengalaman yang dianggap

menyenangkan. Dengan ini, mampu dikemukakan bahwa pembelian impulsive lebih mengutamakan emosional dari pada rasional. Namun dengan adanya perkembangan teknologi banyak mahasiswa berperilaku konsumtif, yang mana sering kali tidak dapat mengabaikan keinginan untuk membeli produk yang menurutnya menarik.

Penelitian mengenai impulse buying sendiri telah dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian ini juga memiliki beberapa karakteristik dibandingkan dengan penelitian yang sebelumnya, seperti penelitian yang dilakukan oleh (Sari, 2021) yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Paylater Terhadap Perilaku Impulse Buying Pengguna E-Commerce di Indonesia”. Hasil dari penelitian dalam uji T hipotesis yang diterima adalah H1 yaitu penggunaan paylater berpengaruh terhadap perilaku impulse buying.

Kemudahan dalam penggunaan teknologi paylater memberikan suatu pengaruh besar 64% terhadap perilaku

(5)

impulse buying dalam penggunaan e- commerce di indonesia. Mempunyai pengaruh yang positif sehingga penambahan penggunaan shopee paylater sebesar 1 maka perilaku impulse buying akan bertambah senilai 0,190.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dipaparkan diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Penggunaan Shopee Paylater dengan perilaku Impulse Buying pada Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung” dengan diadakan penelitian ini diharapkan mahasiswa pengguna shopee paylater dapat mengontrol tindakan impulse buying yang dilakukan oleh mahasiswa.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitihan ini adalah apakah ada hubungan antara penggunaan shopee paylater dengan perilaku impulse buying pada Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung?

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penggunaan shopee paylater dengan

perilaku impulse buying pada Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung.

MANFAAT PENELITIAN

Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk pengetahuan mengenai hubungan antara penggunaan shopee paylater dengan perilaku impulse buying

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan terdapat 156 mahasiswa sebagai subjek penelitian dari semua fakultas Universitas Islam Sultan Agung. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling merupakan teknik yang digunakan untuk mengambil sampel dengan pertimbangan tertentu dari sebuah populasi. Pengambilan data menggunakan dua sekala yaitu : skala shopee paylater (indikator: nama penggunaan, intesitas, durasi, kemudahan pengoperasian, kepuasan dengan produk dan desain) dan skala implusive buying yaitu (indikator:

spontanitas, kekuatan, komplusif, intesitas, kegairahan, stimulus dan ketidakpedulian pada akibat yang terdiri dari beberapa aitem.

(6)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dalam uji normalitas digunakan untuk menguji persebaran data dari skala dan pilihan jawaban tersebar secara merata atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal bila skor sig. melebihi 0,05 (p>0,05). Berdasarkan hasil yang didapatkan dari uji normalitas menggunakan metode one-sample kolmogorov smirnov test, didapatkan hasil berupa kedua variabel memiliki persebaran data yang normal. Hal tersebut dikarenakan skor sig. yang didapatkan memiliki besaran yang lebih besar dengan skor p yaitu >0,05.

Hasil uji linier penelitian ini menggunakan uji Fliner dengan menggunakan SPSS versi 25.0 for windows. Data dianggap linear jika nilai sig. (p<0,05). Berdasarkan hasil uji linearitas, dapat dihasilkan berupa skor F

= 59,295 pada tingkat sig. 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan linear antara penggunaan shopee paylater dengan perilaku impulse buying pada mahasiswa.

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui atas hubungan yang dimiliki antara variabel tergantung dengan variabel bebas. Penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment Karl Pearson dikarenakan menguji atas 2 variabel. Hasil uji hipotesis mendapatkan hasil skor rxy=

0,506 dengan skor sig. 0,000 (p<0,01) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara penggunaan shopee paylater dengan perilaku impulse buying pada mahasiswa. Hal tersebut menjelaskan bahwa jika semakin tinggi tingkat penggunaan shopee paylater pada mahasiswa maka semakin tinggi pula perilaku impulse buying pada mahasiswa. Maka dari itu, hipotesis penelitian diterima.

Hasil deskripsi data yang melalui proses analisa menunjukan nilai yang sedang ke arah tinggi untuk setiap variable. Hasil analisi data variabel impulse buying memberikan nilai rata- rata empirik sebesar 62,29 yang tergolong kategori tinggi. Variabel shopee paylater memperoleh nilai rata- rata empiric sebesar 52,83. Dalam kategori tinggi. Rata-rata rumus variabel penelitian sama dari rata-rata yang di asumsikan. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa subjek penelitian ini termasuk dalam kelompok populasi kelas tinggi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan shopee paylatar dengan perilaku impulse buying. Sehingga hipotesis diterima.

(7)

Selanjutnya, terdapat hubungan positif yang signifikan antara penggunaan shopee paylater. dengan perilaku impulse buying. Dimana semakin tinggi penggunaan shopee paylater maka semakin tinggi perilaku impulse buying, sebaliknya semakin rendah penggunaan shopee paylater maka semakin rendah juga perilaku impulse buying.

DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni, N., Ade Irman Saeful Mutaqin S., & Akbar Gunawan. (2019).

Pengenalan dan Pemanfaatan Marketplace E-Commerce Untuk Pelaku UKM Wilayah Cilegon.

Jurnal Pengabdian Dinamika, 1(6), 31–39.

Putri, A. F. (2018). Pentingnya Orang Dewasa Awal Menyelesaikan Tugas Perkembangannya. SCHOULID:

Indonesian Journal of School

Counseling, 3(2), 35.

https://doi.org/10.23916/08430011 Mokalu, V. R., & Boangmanalu, C. V. J.

(2021). Teori Psikososial Erik Erikson: Implikasinya Bagi Pendidikan Agama Kristen Di Sekolah. VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 12(2), 180–192.

https://doi.org/10.31932/ve.v12i2.1 314

Widawati, L. (2011). Analisis Perilaku

Impulse buying” dan “Locus of control” pada konsumen di

cerrefour bandung. Jurnal Mimbar, 27(2), 125–132

Miranda, Y. C. (2016). Kajian Terhadap Faktor yang Mempengaruhi Impulse

buying dalam Online Shoping.

Journal Kompetensi, 10(1), 1–14.

Sari, R. (2021). Pengaruh Penggunaan Paylater Terhadap Perilaku Impulse buying Pengguna E-Commerce di Indonesia. Jurnal Riset Bisnis Dan

Investasi, 7(1), 44–57.

https://doi.org/10.35313/jrbi.v7i1.205 8

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Shopping Lifestyle dan Positive Emotion Terhadap Impulse Buying (Studi Pada

Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa tidak adanya perbedaan perilaku impulse buying pada mahasiswa Unsyiah yang berjenis kelamin laki- laki dan

Pengaruh Electronic Word of Mouth dalam Perspektif Islam terhadap Impulse Buying Pengguna Shopee pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kudus .... Pengaruh Sales

Pengaruh E-Service Quality dalam Perspektif Islam terhadap Impulse Buying Pengguna Shopee pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kudus Hasil penelitian ini

Untuk mengetahui perilaku impulse buying khususnya pada generasi Z yang mengikuti follow instagram ROMP, maka peneliti melakukan pra-survei Tabel 1.1 Pra-Survei Impulse Buying No

Seluruh hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini yaitu Flash Sale X1 terhadap Impulse Buying Y, Live Streaming X2 terhadap Impulse Buying Y dan Electronic Word of Mouth X3

Pengaruh kualitas pelayanan dan promosi penjualan terhadap perilaku impulse buying konsumen yang melakukan pembelian secara online juga telah diteliti oleh Luthfiana, 2014 menunjukkan

11 Penelitian yang dilakukan oleh Lia Octaria Pasaribu, Citra Kusuma Dewi, dengan judul Pengaruh Hedonic Shopping Motivation terhadap Impulse Buying pada toko online: studi pada toko