• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN AL AHWAL ASY SYAKHSIYYAH (AS) FAKULTAS SYARIAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "JURUSAN AL AHWAL ASY SYAKHSIYYAH (AS) FAKULTAS SYARIAH "

Copied!
89
0
0

Teks penuh

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP mahar dalam perspektif hukum keluarga Islam. Studi Kasus Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur). Berdasarkan penelitian terdahulu yang peneliti lakukan di Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur. 8 Wawancara dengan saudara D dan H warga Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 12 April 2019.

Islam i Labuhan Ratu IV Village, Labuhan Ratu District, East Lampung Regency i forhold til islamisk lov. Oversigt over Labuhan Ratu IV Village, Labuhan Ratu District, East Lampung Regency, East Lampung Regency. Praksis med at give medgift i Labuhan Ratu IV Village, Labuhan Ratu District, East Lampung Regency Labuhan Ratu, East Lampung Regency.

5 Observasi keluarga di desa Labuhan Ratu IV kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur tanggal 28 November 2019. 6 Hasil wawancara dengan Bpk. 8 Hasil wawancara dengan Yulia selaku mempelai Wanita Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur pada tanggal 30 November 2019.

Dengan demikian, menurutnya penentuan mahar yang terjadi di Desa Labuhan Ratu IV dapat dilihat dari dua sudut pandang. Menurut Budi, mempelai pria tidak dilibatkan dalam penentuan mahar dalam pernikahan di Desa Labuhan Ratu IV. Memang, penentuan mahar yang berlangsung di desa Labuhan Ratu IV ini bisa dianggap memberatkan salah satu pihak, yakni pihak mempelai laki-laki.

Table II  Jumlah Penduduk 2
Table II Jumlah Penduduk 2

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

Persepsi

  • Pengertian Persepsi
  • Proses Terjadinya Persepsi
  • Bentuk-bentuk Persepsi
  • Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Proses seseorang mengetahui berbagai hal melalui panca inderanya.1 Persepsi adalah pengamatan (pengaturan impuls menjadi unit-unit) mengetahui, melalui indera (respon atau kemampuan pemahaman).2.2 Nina Siti Salmaniah Siregar, “Persepsi Orang Tua tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak,” Journal of Government and Social Politics, Vol.

Mahar

  • Pengertian Mahar
  • Dasar Hukum Mahar
  • Macam-macam Mahar
  • Ketentuan Mahar dalam Nikah
  • Pemegang Hak Mahar Dalam Perkawinan

Menurut Amir Syarifuddin, mahar atau yang disebut juga shadaq adalah pemberian khusus dari seorang laki-laki kepada seorang perempuan yang akan dinikahkan pada saat akad nikah. Mahar adalah hadiah yang mengikat secara sah dari mempelai pria kepada mempelai wanita. Mahar adalah pemberian dari pihak mempelai pria kepada pihak mempelai wanita berupa harta atau keuntungan karena adanya ikatan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat dipahami bahwa mahar adalah suatu harta atau manfaat dari sesuatu yang diberikan oleh mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan sebagai akibat dari ikatan perkawinan. Artinya : “…kawinilah mereka dengan izin tuannya dan berikanlah maharnya menurut yang patut..” (Q.S. An-Nisa’: 25)24 Hukum memberikan mahar adalah wajib, artinya seorang laki-laki yang menikahi seorang wanita harus memberikan mahar kepada istrinya itu.25. Berdasarkan kisah tersebut dapat dijelaskan bahwa mahar atau mas kawin merupakan keistimewaan yang dimiliki oleh wanita, yang secara khusus Allah SWT berikan sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' ayat 20.

Mahar sebelum datangnya Islam tidak dimaksudkan untuk calon istri, tetapi untuk ayah perempuan atau kerabat dekat laki-laki.37 Di beberapa komunitas, mahar adalah ekspresi kelas sosial atau penegasan kebangsawanan sebuah keluarga. Untuk itu, sudah lazim bagi orang tua untuk merayakan pernikahan putrinya secara meriah dan biayanya seringkali ditanggung oleh calon mempelai pria berupa mas kawin atau mahar menurut adat setempat.

Hukum Keluarga Islam

  • Pengertian Hukum Keluarga Islam
  • Konsep Keluarga dalam Islam

9 Hasil wawancara dengan Bpk. Romli sebagai tokoh agama di desa Labuhan Ratu IV, kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur pada tanggal 30 November 2019. 10 Hasil wawancara dengan Bpk. Romli sebagai tokoh agama di desa Labuhan Ratu IV, kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur pada tanggal 30 November 2019. 11 hasil wawancara dengan Bpk. Romli sebagai tokoh agama di desa Labuhan Ratu IV, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur pada 30 November 2019.

12 Hasil wawancara dengan Ny. Sukesi selaku orang tua mempelai wanita di Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur pada tanggal 05 Desember 2019. 13 Hasil wawancara dengan ibu. Sukesi selaku orang tua mempelai wanita di Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur pada tanggal 05 Desember 2019. 14 Hasil wawancara dengan Ibu Sukesi selaku orang tua mempelai wanita di Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur pada tanggal 5 Desember 2019.

16 Hasil wawancara dengan Yulia selaku Pengantin Wanita Pesta di Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur pada tanggal 30 November 2019. 17 Hasil wawancara dengan Yulia selaku Pengantin Wanita Pesta di Desa Labuhan Ratu IV , Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur pada tanggal 30 November 2019. 18 Hasil wawancara dengan Yulia selaku Pengantin Wanita Pesta di Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur pada tanggal 30 November 2019.

19 Hasil wawancara dengan Budi Santoso selaku pihak Boy Bride di Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur tanggal 5 Desember 2019. 20 Hasil wawancara dengan Budi Santoso selaku pihak Boy Bride di Desa Labuhan Ratu IV, Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur pada tanggal 05 Desember 2019. 21 Hasil wawancara dengan Budi Santoso selaku mempelai putra di desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur pada tanggal 05 Desember 2019.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sifat Penelitian

Sumber Data

Teknik Pengumpulan data

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan

Kampung Labuhan Ratu IV dibuka pada hari Jumat tanggal 10 Asyura 1559 H atau tanggal 5 Maret 1940 Masehi. Pada awal pembuatannya bernama Manggarawan yang masih berupa gurun pasir. Selang beberapa waktu ketua rombongan melaporkan lokasi rombongan kepada Bpk Asisten Romlan Kosasi dan Bp Mantri Kesehatan Bpk. Sarmun, dalam pertemuan itu disepakati Manggarai diberi nama Desa Labuhan Ratu IV mr. Sastro Sentono sebagai pembuka menjabat sebagai kepala desa dibantu oleh Bpk. Wirodido sebagai Carik, Mr. Condor sebagai Bayan, Mr. Kaelani sebagai Bayan, Mr. Sanrejo sebagai Kaum, Mr. Poncopawiro sebagai Kamituo.2. Iklim Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur sebagaimana desa-desa lain di Indonesia beriklim tropis (kering dan hujan), hal ini berdampak langsung pada pola tumbuhan di Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu. Lampung Timur .4.

Penggunaan lahan di Desa Labuhan Ratu IV sebagian besar digunakan untuk lahan pertanian, selebihnya untuk perkebunan dan pemukiman.

Praktik Pemberian Mahar di Desa Labuhan Ratu IV

Pada tahun-tahun sebelumnya di Desa Labuhan Ratu tidak ada mahar yang ditentukan oleh orang tua mempelai wanita. Untuk memperkuat data tersebut, peneliti mewawancarai beberapa informan yang dianggap mengetahui tentang penetapan mahar yang terjadi di desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur. 7 Hasil wawancara dengan Bapak. Kohar selaku orang tua mempelai wanita di desa Labuhan Ratu IV, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur pada 1 Desember 2019.

Mengenai bentuk dan jenis mahar, Ibu Sukesi menjelaskan bahwa ada perbedaan bentuk mahar dalam pernikahan di desa Labuhan Ratu IV. 15 Hasil wawancara dengan Ibu Sukesi selaku orang tua mempelai wanita di Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur pada tanggal 5 Desember 2019. Penetapan mahar di desa Labuhan Ratu IV merupakan hal yang dibicarakan oleh orang tua dalam kerabat.

Maka jika dikaitkan dengan praktek yang terjadi, maka praktek penentuan mahar yang terjadi di desa Labuhan Ratu IV tidak sesuai dengan syariat Islam. Pandangan masyarakat Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur mengenai mahar dari segi hukum.

Pandangan Masyarakat Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan

Hal ini sebagaimana tertuang dalam Pasal 31 Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan bahwa penentuan mahar didasarkan pada asas kemudahan dan kemudahan yang dianjurkan oleh ajaran Islam. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dijelaskan bahwa bentuk mahar di desa Labuhan Ratu bermacam-macam ada yang berupa uang, emas, kendaraan, rumah, pekarangan dan lain sebagainya. Berdasarkan pasal-pasal tersebut di atas, dapat dipahami bahwa praktik yang terjadi di Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Tengah itu terlihat dari pihak mempelai perempuan yang menetapkan mahar yang umumnya terlalu tinggi.

Padahal syariat Islam menganjurkan agar penetapan mahar tidak memberatkan bagi laki-laki yang hendak menikah. Praktik penentuan mahar yang terjadi di Desa Labuhan Ratu IV, jika dilihat dari perspektif hukum Islam, terdapat perbedaan antara keduanya. Namun jelas bahwa praktik penentuan mahar di desa Labuhan Ratu IV dapat dilihat dari dua aspek antara lain: 1) Berdasarkan syariat Islam, praktik penentuan mahar tidak dianjurkan karena mempersulit dan memberatkan mempelai pria.

Dengan demikian, praktik penentuan mahar di Desa Labuhan Ratu IV Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur kurang tepat jika dikaitkan dengan ketentuan syariat Islam yang melarang penetapan mahar yang tidak membebani mempelai laki-laki. . Hal ini juga dimaksudkan agar mempelai laki-laki tidak terbebani, agar nantinya setelah menikah mempelai laki-laki tidak semena-mena terhadap istrinya karena tidak menganggap mahar sebagai tebusan.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan data yang diperoleh peneliti di lapangan atas, peneliti menemukan bahwa pandangan masyarakat terhadap penetapan mahar berbeda-beda. Namun pandangan masyarakat yang menganggap bahwa penetapan mahar adalah hal yang wajar dan diterima dalam masyarakat juga dapat dijadikan sebagai dasar hukum.

Saran

Kepada Prabowo, Heriyanto, “Analisis Pemanfaatan Buku Elektronik (E-Books) Oleh Pembaca di Perpustakaan SMA Negeri 1 Semarang”, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Semarang: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Vol. 2, tidak. Gatot Susanto, “Konsep Pemberian Mahar Pelaku Dalam Adat Perkawinan Di Desa Pangkalan Dewa Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah Perspektif Hukum Islam), Skripsi: Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010. Halimah B., "Konsep Mahar Pengiring Pengantin) Dalam Tafsir Kontemporer", dalam Al-Daulah, Vol. 6, tidak. 2, Makassar: Fakultas Syariah dan Hukum UIN) Alauddin, 2017.

Imam Ashari, “Makna Mahar Adat dan Status Sosial Wanita Dalam Perkawinan Adat Bugis di Desa Penengahan Kabupaten Lampung Selatan,” Disertasi Fisipol Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2016. Ikbal, “Panaik Uang dalam Perkawinan Adat Bugis Makassar”, dalam Al-Hukama: Jurnal Hukum Keluarga Islam Indonesia, Vol. 01, Pesantren Modern Rahmatul Asri Maroangin Enrekang, Sulawesi Selatan, 2016. Noryamin Aini, “Tradisi Mahar dalam Ranah Lokalitas Muslim: Mahar dan Struktur Sosial Masyarakat Muslim Indonesia,” dalam Ahkam, Vol. 1, Jakarta Selatan: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2014.

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: RinekaCipta, 2010 Shobikin Amin, “Pengaruh karakteristik individu, sikap dan persepsi terhadap.

Gambar

Table II  Jumlah Penduduk 2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Bagi peneliti, diharapkan kepada pembaca dan peneliti lain untuk dapat lebih menggembangkan penelitian berikutnya yang berkaitan dengan peran musyawarah guru mata pelajaran