PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM PADA SISTEM ARISAN MEBEL RUMAH TANGGA DI DESA RAMAN AJI KECAMATAN RAMAN UTARA. Judul : Sistem Pemungutan Perabot Rumah Tangga Perspektif Etika Bisnis Islam di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Uatara Lampung Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti arisan dan bagaimana perspektif etika bisnis Islam mengenai arisan perabot rumah tangga di desa Raman Aji kecamatan Raman Utara Lampung Timur.
Sistem pengumpulan perabot rumah tangga perspektif etika bisnis Islam di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara Lampung Timur. Berdasarkan paparan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PERSPEKTIF SISTEM ARISAN HOME FURNITURE TERHADAP ETIKA BISNIS ISLAM DI DESA RAMAN AJI KECAMATAN RAMAN LAMPUNG TIMUR”. Sejalan dengan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang paling mempengaruhi masyarakat Raman Aji untuk beralih ke furnitur rumah dan bagaimana perspektif etika bisnis Islam terhadap arisan telah muncul.
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi para pelaku ekonomi dalam penerapan perabot rumah tangga di Desa Raman Aji. Penelitian ini berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Raman Aji untuk berpartisipasi dalam perabot rumah tangga dan bagaimana perspektif etika bisnis Islam pada arisan. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang mengikuti kegiatan pengumpulan perabot rumah tangga di Desa Raman Aji Pc.22, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Pendokumentasian ini digunakan untuk memperoleh informasi dan informasi tentang sistem arizan perabot rumah tangga di desa Raman Aji dari perspektif etika bisnis Islam.
PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan pemahaman para pembaca dan peneliti mengenai perabot rumah tangga arizane.
Penelitian Relevan
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, karena merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran, pemecahan masalah berdasarkan hasil informasi yang diterima dari responden dan sesuai dengan fakta yang ada. pada keadaan tertentu yaitu Sistem pemungutan perabot rumah tangga di desa Raman Aji Perspektif Etika Bisnis Islam. Dalam penelitian ini, sumber data primer adalah pemilik toko yaitu Ibu Yanti yang sistem penjualannya adalah arisan perabot rumah tangga, dan sepuluh pelanggan yang sering mengunjungi arisan di toko yang memenuhi kriteria. Hasil wawancara disampaikan kepada pemilik toko yaitu Ny. Yanti yang menjual Arizan Home Furniture System dan 10 customer yang mengikuti Arizan Home Furniture System.
Sehingga dalam penelitian ini, berdasarkan semua data seperti hasil wawancara dan dokumentasi, akan dianalisis data sistem temu sosial perabot rumah tangga perspektif etika bisnis Islam di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara Lampung Timur. kesimpulan akan mengikuti. Ibu Patmi sudah menghadiri pertemuan seperti itu sebanyak 3 kali. Keuntungan yang dirasakan Ibu Patmi adalah mempermudah pembelian perabot rumah tangga. Sistem arisan perabot rumah tangga ini tidak terkecuali, misalnya ada anggota yang terlambat membayar arisan, pemilik toko harus menutup kekurangannya, dan anggota yang terlambat membayar akan diberi teguran oleh pemilik toko.
Berdasarkan hasil wawancara dengan arisan perabot rumah tangga yang peneliti lakukan kepada Ibu Yanti selaku pemilik toko sekaligus penyelenggara arisan tersebut. Namun berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan anggota, ditemukan bahwa ada beberapa anggota yang mengeluhkan ketentuan dalam arisan perabot rumah tangga. Alasan pemilik toko mengadakan pertemuan perabot rumah tangga, selain untuk meningkatkan penjualan di tokonya, adalah untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas mengenai sistem penataan perabot rumah tangga di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara Lampung Timur dapat dipahami bahwa sebagian besar masyarakat mengikuti arisan yang didorong oleh faktor ekonomi yang disebabkan oleh pendapatan dan kebutuhan masyarakat yang tidak menentu. yang harus dipenuhi.
LANDASAN TEORI
- Pengertian Arisan
- Manfaat Arisan
- Macam-macam Arisan
- Faktor-faktor Mengikuti Arisan
- Etika Bisnis Islam
- Pengertian Etika Bisnis Islam
- Prinsip-prinsip Etika Bisnis Islam
- Prilaku Bisnis Dalam Islam
Sistem perakitan perabot rumah tangga perspektif etika bisnis Islam di Raman Aji Kecamatan Raman Utara Lampung Timur. Apakah akan ada refund arisan member apabila member tidak sesuai dengan barang yang diterima.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Sifat Penelitian
Sumber Data
- Sumber Data Primer
- Sumber Data Sekunder
Hasibuan, Manajemen: Dasar, Definisi, dan Permasalahan, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen dalam Perspektif Wirausaha, Bandung: Alfabeta, 2013, serta majalah terkait arisan dan perabot rumah tangga yang mengumpulkan data pelanggan .
Teknik Pengumpulan Data
- Wawancara
- Dokumentasi
Ibu Patmi (55 tahun) yang berprofesi sebagai penjual sayur di pasar Simpang mengetahui sistem arisan dari pengelola arisan yang menawarkannya, faktor yang mendorong ibu Patmi sendiri adalah faktor ekonomi menurutnya dengan cara sharing In dengan toko furniture seperti ini, dia bisa memenuhi kebutuhan barang rumah tangga yang tidak bisa dibeli dengan uang tunai. Menurut ibu Dian, adanya arisan berarti menabung untuk kebutuhan perabot rumah tanpa harus bingung membagi-bagi kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Ibu Siti (44 tahun) adalah ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pramuniaga di pasar perempatan, Ibu Siti baru pertama kali mengikuti arisan tersebut dan sudah mendapat giliran berupa lemari plastik dengan Bestar merk dengan harga Rp 325.000 - harga pasaran Rp 305.000'-, piring 4 lusin.
Dengan demikian, terlihat selisih harga pasar sebesar Rp 40.000. Menurutnya, risan ini sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perabot rumah tangga, namun jika risan tetap pada kesepakatan yang sama, dia lebih memilih untuk menabung sendiri di rumah karena harga barang yang didapat anggota arisan memiliki harga yang berbeda dan mereka kurang bebas memilih bentuk barang yang diinginkan dan jika ada ketidaksesuaian barang, maka mereka bisa meminta arisan dalam bentuk uang tunai, namun mereka memiliki potongan harga yang menurutnya cukup besar. Hasil wawancara dengan peneliti menemukan bahwa ada faktor yang paling mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam sistem perabot rumah tangga, yaitu faktor ekonomi, keberadaan produsen ini mempengaruhi keuntungan ekonomi masyarakat dan faktor keinginan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. individu tidak bisa atau sulit dicapai, yang awalnya masyarakat keberatan untuk membeli perabot rumah secara tunai dengan menghadiri kumpul-kumpul, anggota merasa lebih nyaman, meskipun memang ada beberapa anggota yang tidak puas dengan ketentuan tersebut. Berdasarkan prinsip-prinsip etika bisnis Islam di atas, maka penerapan etika bisnis Islam dalam sistem arisan peralatan rumah tangga di desa Raman Aji telah dilaksanakan dengan baik berdasarkan prinsip persatuan, prinsip kehendak bebas dan prinsip tanggung jawab.
Adanya arizani ini berdampak pada keuntungan ekonomi masyarakat dan faktor keinginan untuk mencapai tujuan yang secara individu tidak dapat dicapai atau sulit dicapai, awalnya masyarakat menentang pembelian perabot rumah tangga dengan uang tunai dengan mengikuti arisan anggota dirasa lebih ringan . meskipun memang ada beberapa anggota yang tidak puas dengan ketentuan tersebut. Perabot rumah sistem arizan ini sudah sesuai dengan etika bisnis islami pada asas persatuan, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, namun terdapat ketidaksesuaian dengan asas keadilan dimana pemilik toko menawarkan harga barang yang berbeda dengan harga beli tunai tanpa adanya kesepakatan terlebih dahulu. Kontrak dan tidak menjunjung tinggi asas kebenaran telah menimbulkan ketidakjujuran terhadap harga barang sehingga beberapa anggota merasa kecewa.
Teknik Analisa Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Geografis Desa Raman Aji
Pelaksanaan Sistem Arisan Perabot Rumah Tangga di Desa
Akibat keterangan Ibu Yanti, maka boleh meminta arisan berupa uang apabila anggota tidak sesuai dengan barang atau harga yang diterima, tetapi arisan berupa uang sebesar Rp50.000,- dikenakan biaya sebesar Rp 3000'- dan seterusnya. Apabila terjadi ketidaksesuaian barang, ibu Patmi sebagai anggota dapat meminta arisan berupa uang, namun membayar biaya administrasi sebesar Rp3.000 untuk setiap penghasilan Rp50.000 dan seterusnya dikalikan. Ibu Mus (40 tahun) yang bekerja sebagai penjual sayur di pasar Simpang. Bu Mus mengetahui sistem arisan dengan timbangan rumah tangga. Itu datang dari tawaran Bu Yanti sebagai pemilik toko. Dia berpartisipasi dalam arisan seperti ini. kenyamanan ganda ketika menginginkan perabot rumah tangga yang sebelumnya tidak bisa dimiliki karena membutuhkan biaya yang cukup mahal, masalah harga barang ada perbedaan, ternyata dia penampung barang berupa lemari pakaian plastik merk bestar dengan harga Rp 325.000'- harga pasaran.
Rp. 305.000'-, lemari plastik tanpa merk dengan harga Rp225.000. - harga pasaran 210.000'- dan masih ada selisih harga pasaran Rp 35.000. Dari hasil keterangannya, mengikuti arizan ini sama dengan menabung untuk membeli perabot rumah tangga, namun barang bisa diterima di awal atau di tengah atau di akhir sesuai nomor urut kavling. total harga 540.000'- harga pasar, total harga pasar 500.000'-, magicom merk cosmos 30.000'- harga pasar 60.000'- harga pasar 55.000'- dari furniture dapat dilihat bahwa terdapat selisih harga pasar dari Rp 65.000. Apabila terjadi ketidakcocokan barang dalam arisan ini, anggota diperbolehkan mengklaim uang tunai setiap Rp 50.000. - biaya administrasi Rp 3000. - diterapkan berkali-kali.
Analisis Sistem Arisan Perabot Rumah Tangga Perspektif
Masyarakat yang hidup dari petani dan pedagang kecil di pasar mengalami kesulitan membagi pendapatan untuk pengeluaran bahkan seringkali tidak mencukupi, sehingga tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhannya dan saling menguntungkan tanpa merugikan salah satu pihak. Hal inilah yang harus diperhatikan apakah suatu perusahaan sudah sesuai dengan etika bisnis Islami atau tidak. Dalam pengelolaan usaha ini terjadi selisih harga tanpa ada kesepakatan di awal akad, sehingga anggota menerima harga yang ditetapkan oleh pemilik toko tanpa tawar menawar harga.
Dalam arisan ini, pemilik toko membebaskan anggotanya untuk menentukan barang yang diinginkan tanpa dipaksa untuk menentukan barang. Acara ini harus dipertahankan dan dikembangkan mengingat acara ini membawa manfaat bagi masyarakat dengan ketentuan harus sesuai dengan etika bisnis dalam Islam. Harga barang dalam arisan ini harus dijelaskan di awal perjanjian dan harga barang tidak boleh terlalu tinggi, karena ingat arisan ini bertujuan untuk saling membantu dan bukan untuk dimanfaatkan lebih untuk tidak membuat keributan. laba.
Kajian Hukum Islam Tentang Jual Beli Sepeda Motor Dengan Sistem Kumpul Di Desa Krapyak Tahunan Jepara, STAIN Kudus Skripsi, 2014. Transaksi Jual Beli Di Pasar Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan Dalam Perspektif Islam Etika Bisnis, Tugas Skripsi STAIN Jurai Siwo Metro, Lampung 2015.
