• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH "

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Almamaterku tercinta, Fakultas Syariah, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HESy), Institut Islam Negeri (IAIN) Metro. Menurut kaidah fiqih muamelah, akad kerjasama di bidang pertanian dibedakan menjadi tiga, yaitu akad musakah, muzara'ah dan muhaberah. Muzara'ah menggarap tanah (orang lain) seperti ladang atau ladang berpasir dengan imbalan bagi hasil (setengah, sepertiga, atau seperempat).

1 Muhammad Rafly, Muhammad Natsir, Siti Sahara, “Muzara’ah (Perjanjian Pengolahan Lahan Pertanian Menurut Kajian Hukum Islam)”, dalam Jurnal Hukum Samudra Hukum, Vol. 6 Shania Verra Nita, “Kajian Muzarah dan Musaka (Hukum Bagi Hasil Pertanian dalam Islam)”, dalam Jurnal Qawanin, Vol. Penelitian ini berjudul “Penerapan Sistem Muzara’ah dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Palampang Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba”.

4 Shania Verra Nita, “Kajian Muzara'ah dan Musaqah (Hukum Bagi Hasil Pertanian dalam Islam),” dalam Jurnal Qawanin, Vol. Abu Yusuf dain Muhammad (sahabat Abu Hanifah), berpendapat bahwa muzara'ah mempunyai syarat yang berbeda-beda mengenai aqid (orang yang mengadakan akad), tanaman dan tanah. Mereka menyatakan bahwa muzara'ah adalah pengelolaan tanah yang berasal dari bumi, sedangkan benihnya berasal dari pemilik tanah.

Persyaratan Muzara'ah dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah telah dijelaskan dalam Pasal 256 sampai dengan 261 sebagai berikut :. Namun tidak menutup kemungkinan kerjasama muzara'ah juga dapat dilaksanakan untuk tanaman yang harga benihnya relatif murah. Pengertian dalam Pasal 668 ayat 4, dalam kompilasi hukum ekonomi syariah menunjukkan bahwa muzara'ah zakat tidak terbatas pada sembako saja.

Berdasarkan Pasal 675(d) Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah dijelaskan bahwa besaran zakat adalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Muhammad Rafly, Muhammad Natsir, Siti Sahara, “Akad Muzara’ah Bertani) Lahan Pertanian Menurut Kajian Hukum Islam)”, dalam Jurnal Hukum Samudra Hukum, Vol.

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas adalah “Bagaimana pemahaman masyarakat Desa Nunggalrejo Kecamatan Punggur Lampung Tengah tentang beban zakat koperasi pertanian?”

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menangani mukhabarah dan musaqah selain muzarah. Hasil survei menunjukkan bahwa pelaksanaan muzara’aih di desa Alur Nyamuk tidak sesuai dengan kesepakatan bahwa jika terjadi gagal panen maka hasil produksi padi dibagikan berdasarkan hasil panen dikurangi biaya yang dikeluarkan. oleh pemilik tanah. , lalu membagi sisanya kepada separuh penggarap sawah.Panen gagal total, pemilik lahan memberikan seluruh hasil panennya kepada petani padi untuk mendapatkan uang. 9 Dahrum dan Thamrin Logawali, “Implementasi Sistem Muzara’ah dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Palampang Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba”, dalam Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar, tt., 1.

LANDASAN TEORI

Pengertian Musaqah

Musaqah adalah suatu perjanjian kerjasama dimana pemilik tanah menyerahkan tanahnya kepada seseorang untuk digarap dan nantinya penggarap akan menerima upah dari hasil pekerjaannya.

Dasar Hukum Musaqah

Rukun dan Syarat Musaqah

Perlu ditambah bahawa orang yang bekerjasama dalam akad musakat ialah orang yang boleh bertindak mengikut undang-undang iaitu sudah baligh dan mempunyai sebab. Berdasarkan teori di atas, dapat dijelaskan bahawa terdapat lima rukun dalam perjanjian kerjasama musaka iaitu perjanjian, pihak-pihak yang mengadakan perjanjian, tanah yang hendak diusahakan, bentuk perniagaan yang akan diusahakan dan perjanjian untuk berkongsi. keputusan. Sekiranya lima rukun itu dipenuhi dan syarat-syaratnya juga dilaksanakan dengan betul, maka perjanjian kerjasama untuk moussaka adalah sah di sisi undang-undang.

Muzara’ah

  • Pengertian Muzara’ah
  • Dasar Hukum Muzara’ah
  • Rukun dan Syarat Muzara’ah

Mengenai kategori muzara'ah, ulama Hanafiyah berpendapat rukun muzara'ah ialah ijab dan qabul yang menunjukkan keredhaan antara keduanya. Ulama Hanabi pula berpendapat bahawa muzara'ah dan musyaqah tidak memerlukan qabul lisan, tetapi cukup untuk mengusahakan tanah tersebut. Ulama siyafi'iyah tidak mensyaratkan persamaan hasil yang dicapai oleh kedua-dua aqid dalam muzara'ah yang mengikuti atau berkaitan dengan musyaqah.

Mukhabarah

  • Pengertian Mukhabarah
  • Dasar Hukum Mukhabarah
  • Rukun dan Syarat Mukhabarah

Petani dan pemilik lahan dapat membuat kesepakatan mengenai pembagian hasil pertanian yang diterima kedua belah pihak. Berdasarkan pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa kerjasama mukhabarah ini dilakukan pada perkebunan yang harga benihnya relatif murah seperti padi, jagung, dan kacang-kacangan. Rafi' bin Khadij berkata: “Di kalangan Ansar, kamilah yang paling banyak memiliki tanah, maka kami menyewakan sebagian tanah itu kepada kami dan sebagian lagi kepada orang yang menggarapnya.

Dari Ibnu Umar, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan kebunnya kepada penduduk Khaibar untuk memelihara dengan perjanjian bahwa mereka akan diberi bahagian dari hasil pendapatannya, baik dari buah-buahan maupun dari hasil panen. tanaman tahunan (Palawija).(Riwayat Muslim) 25. Adapun hadis yang mengharamkannya hanya bererti jika hasil sebidang tanah ditentukan menjadi milik salah seorang daripada mereka, kerana ia benar-benar berlaku pada masa lampau mereka. membajak tanah dengan syarat mereka menerima hasil daripada tanah yang paling subur, peratusan setiap bahagian tidak diketahui.

Keadaan ini dilarang oleh Rasulullah saw dalam hadis, kerana kerja seperti itu tidak adil dan jujur. Kemudian Thawus berkata: Wahai Amr, aku diberitahu oleh orang yang benar-benar mengetahuinya, iaitu Ibnu Abbas, bahawa Nabi s.a.w. tidak melarang mukabarah, hanya bersabda: lebih baik bagi seseorang. memberi manfaat kepada saudaranya daripada mengambil keuntungan terhadap saudaranya dengan upah tertentu." Maka hukum mukhabarah adalah sama dengan muzara'ah iaitu mubah atau boleh dan seseorang itu boleh melakukannya untuk dapat memberi dan mendapat manfaat daripada kerjasama itu. antara muzara'ah dan mukhabarah.

Tanah adalah tanah yang bersifat produktif, mempunyai batas-batas yang jelas dan diserahkan sepenuhnya kepada penggarap, yang pembagiannya masing-masing ditentukan dengan jelas.

Zakat Pertanian

  • Pengertian Zakat Pertanian
  • Kewajiban Zakat Pada Hasil Kerjasama Pertanian

Dalam erti kata mempunyai harta pertanian yang wajib dikeluarkan zakat (jika had nisab tercapai). Maksudnya: “Dan Dialah yang menjadikan anggur dan bukan anggur, pohon kurma, tumbuh-tumbuhan yang berlainan buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak serupa (rasanya). Ayat di atas menjelaskan tentang beberapa tanaman yang wajib dizakatkan, seperti pokok anggur dan bukan pokok anggur.

Dalam kitab Bidayatul Mujtahid yang ditulis oleh Ibnu Rusyd disebutkan bahwa “para fuqaha berpendapat bahwa wajib zakat biji-bijian adalah 10% untuk tanaman yang mendapat air dari langit (tanaman tadah hujan) dan 5% untuk tanaman yang mendapat air dari langit (tanaman tadah hujan) dan 5% untuk tanaman yang menerima air dari langit (tanaman tadah hujan) dan 5% untuk tanaman yang menerima air dari langit (tanaman tadah hujan). disiram dengan alat penyiram, karena ketentuan ini disebutkan dengan jelas dalam hadis shahih 36. Nishab zakat hasil pertanian adalah sebesar 1481 (seribu empat ratus delapan puluh satu) kg gabah atau 815 (delapan ratus delapan puluh satu) kg gabah atau 815 (delapan ratus delapan puluh satu) lima belas) kg beras yang dikeluarkan setiap kali panen Hal ini menurut pendapat Galih Maulana yang mengatakan bahwa nishab hasil pertanian adalah lima wasaq yaitu 1.600 ril Irak, jika bertambah (beratnya) maka dihitung juga.

Ketentuan tersebut sebagaimana tertuang dalam Ikhtisar Hukum Ekonomi Syariah pasal 675 ayat 3 dan 4 yang menyatakan bahwa zakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dibayarkan oleh pemilik, penggarap, atau penggarap tanah. Sebagian besar fuqaha berpendapat bahwa zakat hasil pertanian dan tanaman tidak wajib dikeluarkan kecuali telah mencapai nisab tertentu. Hasil pertanian dan perkebunan yang dikonsumsi sendiri untuk kebutuhan pokok sehari-hari keluarga petani atau pekebun.

Para fuqaha berpendapat bahwa pembayaran sewa dan pajak bumi dapat menurunkan jumlah total hasil pertanian dan perkebunan, hal ini menunjukkan bahwa setelah kita membayar pajak bumi maka tidak perlu lagi mengeluarkan zakat.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Sumber data primer adalah sumber data yang memberikan data secara langsung kepada pengumpul data 4 Sumber data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Sumber data primer meliputi tokoh agama, tokoh masyarakat, pemilik tanah, buruh tani dan berbagai warga Desa Nunggalrejo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak memberikan data secara langsung kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.” 5 Sumber data sekunder yaitu sumber data yang menunjang dan melengkapi sumber data primer.

Dalam hal ini berupa artikel atau buku yang relevan dengan pembahasan penelitian.

Teknik Pengumpulan data

Peneliti yang diwawancarai adalah Bapak. Amir sebagai tokoh masyarakat, Bpk. Misdi selaku pemilik tanah dan Bpk. Juwanto, Bpk. Kamidi selaku pengelola lahan pertanian dan beberapa warga Desa Nunggalrejo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya, letak geografis, struktur organisasi dan jumlah penduduk Desa Nunggalrejo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah.

Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi adalah pengenaan biaya zakat produk pertanian koperasi di desa Nunggalrejo kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah ditinjau dari hukum ekonomi syariah. Pengenaan biaya zakat kerjasama pertanian di Desa Nunggalrejo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, Desa Nunggalrejo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian, peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa informan yaitu Pak Amir sebagai tokoh masyarakat, Pak Misdi sebagai pemilik lahan dan Pak Juwanto, Pak Kamidi sebagai pengelola lahan pertanian dan berbagai warga. dari desa Nunggalrejo kecamatan Punggur kabupaten lampung tengah.

Berdasarkan informasi dari Bpk. Amir selaku tokoh masyarakat menjelaskan, perjanjian kerja sama yang dilakukan warga Desa Nunggalrejo hanya bersifat lisan. 12 Wawancara Pak Amir selaku Tokoh Masyarakat Desa Nunggalrejo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 20 Januari 2021. 13 Wawancara Pak Amir selaku Tokoh Masyarakat Desa Nunggalrejo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 20 Januari. 2021.

Karena hasil tanah yang digarap oleh penggarap atau diterima oleh pemiliknya tidak pernah mencapai nishob, maka masyarakat Desa Nunggalrejo tidak pernah membayar zakat pertanian. 20 Wawancara Bapak Sutiya selaku warga Desa Nunggalrejo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 25 Januari 2021. 21 Wawancara Bapak Sutiya selaku warga Desa Nunggalrejo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 25 Januari 2021.

Selain itu, sistem pengelolaan lahan kooperatif yang muncul di Desa Nunggalrejo adalah pemilik lahan dan penggarap sepakat dalam sebuah kesepakatan, dimana pemilik lahanlah yang membawa benih. Terkait zakat yang timbul dari kerjasama pertanian, masyarakat khususnya Desa Nunggalrejo di Kabupaten Lampung Tengah masih bingung siapa yang harus mengeluarkan zakat. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan di lapangan dan kemudian dianalisis, peneliti menemukan bahwa masyarakat khususnya di Desa Nunggalrejo Kabupaten Lampung Tengah masih kebingungan mengenai siapa saja yang wajib mengeluarkan zakat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keadaan Monografi Desa Nunggalrejo

Keadaan Demografi Desa Nunggalrejo

Keadaan Petani Desa Nunggalrejo

Pembebanan Biaya Zakat Terhadap Kerjasama Hasil Pertanian

Pembahasan

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Technology Entrepreneurship, Innovation and Intrapreneurship – Managing Entrepreneurial Activities in Technology-Intensive Environments Alexander Brem and Jens Borchardt 3..