• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiah Dan Ilmu Keguruan (FTIK)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiah Dan Ilmu Keguruan (FTIK) "

Copied!
133
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi masalah

Beberapa anak masih kesulitan melakukan gerakan lari lurus ke depan, mengekspresikan gerakan kepala, tangan dan kaki yang berbeda sesuai dengan aliran musik, memetik tangan kiri dan kanan. Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan berjalan lurus ke depan, melompat dan gerakan mengangkat tangan ke kanan dan ke kiri.

Rumusan masalah

Tujuan penelitian

Manfaat penelitian

Hasil observasi motorik kasar melalui aktivitas menari pada Siklus I (Rapat I) tanggal 7 September 2019. Hasil observasi motorik kasar melalui aktivitas menari pada Siklus II (Rapat 2) tanggal 26 September 2019.

Penelitian relevan

LANDASAN TEORI

Devinisi motorik kasar

Karakteristik perkembangan motorik kasar

Gerakan motorik kasar melibatkan seluruh bagian tubuh anak terutama otot-otot besar misalnya berlari, melompat, melempar, menangkap. 10 Rendrawari Parman, Rapi dan Djuko, Irvin, peran guru dalam perkembangan motorik kasar anak (Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Gorontalo, 2014), p-4.

Faktor yang mempengaruhi motorik kasar

Lembar observasi perkembangan motorik kasar anak prasekolah dari nenek buyut Kasih Ibu Putra di Lampung Tengah. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak Taman Kanak-Kanak Ibu Putra Buyut Lampung Tengah. Kegiatan pembelajaran menggunakan kegiatan menari yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.

Hasil persentase di atas menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak tidak tercapai melalui kegiatan menari pada siklus I pertemuan pertama, karena. Hasil observasi keterampilan motorik kasar melalui kegiatan menari pada siklus I (pertemuan ke-2) 14 September 2019. Hasil observasi keterampilan motorik kasar melalui kegiatan menari pada siklus II. siklus (pertemuan ke-2) 19 September 2019.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari hasil observasi pada siklus I kemampuan motorik kasar anak yang berkembang sangat baik (BSB) hanya 4 anak, setelah dilakukan tindakan pada siklus II pertemuan ke-1 , jumlah anak yang berkembang sangat baik (BSB) bertambah menjadi 6 anak sedangkan anak dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH) sebanyak 2 anak, kategori awal berkembang (MB) sebanyak 3 anak, dalam kategori belum berkembang (BB). ) ) adalah 4 anak. Hasil persentase di atas menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak melalui kegiatan menari pada siklus II pertemuan pertama belum tercapai karena siswa yang mencapai kategori memiliki kemampuan. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa dalam pengembangan motorik kasar anak usia dini melalui seni tari, tari, kreasi non tradisional di Taman Kanak-Kanak Kasih Ibu Putra Buyut Lampung Tengah.

Tujuan perkembangan motorik kasar

Unsur-unsur yang di kembangkan mtorik kasar

Gerakan dasar adalah berbagai keterampilan dan merupakan gerakan alami yang dilihat, didengar dan dirasakan secara sadar dan akan menunjukkan kemahiran secara bertahap. Dari berbagai unsur yang terdapat pada motorik kasar, unsur yang berkembang pada motorik kasar anak adalah gerak lokomotor dasar, yaitu gerak tubuh dari satu tempat ke tempat lain.

Tari untuk anak usia dini

  • Devinisi tari
  • Unsur-unsur dasar tari
  • Jenis-jenis tari
  • Karaketeristik seni tari anak usiadini

Sebuah kreasi tari baru yang berakar pada tradisi, tetap mengikuti kaidah budaya tradisional, dan hasilnya masih dapat dirasakan dari daerah asal dan asal pola tarian tersebut. Disini peneliti menggunakan tari kreasi baru non tradisional karena jenis tari ini dapat dikatakan lebih mudah ditiru oleh anak-anak.

Subjek penelitian

Lembar observasi diberikan pada setiap akhir siklus, lembar observasi ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan motorik kasar siswa. Azmil Mufarrohah, Muhammad Reza, Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Kegiatan Menari di Kelompok Bermain Tunas Bangsa, Vol 3, No 3, 2014. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari hasil observasi awal kemampuan motorik kasar anak yang berkembang sangat baik (BSB) yaitu hanya 2 anak, setelah dilakukan tindakan pada siklus I pertemuan 1 jumlah anak yang berkembang sangat baik (BSB) bertambah menjadi 3 anak sedangkan anak dalam kategori berkembang sesuai harapan ( BSH ) sebanyak 2 anak, pada kategori awal berkembang (MB) sebanyak 3 anak, pada kategori belum berkembang (BB) sebanyak 7 anak.

Hasil observasi di atas menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak tidak tercapai melalui kegiatan menari, karena hanya 4 siswa yang mencapai kategori kemampuan motorik kasar baik (very good development/BSB). Persentase hasil di atas menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak berhasil dicapai melalui kegiatan menari, sebanyak 10 siswa mencapai kategori kemampuan motorik kasar baik (very well developed/BSB). Peningkatan ini ditunjukkan melalui kemampuan motorik kasar siswa yang diamati saat melakukan kegiatan pembelajaran.

Karena dengan menggunakan kegiatan menari, anak lebih tertarik dan senang saat beraktivitas sehingga kemampuan motorik kasar anak dapat meningkat secara optimal.

Prosedur penelitan

Teknik pengumpulan data

  • Observasi
  • Dokumentasi

Teknik pengumpulan data adalah cara mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab rumusan penelitian.25 Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif. Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian 26 Observasi atau observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengamati tingkah laku individu atau proses suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi nyata maupun buatan. situasi. Pengamatan ini digunakan untuk mengetahui perilaku dan aktivitas siswa selama pembelajaran.

Dengan kata lain, melalui observasi kita dapat mengukur atau mengevaluasi proses pembelajaran, perilaku guru selama mengajar, aktivitas kelompok siswa, dan partisipasi siswa terhadap metode yang digunakan. Dokumentasi merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber atau dokumen tertulis berupa buku, majalah, peraturan, risalah rapat, catatan harian, dll.27 Dalam penelitian ini dokumentasi penting sebagai penunjang dalam memperoleh informasi tentang data sejarah tentang pembentukan. TK KASIH IBU, lokasi, kondisi pendidik dan peserta didik serta selama proses pembelajaran. Dokumentasi foto, digunakan sebagai laporan berupa gambar-gambar kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran.

Instrumen penelitian

Pembelajaran di kelas dinyatakan tuntas jika 10 dari 15 siswa mencapai perkembangan (BSB) motorik kasar. Rendrawari Parman, rapi dan Djuko, Irvin, Peran guru dalam perkembangan motorik kasar anak Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Gorontalo, 2014. Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 12 November 2018, Tanggal 08 Maret 2019 dan observasi ulang pada tanggal 11 Maret 2019 di TK Kasih Ibu Putra Buyut Lampung Tengah, peneliti mengumpulkan data tentang keterampilan motorik atau motorik kasar fisik anak yang masih kurang berkembang.

Pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung, peneliti melakukan pengamatan (observasi) dengan mengisi instrumen yang telah disiapkan yaitu lembar observasi tentang kesiapan siswa selama mengikuti kegiatan dan penilaian peningkatan motorik kasar tari pada tahap pertama. siklus pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel berikut. Pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung, peneliti melakukan pengamatan (observasi) dengan mengisi instrumen yang telah disiapkan yaitu lembar observasi tentang kesiapan siswa selama kegiatan dan menilai peningkatan kemampuan motorik kasar. pada siklus kedua pertemuan pertama dapat dilihat pada tabel berikut. Ternyata perkembangan motorik kasar anak berkembang lebih optimal jika anak tidak hanya berlatih senam saja, melainkan harus dibarengi dengan kegiatan menari.

Kegiatan kreatif nontradisional trian dance dapat dilakukan sebagai salah satu alternatif dalam pengembangan fisik motorik kasar anak terutama dalam melakukan gerak dasar anak (berlari, mengayunkan tangan dan kepala serta mengangkat tangan) agar bermakna dan menyenangkan. aktivitas untuk anak-anak.

Teknik analisi data

Indikator kebethasilan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi lokasi penelitian

Deskripsi data hasil penelitian

Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil dokumentasi dan observasi yang akan dilakukan pada I. dan II. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari hasil observasi pada siklus I pertemuan 1 hanya 3 anak yang berkembang sangat baik (BSB), dan setelah dilakukan tindakan pada pertemuan 2, jumlah anak ditingkatkan. yang berkembang sangat baik (BSB) bertambah 4 anak. Oleh karena itu, kemampuan anak kelompok B TK Kasih Ibu Putra Buyut Lampung Tengah melalui kegiatan menari perlu dilanjutkan pada siklus II. Selain itu, kendala-kendala yang teridentifikasi pada siklus I juga perlu diperbaiki.Langkah-langkah perbaikan yang dilakukan adalah sebagai berikut: .

Perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada siklus II didasarkan pada pelaksanaan siklus I yang telah dilaksanakan. Dalam kegiatan menari ini, guru pertama-tama mengajukan pertanyaan kepada anak-anak tentang berbagai gerakan tarian yang pernah dilakukan sebelumnya atau pada siklus I. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari hasil observasi pada siklus II pertemuan kedua anak yang berkembang sangat baik (BSB) hanya 6 anak. berkembang sangat baik berkembang baik (BSB) bertambah 10 anak sedangkan anak dalam.

Pada pertemuan kedua proses pembelajaran dalam pengembangan motorik kasar anak berkembang dengan baik, anak sudah terlihat lincah dan tidak ragu dalam melakukan kegiatan menari, serta siswa terlihat cukup aktif dan antusias mengikuti kegiatan tersebut dengan senang hati. .

Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi penelitian tindakan kelas yang telah diuraikan sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa perkembangan motorik kasar pada anak usia dini melalui kegiatan tari kreasi tari non tradisional di TK Ibu Putra Buyut Lampung Tengah sudah baik. Setelah melakukan tarian kreasi nontradisional dan dengan mempelajarinya, anak-anak terlihat lebih antusias dengan gerakan fisik. 2 MB Siswa sudah mulai bisa melakukannya tanpa bantuan pendidik, namun masih perlu sering diingatkan.

Siswa dapat melakukan ini secara mandiri dan konsisten tanpa guru mengingatkan mereka atau memberi contoh. Siswa dapat melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai indikator yang diharapkan. Anak menirukan gerakan mengangkat lengan Anak menirukan gerakan berjalan, dimana anak menirukan gerakan mengangkat lengan.

Penulis memulai pendidikannya di TK Darul Falah Kotagajah pada tahun 2015 kemudian melanjutkan pendidikannya di SD Negeri 1 Purworejo tahun lalu dan dilanjutkan di SMP Negeri 2 Kota Gajah pada tahun 2015. ke IAIN Metro menggunakan jalur mandiri.

PENUTUP

Saran

Penulis adalah Nia Rahmawati yang lahir di Kota Gajah, pada tanggal 8 November 1996, sebagai anak bungsu dari 2 bersaudara dengan nama orang tua ayah Fekih dan ibu Siti Rohanah, ayah sebagai wiraswasta dan ibu sebagai ibu rumah tangga.

Referensi

Dokumen terkait

8 Abdul Khobir, “Upaya Mendidik Anak Melalui Permainan Edukatif,” Forum Tarbiyah 7, no. Artikel lintas gayo.com.. 82 dapat membantu menstimulasi perkembangan fisik motorik