• Tidak ada hasil yang ditemukan

\K\1 P perlu Cilakukan dengan Kata liunci: pengelolaan, KI(MP,

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "\K\1 P perlu Cilakukan dengan Kata liunci: pengelolaan, KI(MP,"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUANALTERNATIF PENGELOI-AAN / Rachtnan Kurriarvan, Eri.'"atncr, I{uknran Sardjadid.jaia. Alinda F

M

Zaih

SISTI\I PIIN UN.IANG KI.-PTI'I-US,\,\

DA LANI PIINEN'T

U

AN

A L TE,RN

T\TI

F

PIING

T!

L() I,.\

A

N K \\\,\

S.\

N K]\RS'I' NIAROS-I'AN(;KIaP SI'CAIIA BEIIKIiI-;\N.Itr'l..\^" \l

li.N

C(; t,N.\.|i,\N

-1 hr.4 L

I'l:

Y C

II

1l

L II

I E R,1 lt C

H l'

P R 0 C !: 5,.\; i, t I I l, )

Ilacltman Kurniauan, Ir'ivirtnu'' l{ulinr:tn Sartliarlirlirr jrr''...\lirrtll

l;.]\'1. ZiiirrJ'

I 1 I'rogra.ttt Stu(1i l']enaclolltitn Sunrhci [)lrr ll '\ ilnr illtn

]

lnrl.Lrrilir.r SlILrllr]r l)rL.clrjr r irrlu ll'11

2)

l)cpart-e rncn lunaga Kcl

jr

rlrtn I

rarslrilrrsi

I(I

-i)

[)cpaLiemcn ArsiloktLrr L-ausklp l:ilpdttir I[,[]

ABSTIIAK

Karvasan I(arst Maros-Pan_rkcp IiKN,lP) memiliki tipe

karst ntenara (to\\ier -..rrst) \'ang sangat khas terletak cli KabupaLcn

itros dan l(ahupatcn Pangkcp

Su llLrr csi

>.lrtan.

rncrupakan sal:rh satLr karvaslirr kirrst

.rn! direkomendasilian nien.ladi

ku\\ asi,trr

,..rnr

rvarisarr dLrnii.r

(natural rvorld

heritrtge.

r \\ H). Secara urnLln

l<arvasan

irri

clarr

-.i\\

asiln irtrrst lainny,a hany,a

dikcnal

ssbagai ..r\\ asan vang

ntemiliki

potensi l)altan -snlian .:rruk bahan banguuan dan balrarr [rakLr scnrcn.

\r'sLIrgguhn\

a klt\\'asan irri

.juUa nrerniliki

-.tensi lain

van_g.

tidak kalah

pentin-g. \,aitLr

'ilai ekononii

seperti lahan

pertanier.

obvek '

i)ata alam dan

penatnbanqan.

rrilai

sosial ..uJa)

a seperti situs arkcolo!r.i ilan

arcal

:L'r'ibadatan. serta nilai .jasa

lirrgl<urrgan cnr ironme nlal services) sepc.r'ti srnnbcrda),a

-,ii..

keanekaragaman

hayati dan

licunil<an .rr'ntoflS

irlant. Oleh

karerriL

itu.

pcn-uclolaan

\K\1 P perlu Cilakukan dengan

r e rr perhati kan keIestarian nyrl guna nr cn.jaga -...langsungan

jasa

lingl<un-{an _r.,ang ada.

iompleksitas pengelolaan KKMl)

tersebut

reurerlukan

penentuan

stratesi

berdasarkan

:r-r'bagai

keah

liarr Pentanfaatan

keah lian

:lkar

dapat tnenl banlu ntcnentu kitrr

alternatif ilengelolaan KKMP secara

berl(elirrr,jutan.

['en el itian in i bertuj Lran rnenentukiut alten]at i

f

lr'rlgclolaan KKI\4P

berdasarkan ltre[-ererrsi piiliar. Preferensi pakar dilakukan terhadap l-5

rulilr dari

irrstarrsi

pr.rncrintah.

pet'.'uurulut

:inqgi dan l-entbaga Su,adarti

i\4asr ar irkat

i'r'clerensi plkal ini dika-ii

rnenllgunll<arr

t ra I it-r'cal [ [ icrarchv Proccss (A FIP) untuk

menentLrkan

alternatif prioritas

pengelolaan

I(KMP. IIasil

penelitian urenunjulikan bahwa

pemerintah masih nterrlpalian aktor

yang

paling

berperan dalant proses peneutuau dan pclaksanaan pengelolaan

l(KMP. Selain

itLr

diperlLrkan upaya Lrntlrli

nrcndorong l(KMP nlenjadi NWt{ dengan ir.,rlbcntuk

badan pen gelola karva san sccara l(h Lt s us berda sarlcan

l<erj;rsama artal' penterintah daerah

menggnnakau sistenr pengelolaatl berkelanjLltan yang rnenlperhatikan keseimbangan ailtara pencapaian tujuan

lceles tari an I in gku ngan, pen i n gkatan ekononri dan kestabilan sosial-bLtdava rrasyalakat. Hal

ini akan bermirnlaat

sebagai trasul<an ba_qi

penvLrsLrnan

l<ebijakan sistem

pengelolaan

l(KMP

secara berkelani utan.

Kata liunci: pengelolaan, KI(MP,

berkelanjLrtan,

analit\/cal hierarchy

process

(Ar{P).

PENDAHULUAN

Sular.vesi

Selatan memiliki

kawasan l<arst yan-q

terletak di

Kabupaten

Maros

dan Kabupaten Pangkep

(i(awasan Karst

Maros-

Pargkep. KKMP) yang telah menjadi

salah satu karvasan

yang

direkomendasiltan untuk diperhatikan oleh pernerintah dalam the Asia- Pocific Forutn ott Karst Ecosystct?ts

and.ll.brltl Heritage lTlre

L:i\TESCO

llrorlcl

Heritage

Centre200l

).

Ktnvrcan

iri

mern ilil<i tipe kat-st menara

(totrer klr,st)yang

sangat khas sejenis dengan vang ada cli Cina Selatan dan Vietnanr (Sarrodra 200 1

).

selringga direkornendasikan nren.jadi l<arvasart n,ar isar,. dttnia (naruraItporIel

(2)

,'llachrlrln Klrntiartatt. I:rirauto. l(ul'rnltn Sartlilrdid.ilria..'rlirltle

liNl

Zain

-,

'-..c

,

Untutrn)'a ltarvasan irlidan kawasat.t

5.ri!: ,rinn\a

secal'a ekonomi dikenal sebagai r.'.'r ilSafl ) ang tnemilil<i potensi baharr galiarl runtuk bahan bangurran dan bahan baku senten'

Sesungguhnya kawasirll ini juga rnemiliki

potensi ekonouri lain yan-q tidak kalah penting.

,raitu nilai jasa lingkungarr

(environntental

tert'it:e.s) seperti

stl

lnbel'da)'a air.

keanekaragamarr

hayati. keutlikarl

bentang alanr. obyek u'isata alatn. situs arkeologi dan

areal peribadatan (Kasri et ol

1999.

Krrrniawan 2009.

Kurni

awan et ol.

2009).

Berdasarkan

SK Menteri

ESDM

Nornor

1456

Tahun 2000 (Dept. ESDM 2000).

selain

nremiliki nilai ekonomi

kan'asan

kalst iuga memiliki nilai

strategis [ain.

yaitu nilai

ilnriah dan

nilai

kemanusiaan

. Selain

ilei,

dari

sisi

keanekaragarnan hayati di

KKMP

terdapat 284 .jenis turnbultart cian ratusan jenis kuptl-kupu di

Bantimurung.

Pada kawasan ini dapat

diterrui tarsius, kr.rskus,2 jenis kelelawar

y'ang

merrrpakan ke1,-tlrrrn species

yang

berlungsi

untuk nrelakukan pen.verbukan

terhadap

sekitar

100

.lenis

turnbuhan.

dan

103 jenis

kupLr-kupu. Tujuh di

antara jer.ris kupLr-l<upLr

ini rnet'upakan sel'angga endentik.

yaitu

Papil

io

hlumei, P. polile.s. P. .satapse:. Trttides hal

iplrctn, T. heleno. T. hypolite's,

clan ()raphium andntcles.

Kar'vasan seluas seltitar .10.000 hektar

i n i sebagian u'i layahnya rn asuk nr en.iadi ba gian dari 43.750 hektar kawasan konsen'asi Tarnan

Nasional Bantinturung Bulusaraung

(TN Babul) (Dephut

2004).

Saat

ini

l<au'asan 1'ang mem

ilikitiga

kelas kawasan ini (Seksi Ceologi

Umum 2004, Oktariadi et ul. 2005)

sedang

rnengalanri tekatran yang cukup berat. karena

usaha pertarnbangan batugarnping

untuk semen

dan industri laitrnya. Hal ini

salah

satunya disebabkan karvasan iLri rnerniliki

cadangan

batu

garnping, bahan

baku

setnen dan rnarm er yang prod Lrknya sudah d iekspor ke Singapura dan Malal,sia (Adh isumafta 2003).

Selain itu. era

otonom

i

daer-ah

cl i prakirakan rn endoron g pen gelo laan karvasan

secara parsial berbasis batas adrnilristratil

bukarr batas

ekologis

Pen,{elolaan l(l(1\'lP

r-rrern i I ik i t in gkat korrtp leks itas. d i n atn i l<a da n

1 diterjemahkan dari situs Wikipedia, the free encyclopedia, Soft Systems: hltpt/l-el.wL]1pe-dia r,rglrry,.t'.ilSofLsJqte ms [3 Februari 2007]

2

ketidakpastian

r

ang cttl<tt;t tinggi

karena

melibatkan ban-'-rk Lrihiili denearr

berbagai sudut pandang dan l<epentinqan.

Oleli

karena

itu diperlukan stlategi

pengeltllaan

kalasatl

secaraberkelan.iutan rrrelalui penciekatan yang berorientasi tLr-iLran.

rtrenrelurtth dan ef'ektil

(sistenr ik).

So/t

.\-t

!/c/7/.\ inalltttdolttg|

/^SS[//

sebagai salah satu peudel'atan sistem

rnenliliki berbagai teknik

y

ong digunakan

dalarn

nrernperoleh atittrptril nte;rgarralisa input penelitian. tenrtitsr.rir utrltlk penelitian kebijalran

( [:t i.\'Ltltt(

) t\

.\rrh

ut'

)007

)

,SSn/

rnerupakau sebullr petrdekatan untuk

penrodelar pro-ses llensr)Lgrrrt:s,rsian dan hal itu

dapat cliqunal.an baii unttil.

petrecahall nrasalah

unrurn Ittatlptttt tlalltr

manajenlen

perubaharr.

,Sr.17i .\-r

tt.'tri' 'ihirtking

dapal

di karal'tcrisas

i

seba-uai se\Lr.r. ti,r' a n g rrlern il

iki

al<hir f

iurg diilginkarr. tctapi

cal'a tlletlcapai

dan hasil

al<tua.ltrr

lr tirlal. rtlttdall

untttk clikLrantilrkasil<lrrr.,SSl/ lcbiLr rrrerrgarah pacla

rnriclel l(onsepttlill (nttt.titirtil')

-v'arlg bisa rnenghasi I J<an per'('ttcirrrilatt ilart sLr.ategi. Sa lah satu tcl<nik,\1,1/ -r,ang hi-.a JigLnral<atl urltLtk nrernbarrtr-t

ntcrnecaltlian tttasalah

ktLalitatif i'ang

korrlrlciis

clettg,an rnenrttkai perlrittrngan

kuarrtitatif. seIin,,ga mcrrungkinkan

dilal<ul<ann1a pt'oses pcrtgirrnbilan keputusan secara

etektit' rdalah,lntrlit.r'cul Hierarcht'

Pror:e .s.g (.,1 Il

l') 'feknik ini akan

digtrnakan

luntuk ntenstrtrktLtrisasi perllasalahan

kompleks. seiring-{a bisa ditentukan

alternatif

prioritas

dalaur pengelolaart KKMP.

METODE PINELITTAN

Ob-l'ek

perelitian

berupa karvasan karst

)'ang

secara

aciministratif

beracla

di

rvila.vah

KabLrpaten

Maros ciart Pangliep.

Provinsi

Sularvesi Selatarr

(Ganrbar l).

Pcnelitian

ini

benu.juan urenctttttl<an

altetnatiI

pengelolaarl

KKM P belclasat'katt gtrcl'eretrsi pakar.

Prefercnsi

plkar ini

dil<a.ii rlenggtrnakan AHP

rlrluk nrenerrtrrl<att altcrttalil' prioritas

pengelolaan

KI(MP

(Saat)' 199

l:

Mtrharnnradi et al.100 I :

l"lalirlin

1005:

t.rir

alllo

&

Sol.n"ar

1007). AHP

salah :

merupakan

bagian 1Eri1'atno 1999; Jack,

Pendapat

pa kuisioner dengan pak berasal

dari

berbaga )

ang sangat

fahar

Kau'asan Karst

Ma pakar

dilakukan

den batas menggunakan pakar secara s now ba

Berdasarkan hal

t

dilakukan

terhadap pemerintah (PPLH F

Puslitbang Geol,

Distamben), pergunr L

G-\0 dan

Lembar Hikespi, Korpaia).

nenggunakan.4h

: i t ernatifpr i or it as p,

Menurut

NIar

1005), prinsip

k pen,lusunan hirarki (

kriteria dan alt

.;udgement), penenru

criority), serta

kr

:onsistency).

Hal

ini

semua

preferensi

perangkat lunak

C ', 3

04.

Hasilny a

struktur kriteria

pembobotan

dari

srr secara berkelanjutan

pemilihan alterr penlxsunan

strates

dijadikan

masukan keblakan dalam pen

ir'r\r 1\a-:-_.--

(3)

PENENTUAN ALTERNATIF PENGELOLAAN / R.achman Kumiawan, Eriyatno. Rukman Sardjadidjaja, Alinda F

M

Zarn

2007). AHP

salah satu

teknik

analisis yang

merupakan bagian dari

pendekatan sistem (Eriyatno I 999; Jackson 2000).

Pendapat pakar diperoleh melalui

kuisioner dengan pakar yang

dipilih

setidaknya berasal

dari

berbagai

pihak

dan

disiplin ilmu

yang sangat faham dengan

keberadaan

Kawasan Karst

Maros-Pangkep. Penentuan pakar

dilakukan

dengan mengadopsi analisis batas menggunakan

teknik

pencarian sampel pakar secarasnow ball (Dunn 2003).

Berdasarkan hal tersebut, survey

pakar

dilakukan terhadap 15 pakar dari

instansi pemerintah (PPLH Regional,

LPI, TN

Babul,

Puslitbang Geologi, Bapedalda,

dan Distamben), perguruan

tinggi (UNHAS, ITB, UGM) dan Lembaga

Swadaya Masyarakat (Hikespi,

Korpala).

Preferensi pakar ini

dikaji menggunakon AHP untuk menentukan

alt ern at

if

pr i or it as p engel ol aan KKMP.

Menurut Marimin (2005)

dan

Latifah (2005), prinsip kerja AHP terdiri dari

penyusunan

hirarki

(decomposition), pen i laian

kriteria dan alternatif (comparative

judgement), penentuan

prioritas

(synthesis

of priority), serta konsistensi logis (/ocal

consistency).

Hal ini

akan dilakukan terhadap

semua preferensi menggunakan

bantuan

perangkat lunak Criterium Decision

Plus

vi.04. Hasilnya akan

menggambarkan

struktur kriteria dan alternatif, serta

pembobotan

dari

strategi pengelolaan

KKMP

secara berkelanjutan.

Hal ini

akan membantu

pemilihan alternatif prioritas, serta penyusunan strategi secara sistemik

guna

dijadikan masukan bagi para

pengambil kebijakan dalam pengelolaan KKMP.

Gambar

I

Peta lokasi

KKMP

HASIL DAN PEMBAHASAN

Survey

pakar bertujuan mendapatkan struktur pengelolaan secara sistematis dengan prioritas-prioritas yang harus dilakukan guna

rnencapai pengelolaan KKMP secara berkelanj utan. Proses dekomposisi

menghasilkan

5

level

hirarki

yang

terdiri

dari

fokus, tujuan, aktor, faktor dan

alternatif.

Fokus yang merupakan tujuan akhir (goal) dari

struktur ini

adalah

tercapainya

pengelolaan

KKMP

secara

berkelanjutan. Level

tujuan

yang

merupakan

tujuan

antara,

terdiri dari

3 elernen yaitu ( I ) keselarasan sosial dan budaya masyarakat

sekitar KKMP, (2)

peningkatan

perekonorrian akibat pengelolaan KKMR

serla

(3)

kelestarian lingkungan

KKMP

yang tetap

tcrjaga.

Sententara aktor

(level

3) yang berperan dalarn pengelolaan

KKMPterdiri

dari

(l) pihak

pemerintah (pusat dan daerah), (2) DPRD, (3) masyarakat, (4) pihak swasta, sefta

..J

{_,,_.,

(4)

PENENTUAN AITERNAIIF PENGELOLAAN ..,.... i Raclrman K^umiawan, Eriyrino, Rukmal Sarrijadid_faja. Alinda F M. Zair

(-5) Lembaga Su'adaya

Mas.varakat.

Faktor

yang

merupakan syarat )rai1-q mempen-qaruhi pelaksanaan

alternetil pengclolaar

KKMP,

terdiri dari (1) biaya pengelolaan,

(2) efektivita s per gelol aan, cian (3) kcberlanjutan

p engelolaarr

liiteitatif

yang di j adikan pil iiian pcngeloiaan

KKMP lerdili

ciari

(i)

me!akukan

klasilikasi kelas KKMP, (2)

rnelakrrkan pengelolaan langsung oleh pemerintali/pernda"

(3)

menyerahkan pengeloiaan kepada pihak swasta, (4) melakukan pengelolaan oleh dinas

sektoral, (5) melakukan pengelolaan

oleh

badan khusus, dan (6) mendorong KKMP

u ntuk d ij adik an seb agai N W fL

Gambar tersebut menunjukkan bahwa

menurut

pendapat

para pakar,

pengelolaan

KKMP

secara berkclanjutan tidak boleh saling

mengabaikan antara aspek

sosial-budaya, ekonomi cian

lingkungan.

Hal

ini

terlihat dar-i pembobotan yang berimbang antara kctiganya

yaitu

masing-masing

memiliki bobot

0,333.

Sementara

aktor yang paling

berpengaruh dalam pengelolaan adalah pemerintah (bobot 0,285) dan masyarakat (.0

-259).

Stalceholders

lain

seperti

pihak legisiatii"(DPRD :

0,123).

pihak

srvasta (pengr.rsaha

dan

perusahaan :

0,183) dan

LSM

(0,140) tidak terlalu berperan

I angsung dalam pengelolaan. Faktor

/

Hasil penilaian gabungan

kriteria

dan

altematif

yang dilalcukan para pakar terhadap struktur tersebut

memiliki tingkat

konsistensi yang

baik. Hal ini ditunjukkan

dengan

nilai rasio konsistensi (Cft) berkisar

antara 0,00

hingga 0,046 pada semua elemennya.

Penilaian

ini

menghasilkan

nilai

pembobotan

pada setiap elemen, sekaligus

memberikan

gambaran prioritas pada setiap

elemen

tersebut. Stnrktur hirarki lengkap

yang

menampilkan nilai pembobotan

terhadap

semua elemen pengelolaan KKMP

dapat dilihatpada

G^mbtr2.

PF\ENTU/\N {LTER. ,:.

Berdasarkan p:

..r,uan pengsloi.

rerkeianjutan

harus

i-'laras dan

serrnb.r:-,_

-'^onomi dan ling^

::nqelolaan lingku

\iarajemen Lingkuns

- lmbangunan berkela

?engelola kau'a rr-rnunskinkan

adal.

:-.:,:an

mcnrperhatii,, :Ln. teruta[1a masvari

',.:in pihak

swasra.

i:basai kawasan \.

:=:,rbahan,

maka

fakt,

--:.radi pertimbar

_.:.akukan

pengelola l.1r':l:rpun secara sister

..

:-r

rflerrmltgkinkan

. :erasionalnya di ::ngelolaan

harus

:-endorong KKMP ..:\\asan

Warisan dUnr

-:dan pengelola

ter.

-.ebaiknya

dibentuk

ber

:emerintahan

daerah

.jna pemcrintah

daer.

'. ang sccara administrat:

KESIMPULA\

Hasil

peneliriar.

pemerintah masih

m_

paling boperan

dalanr ;

pelaksanaan pengeloJ.i,

dipcrlukan upaya

unru.

menjadi NWH

dcns"

pengelola kawasarr sec.:

kerjasarna antar

F..

menggunakan si::

berkelanjutan van.

keseimbangan

antara kelestarian lingkungar:. :

dan kestabilari sosli.- Selain itu perlu

unrL.,

pengclolaan. perlLr ,

kcbcrlanjutan. dukun e- : Gambar 2 Struktur hirarki

dal

pembobotan dalam pengelolaan KKMP secara berkelanjutan

Kebcrtranjutan (0,368) merupakan pertimbangan utama dalam

rnenentukan

strategi

pengeloiaan,

meskipun tidak

boleh mengabaikan

faktor

pembiayaan (0,325) dan

faktor elcktivitas (0,307).

Scmentara

aiternatii tsrbaik bagi pengclolaan

adaiah

dengan lreridorong KKMP menjadi

World Heritage (0,301) dengan membentuk lembaga khusus

(0,219)

scbagai badan pengelolanya.

Alternatif

lain bukan merupakan

piiihan

yang

baik bagi peagclclaan acialah

melakukan klasiilkasi kclas kau,asan (C,i 74), pengclolaan oleir dinas scktoral (0,124), pengelolaan oleh pcrr.rerintah

daelah (0,110) dan

pcngelolaan olch pihak swasta (0,073).

Pengeloiaan olen Dinas Sekioral

p,'t241

Pengelolaan oleh Badan Khusus

(0,21 e)

Dijadikan Sebagai Worid Heritage

(0,301 )

(5)

PEN ENTUAN ALTERNATTF PENGET,OLAAN / Rachman Kuntiawau. Eriyatno, Rrtkman Sardjadid.izL,ja, Ahnla F'.Nl Zain

Berdasarkan preferensi pakar terscbut,

tujuan pengelolaan KKMP secara berkelanjutan harus uremperhatikan

secara selaras

dan seimbang aspek

sosial-budaya,

ckonomi dan lingkungun sesuai prinsip pengclolaan lingkungan dalam Sistem

Manajemen

Lingkungan (SML) dan

prinsip pembangunan berkelanjutan

(Comhar

2007).

Pengelola kawasan yang Paling

mernungkinkan adalah pihak perrerintali dengan memperhatikan kcpentingan

pihak

lain,

terutama masyarakat

di

sekitar

KKMP, selain pihak swasta, legislatif dan

LSM.

Sebagai kawasan yang rentan

terhadap perubahan,

maka faktor

keberlanjutan harus

mcnj adi pertimbangan utama dalam melakukan pcngelolaan terhadap KKMP.

Meskipun

secara sistemik

perlu

pengeloiaan yang memungkinkan secara pembiayaan dan

operasionalnya di lapangan. Sistcm

pengelolaan harus beroricntasi untuk mendorong KKMP menjadi salah

satn

kawasan

warisan dunia

dengan tnembentuk

badan pengelola tersendiri. Badan ini

sebaiknya dibentuk bcrdasarkan kesepakatan

pemerintahan daerah Maros dan

Pangkcp,

serta pemcrintah

daerah

Propinsi

Sulawesi yang secara administratif rnembawahi KKMP.

I(ESIMPULAN DAN SA.RAN Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

pemerintah masih merupakan aktor

yang

paling

berperan dalam proses penentuan dan pclaksanaan pengelolaan

KKMP. Selain itu diperlukan upaya untuk

mendorong

KKMP merladi NWH dengan membentuk

badan pengelola kawasan secara khusus berdasarkan

kerjasarna antar pemerintah daerah

menggunakan sistem pengclolaan berkclanjutan yang memperhatikan kcscimbangan antara pcnccpaian

tujuart kelestarian lingkungan, peningkatan ekonomi

dan kestabilan sosial-blrtlaya

masyarakat.

Selain itu perlu unluk Tcrcapainya

tujuan

pengelolaan, perlu diperhatikan faktor

kcberlanjutan, dukungan dana dan

ettktivitas

pcngelolaan

KKMP. Hal ini

akart bemranlaat sebagai rnasukan

bagi

penyusunan kcbijakan

sistem pcngelolaan KKIvIP secara

berkelanjr,rtan.

Keblakan

pengelolaan

KKMP

-Yang

disusun berdasarkan studi ini, pada

pelaksanaannya akan lebih berhasii jika didukung oleh regulasi yang jelas

tentang strategi

yang diprioritaskan tersebut.

Oleh

karena iru,

pcnyusunan

rcgulasi hingga

ke tingkat operasional dan teknis perlu dilakukan

untuk

memperkuat konsop pcngeloiaan yang

telah disusun. Selain itu, meskipun

pcmerintahipetnda merupakan aktor

yang

berpcran

pentir.rg,

tctapi

ke

sadaran

scfilLla

pihak untuk mencapai soittsi atas

semua

konflik kepenlingan dan

rrengesampingkan ego-sektoral diharapkan mamptt menghasilkan kescpakatan

untuk

rneiaksauiii<att l<omitinen pen gclolaan

KKMP

secara bcrkt:l anj utan "

DAFTAR PUSTAKA

Adhisumarta, FX. S.

2003.

Kabupaten lvtart'rs]

Profil

Daerah Kabupaten

Kota. Jilid

3.

Penerbit tsuku Kompas. Jakarla.

Conrhar. 2AM. Principles for

Sustainable

Developrnent. Comhar

The National Development Partnership. Dublin.

IDEPHUT] Deparlemen Kehutanan.

2004.

Keputusan Menhut

Nomor:

398 tahun

2004 tentang Penetapan

Kawasan

Taman Nasionai Bantimurung- Bulusaraung. Dephut. Jakarta.

www.dcphut.

tso. id- in lo rrnas i-s

kcp- 2004-398:04.

[15 Juni 2006].

IDEPARTEMEN

ESDM]

Dcpartemen Energi

dan Sumberdaya Mineral. 2000.

Keputusan Menteri Energi

dan

Sumberdaya Mineral Nomor:

1456

Kl20lMEMl2000 tentang

Pedoman

Pengclolaan Kawasan Kars. Jakarta.

Dunn, \V)'tr. 2003. Pengantar

Analisis

Kebij akan Publik fEdisi Kedua] .

(6)

PENENTUAN ALTERNATII' PENC ELOLAAN r Rachman Kurniawan, Eriyatno, Ruktna:r Sardjadidjaja, Alinda F.M. Zain

Gadj

ah Mada University Press.

Yogyakarta.

Eriyatno. 1999. limu

Sistem; Meningkatkan

Mutu

dan Efcktivitas

Manajemen.

IPB Press. Bogor.

Eriyatno, F.

Sofzar. 2007.

Riset Kebr.lakan, fuletode Penelitian

Untuk

Pascasarjana.

IPB Press. Bogor.

Jackson,

MC. 2000.

Systems Approaches to

Management. Kluwer Academici

Plenum Publishers.

NewYork.

Kasri N e/ a/. 1999. Kawasan Kars

di

Indonesia; Potensi dan

Pengelolaan

Lingkungannya. Kantor Menteri

Lingkungan

Hidup.

Jakarta.

Kurniarvan, R. 2009.

Sistem Pengelolaan Kawasan Karst Maros-Pangkep Secara

Berkelanjutan: Makalah

Seminar.

Program Studi Pengelolaan

Sumber Daya

Alam

dan

Lingkungan,

Sekolah Pasca

SaianaIPB.

Bogor.

Kurniawan, R., Eriyatno, R. Sardjadidjaja dan

A.F.M. Zain" 2009.

Valuasi Ekonomi

Jasa Lingkungan Kawasan Karst Maros-Pangkep. Jurnal Ekonomi

Lingkungan 13:5160,

Latifah, S. 2005. Prinsip-prinsip

Dasar

Analytical

Hierarchy Process. Jurusan

Kehutanan, Fakultas

Pertanian USU.

Medan.

Marimin. 2005. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.

Grasindo. Jakarta.

Muharnmadi, E.

Aminullah,

B.

Soesilo.

2001.

Analisis

Sistem

Dinamis:

Lingkungan

Hidup,

Sosial,

Ekonomi,

Manajemen.

UMJPress.

Jakarta.

Oktariadi, O., Tjetjep H., A.

Ruchyadi

&

A.

Wahib. 2005. lnventarisasi

dan

Evaluasi Geologi Lingkungan Karvasan Karst Maros,

Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Dir.

Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan. Bandung.

Saaty,

T.L. 1991.

Pengarnbilan Keputusan

Bagi Para Pernimpin. L.

Setiono [Penerjemah];

I.K. Pcniwati [Editor].

Terjemahan

dari:

Decision

Making for Leaders; The Analytical Hierarchy Process for Decisions in

Complex

World.

PT Pustaka

Binatlan

Pre ssindo.

Jakarta.

Samodra,

H.

2001.

Nilai

Strategis Kawasan

Kars di Indonesial Usaha

Pengelolaannya

dan

Perlindungamya

IPublikasi Khusus]. Puslitbang Geologi, Departemen ESDM.

Bandung.

Seksi Geologi Umum. 2004.

Laporan

Pemetaan

Kawasan Kars

Peruntukan

Taman Nasional Bantir-nurung Bulusaraung KaLrttpaten Maros Pangkep Provinsi Sulawesi

Selatan.

Subdin Geologi dan

SDM,

Distamben Provinsi Sulsel. Makassar.

The

IINESCO World

Heritage Centre. 2001.

Proceedings

of

the

Asia-Pacific

Forum

on Karst Ecosystems and World

Heritage. Sarawak, Malaysia.

SOLUSI SIST

SEE

prog

ABSTRAK.

Sistemelearning

padz sistem

yang

dirancanl class

room training

1

pengualaran biaya

al Pada penulisan

ini dil yang menjadi solusi

b

memanfaatkan

teknol

offline.

Penggunaar

eleaming untuk

menp

internet yang

terbatas Batrk

ABC yang

berar

Akses internet

digunal

hasil

psrnfoslajaran o

Management System(I-

KATA KUNCI:

elea trarnurg

PEI\DAI

Solusi

elean

dibutuhkan oleh menggantikan

class

@alan

selama

ini,

r

Venbelajaran elektruni membangunberbagai

r

Referensi

Dokumen terkait