Data yang disajikan dalam publikasi ini merupakan hasil pengolahan database (SIAK) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tangerang Tahun 2021. Untuk itu dengan menggunakan database kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tangerang Tahun 2021. Telah disusun Profil Pembangunan Ketersediaan data dan informasi tentang Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tangerang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang pencatatan kependudukan dan pencatatan sipil;
Sebagai bahan bagi masyarakat dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam memberikan masukan dan pengawasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tangerang; Ruang lingkup penyusunan Profil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tangerang meliputi bahan dan data yang disesuaikan dengan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SEJARAH DAN KONDISI GEOGRAFIS KABUPATEN TANGERANG A. SEJARAH KABUPATEN TANGERANG
Setelah keturunan Aria Soetadilaga dinilai tidak mampu lagi mengelola Kabupaten Tangerang dengan baik, akhirnya penjajah Belanda menghapuskan pemerintahan di daerah ini dan memindahkan pusat pemerintahan ke Jakarta. 34 Tahun 2604 tentang Pemindahan Jakarta Ken Yaskusyo ke Tangerang, Panitia Jubileum Kabupaten Tangerang menetapkan pembentukan pemerintahan di Kabupaten Tangerang. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang sebagai daerah lintasan dan berdekatan dengan ibu kota Jakarta melaju pesat.
Apalagi setelah keluarnya Inpres No. 13 Tahun 1976 tentang Pembangunan Jabotabek, dimana Kabupaten Tangerang menjadi daerah penyangga DKI Jakarta. Berdasarkan undang-undang tersebut, wilayah Kota Administratif Tangerang dibentuk menjadi daerah otonom Kota Tangerang yang terpisah dari Kabupaten Tangerang.
Motto Kabupaten Tangerang
Bagian bawah terdiri dari tiga garis putih bergelombang melambangkan Kabupaten Tangerang dilintasi sungai-sungai besar dan empat garis biru bergelombang, garis biru bergelombang melambangkan laut dimana Kabupaten Tangerang merupakan daerah pesisir dan warna biru melambangkan kesetiaan dan kebijaksanaan.
KONDISI GEOGRAFIS KABUPATEN TANGERANG
Kecamatan Cikupa (Kode Wilayah: 36.03.18)
Kecamatan Cisauk (Kode Wilayah: 36.023)
Kecamatan Cisoka (Kode Wilayah: 36.03.05)
Kecamatan Curug (Kode Wilayah: 36.03.17)
Kecamatan Jambe (Kode Wilayah: 36.03.04)
Kecamatan Jayanti (Kode Wilayah: 36.03.02)
Kecamatan Kemiri (Kode Wilayah: 36.03.09)
Kecamatan Kosambi (Kode Wilayah: 36.03.14)
Kecamatan Kresek (Kode Wilayah: 36.03.06)
Kecamatan Kronjo (Kode Wilayah: 36.03.07)
Kecamatan Legok (Kode Wilayah: 36.03.20)
Kecamatan Mauk (Kode Wilayah: 36.03.08)
Kecamatan Mekarbaru (Kode Wilayah: 36.03.33)
Kecamatan Pakuhaji (Kode Wilayah: 36.03.15)
Kecamatan Panongan (Kode Wilayah: 36.03.19)
Kecamatan Rajeg (Kode Wilayah: 36.03.11)
Kecamatan Sepatan (Kode Wilayah: 36.03.16)
Kecamatan Solear (Kode Wilayah: 36.03.31)
Kecamatan Sukadiri (Kode Wilayah: 36.03.10)
Kecamatan Sukamulya (Kode Wilayah: 36.03.27)
Kecamatan Teluknaga (Kode Wilayah: 36.03.13)
Kecamatan Tigaraksa (Kode Wilayah: 36.03.03)
- GAMBARAN UMUM DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TANGERANG
Konsekuensinya, peraturan di bidang pencatatan sipil yang berlaku pada setiap kelompok penduduk tidak sama. Hal ini menimbulkan kesan adanya diskriminasi di masyarakat yang dapat menyebabkan terhambatnya pelaksanaan pencatatan sipil di Indonesia. Menurut Inpres tersebut ditegaskan bahwa dalam pencatatan sipil tidak lagi mengenal klasifikasi kependudukan, dan Kantor Catatan Sipil di seluruh Indonesia dinyatakan terbuka untuk seluruh penduduk.
Peraturan tentang pencatatan sipil ini dikembangkan lebih lanjut dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 12 Tahun 1983 tentang pengaturan dan penyempurnaan administrasi pencatatan sipil dengan melakukan modernisasi. Menteri Dalam Negeri mempunyai wewenang dan tanggung jawab fungsional untuk menyelenggarakan catatan sipil sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut dalam alinea pertama pasal ini, kantor catatan sipil mempunyai fungsi manajemen.
Kemudian pasal 1 Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten/Kota. Dinas Kependudukan Kabupaten/Masyarakat yang selanjutnya disebut Dinas Kependudukan adalah perangkat daerah yang berkedudukan langsung dan bertanggung jawab kepada Bupati/Presiden Presiden Daerah Tingkat II sebagai Presiden Daerah. Dan dalam Pasal 2 Keputusan Menteri Dalam Negeri disebutkan: “Dinas Perdata bertugas membantu Bupati/Ketua Gubernur Daerah Tingkat II dalam melaksanakan kegiatan organisasi dan pembinaan di bidang Kepegawaian. Registrasi".
Sejalan dengan keputusan tersebut di atas, maka Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 24 tentang pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Catatan Sipil Kabupaten/Kota butir kedua berbunyi bahwa kantor catatan sipil kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 1983 merupakan perangkat daerah yang membantu. Tampak dari ketentuan di atas bahwa tugas pegawai catatan sipil merupakan urusan pemerintah pusat yang dilimpahkan kepada daerah melalui asas devolusi. Oleh karena itu, Catatan Sipil adalah perangkat daerah yang sebagaimana telah disebutkan sebelumnya menjalankan tugas-tugas Catatan Sipil.
MEWUJUDKAN MASYARAKAT KABUPATEN
TANGERANG YANG RELIGIUS, CERDAS, SEHAT DAN SEJAHTERA
MENINGKATKAN KUALITAS TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG PROFESIONAL, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL ”
TAHUN 2016
- KUANTITAS PENDUDUK
Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal pembangunan jika kualitasnya baik, tetapi sebaliknya dapat menjadi beban pembangunan jika kualitasnya rendah.
PERKEMBANGAN PENDUDUK
Jumlah dan Persebaran Penduduk
Dari Tabel 3.2 dan Gambar 3.2 di atas, jika dikaitkan dengan jumlah penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan pada satu wilayah, rasio kepadatan penduduk (density ratio) wilayah Tangerang pada tahun 2021 menunjukkan angka sebesar 3.318 jiwa/km2, yang berarti bahwa setiap kilometer persegi wilayah Kabupaten Tangerang berpenduduk sebanyak 3.318 jiwa. Kecamatan Pasar Kemis dengan kepadatan 9.817 jiwa/KM2; Kecamatan Kelapa Dua dengan kepadatan 6.675 jiwa/KM2; Kecamatan Sepatan dengan kepadatan 6.260 jiwa/KM2; kecamatan Čurug dengan kepadatan 6.215 jiwa/KM2; Kabupaten Gunung Kaler dengan kepadatan 1.794 jiwa/KM2; Berkaitan dengan peningkatan jumlah penduduk yang cenderung menumpuk pada satu kawasan, hal ini dikarenakan terdapat sentra industri dan pergudangan, sedangkan kecamatan yang berpenduduk rendah masih didominasi oleh pertanian, sehingga Pemerintah Kabupaten Tangerang perlu memikirkan kebijakan dan persebaran penduduk, dengan tetap memperhatikan tata ruang, ruang kota, daya dukung dan daya tampung lingkungan, sehingga di masa yang akan datang dampak negatif pertumbuhan penduduk terhadap lingkungan dapat diminimalisir.
Pertumbuhan penduduk tahun 2021 secara penuh (dengan tahun dasar 2018) untuk Kabupaten Tangerang berdasarkan Data Konsolidasi Bersih adalah 8,09%, beserta tabel pertumbuhan penduduk kecamatan. Dari tabel di atas terlihat bahwa tingkat pertumbuhan di 5 kabupaten tersebut adalah yang terendah, yaitu. Kabupaten Kosambi dengan tingkat pertumbuhan sebesar 3,92%, hal ini dikarenakan adanya migrasi penduduk keluar Kecamatan Kosambi untuk mencari pekerjaan atau berpindah tempat tinggal untuk mencari kehidupan yang layak;
Kecamatan Pasar Kemis dengan tingkat pertumbuhan 4%; Kecamatan Cikupa dengan tingkat pertumbuhan 4,47%; Kabupaten Balaraja dengan tingkat pertumbuhan 5,04%; dan Kecamatan Kelapa Dua dengan tingkat pertumbuhan 5,47%. Kelurahan Mekar Baru dengan tingkat pertumbuhan 14,56%, hal ini dikarenakan kawasan tersebut tumbuh perumahan baru sehingga arus urbanisasi ke kawasan tersebut cukup meningkat; Sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah dan pada waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam jumlah penduduk laki-laki per 100 perempuan.
Piramida penduduk disajikan dalam dua diagram batang, dengan penduduk laki-laki di satu sisi dan penduduk perempuan dalam kelompok usia lima tahun di sisi lain. Hal ini dapat menjadi pertimbangan agar prioritas dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan fasilitas kesehatan dari segi gizi pada kelompok usia anak di Kabupaten Tangerang. Rasio beban tanggungan adalah perbandingan penduduk umur 0-14 tahun ditambah penduduk umur 65 tahun ke atas (bukan angkatan kerja) terhadap penduduk umur 15-64 tahun.
PER KECAMATAN TAHUN 2021
Penduduk Berdasarkan Status Pernikahan
Perkawinan dan perceraian merupakan variabel yang mempengaruhi tingkat fertilitas, yang secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
Penduduk Menurut Karakteristik Sosial a. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2021 jumlah penduduk Kabupaten Tangerang didominasi oleh lulusan SMA yaitu 1.000 orang) dari total penduduk Kabupaten Tangerang pada tahun 2021. Pekerjaan merupakan isu penting untuk pendataan karena dengan melihat jenis pekerjaannya maka dapat diketahui seberapa besar tingkat kepedulian masyarakat di Kabupaten Tangerang. Dari segi jenis pekerjaan juga dapat ditentukan berapa banyak penduduk yang bukan angkatan kerja, seperti penduduk berumur 10 tahun ke atas yang bersekolah sendiri, mengurus rumah tangga dan penyandang cacat, serta orang-orang yang menganggur secara sukarela.
Demografi jenis pekerjaan akan sangat berguna untuk menentukan kebijakan pemerintah Kabupaten Tangerang untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Tangerang. Berdasarkan tabel dan grafik terlihat bahwa penduduk Kabupaten Tangerang didominasi oleh Belum/Belum Bekerja (24,26%) dan Mengurus Rumah Tangga (21,60%), sedangkan Jenis Pekerjaan Petani/Pekebun adalah paling sedikit (0,28%) . Setiap golongan darah di atas juga dikelompokkan berdasarkan Rhesusnya, baik positif (Rh+) maupun negatif (Rh+).
Pada tabel di atas terlihat bahwa golongan darah O merupakan golongan darah yang paling banyak ditemukan yaitu sebanyak 90.621 orang (2,84% dari total penduduk Kabupaten Tangerang yang melengkapi data golongan darahnya) dan golongan darah B (-) paling sedikit dengan jumlah penduduk 128 jiwa (0,004% dari Jumlah Penduduk Kabupaten Tangerang yang dilengkapi data golongan darahnya).
KUALITAS PENDUDUK
Penataan dan penyiapan dukungan kelembagaan dan personel merupakan kepentingan strategis dalam melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud. Instansi yang ada atau dibutuhkan, mulai dari tingkat pemerintah pusat sampai dengan tingkat pemerintah daerah, harus memiliki nomenklatur dan ukuran organisasi dengan struktur yang fokus dan konsisten dengan misi negara/pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan sebagaimana tersebut di atas. , agar efektif dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenangnya untuk mengatur kependudukan. Oleh karena itu, kombinasi pemanfaatan teknologi untuk penerbitan NPWP dan pengenalan sidik jari/foto (biometrik) wajah dalam SIAK dengan pemanfaatan teknologi dalam celah keamanan patut mendapat perhatian untuk efisiensi dan efektivitas, yaitu untuk membangun keabsahan dan keasliannya. kepemilikan dokumen kependudukan.
Secara sederhana, KTP-el berasal dari kata KTP-elektronik, atau KTP Elektronik atau sering disingkat KTP-el. Penerapan KTP (Nomor Induk Kependudukan) berbasis NIK sesuai dengan pasal 6 Perpres No. 26 Tahun 2009 tentang Pemberlakuan Nomor Induk Kependudukan Berbasis KTP Jo Perpres No. Rekam elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat biodata, tanda tangan, foto paspor, dan sidik jari penduduk yang bersangkutan;
(3) Pengumpulan semua sidik jari penduduk sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dilakukan dengan mengajukan permohonan KTP berbasis NIK dengan ketentuan sebagai berikut: bagi warga negara Indonesia dilakukan di kecamatan; dan untuk. Daftar sidik jari penduduk yang terdapat pada KTP berbasis NIK sebagaimana dimaksud pada ayat 2 berisi jari telunjuk tangan kiri penduduk dan jari telunjuk tangan kanan; Registrasi sidik jari seluruh penduduk sebagaimana dimaksud dalam subbab (3) dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
Pada tahun 2017, pertolongan pertama pada kelahiran anak terakhir di wilayah Tangerang masih didominasi oleh tenaga medis yang meningkat dibandingkan tenaga non medis yaitu sebesar 95,20 persen berbanding 4,80 persen. Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri untuk indikator kinerja cakupan kepemilikan akta kelahiran mengalami perubahan dari kelompok usia 0-18 tahun menjadi 0-17 tahun. Dari tabel di atas terlihat bahwa penduduk usia 0-17 tahun yang memiliki akta kelahiran sebanyak 766.896 jiwa dari total penduduk Kabupaten Tangerang yang berusia 0-17 tahun yaitu sebanyak 904.154 jiwa atau hanya sekitar 84,82%. . Untuk indikator cakupan kepemilikan akta kelahiran anak usia 0 sampai dengan 17 tahun pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020, kami mencatat pertumbuhan realisasi sebesar 11,56%.
REALISASI KINERJA
Meningkatnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan 1. Cakupan Perekaman KTP-el
REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN
REALISASI / PENYERAPAN ANGGARAN TAHUN 2021
RENCANA AKSI
Ajak bola ke berbagai kantong perumahan yang masih banyak yang belum mendaftar, termasuk melakukan pelayanan pencetakan e-KTP di berbagai event, nasional maupun daerah. Meningkatkan kualitas database kependudukan yang akurat sebagai dasar penerbitan dokumen kependudukan, pelayanan publik dan pembangunan daerah serta mendukung penyelenggaraan pemilu/pilkada melalui sistem informasi administrasi kependudukan (CIAK) terpusat. Meningkatkan kerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam rangka Inovasi Pelayanan Pembuatan dan Pemanfaatan Dokumen Kependudukan.
Koordinasi antar instansi pemerintah dan lembaga non pemerintah di kabupaten/kota dalam rangka tertib pengelolaan informasi kependudukan administratif.
PENUTUP