• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAGE NO JITSURYOKUSHA NI NARITAKUTE 05 - 09.docx

N/A
N/A
Marifatuz Zayinah

Academic year: 2023

Membagikan " KAGE NO JITSURYOKUSHA NI NARITAKUTE 05 - 09.docx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KAGE NO JITSURYOKUSHA NI NARITAKUTE

EPISODE – 05

Kemunculan Cid diantara Zenon dan Alexia membuat suasana makin tegang. Zenon sadar bahwa sosok yang akan ia hadapi kali ini adalah sosok yang telah menghancurkan beberapa fasilitas sekte Diabolos namun bukannya gentar maupun mundur, Zenon justru sesumbar berkata bahwa pada fasilitas ataupun pertarungan yang menghancurkan beberapa fasilitas sekte hanya berisi keroco tidak seperti saat ini dimana Zenon akan menjadi lawan utamanya. Zenon menyombongkan diri bahwa ia adalah salah satu petinggi sekte yang nantinya akan mendapat gelar sebagai salah satu ksatria ternama. Tidak termakan bulan Zenon, Cid yang memperkenalkan diri sebagai Shadow mempertanyakan keberadaan petinggi sekte dan membuat harga diri Zenon terluka. Beralih ke kota, mutan hasil penelitian itu mengamuk menghancurkan banyak fasilitas umum dan bangunan kota. Putri Iris datang dan mencoba melawan mutan itu namun setiap kali menerima serangan maupun saat tubuhnya terpotong oleh tebasan pedang putri Iris, mutan itu dapat segera memulihkan keadaan tubuhnya bahkan beregenerasi layaknya tidak pernah tergores sama sekali. Tidak payah semangat, putri Iris semakin bertekad untuk mengalahkan mutan itu hingga sampai seorang gadis datang. Gadis itu adalah Alpha.

Mutan tersebut lalu menghantam Alpha namun dengan gesitnya ia menghindar. Paham akan rasa sakit mutan itu, Alpha menghabisinya dengan sekali serangan hingga mengubah mutan itu kembali kebentuk asalnya yaitu seorang gadis yang ternyata adalah siswi di akademi yang sama seperti Alexia dan Cid. Sebelum menghilang dalam bayang-bayang reruntuhan bangunan, putri Iris menanyakan identitas Alpha namun hanya memperoleh peringatan singkat darinya agar tidak menghalangi shadow garden.

Back to Alexia. Pertarungan antara Zenon dan Cid didominasi oleh Cid. Zenon merasa heran dengan kekuatan besar lawannya namun tidak pernah menunjukkan diri di manapun. Alexia dan Zenon tidak menyadari bahwa pria berjubah hitam itu adalah Cid meski begitu, Alexia sadar bahwa teknik pedang yang digunakan untuk bertarung melawan Zenon adalah teknik pedang biasa sama seperti teknik pedang Alexia. Kemampuan berpedangnya saat melawan Zenon membuat Putria Alexia terpukau dan teringat bahwa kakaknya, putri Iris juga menyukai gaya berpedang Alexia.

Zenon semakin kalap. Ia kemudian meneguk pil yang merubahnya seperti iblis namun Cid menghadapinya dengan tenang tanpa gentar sedikitpun. Ia berkata bahwa Zenon yang mengklaim dirinya sebagai orang terkuat adalah omong kosong dan sama saja merendahkan prinsip dari kekuatan itu sendiri. Cid tidak menyukai konsep dimana suatu kekuatan maupun kemampuan didapatkan secara instan. Ia kemudian akan menyerang Zenon dengan nuklir. Cid bercerita tentang masa lalunya yang mengejar kekuatan sejati namun tetap mati oleh ledakan nuklir hingga akhirnya ia mendapat kesimpulan bahwa agar dapat melampaui nuklir maka ia sendiri harus menjadi nuklir.

Cid membuat barrier yang cukup melingkupinya dan Zenon. Beberapa saat setelahnya, dengan hanya dua patah kata "I'm atomic" Cid melenyapkan Zenon juga beberapa luas kita terkena dampaknya. Cahaya biru keunguan melingkupi kita sesaat. Para shadow knight yang menyaksikannya merasa bangga dan senang.

Setelah kejadian itu, Alexia kembali memegang pedangnya dan tak lama putri Iris datang menghampiri dan memeluknya. Saat kembali ke akademi, Alexia kembali menemui Cid. Ia memberitahu Cid bahwa kini ia telah menyukai gaya berpedang miliknya meski hal itu bukan karena Cid. Cid tidak begitu menanggapi dan ingin segera pergi namun Alexia menahan dan menawarkan untuk melanjutkan hubungan asmara mereka namun Cid langsung menolak dengan penuh senyuman.

Alexia tersenyum namun kemudian banyak darah ditemukan di lokasi dimana Alexia ditolak mentah- mentah oleh Cid. Kejadian itu bahkan masuk sebagai salah satu dari 7 misteri di akademi dimana banyak darah tercecer tanpa ada mayat maupun orang terluka dan dikenal dengan kasus pembunuhan tanpa mayat.

(2)

atau kelompok yang menyamar sebagai shadow garden dan menyebar teror di kota. Putri Iris setelah kejadian sebelumnya membentuk sebuah tim untuk menyelidiki sekte Diabolos juga shadow garden pada beberapa ksatria kepercayaannya. Setelah menolak Alexia, Cid yang berlumuran darah bertemu seorang gadis berambut merah muda yang tidak sengaja menabraknya.

(3)

EPISODE – 06

Shadow garden palsu semakin menebar teror pada masyarakat dengan mengatasnamakan shadow garden. Setelah kejadian insiden besar sebelumnya, munculnya dua kubu utama membuat putri Iris waspada. Melalui artefak yang ditemukan, ia meminta salah satu siswi akademi yang diakui kepintarannya dalam hal meneliti untuk menguraikan artifak tersebut. Gadis itu bernama Sherry, siswi akademi berambut merah muda yang menabrak Cid sebelumnya. Teman-teman Cid penasaran akan progres hubungan Cid dengan Alexia namun sayangnya hubungan sandiwara itu telah kandas.

Bermaksud menghibur Cid, kedua temannya membawanya ke departemen store yang cukup populer dengan Coklatnya sebagai produk unggulan. Departemen store itu sangat ramai dan dipenuhi oleh para bangsawan. Cid kagum dengan perwujudan departemen store yang ia lihat saat ini sangat mirip dengan mall yang ia tau dari kehidupan sebelumnya di Jepang. Saat berdiri mengantre bersama kedua temannya, seorang karyawan meminta Cid untuk mengisi angket. Cid dibawa ke dalam departemen store tepatnya ke puncak bangunan dan bertemu dengan salah satu dari 7 shadow yaitu Gamma.

Gamma adalah satu dari 7 shadow dengan daya kepintaran yang menonjol namun dibalik kepintarannya, Gamma sangat ceroboh. Gamma adalah pemilik departemen store tersebut. Ia membuka departemen store sesuai dengan apa yang Cid pernah ceritakan padanya bahkan kini ia telah membuka cabang di berbagai negara dengan total penghasilan perhari yang sangat luar biasa banyak.

Cid terkesan dengan kemampuan Gamma dan mengira bahwa Gamma masih terus bersandiwara bersamanya. Gamma kemudian melaporkan tentang pembunuh yang berkeliaran akhir-akhir ini dan mengatasnamakan shadow garden. Hingga saat ini, mereka masih belum bisa mengungkap pelakunya.

Cid sedikit tertarik dengan topik itu mengingat teman-temannya juga membicarakan tentang pembunuh yang berkeliaran namun ia kemudian berpikir dan berprasangka bahwa Alexia adalah dalang dibalik berbagai pembunuhan yang terjadi. Gamma juga memperkenalkan anggota shadow garden yang baru yaitu Nu, karyawan yang tadi memandu Cid. Sebelum kembali, Cid meminta 3 kotak coklat untuk dibawa pulang sembari mencuri satu keping emas yang Gamma tunjukkan dengan kekuatan bayang milik Cid.

Cid dan dua temannya pulang terlambat akibat Cid terlalu lama berbincang dengan Gamma sehingga akibatnya jika tidak bergegas mereka tidak akan bisa masuk ke asrama. Namun ditengah jalan, Cid mendengar suara pedang yang saling beradu. Cid beralasan pada kedua temannya bahwa ia mendadak mendapat panggilan alam yang sangat darurat dan memalukan hingga mengharuskan ia untuk tinggal. Percaya, temannya kemudian meninggalkan Cid dan segera setelahnya Cid kembali kepada sikap seperti saat ia menghadapi para shadow. Ia bertekad tidak akan memaafkan siapapun yang memakai nama shadow garden dengan sembarangan meskipun itu putri Alexia sekalipun.

Putri Alexia bertarung melawan sosok berjubah hitam yang terus mengatakan bahwa ia adalah bagian dari shadow garden. Ketika orang itu terpojok, datang beberapa orang lagi dengan jubah hitam yang sama dan melawan putri Alexia. Cid melihat perlawanan itu dan terkejut ketika tebakannya terkait putri Alexia menjadi pembunuh adalah salah. Melawan banyak musuh sekaligus, putri Alexia semakin terpojok. Cid kemudian muncul dengan jubah hitamnya namun kemunculannya menyebabkan para pembunuh berjubah hitam yang mengaku sebagai shadow garden kabur dari mereka. Cid mengejarnya namun Alexia memintanya untuk memberitahu tujuannya akan tetapi Cid berkata agar Alexia tidak ikut campur.

Cid mengejar para pembunuh berjubah hitam dan berhasil menangkap salah satunya. Nu kemudian muncul dan proses penggalian informasi dialihkan pada Nu.

Disisi lain di tengah hutan, gaunt knight melapor pada seseorang bahwa pionnya telah lenyap dan tertangkap namun orang itu tidak menghiraukannya karena apa yang ia cari telah ditemukan. Putri

(4)

berpihak pada siapa, putri Iris menjawab bahwa kedua kelompok tersebut adalah musuhnya dan ia tidak akan membiarkan kerajaannya dipermainkan.

Disisi lain, Cid dengan kehidupan sekolah bersama kedua temannya dengan menggunakan coklat yang mereka dapatkan berniat untuk memberikan coklat tersebut pada gadis incaran mereka.

Hanya kedua temannya saja yang menganggap hal itu adalah tindakan yang serius sedangkan Cid hanya menganggap challenge itu sebagai event kecil bagi pemeran figuran. Ia kemudian memberikan coklat miliknya pada Sherry secara acak. Sherry kebingungan. Ia membawa coklat itu sembari akan meneliti artifak. Ayah angkatnya yang merupakan wakil kepala sekolah, Ruslan masuk untuk melihat putrinya dan melihat putrinya memperoleh coklat dari siswa akademi membuatnya senang. Ruslan menyuruh Sherry untuk segera membalas perasaan si pemberi coklat yaitu Cid karena Ruslan mengira Sherry menerima coklat sebagai bentuk pernyataan cinta siswa akademi. Oleh karena itu ia memerintahkan anaknya untuk segera memberikan jawaban agar Cid tidak menunggu terlalu lama.

(5)

EPISODE – 07

Sherry terus memikirkan perkataan ayahnya untuk segera memberi jawaban pada Cid sampai membuatnya tidak bisa fokus pada penelitiannya untuk menguraikan artifak. Disisi lain di pagi yang sama, Cid berangkat seperti biasa ke akademi namun kali ini Nu datang dalam balutan seragam akademi dan menyamar sebagai siswi untuk melaporkan informasi yang ia dapat dari hasil interogasi kejadian semalam. Pembunuh yang di interogasi juga berjubah hitam yang mengaku sebagai shadow garden merupakan pion dari sekte Diabolos. Pion itu diciptakan dari para anak yatim piatu yang dicuci otak dengan menggunakan obat-obatan juga sihir agar dapat melakukan segala perintah sekte tanpa berontak. Hampir setiap yatim piatu yang di cuci otaknya kehilangan kesadaran namun ada satu prajurit yang masih bertahan kesadaran dan kewarasannya yaitu Rex. Cid tidak begitu fokus saat Nu melaporkan hasil interogasinya karena ia fokus melihat selebaran turnamen pedang yang harus ia ikuti karena temannya seenaknya mendaftarkan Cid untuk turut serta dalam turnamen dengan tujuan untuk menarik perhatian para gadis. Bahkan Nu sampai salah mengira Cid meracau karena menanggapi laporan darinya dan hendak terlibat dengan Rex.

Tiba saat turnamen, tidak hanya Cid bahkan kakaknya juga mengikuti turnamen dan mampu mengalahkan musuhnya. Kedua teman Cid hanya bisa bertaruh tanpa mengikuti turnamen secara langsung. Lalu tiba giliran Cid untuk bertanding dimana lawannya adalah presiden siswa akademi, Rose. Cid tentu saja seperti biasa ia tidak berusaha untuk menang. Berkali-kali ia bersandiwara terjatuh dan terpental akibat serangan Rose namun kemudian bangkit lagi. Jatuh, bangkit lagi, terkapar, bangkit kembali, dengan darah buatan membuat Cid terkesan menerima luka yang serius hingga mengakibatkan wasit pertandingan iba padanya lalu memenangkan Rose meski Cid masih bangkit untuk melawannya. Rose terkesan dengan semangat Cid untuk terus bangkit. Di turnamen kali ini Rose menang dari Cid namun dalam hal tekad juang Cid adalah pemenangnya.

Cid yang bebas dari turnamen keluar dengan tampilan wajah penuh perban untuk mendukung sandiwaranya. Sherry lalu menemui Cid dan memberinya kukis buatannya dan sebagai jawaban pada Cid, Sherry memintanya untuk berteman terlebih dahulu sebelum selanjutnya mencapai tahap berkencan. Bingung dengan apa maksud Sherry, Cid hanya mengiyakan setiap perkataan Sherry.

Sherry yang senang langsung memberitahu ayahnya, Ruthlan yang kala itu sedang duduk menikmati teh di balik kaca dibelakang Sherry. Cid mengenal Ruthlan sebagai wakil kepala akademi namun tidak mengenal Sherry pada awalnya sehingga ia memutuskan untuk perlahan menjauhi Sherry.

Sherry sangat senang karena bisa memulai hubungannya dengan Cid namun ia kemudian teringat bahwa Cid pernah dekat dengan putri Alexia. Putri Alexia yang sedang bersantai di ruangannya menikmati secangkir kopi hitam tidak menyukai mahzab penyuka kopi susu. Tiba-tiba Sherry datang menemui putri Alexia di ruangannya, duduk dan memadu padankan kopi hitam yang telah disiapkan putri Alexia dengan beberapa balik gula dan susu. Awalnya Sherry hanya diam hingga putri Alexia harus menerka-nerka apa tujuan Sherry menemuinya hingga akhirnya Sherry dengan spontan dan lugas menanyakan tentang hubungan putri Alexia dengan Cid. Putri Alexia menceritakan yang sebenarnya bahwa hubungan antaranya dengan Cid telah berakhir bahkan sebelumnya hubungan asmara yang dibangun hanyalah sebuah kepura-puraan belaka karena adanya beberapa kondisi.

Mendengar itu Sherry semakin senang. Sherry kemudian menceritakan bahwa ia sudah berteman dengan Cid dan berencana untuk semakin dekat dengannya. Putri Alexia yang mendengar hal itu tidak sadar bahwa ia menggenggam secangkir kopi dengan sangat keras hingga hampir membuat gagang cangkir itu hancur. Sherry memutuskan kembali dengan riang dan sekeluarnya Sherry dari ruangan itu, terdengar suara dentuman keras dari ruangan putri Alexia.

Kembali pada Cid. Proses pemilihan ketua OSIS akademi akan dimulai dan kala itu Rose bersama asistennya datang ke kelas Cid untuk menjelaskan aturan mainnya. Tiba-tiba Gaunt knight

(6)

aneh karena gerbang akademi yang terkunci meski masih dalam jam operasional akademi. Rose yang sedang menjelaskan alur pemilihan OSIS tiba-tiba mendapat tamu tak diundang. Beberapa sosok berjubah hitam dan mengaku sebagai shadow garden muncul menyerang mereka. Rose hendak menghadapinya namun ia tidak dapat menggunakan sihirnya. Saat pria berjubah itu menghunuskan pedangnya pada Rose, Cid tiba-tiba datang dan menghalangi dan menyebabkan hunusan pedang itu mendarat padanya dan menyebabkan luka parah yang membuatnya terkapar.

(7)

EPISODE – 08

Kembali ke beberapa saat sebelum Cid tertebas. Cid sadar akan kedatangan kelompok berjubah hitam yang mengaku sebagai shadow garden. Cid salah mengira kelompok itu adalah teroris yang menyerang akademi. Ia menjadi sangat girang karena dapat melihat impiannya terjadi yaitu melihat sekolah diserang oleh teroris. Ia menontonnya dengan seksama dan berpikir bahwa Rose adalah tokoh penting yang tidak boleh gugur maka dari itu Cid maju ketika Rose hampir tertebas menggantikan Rose hingga akhirnya tumbang. Rose yang melihat hal itu salah mengira bahwa Cid mencintainya hingga rela mengorbankan nyawanya. Para murid kemudian dikumpulkan ke satu titik yaitu auditorium. Cid yang tergeletak ditinggalkan namun saat itulah ia berusaha bangun.

Cid tidak mati. Tumbangnya Cid adalah sandiwara dimana ia memanipulasi jantungnya agar dapat berhenti sesaat guna menyakinkan yang lain bahwa ia tewas. Cid bangkit lagi dan bahkan disaat sihir yang lain terhambat, Cid dapat mengotak-atik sihirnya sehingga tidak menjadi masalah besar bagi Cid untuk dapat menggunakan sihirnya. Ia kemudian bersemangat untuk melihat kejadian penaklukan akademi oleh para teroris.

Di gedung lain, Sherry sedang fokus meneliti artifak namun dikejutkan oleh Rex yang datang dengan memecahkan jendela. Rex bertugas untuk merebut artifak yang sedang diteliti oleh Sherry namun kemudian dua ksatria merah tua yang beberapa waktu lalu dibentuk oleh putri Iris dan mengawal Sherry untuk menjaganya selama penelitian artifak. Sherry lari sementara kedua ksatria merah tua melawan komplotan berjubah hitam dan Rex.

Cid mengawasi dari atas gedung tertinggi. Ia yang mengira insiden ini adalah sebuah skenario dari event utama sangatlah antusias. Para warga akademi dikumpulkan di auditorium, pasukan ksatria yang datang untuk membantu enggan untuk memasuki area akademi karena terancam tidak bisa menggunakan sihir dan para teroris yang selalu berkeliling memeriksa para murid yang kemungkinan bersembunyi. Cid terkesan dengan hal-hal itu namun jubah hitam yang dikenakan teroris itu membuatnya marah karena tidak sesuai untuk digunakan di siang hari. Cid yakin bahwa waktu terbaik menggunakan jubah hitam panjang adalah malam hari maka dari itu ia menunda kemunculannya sebagai shadow hingga malam tiba. Ia lalu tak sengaja melihat Sherry yang berjalan tanpa waspada sedikitpun. Cid membantunya dengan menghabisi para teroris yang hendak menangkap Sherry. Cid hanya fokus melakukan apa-apa saja tindakan yang ada di list keinginannya seperti jatuh dengan indah dari atas gedung. Sherry tidak menyadari bahwa para musuh mengetahui keberadaannya namun sebelum sadar Cid sudah keburu menghabisinya tanpa sepengetahuan Sherry. Sherry sangat ceroboh bahkan saat ia berjalan dengan aman ia tersandung di pertengahan tangga dan jatuh namun ditangkap oleh Cid.

Melihat luka tebasan Cid, Sherry merasa khawatir namun Cid kemudian menasehati Sherry berbagai hal yang intinya adalah menyuruh Sherry untuk lebih waspada dan berhati-hati.

Mereka pergi ke ruang kerja Ruthlan. Sherry yang mencari sesuatu sedangkan Cid hanya duduk dengan santainya. Berdasarkan jumlah lawan yang Cid singkirkan selama bersama Sherry, ia beranggapan bahwa Sherry adalah tokoh utama pada event kali ini. Ia kemudian menilai skenario event kali ini sebagai skenario yang cacat. Sherry menemukan apa yang ia cari. Sebuah dokumen yang berisi catatan tentang artifak mata keserakahan, penyebab energi sihir tidak bisa digunakan di akademi. Hanya mereka yang sihirnya terlalu lemah dan terlalu kuat saja yang dapat bebas menggunakan sihir. Artifak itu menyerap energi sihir dan saat energi sihir yang terserap melebihi kapasitas artifak maka akan mengakibatkan ledakan. Karena berbahaya, Sherry berkata bahwa Ruthlan menyerahkan artifak itu pada pihak berwajib sehingga kemungkinan yang ada hanyalah jumlah artifak mata keserakahan lebih dari satu atau artifak itu dicuri. Untuk mengendalikan artifak

(8)

ruang penelitian. Cid pergi untuk mengambilnya.

Rex yang kembali pada pimpinannya di auditorium senang mengetahui para ksatria yang ribut tanpa dapat berbuat apapun di depan akademi. Namun ia mendapat teguran dari pimpinannya Karen tidak berhasil mendapatkan artifak yang ada pada Sherry. Rex kembali mencari artifak itu untuk merebutnya. Ia menyadari bahwa beberapa rekannya yang unggul telah terbunuh sehingga ia yakin bahwa terdapat petarung yang sangat baik diantara para murid. Tujuan utama pimpinan komplotan berjubah hitam dan Rex adalah supaya ia dapat dimasukkan kembali kedalam posisi sebagai ksatria Round. Rex yang menyusuri lorong dengan beberapa rekannya sadar ketika satu per satu rekan yang ada bersamanya menghilang. Tak lama setelah sadar seluruh rekannya hilang, Cid muncul dihadapan Rex. Rex kemudian menciptakan jaring sebagai total defense namun Cid dapat mengalahkannya dengan sangat mudah. Rex mengira Cid yang melawannya dengan amat mudah adalah berkat bantuan sebuah artifak. Rex kemudian ditunjukkan sebuah ruangan yang berisi mayat para rekannya lalu kemudian kembali menerima serangan Cid.

Nu datang ke ruang penelitian. Ia menyayangkan tumbangnya salah satu ksatria merah tua yang tangkas juga Marco Granger yang merupakan salah satu ksatria merah tua yang dulunya merupakan tunangan Nu hingga sampai Cid tiba. Nu lalu melaporkan beberapa hal pada Cid seperti para shadow yang telah menyusup ke akademi dan menunggu perintah dari Cid, dan Gamma yang tidak turun ke akademi karena memiliki kemampuan fisik yang amat buruk. Nu juga melaporkan siapa-siapa saja yang bisa bertarung di akademi dalam kondisi sihir tersegel. Cid menanggapinya sengenanya. Ia kemudian meminta Nu untuk mencarikan beberapa bahan untuk menguraikan artifak.

Nu terkejut dengan pengetahuan Cid terkait artifak. Cid kemudian menjelaskan rincian kejadian yang menyebabkan energi sihir tersegel yaitu karena artifak mata keserakahan dan yang pasti, penjelasan Cid itu berasal dari Sherry dan bukan murni pengetahuan Cid sendiri. Seperginya Cid, Nu mengatakan beberapa kata yang mengisyaratkan bahwa Marco belum mati terbunuh.

(9)

EPISODE – 09

Ksatria kerajaan kesulitan untuk memutuskan bagaimana akan menyelamatkan para siswa karena barrier di sekitar akademi yang akan menonaktifkan sihir mereka. Sherry yang berusaha menguraikan artifak akhirnya berhasil melakukannya lalu melalui jalan bawah tanah ia bergegas menuju auditorium. Cid tidak ikut bersamanya dan hanya menyemangati Sherry dalam tugasnya menyelamatkan dunia. Di auditorium, Gaunt knight resah karena Rex yang tak kunjung kembali dengan artifak. Beberapa siswa meminta rose untuk bertindak namun rose menolak karena tanpa adanya sihir, mereka bahkan tidak akan dapat menahan peluru namun disisi lain, para murid menjadi sasaran empuk oleh para pengikut Gaunt knight. Sherry yang tiba di auditorium dan melihat kondisi teman-temannya lalu melemparkan artifak itu ke dekat artifak mata keserakahan menimbulkan suatu cahaya menyilaukan dan menonaktifkan barrier penghalang sihir. Mengetahui aliran sihir telah kembali, Rose bangkit menyerang dan merampas pedang pengikut Gaunt knight di ikuti oleh para murid lainnya.

Rose menyadari bahwa sihir yang dirampas tadi belum sepenuhnya kembali dan kemungkinan ia akan menang juga terbatas namun ia mengingat kembali apa yang dilakukan Cid untuknya dan memotivasi dirinya lagi untuk tetap teguh hingga akhir. Rose berpikir untuk mengejar Gaunt knight namun dihadang oleh para pengikutnya. Saat itu, tiba-tiba Cid muncul dalam wujud Shadow dan memuji gaya berpedang Rose. Para shadow yang lainnya juga muncul dan melawan para pengikut Gaunt knight. Melihat itu Rose lalu memerintahkan para siswa untuk mengevakuasi mereka yang terluka dan keluar dari auditorium. Cid melihat Gaunt knight yang menghilang. Gaunt knight menggunakan saluran gas di akademi lalu membakar auditorium dan akademi. Putri Iris yang baru saja bisa masuk dengan para ksatria bertemu Rose dan menanyakan kronologis kejadiannya. Saat Rose mengatakan bahwa shadow garden terlibat di dalamnya meskipun di pihak yang menghabisi para teroris, putri Iris sangat marah dan mengira shadow garden adalah pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini.

Gaunt knight pergi ke ruang kerja Ruthlan dan membakar dokumen-dokumen penelitian tanpa mengetahui Cid telah duduk dan memperhatikan gerak geriknya di tepi jendela sembari membaca.

Gaunt knight itu kemudian melepas zirahnya satu persatu hingga mengekspos identitas aslinya yang merupakan wakil kepala akademi, Ruthlan Barnett. Cid dengan tenang menanyakan apa alasan Ruthlan melakukan tindakan itu. Ruthlan kemudian menceritakan masa lalunya sebagai seorang ksatria pedang jenius yang selalu berada di puncak namun kebanggaannya itu tidak bertahan lama ketika tiba-tiba penyakit kronis menyerang dirinya lalu, ibu Sherry adalah seorang peneliti yang teramat jenius hingga membuatnya di benci oleh banyak orang dan Ruthlan adalah sosok yang mendukung ibu Sherry. Hubungan pertemanan itu terus berjalan baik hingga suatu ketika ibu Sherry meneliti artifak mata keserakahan dan Ruthlan memprediksi artifak itu dapat membuatnya sembuh kembali namun ibu Sherry menyatakan bahwa artifak itu berbahaya dan hendak menyerahkannya pada pihak berwajib. Akan tetapi, sebelum diserahkan Ruthlan telah membunuh ibu Sherry dengan kejamnya. Sherry yang hari itu ada disana tidak menyadari bahwa Ruthlan yang telah membunuh ibunya. Ruthlan menawarkan Sherry untuk ikut bersamanya dan kini melanjutkan penelitian ibunya.

Cerita selesai, Ruthlan mengambil pedangnya dan hendak melawan Cid begitu pula Cid yang turun dari tepi jendela. Satu serangan mereka berdua, Cid terhempas keluar jendela namun saat Ruthlan berbalik, Cid kembali muncul namun kali ini dalam wujud Shadow. Menyadari kemampuan besar shadow, Ruthlan kemudian menggabungkan kedua artifak dan mendapat kekuatan besar secara instan bahkan penyakit yang selama ini dideritanya juga menghilang. Akan tetapi, kembali pada konsep awal Cid bahwa kekuatan yang didapatkan secara instan tidak akan dapat bersanding dengan kekuatan yang didapatkan melalui jerih payah dan latihan rutin. Cid menang dengan mudah melawan Ruthlan. Akan tetapi, Ruthlan masih bersikap arogan dan berkata bahwa ia telah membuat kondisi

(10)

adalah kelompok yang bergerak atas dasar apa yang perlu dilakukan dan bukan kelompok yang melulu berjalan di jalan kebaikan maupun kejahatan bahkan jika diperlukan, ia akan menanggung seluruh dosa kejahatan dan tetap bergerak dibalik bayang-bayang.

Cid lalu membunuh Ruthlan sama seperti saat Ruthlan membunuh ibu Sherry. Sherry melihat saat dimana shadow membunuh Ruthlan sama seperti saat ia melihat ibunya terbunuh, bedanya ia melihat siapa pembunuh Ruthlan. Namun Cid sebagai shadow tidak berniat menjelaskan maupun meluruskan kesalahpahaman yang ada. Sherry tidak perlu menanggung beban akan fakta perbuatan Ruthlan yang sesungguhnya.

Alpha menerima laporan dari Gamma bahwa kini shadow garden telah ditetapkan sebagai suatu organisasi yang berjalan di jalan kejahatan. Alpha tidak peduli dengan itu dan hanya fokus untuk terus mengabdi pada Cid apapun tujuannya. Akademi hampir runtuh karena terbakar sehingga membuat para murid diliburkan. Sherry datang untuk berpamitan pada Cid. Ia memutuskan untuk Ergo belajar ke luar negeri meskipun ia masih ingin terus berbincang dengan Cid. Cid hanya menanggapi seperlunya dan ketika ia mendengar bahwa Sherry akan pindah demi mencapai tujuan barunya, Cid bertanya pada Sherry terkait tujuan barunya itu namun Sherry merahasiakan tujuan barunya.

Referensi

Dokumen terkait