115
DAFTAR PUSTAKA
Adibah, AmaliaNur.2014.Penataan Jalur Pejalan Kaki Di Jalan Merdeka Kota Malang Berdasarkan Tingkat Kenyamanan Pengguna. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Anggriani, N. 2019. Pedestrian Ways Dalam Perancangan Kota. Klaten : Yayasan Humaniora Agustin,Imma. 2017. Penerapan Konsep Walkability Di Kawasan Alun-Alun Kota Malang.
Jurnal Pengembangan Kota. 5. 45. 10. 14710/jpk.5.1.45-57.
Anonim, 2009. Undang-Undang No.22 tahun 2009, Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Arifah, Lilla (2019) Kualitas Walkability Pada Jalan Pasar Besar Kota Malang. Malang:
Universitas Brawijaya.
Bappeda Provinsi Kalimantan Timur. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2023.
Christinana, Nadia Emeralda.2017. Pengembangan Jalur Pejalan Kaki Dengan Konsep Walkable City Koridor Dukuh Atas Jakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November
Department of Sport and Recreation, Government of Western Australia.[2007]. A Walking Strategy for Western Australia
Diansya, Irfan. 2015. “Penilaian Jalur Pedestrian Oleh Masyarakat Urban Dan Kriteria Jalur Pedestrian Yang Ideal Menurut Masyarakat.” In Prosiding Temu Ilmiah IPLBI, A 033- A 040. IPLBI. https://temuilmiah.iplbi.or.id/wp-content/uploads/2015/11/TI2015-A- 033-040-Penilaian-Jalur-Pedestrian-oleh-Masyarakat-Urban.pdf.
Ellis, G., R. Hunter, M. A. Tully, M. Donnelly, L. Kelleher, and F. Kee. 2016. “Connectivity and Physical Activity: Using Footpath Networks to Measure the Walkability of Built Environments.” Environment and Planning B: Planning and Design 43:130–51.
Triantoro, Hendra .2018. Kajian Tingkat Walkability Pada Jalur Padestrian Di Jalan Utama Pusat Kota Makassar Studi Kasus : Jalan Penghibur, Jalan Ujung Pandang, Jalan Riburane Dan Jalan Ahmad Yani. Makassar : Universitas Hasanudin.
Galangsari, Virna Hayuning. 2019. Tingkat Walkability Jalur Pedestrian Pada Kawasan Jenderal Sudirman Kota Samarinda. Malang : Universitas Brawijaya
Gehl, Jan. (2010). Cities for People. Island Press. Washington DC
116 Hafnizar, Y., Izziah, & Saleh, S. M. (2017). Pengaruh Kenyamanan Terhadap Penerapan Konsep Walkable Di Kawasan Pusat Kota Lama. Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, 1(1), 271–284.
HCM. 2000. Highway Capacity Manual.USA. Transportation Research Board of the National Academies of Science
Hendra Triantoro 2018. .Kajian Tingkat Walkability Pada Jalur Padestrian Di Jalan Utama Pusat Kota Makassar Studi Kasus : Makassar : Jalan Penghibur, Jalan Ujung Pandang, Jalan Riburane Dan Jalan Ahmad Yani.
Iman, Moch chaerul, Anis Rakhmawati, Woro Partini Maryuani. 2019. Evaluasi Lajur Transportasi Tak Bermotor Dengan Metode Analytical Hierarcy Process (Ahp) Di Kota Magelang. Magelang : Universitas Tidar
Iswanto, Danoe. (2006): Pengaruh Elemen-Elemen Pelengkap Jalur Pedestrian Terhadap Kenyamanan Pejalan Kaki (Studi Kasus: Penggal Jalan Pandanaran, Dimulai dari Jalan Randusari Hingga Kawasan Tugu Muda), Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman, 5(1),21-29.
Institute for Transportation and Development Policy.2018. Pedestrians First, Tools For a Walkable City. 1st ed. New York :ITDP
Institute for Transportation and Development Policy.2017. Laporan Desain Perbaikan Konektivitas dan Peningkatan Kenyamanan Pejalan Kaki di Pusat Kota Medan. Jakarta:
ITDP
Institute for Transportation and Development Policy.2019. Panduan Desain Fasilitas Pejalan Kaki : DKI Jakarta 2017-2022. Jakarta: ITDP
Kementrian Pekerjaan Umum. 2014. Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jarigan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum.
Krembeck.2011. The Global Walkability Index.Massachusetts Institute of Technology. Dept.
of Urban Studies and Planning
Lana Winayanti.2013. Walkability dan Fasilitas Pejalan Kaki di 3 Kota Wisata Indonesia : Australia Awards Alumni Reference Group
Leather, James, Herbert Fabian, Sudhir Gota, Alvin Mejia. 2011. Walkability and Pedestrian Facilities in Asian Cities State and Issues. Manila: ADB.
Lestari, Aprianti Widya.2013. Arahan Penataan Jalur Pejalan Kaki Berdasarkan Persepsi Pejalan Kaki di Koridor Jalan Kartini Kota Depok. Malang: Universitas Brawijaya
117 Listianto, Terstiervy Indra Pawaka.2006. Hubungan Fungsi dan Kenyamanan Jalur Pedestrian
(Studi Kasus Jl. Pahlawan Semarang). Semarang : Universitas Dipenogoro
Mayona, Enni L, dkk. 2013. Identifikasi Kebutuhan Fasilitas Pejalan Kaki di Kota Pontianak.
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. 1-9
Muhamad, Aulia Urrahman.2018. Evaluasi Fasilitas Pejalan Kaki Disepanjang Jalan Kota Padang. Padang: Universitas Andalas
Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki PadaJalan Umum. No.032/T/BM/1999.
1999.Lampiran No.10 Keputusan Jenderal Bina Marga No. 76/KPTS/Db/1999.
DepartemenPekerjaan Umum.
Pramita, Elen L. 2013. Konsep Penataan Lanjutan Jalur Pejalan Kaki di Kota Surabaya.
5(2):97-108
Pratama, Reba Anindyajati.2011. Konsep Walkable Street di Koridor Jalan Sukarno Hatta, Kota Malang. Malang : Universitas BrawijayaRian F, Petrus N.[2011]. Walkability dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa untuk Berjalan Kaki pada Pusat Pendidikan Tinggi Jawa Barat di Jatinangor. Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB
Riani, Y.H. (2018). Evaluasi Efektivitas Jalur Pedestrian di Jalan Ahmad Yani Kota Pontianak Berdasarkan Persepsi Masyarakat. Jurnal Umahasiswa Teknik Sipil UNTAN,2(3), 1-12.
Rubenstein, Harvey M.1992. Pedestrian Malls, Streetscapes, and Urban Space. Canada : John Wiley &sons
Rukmana, Dadang. 2013. “Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki.”
Sanjaya, Riyan, Soedarsono, Rachmad Mudiyono. 2017. Analisis Fungsi Dan Kenyaman Jalur Pedestrian Kawasan Di Kota Pangkalan Bun. Semarang : Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Salean, Samuel Th, Amri Jonathan Sinaga. 2020. Analisis Koridor Jalur Pejalan Kaki Di Jalan Kh. Mas Mansyur (Dari Stasiun Karet Sampai Citywalk Sudirman) Jakarta Pusat Berdasarkan Persepsi Pengguna. Jurnal Ilmiah Plano Krisna 15: 1
Setyowati, Dwi Marcelina.2017. Pemanfaatan Pedestrian Ways di Koridor Komersial di Koridor Jalan Pemuda Kota Magelang. Yogyakarta: Universitas Teknologi Yogyakarta Setianto, S. dan Joewono, T. B. 2016. “Penilaian Walkability Untuk Willayah Perkotaan Di
Indonesia.” In The 19th International Symposium FSTPT. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Setianto, Senjaya. 2017.Penilaian Walkability Kawasan Perguruan Tinggi Di Kota Bandung.
Bandung : Universitas Katolik Parahyangan.
118 Shivani, Hamid.1985. The Urban Design Process. New Yorld: Van Nostrad Reinhold
Company
Tanan, Natalia.2011.Fasilitas Pejalan Kaki. Bandung : Kementrian Pekerjaan Umum
Tahir, Anas.2011. Analisis Kinerja Ruas Ruas Jalan Utama di Sekitar Bandar Udara Mutiara Palu (Studi Kasus: Jl. Abd. Rahman Saleh, Jl. Basuki Rahmat, Jl. Dewi Sartika, Jl. Muh.
Yamin)." Journal of Transportation Management and Engineering, vol. 1, no. 2.
Tika, H. Moh. Panbudu.2005.Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Akasara
TCRPC(Treasure Coast Regional Planning Council).2012.Florida TOD Guidebook.
Tallahassee: Florida Department of Transportation
Triantoro, Hendra. (2018). Kajian Tingkat Walkability Pada Jalur Padestrian Di Ruas Jalan Utama Pusat Kota Makassar. Makassar : Universitas Hasanuddin
Utterman, RK. 2012. Accommodating The Pedestrian. Van Nostrand Rainhord Company, New York.
Uak.2020.Evaluasi Konsep Ramah Pejalan Kaki Pada Pedestrian Malioboro Dengan Pendekatan Konsep Walkability. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta US Departement Healt and Human Service.2011. Walkability Audit Tools. Amerika Serikat :
US Departement Health and Human Service
Wulandari, Yenti Genduk.2019. Skenario Parkir Off Street Di Jalan Ahmad Yani Kota Balikpapan. Balikpapan: Institut Teknologi Kalimantan
Wibowo, S. S., Natalia Tanan, dan Nuryani Tinumbia. 2015. Walkability Measures for City Area in Indonesia (Case Study of Bandung. Journal of The Eastern Asia Society for Transportation Studies 11: 1507–21
Yang, C. C. (2005). The refined Kano’s model and its application. Total Quality Management and Business Excellence, 16(10), 1127–1137.
Kuo, Y.-F., Chen, J.-Y., & Deng, W.-J. (2012). IPA–Kano model: A new tool for categorising and diagnosing service quality attributes. Total Quality Management & Business Excellence, 23(7-8), 731–748. doi:10.1080/14783363.2011.637811