• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK PEMBANGUNAN HUNIAN TETAP LERE Fisik

N/A
N/A
Annisa Istiqamah

Academic year: 2024

Membagikan " KAK PEMBANGUNAN HUNIAN TETAP LERE Fisik"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRAKTUAL

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SATKER PENYEDIAAN PERUMAHAN PROVINSI SULAWESI TENGAH DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PEMBANGUNAN HUNIAN TETAP DAN PSU DESA LERE, KOTA PALU, SULAWESI TENGAH DENGAN

DESAIN KHUSUS

(2)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (

TERM OF REFERENCE

)

PEMBANGUNAN HUNIAN TETAP PASCABENCANA GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN LIKUIFAKSI DI LERE SULAWESI TENGAH

TAHUN ANGGARAN 2022

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Perumahan

Program : Pengembangan Perumahan

Hasil : Bermanfaatnya Pembangunan Hunian Tetap

Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah yang tepat mutu sesuai dengan standar teknis, kualitas dan kuantitas yang telah di dipersyaratkan Tahun Anggaran 2023

Unit Eselon II/Satker : Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah

Kegiatan : Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Terbangun dan berfungsinya tempat tinggal bagi

masyarakat terdampak bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi

2. Terbangunnya dan berfungsinya kawasan perumahan dan permukiman baru yang layak huni bagi warga terdampak bencana

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Unit dan Satuan Infrastruktur

Volume : Unit Hunian Tetap beserta PSU dan Infrastruktur

A. Latar Belakang

i. Gambaran Umum Pekerjaan

1) Terjadi bencana alam di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur dengan nilai kerugian mencapai 18,48 triliun rupiah;

2) Bencana alam yang terjadi berupa gempa bumi berkekuatan 7,4 skala ritcher,

(3)

tsunami dan likuifaksi;

3) Kerusakan pada sektor permukiman dan sosial mengakibatkan penurunan produktivitas masyarakat di lokasi terdampak;

4) Secara geologis dan geografis, hunian sebelumnya berada pada zona 4 (berbahaya tinggi) yang mengakibatkan rumah-rumah harus direlokasi ke lokasi yang lebih aman sebagai upaya mitigasi resiko di masa mendatang;

5) Hunian tetap dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dibutuhkan untuk memenuhi aspek kepatuhan terhadap standar bangunan nasional;

6) Untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan hunian tetap, perlu adanya Pembangunan dan Perbaikan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah

ii. Gambaran Umum Desain Bangunan a. Desain Unit Hunian

1) Berdasarkan surat Dinas Penataan Ruang dan Pertanahan Pemerintah Kota Palu, mempersyaratkan bahwa pengaturan kegiatan kawasan perumahan di kawasan huntap, dengan kriteria lantai dasar tidak dimanfaatkan untuk kegiatan okupansi terus menerus;

2) Berdasarkan histroris banjir pada area pembangunan Huntap lere, didapati bahwa muka air banjir tertingi berada pada 30 – 50 cm, Maka diperlukan peninggian pada muka lantai Unit Hunian sehingga lebih tinggi dari muka air banjir tertinggi;

3) Berdasarkan hasil pengukuran topografi di area pembangunan Huntap lere didapatkan bahwa area pekerjaan berada di bawah muka air sungai dan tanah permukiman eksisting serta rekayasa kemiringan jalan dan drainase, maka diperlukan peninggian muka tanah eksisting dengan timbunan sampai dengan 70 cm yang didukung oleh pembangunan dinding penahan tanah ( DPT ) timbunan di sekeliling area pekerjaan;

b. Desain Struktur Bawah

Berdasarkan hasil penyelidikan tanah pada area pembangunan Huntap Lere, didapati bahwa kondisi tanah pada lokasi tersebut adalah jenis tanah lunak – sedang, maka digunakan pondasi poer plat dan tie beam sebagai struktur bawah Hunian Risha;

(4)

c. Desain Arsitektur

1. Rumah panggung RISHA menggunakan dinding dari sandwich panel dengan sistem modular untuk meminimalisir beban dinding pada panel Risha dan Pondasi, serta memiliki ketahanan tinggi pada lokasi dekat air laut;

2. Untuk kemudahan aksesibilitas dan keamanan pengguna pada unit hunian Panggung maka dilakukan penambahan desain teras, tangga dan railling pada area depan dan belakang unit hunian panggung;

iii. Dasar Hukum

1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);

2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

4) Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

5) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 101);

6) Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah dan Wilayah Terdampak Lainnya

7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

8) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2017 tentang Penyediaan Rumah Khusus, Khususnya pada Pasal 4 ayat 3 tentang Perencanaan Teknis Kawasan Perumahan;

9) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 05/PRT/M/2016 Tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung, Khususnya pada Lampiran II tentang Persyaratan Pokok Tahan Gempa dan Desain Prototipe Bangunan Gedung Sederhana 1 (Satu) Lantai;

10) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Bangunan Gedung Negara;

(5)

11) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

iv. Maksud dan Tujuan Maksud:

Maksud dari kegiatan ini adalah agar Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah dapat berjalan dengan baik dengan menyediakan dukungan teknis dan dukungan operasional.

Tujuan:

 Terselenggaranya Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2023 sesuai dengan rencana, tepat waktu dan tepat mutu

 Terselenggaranya Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah Pasca Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah kepada Pemerintah Daerah/Lembaga untuk dimanfaatkan sesuai dengan peruntukan yang telah ditentukan

B. Penerima Manfaat i. Manfaat Langsung:

Penerima manfaat langsung adalah masyarakat terkena dampak bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah.

ii. Manfaat Tidak Langsung :

Penerima manfaat tidak langsung adalah Pemda, kontraktor serta konsultan dan pemangku kepentingan lainnya yang menjadi mitra kerja.

C. Strategi Pencapaian Keluaran i. Metode Pelaksanaan

Seluruh kegiatan Pelaksanaan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah dilakukan secara Kontraktual.

Secara umum, metodologi kegiatan ini mencakup hal-hal sebagai berikut:

 Tinjauan peraturan perundangan sebagai landasan ideal;

 Menyelenggarakan rapat koordinasi mingguan;

 Menyusun rencana kerja, struktur organisasi dan program-program terbarukan serta rencana kerja yang dapat mempercepat proses pelaksanaan;

(6)

 Menyusun Jadwal Pelaksanaan dalam bentuk Kurva-S dan Network Planning;

• Menyusun Shop Drawing dan mengadakan material contoh untuk Pelaksanaan Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Sulawesi Tengah Lokasi Mandiri II, sesuai dengan DED, RKS dan RAB yang disepakati bersama;

 Menyelenggarakan vendor-vendor, supplier, aplikator maupun sub kon terkait pelaksanaan;

 Membuat laporan harian, mingguan, bulanan dan administrasi rutin terkait tenaga kerja dan progress pekerjaan lapangan;

 Melakukan serah terima dengan pihak Pemberi Tugas jika pekerjaan telah dinyatakan selesai dengan baik oleh MK dan Penyedia Jasa.

ii. Ruang Lingkup

Sesuai dengan latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran di atas, maka kegiatan ini dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut:

1) Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah di Kota Palu sebanyak 39 unit:

 Pelaksanaan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah

 Serah terima unit Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah

2) Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah sebanyak 39 unit yang dilaksanakan pada kegiatan ini adalah Pekerjaan Pembangunan Unit Risha, Yang meliputi pekerjaan :

a. Pekerjaan Persiapan dan Umum b. Pekerjaan 39 Unit Hunian Panggung c. Pekerjaan Sambungan Rumah 39 Unit

d. Pekerjaan Land Clearing and Land Development e. Pekerjaan Infrastruktur Jalan Beton

f. Pekerjaan Drainase Saluran Tertutup

g. Pekerjaan Infrastruktur Dinding Penahan Tanah (DPT) Batas Kavling dan h. Pekerjaan Infrastruktur Dinding Penahan Tanah (DPT) Batas Lahan i. Pekerjaan Penerangan Jalan Umum

j. Pekerjaan Ruang Terbuka Hijau ( Pekerjaan Softscape )

k. Pekerjaan distribusi air bersih meliputi jaringan pipa HDPE dan Aksesoris Pelengkap

(7)

l. Pekerjaan Reservoir sumur dalam dan tower penampungan air dengan torent 5100 L

m. Pekerjaan SMK3

3) Koordinasi, Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah

 Melakukan pengawasan berkala terhadap kegiatan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah sebanyak 39 unit

 Melakukan tindak lanjut dan tindak turun tangan atas permasalahan keterlambatan pekerjaan di lapangan;

 Membuat laporan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Penyediaan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah

 Melakukan cek fisik terhadap bangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah.

 Menyediakan rencana pelaksanaan pekerjaan yang meliputi tahapan pelaksanaan pekerjaan dan proses adminstrasinya;

 Menyediakan tenaga kerja, kelengkapan peralatan, bahan bangunan, informasi lokasi pekerjaan, dana, program Quality Assurance/Quality Contol dan perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3);.

 Melaksanakan kegiatan pembangunan fisik yang berkuantitas dan berkualitas sesuai dengan spesifikasi dan dokumen pelaksanaan konstruksi yang telah di tentukan;

 Melaksanakan pekerjaan mekanikal elektrikal;

 Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi fisik;

 Menyusun laporan kemajuan pekerjaan harian, mingguan dan bulanan, Shop Drawing dan As Build Drawing serta dokumentasi pekerjaan;

 Memperbaiki cacat atau kerusakan sebelum sebelum serah terima pertama;

 Menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan hasil pekerjaan.

D. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Waktu pelaksanaan Penyediaan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah tersebut direncanakan selesai dalam waktu 240 Hari Kalender.

(8)

E. Tempat Pelaksanaan Kegiatan

Lokasi Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah di Kota Palu sebanyak 39 unit tersebar.

F. Sertifikasi Badan Usaha

1. Peserta kualifikasi badan usaha memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dan Sertifikat badan usaha (SBU) untuk Bidang Bangunan Gedung (PL002) Jasa Pelaksanaan Perakitan dan Pemasangan Konstruksi Prafabrikasi untuk Konstruksi Bangunan Gedung

2. Memiliki NPWP dan status KSWP Valid G. Personil

Personil inti terdiri dari Tenaga Ahli sebagaimana tercantum pada LDP (Lembar Data Pemilihan).

Tenaga Ahli yang di butuhkan adalah :

 Manager Proyek (1 orang)

Memiliki Pengalaman minimal 3 tahun dan dapat dibuktikan dengan daftar riwayat hidup (CV) atau surat keterangan pengalaman bekerja (Referensi), Ijazah minimal S1 Teknik Sipil/Arsitek, dan juga sertifikat Keahlian dengan klasifikasi/subklasifikasi SKA (Ahli Muda Manajemen Proyek) yang masih berlaku; mempunyai Ijazah, KTP, NPWP

 Manager Teknik (1 orang)

Memiliki Pengalaman minimal 2 tahun dan dapat dibuktikan dengan daftar riwayat hidup (CV) atau surat keterangan pengalaman bekerja (Referensi), Ijazah minimal S1 Teknik Sipil/Arsitek, dan juga sertifikat Keahlian dengan klasifikasi/subklasifikasi SKA (Ahli Muda Bangunan Gedung) yang masih berlaku; mempunyai Ijazah, KTP, NPWP

 Manager Keuangan (1 orang)

Memiliki Pengalaman minimal 2 tahun dan dapat dibuktikan dengan daftar riwayat hidup (CV) atau surat keterangan pengalaman bekerja (Referensi), Ijazah minimal S1 Ekonomi/Akuntansi dan mempunyai KTP, NPWP

 Ahli Muda K3 Konstruksi (1 orang)

Memiliki Ijazah minimal S1/D3 Teknik , dan juga sertifikat Keahlian dengan klasifikasi/subklasifikasi Sertifikat Ahli Muda K3 Konstruksi ; mempunyai Ijazah, KTP, NPWP

(9)

H. PERALATAN

Daftar Peralatan Utama minimal yang harus disediakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan:

 Genset (1 Unit), kapasitas minimal 5 KVA

 Stamper Minimal 5.5 Hp (3 Unit)

 Concrete Mixer Minimal 0.35 m3 (3 Unit)

 Excavator Minimal 0.80 m3 (1 Unit)

 Motor Grader Minimal 120 HP (1 Unit)

 Vibrator Roller Minimal Minimal 5 Ton (1 Unit) I. Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan

a. Penyedia jasa bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah sesuai dengan kontrak kerja, spesifikasi serta dokumen pelaksanaan konstruksi yang telah ditentukan.

b. Penyedia jasa berkewajiban untuk menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah baik laporan mingguan, bulanan, Shop Drawing dan As Build Drawing serta dokumentasi pekerjaan.

c. Penyedia jasa bertanggung jawab atas ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standar/peraturan yang berlaku sehingga proyek mencapai hasil dan daya guna yang seoptimal mungkin serta memenuhi standar teknis yang dapat dipertanggungjawabkan.

d. Penyedia jasa bertanggung jawab atas ketepatan waktu pembangunan proyek sesuai dengan batas waktu berlaku yang telah ditetapkan.

J. Keluaran yang dihasilkan

Keluaran yang diharapkan dalam pelaksanaan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah adalah:

1. Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah yang tepat mutu sesuai dengan standar teknis, kualitas dan kuantitas yang telah di tentukan.

2. Tersusunnya laporan harian, mingguan dan bulanan mengenai kemajuan pekerjaan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Lere Sulawesi Tengah .

3. Tersedianya Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan 4. Tersusunnya laporan mengenai rencana perubahan serta penyesuaian pekerjaan pada

(10)

PPK.

5. Tersusunnya berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran termin 6. Tersedianya gambar sesuai lapangan (As-built Drawing)

K. Biaya Yang Diperlukan

Sumber pendanaan berasal dari APBN dengan biaya anggaran yang diperlukan sebesar Rp. 15.140.292.000, (Lima Belas Miliyar Seratus Empat Puluh Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah)

L. Pelaporan

Laporan yang harus disampaikan kepada pengguna jasa dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Hunian Tetap Sulawesi Tengah adalah Laporan kemajuan pekerjaan harian, mingguan dan bulanan.

M. Penutup

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, penyedia jasa sepenuhnya bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Hunian Tetap Sulawesi Tengah, Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah.

Palu, 30 Desember 2022

Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah

ERPIKA ANSELA SURIRA, ST NIP. 19821022 200605 2 001

Referensi

Dokumen terkait