• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTER ANAK USIA DINI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KARAKTER ANAK USIA DINI "

Copied!
101
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Penegasan Istilah

Secara hukum, istilah anak usia dini di Indonesia mengacu pada anak sejak lahir hingga usia enam tahun. Menurut NAEYC (National Association for the Education of Young Children) anak usia dini adalah anak sejak lahir sampai usia delapan tahun.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Untuk menambah wawasan guru seperti apa pendidikan menurut Mahatma Gandhi dan mengetahui tokoh-tokoh India masa kini. Untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya pendidikan kemanusiaan dan mengetahui bagaimana menerapkan nilai-nilai pendidik dalam pengajaran pendidikan karakter anak dan anak usia dini.

LANDASAN TEORI

Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu bentuk pengembangan dan pembinaan terhadap peserta didik untuk membentuk kepribadiannya agar lebih terarah dan memberikan ilmu dari yang belum tahu menjadi tahu. Dari uraian di atas, pendidikan merupakan suatu bentuk pengembangan dan pembinaan terhadap peserta didik untuk membentuk kepribadiannya agar lebih terarah dan memberikan ilmu dari yang belum tahu menjadi tahu.

Pendidikan Karakter

39 Muhammad Fadlilah dan Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini... halaman 27 . mengembangkan potensi dan bakatnya sesuai dengan norma yang ada. Tinjauan Pustaka merupakan makalah penelitian terdahulu yang berisi penelitian terkait pemikiran Mahatma Gandhi tentang pendidikan kemanusiaan dan relevansinya dengan pendidikan karakter anak usia dini. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian literatur kualitatif dengan judul Pemikiran Mahatma Gandhi tentang Pendidikan dan Relevansinya dengan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.

Konsep Pendidikan Karakter Anak Usia Dini dan Penerapannya di PAUD oleh Muhammad Fadlillah & Lilif Mualifatun Khorida. Konfirmasi atau cross check pendidikan dan relevansinya dengan pendidikan karakter pada anak usia dini. Pengelompokan data pemikiran dan teori tentang nilai-nilai pendidikan dan relevansinya dengan pendidikan karakter anak usia dini menurut sistematika penelitian.

Relevansi pemikiran Mahatma Gandhi tentang pendidikan dengan pendidikan karakter anak usia dini. Relevansi pemikiran Mahatma Gandhi tentang pendidikan dengan pendidikan karakter pada anak usia dini dari masing-masing komponennya sehingga terdapat hubungan relevansi antara keduanya akan dibandingkan sebagai berikut: Relevansi pendidikan Mahatma Gandhi dengan 9 pilar karakter pada usia dini karakter masa kecil pada anak usia dini.

Pendidikan Anak Usia Dini

Telaah Pustaka

Artikel ini menjelaskan tentang nilai-nilai kemanusiaan dalam ajaran Mahatma Gandhi, kemudian juga menjelaskan perjuangan Mahatma Gandhi yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan India. Skripsi Farah Prilia Arifi yang berjudul Keterhubungan Pemikiran Hamka dengan Pendidikan Tokoh (Analisis Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck), skripsi ini membahas tentang pemikiran Hamka mengenai pendidikan tokoh dalam novel, pendapat Hamka mengenai pendidikan Dari karakter yang didasari oleh hukum moral, dapat diterapkan pada dua nilai moral, yang utama adalah rasa hormat dan tanggung jawab. 56 Farah Prilia Arif, Relevansi Pemikiran Hamka dengan Pendidikan Karakter (Analisis Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck), (Skripsi S1 UIN SUSKA RIAU, Riau, 2019).

Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Weleri Kendal Tahun Pelajaran membahas tentang penanaman nilai-nilai pendidikan karakter dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam, pendalaman karakter dan pendidikan agama Islam. 58. Dari beberapa penelitian terdahulu, peneliti memberikan persamaan dan perbedaan pada penelitian ini yaitu persamaannya sama-sama membahas tentang pendidikan dan pendidikan karakter, kemudian yang membedakan adalah peneliti sebelumnya hanya fokus pada pendidikan agama islam tanpa ada kaitannya dengan pendidikan karakter. 58 Nur Azizah, Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 WelerI Kendal Tahun Ajaran Tesis Sarjana UIN Walisongo, Semarang, 2015).

Kerangka Teoritik

METODOLOGI PENELITIAN

  • Data dan Sumber Data
    • Sumber Data Primer
    • Sumber Data Sekunder
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Berdasarkan tabel di atas, relevansi pilar 1 Cinta Tuhan dan Ciptaannya dengan pemikiran Mahatma Gandhi adalah sama-sama mengajarkan anak untuk selalu berdoa kepada Tuhan dan berserah diri apapun keadaannya. Relevansi antara 3 pilar karakter dengan pemikiran Mahatma Gandhi adalah sama-sama mempunyai konsep jujur ​​untuk ditanamkan dalam diri dan diajarkan kepada anak. Relevansi antara 4 pilar karakter anak dengan pemikiran Mahatma Gandhi adalah sama-sama mengajarkan anak untuk menggunakan bahasa yang sopan dan baik agar tidak merugikan orang lain. memperhatikan orang yang sedang berbicara, memandang orang tua ketika mereka sedang berbicara.

Berdasarkan tabel di atas, relevansi pilar 4 hormat, sopan santun dan menjadi pendengar yang baik dengan pemikiran Mahatma Gandhi adalah kedua anak belajar untuk selalu berdoa kepada Tuhan dan berserah diri kepada Tuhan agar mendapat rasa aman dalam hidup dan diberikan akhirat. Pemikiran Mahatma Gandhi tentang pendidikan adalah menampilkan kualitas-kualitas terbaik secara keseluruhan yang ada pada diri seorang anak atau manusia, yaitu pikiran, tubuh dan jiwa. Relevansi pemikiran Mahatma Gandhi tentang pendidikan dengan pendidikan karakter anak usia dini adalah keduanya mempunyai kesamaan dalam pengertian dan 9 pilar karakter anak usia dini seperti yang telah dijelaskan oleh peneliti di atas.

Relevan pemikiran Mahatma Gandhi dengan Rukun 1 Cinta Tuhan dan CiptaanNya ialah mereka berdua menekankan sentiasa berdoa kepada Tuhan, berserah kepada Tuhan.

HASIL PENELITIAN

Biografi Mahatma Gandhi

Nama asli Mahatma Gandhi adalah Mohandas Karamchand ia lahir pada tanggal 2 Oktober 1869 di Porbandar, Gujarat, India. Pada tahun 1887, ketika Gandhi berusia tujuh belas tahun, Gandhi mengikuti tes yang disebut tes matrikulasi, yang merupakan salah satu syarat untuk masuk universitas. 71 Anom Whani Wicaksana, Inspirasi Mahatma Gandhi tentang perjuangan hidup penuh kejujuran dan kesederhanaan, (Yogyakarta: C-Klik Media, 2019), hal. 1-2.

73 Ved Mehta, Ajaran Mahatma Gandhi Kesaksian dari Pengikut dan Musuhnya, (Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa, 2011), hal. 169-170. Disana ia harus mempertahankan ajaran yang dianutnya hingga saat ini yaitu vegetarian, Gandhi mencoba memulai pola makan hanya makan roti, susu dan keju. Mulai saat ini Gandhi mendedikasikan dirinya sebagai pejuang kemanusiaan melawan segala bentuk penindasan terhadap warga negara India.

80Stanley Wolpert, Mahatma Gandhi Sang Penakluk Kekerasan Kehidupan dan Ajarannya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2001), hal. 402.

Karya-karya Mahatma Gandhi

Pendidikan Karakter 9 Pilar

Dalam konsep kepercayaan, anak diajarkan untuk selalu menepati janji, menyampaikan kepercayaan orang lain, menyampaikan pesan orang lain. Dalam konsep hikmah, anak diajarkan untuk bijak dalam menjaga perasaan teman, tidak menyakiti orang lain, mengingatkan teman dengan bijak, tidak menyinggung kesalahan orang lain di muka umum. Dalam konsep menolong, anak diajarkan untuk membantu ibu di rumah, menjenguk teman yang sakit, dan sikap menolong lainnya.

Dan dalam konsep kerjasama kita mengajarkan anak untuk bekerjasama dalam membersihkan mainan, membersihkan rumah, membersihkan halaman dan kegiatan lainnya yang menunjukkan sikap kerjasama. Dalam konsep yang menanamkan konsep kepemimpinan yang baik ini, anak diajarkan untuk melindungi yang lemah, mampu menjaga adik-adiknya, menjadi teladan yang baik kepada teman, melindungi teman dari bahaya, mengetahui bagaimana caranya. mengelola teman dengan baik, berguna bagi orang lain, dan melakukan aktivitas lain yang bermanfaat bagi dirinya sejalan dengan kualitas kepemimpinan lainnya. Dalam konsep keadilan, anak diajarkan untuk bergiliran, mengantri, memperlakukan teman dengan adil, dan memberi sesuai kebutuhan.

Dalam konsep cinta damai, anak diajarkan untuk tidak bermusuhan, berusaha menghentikan perkelahian, tidak merampas mainan orang lain, berbicara dengan lembut, tetap tenang di tempat umum, tidak menyimpan dendam dan bersabar jika diganggu.

Pendidikan Menurut Mahatma Gandhi

Gandhi percaya bahwa tujuan ini akan tercapai jika anak-anak diberikan pendidikan kejuruan dan menggunakannya sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan mental, fisik dan spiritual mereka. Gandhi sangat menjunjung tinggi pendidikan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, tidak ada pengertian kimia dan fisika yang berlebihan bagi anak-anak. Memaksa anak belajar membaca dan berhitung sebelum mendapat pengalaman belajar secara langsung dan verbal dapat berdampak buruk bagi anak itu sendiri.

Gandhi percaya bahwa dengan perkembangan pikiran dan jiwa yang sempurna, sistem pendidikan seperti ini bisa terlaksana. Dari pengalaman Gandhi, kedua ilmu ini dapat diajarkan dengan cara menyampaikan informasi secara lisan. Dengan cara lisan ini dapat dilakukan sepuluh kali lebih cepat dibandingkan membaca dan menulis.

Artinya pembelajaran yang dilakukan secara lisan atau langsung lebih cepat bermakna dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan melalui tulisan dan membaca.

Analisis Data

  • Relevansi Pemikiran Mahatma Gandhi tentang Pendidikan
  • Relevansi Mahatma Gandhi tentang Pendidikan dengan 9 Pilar

Menurut Mahatma Gandhi, pendidikan intelektual yang sejati adalah mengajak anak menggunakan anggota tubuhnya secara cerdas sebagai cara yang paling sempurna dan tercepat untuk mengembangkan kecerdasannya. Relevansi pemikiran Mahatma Gandhi dengan Pilar 2 adalah sama-sama melakukan aktivitas yang lebih menekankan pada kemampuan fungsi tubuh. dan tidak melakukan aktivitas apa pun yang dapat membahayakan dirinya sendiri tanpa pengawasan orang dewasa. mandiri dan melakukan aktivitas yang meningkatkan kemampuannya dalam melakukan sesuatu secara mandiri dengan menggunakan anggota tubuhnya. Menurut Mahatma Gandhi, pendidikan intelektual yang sejati adalah mengajak anak menggunakan bagian tubuhnya secara cerdas, yang merupakan salah satu cara paling sempurna dan tercepat untuk mengembangkan kecerdasannya.

Berdasarkan tabel di atas, kaitannya dengan pentingnya kemandirian, disiplin dan tanggung jawab Pilar 2 dengan pemikiran Mahatma Gandhi tentang pendidikan yaitu keduanya membahas tentang melakukan suatu kegiatan dengan menggunakan anggota tubuh untuk mengembangkan kecerdasan setiap anak, seperti .SH. mencuci sendirian. makan sendiri dan melakukan segala hal sendirian selama ada pengawasan orang dewasa. Berdasarkan tabel di atas pentingnya jujur, amanah dan bijaksana pilar 3 dengan pemikiran Mahatma Gandhi tentang pendidikan, artinya sama-sama membahas tentang konsep menanamkan sikap jujur ​​dalam diri dan mendidik anak. Menurut Mahatma Gandhi, alat yang disebut lidah tidak hanya digunakan untuk merasakan rasa, tetapi juga digunakan untuk mengucapkan kata-kata.

Berdasarkan tabel di atas maka 6 Pilar Karakter Anak Usia Dini mempunyai keterkaitan dengan pemikiran Mahatma Gandhi yaitu sama-sama membentuk anak menjadi individu yang kreatif yaitu dengan cara mendidik anak untuk membuat suatu karya yang dapat dihasilkan, dan juga senantiasa mendidik anak. untuk percaya diri tentang kemampuan. Menurut Mahatma Gandhi, anggota masyarakat itu sama, tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah. Mahatma Gandhi berpendapat bahwa pendidikan memunculkan kualitas terbaik seseorang yaitu pengembangan akal dan beliau lebih menekankan pada pengembangan kerajinan atau pekerjaan pada anak usia dini.

Tabel 4.1 Relevansi Pengertian Pendidikan dan Pendidikan Karaker
Tabel 4.1 Relevansi Pengertian Pendidikan dan Pendidikan Karaker

PENUTUP

Saran

Untuk itu orang tua hendaknya dapat memperhatikan setiap pendidikan dan metode pembelajaran yang baik pada anak, terutama dalam membangun karakter pada anak usia dini tanpa mengubah fitrahnya sebagai anak. Pendidik perlu memahami pendidikan bagi anak agar dapat memahami pendidikan yang tepat untuk membentuk karakter anak usia dini. Strategi pembelajaran aktif untuk anak usia dini Panduan bagi guru, orang tua, konselor dan praktisi pendidikan anak usia dini.

Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Weleri Kendal Semarang Tahun Ajaran: Skripsi UIN Walisongo.

Gambar

Gambar 4.1 Foto Mahatma Gandhi
Tabel 4.1 Relevansi Pengertian Pendidikan dan Pendidikan Karaker
Tabel 4.2 Relevansi Mahatma Gandhi dengan Pilar 1 Cinta Tuhan dan  Ciptaan-Nya
Tabel 4.3 Relevansi Mahatma Gandhi dengan Pilar 2 Mandiri, Displin dan  Tanggung Jawab
+7

Referensi

Dokumen terkait

"Previous Years Audit Opinions, Profitability, Audit Tenure and Quality Control System on Going Concern Audit Opinion", European Journal of Business and Management Research, 2021

In this issue, a group led by Lavis, from Janelia Research Campus, has established a powerful divergent strategy to enable the assembly of an assortment of xanthene dyes with unique