• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK DAKWAH BI Al-QALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "KARAKTERISTIK DAKWAH BI Al-QALAM"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Kedua, cari tahu apakah kandungan mesej dakwah bi al-qalam mad'u> Hamka dalam kitab Rukun dan Hikmah Islam?. Ketiga, untuk mengetahui apakah kepentingan dakwah bi al-qalam pada zaman Hamk dan hari ini?.

Rumusan Masalah

Apakah mesej dakwah bi al-qalam Hamka untuk mad'u> dalam buku Prinsip & Hikmah Dakwah Islamiah. Apakah relevannya dakwah bi al-qalam Hamka dengan mad'u> z dakwah pada zaman sekarang.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Kami berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Ilmu Komunikasi khususnya dalam kajian khutbah Hamka. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah informasi bagi peneliti yang akan mengkaji khotbah Hamka lebih mendalam.

Telaah Pustaka

Hidayah Pratami, Komunikasi dan Penyiaran Islam “Karakteristik Dakwah Buya Hamka” Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro 2020.16 Pada bagian dakwah Hamka bi al-qalam, peneliti ini hanya menuliskan bahwa dakwah Hamkin bi al-qalam adalah melalui keterampilan menulis di surat kabar, majalah dan buku dan tanpa penjelasan lebih lanjut. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah disini peneliti fokus mengkaji dakwah Hamka bi al-qalam baik dalam bentuk tulisan maupun media cetak dan yang kedua mengungkap pesan dakwah bi al-qalam Hamka kepada mad'> yang membahas masalah agama.

Metode Penelitian

Untuk mengetahui penelitian ini, data yang berkaitan dengan: Pertama, bentuk dakwah bi al-qalam Hamka kepada mad'u>. Setelah data terkumpul, penulis menganalisis data yang kemudian disimpulkan berdasarkan data yang dikumpul.

Sistematika Pembahasan

Kemudian setelah itu peneliti akan melakukan interpretasi atau penafsiran karena penelitian sejarah tidak lepas dari interpretasi untuk menarik kesimpulan dari data yang telah diperoleh. Kemudian tahap akhir dari penelitian ini adalah penulisan hasil penelitian yang telah diuji validitasnya dan juga telah dilakukan interpretasi, barulah hasil penelitian ini dapat disimpulkan.

Definisi Dakwah

Ruang Lingkup Dakwah

Dakwah bi al-lisan yang hampir sinonim dengan tabligh secara umumnya boleh dibezakan kepada dua model. Dakwah bi al-qalam bukanlah satu bentuk dakwah baru, tetapi diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Materi Dakwah

Maksudnya: "Nabi bersabda: Iman bermaksud kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik dan buruk." Kita mesti percaya kepada malaikat sebagai utusan Tuhan juga, dengan bentuk mereka sendiri (ghaib) dan tugas-tugas tertentu.

Karakteristik Dakwah

Tatacara akhlak menurut ajaran Islam meliputi hubungan dengan Tuhan dan hubungan sesama manusia. Sebagai individu yang memikul tugas berdakwah, pendakwah >> bertindak sebagai pusat perubahan dalam tatanan sosial. Selain menyampaikan mesej, da'i>> ditugaskan untuk menjawab persoalan yang dihadapi manusia.

Oleh karena itu, seorang da'i atau muballiq yang baik adalah orang yang memadukan keterampilan seorang ilmuwan, seorang pendidik atau sekaligus seorang aktor terkenal.20. Namun alangkah baiknya jika seorang da'i>> atau mubaligh memiliki ketiga komponen tersebut, baik sebagai ilmuwan, pendidik, dan pelaku. Oleh karena itu sering dikatakan orang bahwa da'i>> atau muballiq yang baik adalah orang yang dapat menjadi pembimbing sekaligus tontonan.21.

Dakwah Bi Al-Qalam

Bentuk-bentuk dakwah bi al-qalam Berbeda-beda jenis atau bentuk dakwah bil qolam dengan variasi yang berbeda-beda, dimana pada setiap bentuknya terdapat kriteria untuk mengungkapkan dan menyajikan isi dakwah itu sendiri. Dalam bentuk tulisan ini merupakan metode dakwah yang paling mendasar dengan bi al-qalam, dimana para penulisnya (ulama, kyai dan penulis kitab) menyajikannya dalam bentuk seperti kitab kuning dan berbagai kitab tertulis untuk dipelajari dan dipelajari. oleh santri, santri atau yang lainnya. Untuk mengenang wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah yang memerintahkannya untuk “dibaca”, diberikan perintah untuk menuliskan sesuatu tentang Islam dan hukum-hukum dalam Al-Qur'an agar dapat dibaca oleh khalayak luas.

Penyampaian dekaah bi al-kalam berkembang dan menjadi karangan tetap sehingga karangan pertama. Dakwah bi al-kalam dilaksanakan melalui media bertulis seperti buku, majalah, surat khabar, buletin, risalah, syarahan bertulis, brosur, notis bertulis, sepanduk dan sebagainya.

مَلَق ۡ لاَو

Kondisi Sosial Hamka

Di masa konflik besar antara kaum muda dan kaum tua, pada tahun 1908 atau 1325 H, lahirlah Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih akrab disapa orang, Hamka. 45 Pendidikan yang diberikan Haxhi Resuli kepada Hamka sangat ketat, pagi sampai sekitar jam 10 Hamka bersekolah di “Sekolah Desa” untuk belajar mata pelajaran umum, sore hari Hamka pergi ke “Sekolah Dinije” untuk belajar. ilmu agama, sore. Haxhi Rasul melakukan hal tersebut karena berharap Hamka kelak akan menjadi ulama, karena Haxhi Rasul percaya bahwa anak seorang ulama pun pasti akan menjadi ulama.

Datuk Batuah dan Natar Zainuddin, kembali dari kunjungannya ke Jawa dan membawa paham baru (Komunisme). Dengan keberadaan Datuk Batuah di Sumatera, Thawalib mulai mendapatkan jiwa baru, jiwa Islam yang revolusioner. Peringatan ini disampaikan kepada Hamka oleh Haji Rasul, karena ketika Hamka masih remaja, ideologi komunis menyebar dengan sangat cepat di Padang Panjang, propagandanya disebarkan kepada generasi muda oleh komunis.

Pengalaman Dakwah Bi Al-Qalam Hamka

Rezim Soekarno kemudian menutup Panji Masyarakat pada 17 Agustus 1960 karena majalah tersebut memuat esai karya Dr. Isinya adalah kritik keras Hatta terhadap konsep demokrasi terpimpin dan pelanggaran konstitusi yang dilakukan oleh Soekarno.54. Kemudian pada tanggal 15 Januari 1962, Hamka menerbitkan majalah Gema Islam yang dipimpin oleh Letjen Sudirman dan Brigjen Muclas Rowi sebagai pengganti majalah Panji Masyarakat yang dihentikan oleh Soekarno.

Isi majalahnya tetap sama dengan majalah Panji Masyarakat sebelumnya, isinya fokus pada budaya dan ilmu pengetahuan Islam. Dengan majalah Gema Islam, Hamka mempromosikan dakwah Islam di saat posisi umat Islam saat itu terjepit dan ditekan secara politik oleh PKI.55.

Karya-karya Hamka

Buku “Asas dan Hikmah Dakwah Islam” merupakan kumpulan tulisan (artikel) panjang karya Buya Hamka yang berseri di majalah Panji Masyarakat terbitan 1978-1979. Rusydi Hamka.56 Buku 'Prinsip dan Hikmah Dakwah Islam' karya Hamka yang digunakan dalam penelitian ini memiliki ketebalan 324 halaman dan merupakan edisi pertama yang diterbitkan di Jakarta pada bulan Maret 2018 oleh penerbit Gema Insani. Buku Prinsip dan Hikmah Dakwah Islam ini terdiri atas tiga bab pembahasan pada Daftar Isi, BAB pertama berisi Pokok-Pokok Dakwah, BAB kedua berisi Sejarah dan Metode Dakwah, dan BAB ketiga berisi perkembangan dakwah Islam di Indonesia.

Ringkasan Buku Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam

Dengan adanya buku “Asas dan Hikmah Dakwah Islam”, ini, melalui penjelasan seorang da’i terkemuka zamannya bahkan hingga ke hari ini, kita akan memahami hakikat dakwah yang sebenarnya, bagaimana dakwah itu. dilakukan dengan mencontohi dakwah Rasulullah dan para sahabat yang hanya harus disampaikan oleh seorang muslim sebagai cara berdakwah. Selain itu, sejarah perjalanan dakwah para Sahabat dan perjalanan dakwah Islamiah di Indonesia dijelaskan secara ringkas, padat dan jelas 58. Bentuk dakwah bi al-qalam Hamka kepada mad'u> dalam kitab Prinsip dan Hikmah. Islamic Da' wow

Bentuk dakwah bi al-qalam Hamka kepada mad’u> dalam buku Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam

KARAKTERISTIK DAKWAH BI AL-QALAM. Kajian Analisis Buku Prinsip & Hikmah Dakwah Islam Karya Hamka). Seperti buku Prinsip dan Hikmah Dakwah Islam, Hamka juga mendedikasikan buku ini untuk generasi muda da'i >> masa depan. Dalam buku Prinsip dan Hikmah Dakwah Islam yang ditulis Hamka di majalah Panji Masyarakat, bentuk dakwah bi al-qalam Hamka memberikan: Pertama, motivasi dalam berdakwah.

Dakwah bi al-qalam bukanlah bentuk dakwah yang baru, tetapi telah diamalkan oleh Rasulullah 15 (lima belas) abad yang lalu. Maka dakwah bi al-qalam digambarkan oleh Rasulullah melalui surat-surat baginda kepada raja-raja dan pembesar-pembesar pada zaman itu. Lengkapkan mesej dakwah bi al-qalam Hamka kepada mad'u> dalam buku Prinsip dan Hikmah Dakwah Islamiah.

Isi pesan dakwah bi al-qalam Hamka kepada mad’u> dalam buku Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam

Oleh karena itu, jelas Hamka, kewajiban seorang da'i>> adalah memberikan keteladanan dengan memberikan kesadaran cinta terhadap Al-Qur'an. Seorang da'i>> harus mendorong mad'u> untuk menunaikan shalat, zakat, puasa, haji dan amalan lainnya. Setelah pikiran Mad'u tertuju ke arah itu, Da'i>> memberikan penjelasan kepada Mad'u>.

Al-Quran dan Hadits merupakan hukum-hukum yang ditaati setiap umat Islam, oleh karena itu para khatib wajib menyampaikannya dalam dakwahnya. Dengan mempelajari Al-Quran dan Hadits maka akan diketahui mana hukum yang wajib dan mana yang sunnah. Dengan menceritakan kisah hidup Nabi, mad'u> mendapatkan gambaran ideal yang menyangkut seluruh aspek kehidupan Nabi. Dari ketiga isi pokok dakwah tersebut, keberhasilannya tergantung pada pribadi da’i>> yang mengemban dakwah itu sendiri.

Relevansi dakwah bi al-qalam kepada mad’u> Hamka dengan dakwah di zaman sekarang

Pada dakwah pertama Hamka bi al-qalam yang berbentuk tulisan, Hamka berhasil menulis buku yang berjudul “Khatibul Ummah”. Sebagaimana kita sadari bahwa zaman terus mengalami kemajuan seiring berjalannya waktu karena ditemukannya teknologi mulai dari komputer, laptop, handphone, internet, dan lain-lain, sedangkan pada zaman Nabi Muhammad SAW dakwah bi al-qalam hanya melalui surat kepada raja atau penguasa, pada masa Hamka ia dakwah bi al-qalam melalui buku, majalah, dan surat kabar. Di era yang semakin maju saat ini, dakwah bi al-qalam tidak hanya dilakukan dengan tinta yang ditulis di atas kertas.

Di zaman sekarang ini kita bisa berdakwah bi al-qalam melalui teknologi yang semakin canggih dengan menulis di blog, facebook, instagram bahkan melalui whatsapp dengan menulis status yang berisi dakwah sesuai dengan pedoman Al-Quran dan Hadits. Dengan internet da’i>> bisa belajar dakwah bi al-qalam, di internet belajar menulis hal-hal yang bisa menarik pembaca. Dalam dakwah bi al-qalam, seorang da'i >> dakwah dapat menggunakan media melalui majalah, buku, koran, blog, Facebook, Instagram.

Kesimpulan

Relevansi dakwah bi al-qalam dengan mad'u> di era Hamka dengan dakwah saat ini. Dakwah bi al-qalam pada zaman Hamka adalah melalui majalah, sedangkan pada zaman sekarang kita bisa berdakwah bi al-qalam melalui teknologi yang sudah semakin canggih dengan cara posting di blog, facebook, instagram.

Saran

Referensi

Dokumen terkait