• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Pesawat Dalam Perencanaan Bandar Udara

N/A
N/A
MELVIEN ZAINUL ASYQIN

Academic year: 2024

Membagikan "Karakteristik Pesawat Dalam Perencanaan Bandar Udara"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Karakteristik pesawat

Untuk merancang LAPANGAN TERBANG harus diketahui karakteristik pesawat yang berkaitan dengan perencanaan prasarana yang dibutuhkan.

Karakteristik pesawat meliputi:

1. Bentang Sayap (Wingspan) 2. Panjang Badan Pesawat 3. Jarak Roda (Wheel base)

4. Jarak antara roda pendaratan (Wheel Track) 5. Berat lepas landas struktur maksimum

6. Berat pendaratan maksimum 7. Berat kosong operasi

8. Berat bahan bakar

9. Jumlah dan type mesin

10.Muatan maksimum penumpang

11.Panjang landasan pacu.

(2)

Airbus A300-600

(3)

BERAT PESAWAT

 TEBAL PERKERASAN

 KEKUATAN LANDASAN PACU,

 TAXI WAY DAN APRON

KAPASITAS

 BANGUNAN TERMINAL

 SARANA BANGUNAN

 TERMINAL

UKURAN (SIZE)

 DIMENSI PARKIR

 APRON

 KONFIGURASI TERMINAL

 LEBAR LANDASAN PACU

 TAXIWAY

KONFIGURASI

RODA PESAWAT

SINGLEDUAL

 TANDEM

TEBAL PERKERASAN PADA AREAL

PENDARATAN

(4)

PANJANG LANDASAN

PACU

 LUAS TANAH YANG

DIBUTUHKAN

Panjang Landasan

Pacu Dipengaruhi Kondisi lingkungan Bandar udara

Tempratur Ketinggian

Arah dan kec. Angin

Kemiringan landasan pacu

(5)

KONFIGURASI RODA PESAWAT

Main gear Nose

wheel

Single Wheel

Main Nose gear

wheels

Dual wheel

Dual Wheel

Twin tandem gear

Twin tandem gear

Tandem axlels

Twin-tandem

Twin twin gear

Twin twin gear

Wing wheels

Twin-twin gear

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

JENIS MESIN PESAWAT

PISTON ENGINE AIR CRAFT : pesawat digerakkan oleh baling-baling yang digerakkan piston (umumnya digunakan pesawat kecil)

TURBO PROPELER: pesawat digerakkan oleh baling-baling dengan tenaga mesin turbin

TURBO JET: pesawat digerakkan oleh daya dorong dari tenaga semburan jet (boros bahan bakar).

TURBO FAN: sama dengan torbo jet tetapi ditambahkan kipas (fan) didepan atau dibelakang turbinya, sehingga memberikan tenaga yang lebih besar dari TURBO JET.

Pesawat Turbo Jet menghasilkan suara bising, akibat semburan jet, usaha mengurangi kebisingan mempunyai keterbatasan.

Cara terbaik mengurangi kebisingan yaitu dengan mengurangi

kecepatan primair jet

(12)

BUNYI BISING (NOISE)

Sumber noise pesawat jet : mesin jet primair yang disebabkan bergeraknya bagian mesin pesawat (fan, compressor dan sudu-sudu turbin)

Kebisingan dibangkitkan oleh percampuran gas buang yang berkecepatan tinggi dari mesin bersama udara diam yang ada disekelilingnya.

Upaya mengurangi kebisingan:

Membuat knalpot, Exhaust gelombang, klanpot dengan

banyak saluran keluar, gigi-gigi yang dipasang di depan

mulut knalpot, tidak mampu mengurangi kebisingan

secara signifikan

(13)

MACAM-MACAM ISTILAH BERAT PESAWAT

OPERATING WEIGHT EMPTY: berat dasar pesawat termasuk Crew dan peralatan biasa dan tidak termasuk berat bahan bakar dan penumpang/barang

PAY LOAD: muatan barang/penumpang yang membayar (mendatangkan pendapatan bagi perusahaan)

ZERO FUEL WEIGHT: batasan berat dimana tambahan berat harus berupa bahan bakar

MAXIMUM RAMP WEIGHT: Berat maksimum pesawat diijinkan untuk melintas di taxiway

MAXIMUM STRUCTURAL LANDING WEIGHT: kemampuan structural pesawat saat mendarat

MAXIMUM STRUCTURAL TAKE OFF WEIGHT: berat maksimum pesawat termasuk crew, berat pesawat kosong, bahan bakar, pay load yang diijinkan

(14)

Kebutuhan bahan bakar:

Bahan bakar untuk perjalanan

Bahan bakar cadangan untuk menerbangi lapangan terbang alternatif

Operating Weight Empty, belum termasuk:

Pay load

Bahan bakar perjalanan

Bahan bakar cadangan

(15)

Jarak Perjalanan Operating Weight

Empty

Payload BBM Perjalanan

BBM Cadangan

Jarak pendek Jarak menengah Jarak jauh

66 59 44

24 16 10

6 21 42

4

4

5

Prosentase Take Off Weight

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

Pay load dan jarak tempuh dipengaruhi oleh sejumlah factor:

Kondisi meteorology sepanjang perjalanan Ketinggian terbang

Kecepatan Bahan bakar Angin

Jumlah bahan bakar cadangan

(21)

BERAT STATIK PADA MAIN GEAR DAN NOSE GEAR

Pembagian berat statik antara Roda pendaratan utama (main gear) dan Nose gear tergantung jenis pesawat dan letak titik pusat gravitasi pesawat.

Untuk merencanakan kekuatan landasan, dianggap 5% beban dipikul nose gear

95 % beban dipikul main gear.

(22)

PUSARAN ANGIN

Pada saat sayap mengangkat pesawat, timbul pusaran angin di ujung-ujung sayap. Pusaran dibentuk oleh dua selinder masa udara yang berputar berlawanan sepanjang sayap, meluas dan memanjang dibelakang pesawat

sepanjang garis terbang.

Pusaran yang disebabkan pesawat besar akan

membahayakan pesawat lain yang mengikuti pesawat tersebut, terutama pesawat kecil.

Pusaran yang ditimbulkan pesawat disebut WAKE

TURBULENCE. Pusaran dapat bertahan selama 2 menit,

namun segera tertiup angin bila ada angin.

(23)

Jarak minimal antar dua pesawat

Pesawat-1

Pesawat-2 Wake

Turbulance

(24)
(25)

Untuk mengatasi pusaran maka FAA (Federal Aviation Agency) membagi pasawat menjadi:

Pesawat ringan : maximum take off weight < 300.000 lbs = 150 ton

Pesawat berat : maximum take off weight > 300.000 lbs = 150 ton

Pesawat ringan : DC 9, B 737, F28, pesawat-pesawat

propeller

Pesawat berat : B 747-320 B, DC861, B747, DC 10, Air Bus 300

(26)

ATURAN PEMISAHAN LALU-LINTAS UDARA

Pemisahan yang berhubungan dengan aerodrome yaitu menyangkut wake turbulace.

Pemisahan diatur secara horizontal yaitu:

Pesawat ringan yang mengikuti pesawat berat, jarak 5 Nautical Mile

Pesawat berat yang saling membuntuti, jarak 4 Nautical Mile

Pesawat berat membuntuti pesawat ringan, jarak 3 Nautical

Mile

(27)

PANJANG LANDASAN PACU

Landing

Pesawat

(28)

Take off

Pesawat

(29)
(30)

Istilah dan Defenisi Pada Pesawat Udara Di Landasan Pacu

Kecepatan awal untuk mendaki (Initial Climb Out Speed V

2

) Kecepatan minimum, pilot diperkenankan mendaki setelah ketinggian 10,5 m (35 Ft) diatas permukaan landasan pacu.

Kecepatan putusan (Decision Speed V1)

Kecepatan dimana bila mesin mengalami kegagalan pada saat kecepatan V1 belum tercapai, pilot harus menghentikan pesawat, tetapi bila telah

mencapai V1 maka tidak ada pilihan lain kecuali harus terus menerbangkan pesawat (lepas landas)

Kecepatan Rotasi (Rotation Speed) Vr:

Kecepatan saat pesawat mulai mengangkat hidung pesawat dengan menarik handel ke belakang

Kecepatan angkat (Lift off speed) Vlof

Kecepatan saat badan pesawat terangkat dari landasan

(31)

Istilah dan Defenisi Pada Pesawat Udara Di Landasan Pacu

Jarak lepas landas (Take Off Distance)

Yaitu jarak horizontal yang diperlukan untuk lepas landas dengan mesin tidak bekerja tapi pesawat telah mencapai ketingggian 10,5 m (35 Ft) diatas permukaan landasan, atau

115% dari jarak horizontal yang diperlukan untuk lepas landas dengan mesin yang masih bekerja.

Yang dipilih adalah yang terbesar kondisi 1 atau 2.

Take Off Run:

Jarak dari awal take off ke suatu titik, dimana dicapai V lof (Lift Off Speed) + setengan jarak mencapai ketinggian 10,5 m (35 Ft) dari V lof pada keadaan mesin pesawat tidak bekerja.

(32)

Jarak dari awal take off ke suatu titik dimana dicapai V lof (lift Off Speed) dikalikan 115 % + ½ Jarak pesawat mencapai ketinggian 10,5 m (35 Ft) dari V lof dikali 115%.

Take of run adalah yang terbesar dari nilai 1 atau 2.

Accelerate Stop Distanced

Jarak yang diperlukan untuk mencapai kecepatan V1 + jarak yang diperlukan untuk berhenti dari titik V1.

Stop Way:

Perpanjangan landasan yang digunakan untuk menahan pesawat saat gagal lepas landas.

Clearways

Area diluar akhir landasan dengan lebar paling sedikit 500 feet. As Clearway merupakan perpanjangan as landasan. Panjangnya tidak boleh melebihi ½ panjang take off run

(33)

Perhitungan panjang landasan untuk pesawat bermesin piston ditinjau dari kasus :

Lepas landas dengan anggapan mesin gagal, panjang landasan pacu yang dibutuhkan sedemikian sehingga pesawat dapat melanjutkan

penerbangan walaupun kehilangan tenaga atau bahkan direm untuk berhenti.

Mendarat, landasan pacu diperhitungkan cukup panjang untuk berbagai teknik pendaratan

Semua mesin dalam keadaan baik, landasan pacu diperhitungkan cukup panjang sehingga memungkinkan berbagai variasi dalam tehnik lift off.

Kondisi ini umumnya terjadi pada pesawat turbin, jarang terjadi kegagalan mesin pada pesawat turbin

1 2 3

Panjang landasan pacu untuk pesawat bermesin turbin,

diambil yang terpanjang dari ketiga analisa di atas.

(34)

Pesawat Bermesin Turbin

Pesawat bermesin Piston

Tidak memerlukan perkerasan sepanjang take off distance.

Memerlukan perkerasan

sepanjang take off distance.

(35)

V1 VrVlof L V2

10,5 m

A B C D X Y Z

Jarak lift off L/2

Take Off Run (TOR)

Percepatan sampai V1 Diperlambat sampai Stop

Accelerate stop distance (ASDA) Take off distance (Jarak sampai pesawat setinggi 10,5 m)

XY = panjang Stopway XZ = Panjang Clearway

a. Kondisi Mesin tidak bekerja

(36)

V1 VrVlof L V2

10,5 m

A

B’

C’ D’ X Z

Jarak lift off

115 % jarak lift off L/2

Jarak pesawat setinggi 10,5 m = 35 feet

Take off distance (TODA) = (115 % dari jarak tinggi 10,5 m = 35 feet)

X’W’ = Panjang Clearway

b. Kondisi Mesin bekerja

Take off run (TOR)

W’

(37)
(38)

PENDARATAN KONDISI NORMAL (NORMAL LANDING CASE)

TAKE-OFF KONDISI NORMAL (NORMAL TKE-OFF CASE)

TAKE-OFF KONDISI MESIN RUSAK (ENGINE FAILUR CASE)

(39)
(40)

OBSTACLE LIMITED WEIGHT

Garis mendaki minimum yang diperlukan pesawat bermesin turbin, dianggap tidak ada halanagn pada garis terbang

Adalah batasan berat pesawat take off yang diperbolehkan akibat adanya halangan (obstacle)

(41)

NET TAKE-OFF FLIGHT PATH

NET TAKE-OFF FLIGHT PATH yaitu lintasan terbang pada kondisi satu mesin mati, dan kebebasan terhadap halangan tidak boleh kurang dari 35 feet.

Take Off Flight Path dibagi emnjadi 3 bagian segmen yaitu segmen-1, segmen-2 dan segment-3

Segmen Jumlah mesin pesawat Kemiringan tanjankan (%)

I

2 = kemiringan saat mulai lepas landas

3 0.3

4 0.5

II

2 2,4

3 2,7

4 3,0

III

2 1,2

3 1,5

4 1,7

Referensi

Dokumen terkait

landas pacu Bandar Udara Waioti Maumere untuk jenis pesawat rencana Air Bus A-300-B4 ini, diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi perencanaan pengembangan Bandar Udara

Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1 Ayat 1, bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik

Panjang landas pacu yang diperlukan di lokasi tersebut adalah 2850 m dari 2250 m yang diperlukan bagi pesawat udara tersebut untuk tinggal landas dengan berat maksimum

Panjang landas pacu yang diperlukan di lokasi tersebut adalah 2850 m dari 2250 m yang diperlukan bagi pesawat udara tersebut untuk tinggal landas dengan berat maksimum

Kapasitas campuran adalah kondisi sebenarnya di Bandar udara Adisutjipto, Yogyakarta, di mana pesawat terbang datang dan pesawat terbang berangkat menggunakan landas pacu yang

Fokus yang harus ditingkatkan dalam integrasi transportasi antarmoda di bandar udara antara lain perluasan fasilitas pendaftaran calon penumpang pesawat udara sebelum

Kapasitas campuran adalah kondisi sebenarnya di Bandar udara Adisutjipto, Yogyakarta, di mana pesawat terbang datang dan pesawat terbang berangkat menggunakan landas pacu yang

Pengertian Bandara Udara Bandara atau bandar udara yang juga populer disebut dengan istilah airport merupakan sebuah fasilitas di mana pesawat terbang seperti pesawat udara dan