• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pemeriksaan CT-Scan Kepala pada Pasien Stroke

N/A
N/A
qori maulana

Academic year: 2024

Membagikan "Teknik Pemeriksaan CT-Scan Kepala pada Pasien Stroke"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS BAHASA INDONESIA

TEKNIK PEMERIKSAA CT-SCAN KEPALA DENGAN KLINIS STROKE

Disusun oleh:

Kelompok 5 A

DESI FITRIYANI AFANTI ROSA DELIMA LONDAR

MARIA MARCHELLA CECILIA AMBUS AMELIA PUTRI

MUHAMMAD BAGUS AJI PANGESTU QORI MAULANA

PROGRAM STUDI RADIOLOGI PROGRAM DIPLOMA TIGA FAKULTAS KESEHATAN DAN KETEKNISAN MEDIK

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

(2)

2023

TEKNIK PEMERIKSAA CT-SCAN KEPALA DENGAN KLINIS STROKE

1. PENDAHULUAN

Salah satu sistem penyusun saraf pusat adalah otak. Otak adalah alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat dari semua alat tubuh, bagian saraf sentral yang terletak didalam rongga tengkorak yang dibungkus dengan selaput otak yang kuat. Otak terbagi menjadi dua hemisphere yang berpasangan dan empat lobus antara lain lobus frontalis, lobus parietalis, lobus occipitalis dan lobus temporalis. Lapisan pembungkusan selaput otak terdiri dari tiga lapisan berbeda yaitu durameter, arakhnoid meter dan piameter. Salah satu kelainan yang kerap terjadi pada otak adalah cedera vascular serebral (CVS) atau stroke.

Stroke merupakan penyakit serebrovaskuler yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kerusakan neurologis. Kerusakan neurologis tersebut dapat disebabkan oleh adanya sumbatan total atau parsial pada satu atau lebih pembuluh darah serebral sehingga menghambat aliran darah ke otak. Hambatan tersebut umumnya terjadi akibat pecah nya pembuluh darah atau penyumbatan pembuluh darah oleh gumpalan. Penghambatan aliran darah menyebabkan kerusakan terhadap jaringan otak karena berkurang nya pasokan oksigen dan nutrisi. Akibat nya bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

(3)

Salah satu modalitas yang imejing yang dapat mendiagnosa adanya stroke adalah Computer Tomography atau bisa disebut CT-Scan. CT-Scan merupakan suatu proses dengan menggunakan digital processing untuk menghasilkan gambaran internal tiga dimensi suatu objek dari rangkaina sinar-X yang menghasilkan gambara dua dimensi.

(4)

2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana teknik pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis stroke?

2. Bagaimana parameter yang digunakan dan penggunaan slice thickness yang optimal dalam pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis stroke?

(5)

3. PEMBAHASAN

a. Teknik pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis stroke

Pada pemeriksaan CT-Scan kepala pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan, kepala pasien diposisikan dekat dengan gantry (head first), kemudian kepala pasien diletakkan di head holder. Objek diposisikan sedemikan rupa sehingga Mid Sagital Plane (MSP) sejajar dengan lampu indikator longitudinal dan lampu indikator horizontal sejajar dengan interpupilary line serta lampu indikator vertikal setinggi MAE. Kedua tangan berada disamping tubuh atau diatas dada pasien, kedua kaki diluruskan. Untuk kenyamanan pasien diselimuti agar pasien tidak merasa kedinginan di ruangan yang ber-AC. Untuk mengurangi pergerakan pasien saat dilakukan scanning digunakan alat fiksasi pada tubuh pasien ( body clamp ). Selanjutnya kepala difiksasi dengan headclamp dan dibuat scanogram kepala lateral dan scanning dilakukan dari basic cranii sampai vertex. Teknik pemeriksaan CT-Scan kepala pada klinis stroke menggunakan satu range, dari basic cranii sampai vertex dengan slice thickness 7 mm kemudian direkonstruksi menjadi 1,5 mm, ketika filming menggunakan slice thickness 5

(6)

mm.

pada pemeriksaan CT-Scan kepala metode satu range dari basic cranii sampai vertex dengan slice thickness 7 mm. Alasan digunakannya 1 range dengan slice thickness 7 mm adalah karana scanning dilakukanan dengan metode spiral atau helical. Filming menggunakan slice thicknes 5 mm, bila menggunakan Slice thickness 10 mm ukuran yang tebal akan menghasilkan gambaran dengan detail yang rendah, dan apabila terlalu tipis gambaran akan tidak terlihat halus.

b. Parameter yang digunakan dan penggunaan slice thickness yang optimal dalam pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis stroke Parameter yang digunakan pada pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis stroke yaitu slice awal hingga akhir yaitu 1 cm inferior foramen magnum sampai vertex. Tebal slice thivknessnya dengan menggunakan protocol spiral single range 7-10 mm dari bassis crani sampai vertex, dan protokol sequence dual range 3-5 mm fossa posterior dan 5-8 mm di hemisphere. Field of view pada kasus stroke batas atas dan batas bawah dari basis crani hingga vertex. Sudut gantry yang menggunakan protokol dual range diatur diatas OML atau diatas parallel supra orbita meatal baseline sebelum pemeriksaan dilakukan, sedangkan protokol single range pengaturan sudut di atur saat pengolahan gambar setelah pemeriksaan dilakukan.

Menurut Radhiana penggunaan slice thickness yang di rekomendasikan pada CT-Scan kepala kasus stroke yaitu menggunakan ketebalan 5 mm. Menurut Radhiana dan Mainali pada pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis stroke

(7)

iskemik akut merekomendasikan ketebalan slice thickness 5 mm yang menunjukan perubahan pada gambaran patologi iskemik awal. Penggunaan slice thickness 5 mm juga dianggap metode yang akurat dalam pengukuran volume pendarahan pada stroke hemoragik.

KESIMPULAN

Pada prosedur pemeriksaan CT-scan kepala pada klinis stroke di Insalasi Radiologi RSUD Kardinah Tegal posisi pasien supine di atas meja pemeriksaan kepala dekat dengan gantry (head first). Kepala diletakkan di atas head holder, kepala difiksasi menggunakan head clamp untuk mengurangi pergerakan pada saat pemeriksaan, Kedua tangan diletakkan disamping tubuh, atur kepala sehingga Mid Sagital Plane (MSP) sejajar dengan lampu indikator longitudinal, dan lampu indikator horizontal sejajar dengan interpupillary line serta lampu indikator vertikal setinggi MAE. tubuh pasien difiksasi menggunakan body clamp yang ada pada meja pemeriksaan. Pasien diselimuti agar lebih nyaman dan tidak kedinginan menggunakan metode satu range dari basis crani hingga vertex dengan slice thickness 7 mm yang kemudian direkonstruksi menjadi 1,5 mm, ketika filming menggunakan slice thickness 5 mm. Alasan menggunakan satu range dengan slice thickness 7 mm karena menggunakan metode spiral atau helical. Dan filming menggunakan slicle thicknes 5 mm yang sebelumnya telah direkonstruksi dengan

(8)

slice thicness1,5 mm.

Parameter yang digunakan pada pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis stroke yaitu slice awal hingga akhir yaitu 1 cm inferior foramen magnum sampai vertex. Tebal slice thicknessnya dengan menggunakan protocol spiral single range 7-10 mm dari bassis crani sampai vertex, dan protokol sequence dual range 3-5 mm fossa posterior dan 5-8 mm di hemisphere. Slice thickness yang di rekomendasikan pada CT-Scan kepala kasus stroke yaitu menggunakan ketebalan 5 mm.

(9)

9

DAFTAR PUSTAKA

Wijokongko, dkk (2019). Protocol CT scan dan MRI. Edisis ketigaPenerbit inti media pusaka.

Bontrager, Jhon P. Lampignano and Leslie E. Kendrick. (2018). Text Book Of Radiographic Positioning And Related Anatomi. Ninth Edition. St.Louis.

Elseiver.

Ma’aruf, I. H. (2021). Literature Study on Hemorrhagic Stroke TEKNIK

PEMERIKSAAN CT-SCAN KEPALA Studi Literatur Stroke Hemorrhagic.

TEKNIK PEMERIKSAAN CT-SCAN KEPALA Studi Literature Stroke Hemorrhagic, 11.

Medical News Today. Diakses pada 2022. Stroke: Causes, symptoms, diagnosis, and treatment.

NHS. Diakses pada 2022. Stroke.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana validitas skor stroke Siriraj dibandingkan CT scan kepala

Hubungan yang diukur dalam penelitian ini adalah hubungan hipertensi dengan stroke hemoragik pada pemeriksaan CT-Scan. Penelitian ini mengamati pemeriksaan CT-Scan

Simpulan Penelitian: Dari penelitian ini disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dan stroke hemoragik berdasarkan pemeriksaan

Hasil penelitian mengenai hubungan gambaran CT Scan kepala pada pasien stroke dengan Diabetes Mellitus yang disertai hipertensi, di RSUD dr.Moewardi Surakarta

Mendeteksi tanda awal stroke iskemik dengan CT scan tanpa kontras dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat keparahan infark berdasarkan pemeriksaan klinis

This study concluded that the Siriraj stroke scores than head CT scan has a pretty good validity in diagnosing stroke cerebral infarction, whereas in the diagnosis

menunjukkan gambaran abnormal (58,1%) dibandingkan gambaran normal (41,9%), pada gambaran abnormal terdapat 64 penderita dengan hasil CT Scan gambaran stroke hemoragik

Các thành phần lưu vực sông Các quá trình thủy văn diễn ra trên lưu vực tính theo nguyên tắc cân bằng nước giữa các nút, bao gồm dòng chảy nút trên – nút dưới, dòng chảy từ các nút