• Tidak ada hasil yang ditemukan

“ Karya ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya dan juga kepada saudara-saudaraku yang selalu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "“ Karya ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya dan juga kepada saudara-saudaraku yang selalu "

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Petunjuk transliterasi Arab Latin ini sesuai dengan SKB Menteri Agama Republik Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. ا alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan. ع 'ain' koma terbalik di atas. Allah tertulis ni'matullah حبكز. fatḥah) ditulis contoh ة ر ض ditulis daraba َ (kasrah) ditulis i contoh م ه ف ditulis fahima َ (dammah) ditulis u contoh ت ت ك ditulis kutiba E. Jika diikuti huruf syamsije . ditulis dengan menggandakan huruf Syamsiyyah berikutnya dan menghilangkan huruf l (el).

Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat 1. Dapat ditulis menurut penulisannya

Penelitian ini berfokus pada bagaimana praktik dan makna pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam tradisi ziarah makam Wotgaleh diwujudkan melalui perilaku masyarakat dalam tafsir ziarah makam. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi dengan mengamati bacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang terdapat di dalamnya. 3 Muhammad, Mengungkap Pengalaman Muslim Berinteraksi dengan Al-Qur'an dalam Sahiron Syamsuddin (ed), Metodologi Penelitian Living Qur'an dan Hadits (Yogyakarta: Teras, 2007), hal.

Hal ini didasarkan pada pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Quran yang termasuk dalam bacaan haji yang dipadukan dengan tradisi masyarakat. Kegiatan ini merupakan wujud stimulus respon mengenai pemahaman ayat-ayat Al-Qur’an dengan tradisi haji, sehingga menimbulkan sinkretisme yang tidak terdapat pada setiap tradisi haji.

Rumusan Masalah

Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.Tujuan Penelitian

Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat merangsang semangat para santri Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, sehingga menjadi individu yang intelektual dan berilmu tinggi, namun tetap memiliki hati yang qolbun salim dengan ayat-ayat Al -Al-Qur'an.

Telaah Pustaka

Tesis berjudul “Tradisi Ziarah Makam, Studi Kasus Perilaku Masyarakat Muslim Karawang Mempertahankan Tradisi Ziarah Makam Syekh Quro di Desa Pulobata Karawang” oleh Hana Nurrahmah, Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Seni dan Budaya Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014, skripsi ini menjelaskan bagaimana masyarakat Desa Pulobata yang masih mempertahankan tradisi ziarah ke makam Syekh Quro di Desa Pulobata Karawang hingga saat ini,20. Tesis berjudul “Simbol Suci Makam Sunan Gunung Jati di Astana Gunung Jati Cirebon” karya Thohir, Jurusan Aqidah dan Filsafat Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga 2005, menjelaskan ada tiga komponen yang tercipta, yaitu: peziarah: , kuburan dan "suci". Skripsi berjudul, “Tradisi Sekar di Makam Kesultanan Demak dalam Upacara Agung Grebeg” oleh Ina Izatul Muna, Jurusan Tafsir Hadits, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, UIN Walisongo 2016, ditulis pada

20 Lihat Hana Nurrahmah, “Tradisi Ziarah Kubur. Studi Kasus Perilaku Masyarakat Muslim Karawang yang Menjaga Tradisi Ziarah Makam Syekh Quro di Desa Pulobata Karawang,” (Jakarta, Fakultas Seni dan Humaniora, 2014) . 21 Lihat Thohir, “Simbol Suci Makam Sunan Gunung Jati di Astina Gungung Jati Cirebon”, (Yogyakarta, Fakultas Ushuluddin, 2005). Tesis yang berjudul “Tradisi Ziarah dalam Islam (Studi Kasus di Pemakaman Batu Ampar Proppo Pamekasan Madura)” yang ditulis oleh Moh Royyan, Jurusan Filsafat Aqidah Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel 2011, mempunyai tiga makna, yaitu: (1) makna agama, artinya menguatkan keimanan dan mengingatkan akan kehidupan setelah mati (2) Makna hiburan, peziarah yang datang ke tempat tersebut untuk menghabiskan liburannya (3) Makna ekonomi banyaknya peziarah ke Batu Ampar dapat menambah rezeki para pedagang. 23.

Margaasih Kabupaten Bandung” oleh Eulis Tuti Sumiati, Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab, UIN Sunan Kalijaga 2008, Kehidupan keagamaan masyarakat kampung Mahmud sarat akan dua hal, yaitu: (1) keyakinan yang kuat terhadap Agama Islam (2) iman mereka dia tidak kalah kuatnya. 22 Lihat Ina Izatul Muna, “Tradisi Sekar di Makam Kesultanan Demak pada Upacara Agung Grebek”, (Semarang, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, 2016). Royyan, “Tradisi Ziarah dalam Islam (Studi Kasus Makam Batu Ampar Proppo Pamekasan Madura”), (Surabaya, Fakultas Ushuluddin, 2011).

Tesis berjudul “Tradisi Menghormati Wali di Pulau Jawa” Studi Kasus Tradisi Ziarah di Makam Sunan Tembayatn, Paseban, Bayat, Klaten, Jawa Tengah” oleh Anton Budi Prasetyo Jurusan Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga 2007, membahas tentang pemahaman jamaah haji terhadap sosok Sunan Tembayat dan tripologi jamaah makam Sunan Bayat berdasarkan tokoh kharismatik Sunan Tembayat, dari sini kita dapat melihat koherensi konstruksi sosial jamaah haji, dimana Keberagaman tripologi menimbulkan perbedaan pemahaman dan praktik ibadah haji di antara mereka.

Kerangka Teoritik

Dalam menafsirkan suatu tindakan sosial, Karl Mannheim membaginya menjadi tiga jenis makna, yaitu makna obyektif, makna ekspresif, dan makna dokumenter. Makna ekspresif adalah makna yang ditunjukkan oleh pelaku perbuatan, dan makna dokumenter adalah makna yang tersirat atau tersembunyi, sehingga pelaku perbuatan tidak menyadari sepenuhnya bahwa aspek yang diungkapkan itu merujuk pada kebudayaan secara keseluruhan.

Metode Penelitian 1. Sifat dan Jenis Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Pemakaman Wotgaleh di Dusun Karangmoncol, Desa Sandangtirto, Kecamatan Brebah, Kabupaten Sleman. Mengenai waktu penelitian, penulis berencana melakukan observasi dan pencarian data dengan metode wawancara di Makam Wotgaleh pada tanggal 25 September hingga 25 Oktober. 29 Abdul Mustaqim, Metodologi Penelitian Al-Qur'an dan Tafsir, (Yogyakarta: Pondok Pesantren LSQ bekerjasama dengan Idea Press Yogyakarta, 2014), Cet.

Dari metode pengumpulan data di atas, data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder.30. Observasi non partisipan tetap penulis gunakan dengan dalih untuk memperoleh data dan informasi terkait pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam tradisi ziarah di makam Pangeran Purbaya Wotgaleh. Metode tersebut digunakan untuk menguji kembali keabsahan data yang diperoleh dari satu informan dengan informan lainnya dan hasil observasi.32.

Semua data yang diperoleh selama pengumpulan data (observasi, wawancara, dokumentasi) tergolong perlu. 32 Siti Fauziah, Membaca Surat-surat Al-Qur'an Pilihan di Pondok Pesantren Putri Daar Al-Furqan Janggalan Kudus, Tesis Diploma Ushuluddin Fakultas Agama dan Pemikiran Islam, Yogyakarta, 2013. Ketiga, penulis melakukan penelitian analisis mendalam terhadap data yang diperoleh dari wawancara dan literatur lainnya menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim.

Sedangkan metode yang peneliti gunakan untuk menganalisis data adalah deskriptif analitis, yaitu menganalisis data yang telah dijelaskan dengan membangun tipologi.

Sistematika Penelitian

Masyarakat beranggapan bahwa seorang ulama atau tokoh masyarakat yang berpengaruh yang meninggal dunia tidak mati seluruh jiwa dan raganya karena pada kenyataannya hanya jasad saja yang terpisah dari ruhnya, sehingga masyarakat beranggapan bahwa orang yang menunaikan ibadah haji itu seperti mereka. yang memuja kijai agar tetap hormat dan ta'dzhim, adanya Makam bukanlah halangan untuk menghampiri para ulama dengan berziarah ke makam para wali. Budaya tradisi ziarah kubur sudah mengakar di masyarakat khususnya di Pulau Jawa dan tidak dapat dipisahkan dari masa ke masa, meskipun perubahan zaman di masyarakat namun tradisi ziarah tetap dilestarikan dengan tetap menjaga nilai-nilai budayanya. Prosesi latihan pengajian diawali dengan pembacaan surat al-Fatihah sebagai Tawassul untuk Nabi Muhammad a.s., Pangeran Purbaya dan ulama atau wali terdahulu. Kemudian setelah pembacaan Surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan pembacaan tahlilan berjamaah dengan pola nada yang tenang agar jamaah lebih menghayati dan semakin bertakwa dalam setiap bacaan yang dibacakan dalam tahlilan.

Dalam tradisi ziarah makam di Mamam Wotgaleh, terdapat malam-malam tertentu kecuali malam Jumat. Apa makna yang terkandung dalam pembacaan ayat Al-Quran dalam tradisi ziarah makam di makam Wotgaleh, menurut teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim yang mencakup tiga kategori makna yaitu makna obyektif, makna ekspresif, dan makna dokumenter. Bila makna-makna tersebut dijelaskan menurut para peziarah Pangeran Purbaya di makam Wotgaleh, semuanya dapat menunjuk pada makna obyektif yang sama, yaitu amalan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam tradisi ziarah makam sebagai kegiatan rutin yang dilakukan di Makam Wotgaleh. dipertimbangkan. kubur sehingga dapat mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan persaudaraan antar jamaah, khususnya jamaah haji yang datang dari luar kota, serta mengurangi dampak negatif yang timbul dengan mengingat bahwa kematian bisa menghampiri kita kapan saja.

Ketiga, sebagai wujud rasa tanggung jawab kita untuk melestarikan tradisi dan budaya ziarah kubur, demi melestarikannya untuk anak cucu kita. Keempat, menunjukkan kebermaknaan praktis dari kemaslahatan haji ke kubur, seperti tidak melenceng dari makna haji ke kubur itu sendiri, bukan? Kelima, menciptakan akhlak yang baik agar kita tidak terjerumus pada jalan yang salah karena haji pada hakikatnya adalah keinginan mati untuk menjadi lebih baik.

Akhirnya makna dokumenter penggunaan ayat-ayat Al-Qur'an dalam pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an dalam tradisi ziarah kubur di makam Wotgaleh sebenarnya dapat diketahui jika dikaji secara mendalam, karena makna dokumenternya adalah makna yang tersirat dan tersembunyi. sehingga tanpa kita sadari, dari satu amalan penggunaan ayat suci Alquran bisa menjadi budaya yang kita lestarikan agar bisa menyebar ke seluruh masyarakat.

Saran

Anwar Ahmad, Pembacaan Ayat Al Quran Dalam Prosesi Mujahada di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah Umbulharjo Yogyakarta Fakultas Ushuluddin Yogyakarta, 2014. Fauziah, Membaca Surat Pilihan Al Quran di Pondok Pesantren Daar Al-Furqan Putri Janggalan Kudus, disertasi dari Fakultas Agama dan Pemikiran Islam Ushuluddin, Yogyakarta, 2013. Hana, “Tradisi Ziarah Serius. Studi Kasus Perilaku Masyarakat Muslim Karawang yang Mendukung Tradisi Ziarah ke Makam Syekh Quro di Desa Pulobata, Karawang,” Jakarta, Fakultas Adab dan Humaniora, 2014.

Hadi Abdul, Membaca Ayat Al-Qur'an Sebagai Pengobatan: Kajian Living Al-Qur'an Dalam Praktek Kedokteran di Ds. Pondok Pesantren LSQ bekerjasama dengan Idea Press Yogyakarta, 2014 Muhammad, Penemuan Pengalaman Muslim dalam Interaksi dengan Al-Qur'an. Nurawalin Vitri, Membaca Al-Qur'an dalam tradisi Mujahadah Sabihah Juma: Mempelajari Living Al-Qur'an di Pon.

Saladin Muhammad Alfath, Bacaan ayat-ayat al-Quran dalam mujahad pemulihan ketua kampung semasa tempoh pengajian al-Quran hidup di kampung daerah Pucungrejo. Apakah pendapat anda tentang bacaan al-Quran yang terdapat dalam tradisi ziarah kubur di makam Wotgaleh? Adakah latar belakang penggunaan ayat dalam tradisi menziarahi kubur di kubur diteliti dari sudut al-Quran dan hadis.

Referensi

Dokumen terkait