• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Apakah ubi ungu dapat digunakan sebagai pewarna alternatif untuk pewarnaan gram pada Staphylococcus aureus dan E. Bagaimana pengolahan ubi ungu untuk digunakan sebagai pewarna alternatif untuk pewarnaan Staphylococcus aureus dan E.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Bagi Peneliti
  • Manfaat Bagi Program Studi

TINJAUAN PUSTAKA

  • Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas poiret)
    • Defenisi
    • Taksonomi Ubi Jalar Ungu
    • Morfologi Tanaman
    • Kandungan Kimia
  • Pewarnaan Gram
    • Defenisi
    • Zat Warna Pada Pewarnaan Gram
  • Staphylococcus aureus
    • Defenisi
    • Taksonomi
    • Morfologi dan Identifikasi Bakteri
    • Patogenesis
  • Bakteri Eschericia coli
    • Klasifikasi Eschericia coli
    • Karakteristik bakteri E. coli
  • Sifat Ubi Jalar Ungu, Gentian Violet Dan Antosianin
  • Ekstraksi
    • Metode Ekstraksi

Secara umum, ubi jalar dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu ubi jalar yang berakar keras (karena banyak mengandung pati) dan ubi jalar yang berakar lunak (karena banyak mengandung air). Ubi jalar berwarna putih, merah kekuningan, krem, jingga atau ungu dan lain-lain (Koswara, 2014:1). Batang ubi jalar beruas-ruas dan panjang ruas antara 1-3 cm, setiap ruas ditumbuhi daun dan ranting.

Panjang batang utama tergantung varietas dan 2-3 m untuk varietas ubi jalar merambat, dan 1-2 m untuk varietas tidak merambat. Daun ubi jalar berbentuk hati, lonjong dan runcing, tergantung varietasnya. Daun ubi jalar berbentuk hati memiliki tepi daun rata, alur dangkal atau berbentuk jari.

Daun ubi jalar yang berbentuk lonjong memiliki tepi yang rata, dangkal atau bercuping dalam. Bunga tanaman ubi jalar berbentuk terompet, panjang 3-5 cm dan lebar ujung 3-4 cm. Tanaman ubi jalar ungu mengandung vitamin A, B, (tiamin), C dan E, mineral, kalsium, kalium, magnesium, tembaga dan seng (Koswara, 2014: 7).

Berdasarkan penelitian sebelumnya, hasil interpretasi fitokimia ekstrak daun ubi jalar ungu menunjukkan bahwa daun ubi jalar ungu mengandung flavonoid dan tanin (Sulastri et al, 2013: 127). Caffeic acid monoacyl merupakan komponen senyawa antosianin yang paling melimpah pada ubi jalar ungu (Bueno et al, 2012). Spektrum antosianin yang diisolasi dari ubi jalar merah ditentukan oleh Cevallos-Casals & Cisneros-Zevallos [8] dan hasilnya menunjukkan adanya pergeseran spektrum dari panjang gelombang maksimum dari rendah ke tinggi ketika pH antosianin berubah dari asam menjadi basa. .

Pewarnaan gram merupakan cara untuk membedakan bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif di laboratorium. Reaksi yang terjadi baik pada bakteri gram positif maupun gram negatif memiliki perbedaan mendasar pada komposisi dan dinding selnya. Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif berbentuk bola (coccus) yang susunannya bergerombol seperti buah anggur dan bersifat anaerobik fakultatif.

Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif berbentuk bulat dengan diameter 0,7-1,2 µm, tersusun seperti jeruk bali, bersifat anaerob fakultatif, tidak membentuk spora dan tidak bergerak. Ubi jalar ungu memiliki sifat yang hampir sama dengan gentian violet yaitu sama-sama berwarna ungu tua dan mengandung pigmen antosianin yang memiliki sifat larut air (polar), yang dapat menodai bakteri gram positif.

Gambar 2.1.4 Struktur umum senyawa antosianin yang diisolasi dari ubi  jalar ungu. Gugus samping R1, R2, dan R3 berbeda-beda pada kedelapan
Gambar 2.1.4 Struktur umum senyawa antosianin yang diisolasi dari ubi jalar ungu. Gugus samping R1, R2, dan R3 berbeda-beda pada kedelapan

METODE PENELITIAN

  • Jenis / Desain Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
    • Tempat penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Alat dan Bahan
    • Alat
    • Bahan
  • Prosedur Penelitian
    • Pembuatan ekstrak ubi jalar ungu
    • Pembuatan konsentrasi ekstrak ubi jalar ungu
    • Pembuatan Preparat
    • Cara Kerja Pewarnaan Gram
  • Analisa Data

Ubi jalar ungu dibersihkan dan dicuci kemudian ditimbang sebanyak 3 kg dan dipotong dadu kecil. Identifikasi ekstrak ubi jalar ungu (Ipomea batatas poiret) sebagai pewarna alternatif dalam pewarnaan gram dilakukan di laboratorium mikrobiologi Universitas Perintis Indonesia. Berdasarkan Tabel 4.1 hasil pengamatan pewarnaan bakteri Staphylococcus aureus dengan ekstrak ubi jalar ungu dilihat di bawah mikroskop pada konsentrasi 25 mg/ml, 50 mg/ml, 75 mg/ml dan 100 mg/ml, didapatkan hasil adalah bakteri berbentuk coccus yang berwarna merah keunguan dan tidak ada perbedaan yang signifikan pada setiap konsentrasi.

Berdasarkan hasil pengamatan pewarnaan bakteri Escherichia coli dengan ekstrak ubi ungu di bawah mikroskop pada konsentrasi 25 mg/ml, 50 mg/ml, 75 mg/ml, 100 mg/ml, hasil bakteri berupa diperoleh basil merah dan pada masing-masing konsentrasi tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Penelitian ini menggunakan sampel ekstrak ubi jalar ungu yang merupakan salah satu ubi jalar yang memiliki pigmen berwarna ungu yang disebut antosianin. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak ubi jalar ungu sebagai pewarna alternatif pewarnaan bakteri gram positif yaitu Staphylococcus aureus dan bakteri gram negatif yaitu Eschercia coli.

Menurut Yuniarty dan Siti (2016), ubi jalar merah dapat digunakan sebagai pewarna alternatif dalam pewarnaan gram. Ubi jalar ungu memiliki pigmen alami yaitu antosianin yang termasuk dalam golongan flavonoid yang merupakan senyawa fenolik. Pada penelitian ini, bakteri Staphylococcus aureus mampu mengikat pewarna ubi jalar ungu karena dinding selnya yaitu peptidoglikan bakteri gram positif hanya mampu menyerap larutan yang memiliki pH basa.

Sedangkan preparat percobaan diwarnai dengan ekstrak ubi jalar ungu yang dibagi menjadi beberapa konsentrasi antara lain 25 mg/ml, 50 mg/ml, 75 mg/ml dan 100 mg/ml, lugol, alkohol 96% dan safranin. Sesuai dengan hasil pada gambar di atas, hasil pewarnaan sediaan bakteri Staphylococcus aureus dengan ekstrak ubi jalar ungu memiliki warna ungu kemerahan berbentuk kokas. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan ekstrak ubi jalar ungu kurang efektif sebagai pengganti pewarna utama pada pewarnaan gram, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak ubi ungu tidak dapat digunakan sebagai alternatif pewarna utama pada pewarnaan gram. .

Agung, LW, Y., Ekstraksi antosianin dari limbah ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) dengan metode ekstraksi berbantuan gelombang mikro (studi waktu ekstraksi dan perbandingan bahan:pelarut). Sifat kimia, fisik dan sensori tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas Poiret) dan produk olahannya. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Ubi Ungu (Ipomoea batatas L.) Hasil Dedaunan Daerah Saree Aceh Besar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pembahasan

Kestabilan antosianin dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pH, suhu, cahaya, dan oksigen yang juga dapat merusak warna antosianin selama proses ekstraksi air buah (Jiwintarum, dkk, 2016). Peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan pH, kestabilan ubi ungu, teknik pencelupan, dan waktu pencelupan. Pengaruh perbandingan bahan dengan pelarut dan waktu ekstraksi terhadap rendemen dan karakteristik ekstrak warna dari buah Pandan (Pandanus Tectorius). Jurnal Teknik dan Manajemen Argoindustri.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 2.1.1 Ubi Jalar ungu (Ipomea batatas poiret)   (Sakura Haruno 2019)
Gambar 2.1.4 Struktur umum senyawa antosianin yang diisolasi dari ubi  jalar ungu. Gugus samping R1, R2, dan R3 berbeda-beda pada kedelapan
Gambar 2.3.3 Staphylococcus aureus  Sumber : Firda Nurdiana, 2017   2.3.4 Patogenesis
Gambar 2.4.1 Morfologi bakteri E. coli (Mahon et al., 2015)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai studi menunjukkan adanya aktivitas penghambatan ekstrak daun, akar, dan bunga dari tanaman bunga telang terhadap banyak jenis bakteri gram positif maupun gram