• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kasus 2 – PPh OP Genap 2018-2019 - Blog Staff

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2025

Membagikan "Kasus 2 – PPh OP Genap 2018-2019 - Blog Staff"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KASUS PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI PERPAJAKAN 1

SEMESTER GENAP 2018/2019

Pak Arman memiliki dua usaha yang dikelola bersama istrinya, yaitu usaha pengadaan barang dan jasa serta usaha konstruksi. Ibu Wati, istrinya, selain membantu usaha, juga bekerja sebagai dosen tidak tetap di universitas swasta. Perusahaan Pak Arman mempekerjakan karyawan.

Kantor perusahaan terletak di sebelah rumah. Selain memiliki usaha, Pak Arman juga bekerja sebagai pengajar tidak tetap di beberapa training center, komisaris perusahaan, dan memiliki usaha di luar negeri yang bekerja sama dengan temannya. Berikut adalah informasi hasil usaha dan penghasilan Pak Arman selama tahun 2017. Informasi tanggungan Pak Arman per 31 Desember 2016 adalah:

1. Ibu Wati (istri)

2. Mita (anak), sekolah SMP

3. Mutiara (anak), lulus S1 dan bekerja di PT Jaya Wijaya

4. Pak Karta (mertua), tidak bekerja dan tidak memperoleh pensiun 5. Hilman (saudara Pak Arman), tidak memiliki penghasilan

Berikut ini adalah informasi penghasilan usaha Pak Arman selama tahun 2017.

Konstruksi Barang dan Jasa Total

Pendapatan 10.000.000.000 5.000.000.000 15.000.000.000

Harga Pokok Penjualan (7.000.000.000) (2.400.000.000) (9.400.000.000)

Laba Kotor 3.000.000.000 2.600.000.000 5.600.000.000

Beban Usaha:

Beban Penjualan (1.200.000.000) (600.000.000) (1.800.000.000) Beban Adm Langsung (400.000.000) (200.000.000) (600.000.000)

Beban Umum dan Adm (800.000.000)

Total Beban Usaha (1.600.000.000) (800.000.000) (3.200.000.000) Penghasilan Neto 1.400.000.000 1.800.000.000 2.400.000.000

Tambahan informasi terkait beban usaha:

1. Harga pokok penjualan termasuk beban penurunan nilai persediaan, untuk usaha konstruksi sebesar Rp240 juta dan untuk usaha pengadaan barang dan jasa sebesar Rp100 juta.

2. Beban penjualan termasuk:

a. Beban entertainment yang tidak ada daftar nominatifnya, untuk usaha konstruksi sebesar Rp340 juta dan untuk usaha pengadaan barang dan jasa sebesar Rp40 juta.

(2)

b. Penurunan nilai piutang, untuk usaha konstruksi sebesar Rp 140 juta dan untuk usaha pengadaan barang dan jasa sebesar Rp60 juta.

3. Beban umum dan administrasi termasuk:

a. Beban depresiasi kendaraan sebesar Rp80 juta yang juga digunakan untuk kepentingan pribadi.

b. Beban sumbangan kegiatan sosial sebesar Rp220 juta dan sumbangan untuk pembangunan fasilitas pendidikan sebesar Rp80 juta.

c. Beban untuk kepentingan pribadi dan keluarga sebesar Rp120 juta.

d. Beban PBB total Rp80 juta, dimana Rp20 juta untuk rumah pribadi Pak Arman.

e. Atas beban umum dan administrasi, setelah dilakukan koreksi, dilakukan alokasi untuk usaha konstruksi dan usaha pengadaan barang dan jasa berdasarkan nilai penjualan.

4. Penghasilan Pak Arman dan keluarga selain dari kegiatan usaha dalam negeri adalah:

a. Memperoleh dividen dari investasi di luar negeri sebesar Rp500 juta sebelum pajak.

Pendapatan tersebut dipotong pajak 20% di luar negeri.

b. Menjual tanah (harga perolehan Rp200 juta) yang dijual dengan harga Rp800 juta.

c. Pak Arman memiliki investasi di pasar modal, dimana selama tahun 2017, Pak Arman memperoleh dividen sebesar Rp300 juta dan pendapatan bunga obligasi sebesar Rp200 juta.

d. Memperoleh bunga pinjaman dari PT Bianglala Ceria (non listed company) sebesar Rp100 juta.

e. Pak Arman memperoleh gaji dan bonus sebagai komisaris di PT Bianglala Kencana sebesar Rp1,2 miliar.

f. Pak Arman memperoleh honor mengajar training sebesar Rp200 juta.

g. Ibu Wati memperoleh honor mengajar sebesar Rp100 juta, dipotong sebagai honor kegiatan training.

h. Bunga deposito dari Bank sebesar Rp60 juta.

i. Sewa rumah sebesar Rp400 juta untuk masa sewa 2 tahun.

j. Mita memperoleh royalti sebesar Rp40 juta dari buku yang ditulisnya.

5. Pajak final atas usaha konstruksi selama tahun 2017 sebesar Rp400 juta dan denda pajak sebesar Rp10 juta. Seluruh penghasilan merupakan penghasilan teratur, kecuali penjualan tanah.

6. PPh pasal 25 yang telah dibayar Pak Arman selama 2017 sebesar Rp240 juta.

Diminta:

1. Buatlah koreksi fiskal untuk menghitung penghasilan kena pajak dari kegiatan usaha Pak Arman untuk tahun 2017.

(3)

2. Hitunglah total penghasilan keluarga Pak Arman yang akan dilaporkan dalam SPT.

Hitunglah pajak terutang dalam satu tahun fiskal.

3. Hitunglah PPh pasal 21, 23, dan 24 yang telah dipotong yang akan diperhitungkan sebagai kredit pajak! Hitunglah pajak kurang atau lebih bayar (PPh 28/29).

4. Hitunglah jumlah angsuran PPh 25 untuk tahun pajak 2018.

Referensi

Dokumen terkait