Kamu adalah jiwaku, hidupku, cahaya yang selalu menerangi jalanku, yang membuatku kuat dan terus berlanjut. Terima kasih atas doa, motivasi, nasehat, keikhlasan, pengorbanan, kesabaran dan berkah yang selalu menyertai langkah saya hingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Hanya ini yang bisa saya persembahkan untuk Anda. Semoga Allah SWT memberi saya kesempatan dan kemampuan untuk menyajikannya. Pedoman transliterasi Arab-Latin ini mengacu pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Januari 1988 No.158/. Huruf arab Nama huruf latin Keterangan.
ﻦﯾﺪّﻘﻌﺘﻣ dieja muta‘aqqidīn. Ketentuan ini tidak diperlukan untuk kata-kata Arab yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, doa dan sebagainya, kecuali jika diinginkan pengucapan aslinya). Apabila diikuti huruf syamsiyyah, ditulis dengan menggabungkan huruf syamsiyyah yang mengikutinya dan tidak menghilangkan huruf l.
ﷲ ُلْﻮُﺳﱠر
Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas doa, nasehat, pendidikan, bantuan serta dorongan lahir dan batin. Dan saya ucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga saya yang selalu mendoakan saya dengan baik, semoga selama saya mengerjakan skripsi ini, semoga Allah SWT memberikan saya kesehatan. Sekaligus Sahabat Al-Qur'an dan Ilmu Tafsir angkatan 2013, kalian adalah rekan-rekan pejuang yang memberikan berbagai pengalaman selama menjadi ulama kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Akhir kata, kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan secara spesifik, yang telah memberikan kontribusi positif. Penulisan tugas akhir ini bukanlah yang terakhir, namun merupakan sebuah ketidaksempurnaan yang menuntut kesempurnaan. Penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap makna kata al-farḥ dan al-ḥuzn, karena melihat masyarakat zaman sekarang telah tertipu karena kehidupannya cenderung memaknai suka dan duka pada urusan dunia, bukan pada akhirat. .
Walaupun masalah duka dan bahagia tidak kekal kecuali dalam urusan akhirat, namun ramai yang salah faham dengan maksud perkataan al-farḥ dan al-ḥuzn. Perkataan al-farḥ mempunyai banyak makna antaranya gembira, gembira, bertuah dan gembira, tetapi apakah kata ideal al-farḥ yang bermaksud gembira, kerana apabila manusia mengalami kebahagiaan, pasti ada perasaan gembira, dan gembira. mengikutinya. Manakala perkataan al-ḥuzn mempunyai makna dukacita, susah dan duka, tetapi dalam pengertian al-ḥuzn.
Penyusun memilih Al-Qur'an dan Tafsirnya dari Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai referensi atau sumber data primer, karena Tafsir ini telah direvisi dari edisi pertama hingga terakhir dalam konteks yang berbeda, ternyata ini dapat meminimalisir kesalahan sebelumnya. Setelah tafsir ini diperbaiki, terdapat penambahan yang menjelaskan kosa kata yang belum ada pada edisi pertama, dan setelah diperbaiki banyak pendapat yang menekankan bahwa konteks merupakan hal yang penting dalam wacana tafsir Al-Qur'an. 'an, maka sesuai dengan penelitian tersebut, Indonesia menjadi parameter bagaimana bahagia dan sedihnya ada di negeri ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ayat mana saja yang berhubungan dengan kata al-farḥ dan al-huzn dalam Al-Qur'an.
Bagaimana tafsir ayat al-farḥ dan al-ḥuzn dalam al-Qur'ān menurut kitab Al-Qur'ān dan Tafsīrnya karya Kementerian Agama RI. Apa solusi yang ditawarkan Al-Quran untuk mengetahui makna hidup yang sebenarnya? Kesimpulan singkat dari penelitian ini adalah bahagia dan sedih merupakan isi perasaan manusia dan setiap orang yang terus berjuang demi hidupnya tentu ingin mencari kebahagiaan dunia dan akhirat.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Tujuan dan Kegunaan Penelitian
- Telaah Pustaka
- Metode Penelitian
- Sistematika Pembahasan
Quraish Shihab, Tafsīr al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Harmoni Al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 2000), vol. Diantara topik yang banyak dibicarakan dalam Al-Qur'an adalah kata al-farḥ dan al-huzn. Pembahasan topik ini semakin rumit ketika dihadapkan pada pertanyaan apa saja jenis-jenis kegembiraan menurut Al-Qur'an.
Maka pada akhirnya muncul pertanyaan yang sama, yaitu apa saja ciri-ciri kesedihan dalam Al-Quran. Dalam konteks ini, penelitian ini akan mencoba mengungkap kebahagiaan dan kesedihan dari sudut pandang Al-Quran. Pertama, Al-Quran dan Tafsirnya Kementerian Agama RI selama ini telah direvisi setidaknya dari edisi pertama hingga edisi terakhir, dalam konteks dan semangat yang berbeda.
Perbaikan yang dilakukan Tim Penyempurna Kitab Al-Qur'an dan Tafsirnya dari Kementerian Agama RI antara lain mengenai judul, kelompok penulisan ayat, terjemah, pulagu, sabab nuzul, tafsīr dan penutup. . Ketiga, dalam Al-Qur'an dan Tafsirnya Kementerian Agama RI setelah direvisi banyak terdapat pemikiran yang menyatakan bahwa konteks itu penting. Bagaimana tafsir Kemenag RI terhadap kata al-farh dan al-ḥuzn dalam Al-Quran dan Tafsīrnya?
Untuk mengetahui tafsiran istilah al-farḥ dan al-ḥuzn dalam al-Qur'ān, berdasarkan kitab Al-Qur'ān dan Tafsīrnya oleh Kementerian Agama RI. Mengetahui jenis-jenis suka dan duka dalam Al-Quran, berdasarkan Kitab Al-Quran dan Tafsirnya dari Kementerian Agama Indonesia. Seterusnya diharap ia juga dapat membantu dalam meningkatkan, menghayati dan menghayati ajaran dan nilai yang terkandung dalam al-Quran.
Kebahagiaan ruhani sama dengan ruh yang baik, yang sering disebut malaikat Tafsirnya. 19 Khusfatun Khasanah “Kajian Ayat Al-Huzn Dalam Al-Qur’an (Kajian Metode Tafsir Tematik)”, Tesis Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2010). Sumber data primer dalam hal ini adalah sumber-sumber yang dijadikan objek utama penelitian yaitu Al-Qur’an edisi tahun 2010 beserta Tafsirnya atau edisi terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. .
Bab kedua menjelaskan tentang kata al-farḥ dan al-ḥuzn dalam Al-Qur'an dan penggunaannya, menjelaskan ayat tentang suka dan duka, klasifikasi makkiyah dan madaniyah ayat tentang suka dan duka, serta tafsir ayat tersebut. Ayat tersebut berdasarkan sumber primer. Bab ketiga, membahas tentang profil Al-Qur'an dan Tafsirnya dalam kaitannya dengan; latar belakang penulisan buku, metodologi penulisan buku, gaya penafsiran buku dan historisitas penafsiran Kementerian Agama dari masa ke masa.
PENUTUP
Kesimpulan
Sedangkan hubungan kedua kata tersebut dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa selalu ada kaitannya dengan kedua kata tersebut, yaitu; Janganlah bersedih bagi orang mukmin ketika musibah atau musibah menimpa dunianya (kesedihan) sesungguhnya itu adalah bentuk ujian bagi orang mukmin, dan bagi orang yang sabar menghadapinya ya Allah SWT.
Saran
Duka dalam Perspektif al-Qu'ana (Kajian Penyebab dan Solusi Duka dalam Ayat al-Hazana), skripsi Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : 2016. Suka dan Duka dalam Al-Qur'ān, skripsi fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Konsep Kebahagiaan Menurut Al-Ghozali”, Tesis Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta: 2015.