• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci: Pengembangan kurikulum keagamaan, implementasi hidden curriculum pada PAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Kata Kunci: Pengembangan kurikulum keagamaan, implementasi hidden curriculum pada PAI"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Kurikulum yang diberikan kepada peserta didik secara implisit akan mengandung transfer nilai-nilai, yang diwujudkan dalam kurikulum formal atau kurikulum tersembunyi.2. Bagaimana standar kompetensi lulusan yang ingin dicapai dengan menerapkan kurikulum agama tersembunyi di SMK PGRI 2 Ponorogo.

Kehadiran Peneliti

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus kualitatif yaitu studi kasus yang berkaitan dengan penerapan kurikulum tersembunyi pada mata pelajaran PAI di SMK PGRI 2 Ponorogo yaitu penelitian yang berupaya mencari makna, menyelidiki proses dan mendapatkan makna serta pengetahuan yang mendalam. individu, kelompok atau situasi.11.

Lokasi Penelitian

Data dan Sumber Data

Kertas (dokumen) merupakan sumber data yang memuat lampiran berupa huruf, angka, gambar, atau lambang lainnya.

Prosedur dan Pengumpulan Data

Disini peneliti mengamati seluruh kegiatan atau program mengenai implementasi pengembangan kurikulum agama di SMK PGRI 2 PONOROGO. Dalam penelitian ini digunakan metode dokumentasi berupa catatan transkrip agenda untuk menggali data mengenai penerapan kurikulum tersembunyi pada mata pelajaran PAI di SMK PGRI 2 Ponorogo.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, setelah semua data yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum agama di SMK PGRI 2 PONOROGO dan implementasinya terkumpul secara lengkap, maka untuk memudahkan analisis maka data-data yang masih kompleks dipilih dan difokuskan agar lebih sederhana. . Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan: yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif.

Pengecekan Keabsahan Temuan

Setelah melalui proses reduksi data dan penyajian data, peneliti menarik kesimpulan. jika partisipasi yang diperluas memberikan peluang, maka ketekunan dalam observasi memberikan kedalaman.25. Ada empat jenis trievaluasi sebagai teknik penelitian yang memanfaatkan: sumber, metode, peneliti, dan teori.26.

Tahap-tahapan Penelitian

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Bab ini dimaksudkan untuk membaca fenomena-fenomena yang disajikan pada bab ketiga yang berisi tentang bentuk-bentuk pengembangan kurikulum tersembunyi agama. Bab ketiga yaitu temuan penelitian memaparkan (1) gambaran umum lokasi penelitian, (2) temuan mengenai bentuk-bentuk pengembangan kurikulum tersembunyi, meliputi gambaran umum dan data deskriptif SMK PGRI 2 Ponorogo.

KAJIAN TEORI

Pengembangan Kurikulum

Proses yang relevan adalah kegiatan merancang, melaksanakan dan menilai kurikulum yang dapat disebut pengembangan kurikulum.” Ide pengembangan kurikulum dapat bersumber dari: (1) perubahan pengembangan visi, misi, tujuan dan sasaran yang dilakukan, (2 ) perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, (3) hasil evaluasi kurikulum sebelumnya, (4) perubahan kebutuhan pemangku kepentingan, (5) pandangan atau saran para ahli, (6) tuntutan dunia global dan sebagainya.28 .

Core Curriculum

Alberty (1953) secara bersamaan menggunakan istilah kurikulum inti dan pendidikan umum dalam pendidikan, yang pada akhirnya menganjurkan kedua istilah ini sebagai program inti. Kohelberg (1970) mengatakan bahwa Kurikulum Tersembunyi berkaitan dengan pendidikan moral dan peran guru dalam mentransformasikan norma-norma moral.35.

Implementasi Hidden Curriculum a. Pengertian Implementasi

37Faiz Bi'amrillah, Implementasi kurikulum tersembunyi untuk mencapai visi SMK Al-Hasra, (Jakarta: UIN Syarif Hidayutullah, 2015). Paling tidak, penerapan kurikulum terselubung harus mengantarkan siswa pada kehidupan yang religius dan manusiawi. 45 Adlan Fauzi Lubis, Kurikulum Tersembunyi dan Pembentukan Karakter (Studi Kasus Pengembangan Madrasah Aliyah), (Jakarta: UIN Jakarta, 2015), 52.

Oleh karena itu, kurikulum tersembunyi harus menjadi kajian evaluatif dalam proses pengembangan dan perbaikan sekolah. Namun terlebih dahulu kita harus memahami apa yang dimaksud dengan kurikulum tersembunyi.51 Kurikulum tersembunyi adalah kurikulum yang tidak direncanakan. 58 Adlan Fauzi Lubis, Kurikulum Tersembunyi dan Pembentukan Karakter (Studi Kasus pada Madrasah Pembinaan Aliyah), (Jakarta: UIN Jakarta, 2015), 36.

Kurikulum tersembunyi, sebagai kurikulum yang tidak tertulis, mempunyai dampak yang besar terhadap peserta didik, dan tidak sekedar dalam menjelaskan pengetahuan dan gagasan.

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam merupakan upaya berupa bimbingan dan kepedulian terhadap peserta didik, agar setelah lulus mereka dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pedoman hidup. Jadi, pendidikan agama Islam adalah suatu upaya berupa pengajaran, bimbingan, dan pengasuhan terhadap anak agar pada akhir pendidikannya dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam serta menjadikannya sebagai pedoman hidup, baik secara pribadi maupun sosial. 64. Pendidikan agama Islam akan membawa dan mengantarkan serta mengembangkan peserta didik menjadi warga negara dan pemeluk agama yang baik.

Bentuk sikap dan tindakan yang dimaksud adalah yang sesuai dengan ajaran agama, dalam hal ini ajaran Islam. Bentuk kegiatan keagamaan mulai dari shalat wajib dan sunnah, pengajian, belajar membaca Al-Qur'an hingga diba'an, istigotsah, wirid, sholat, zakat, tarawih dan tahlil tidak lepas dari nilai-nilai pendidikan atau pendidikan agama. .Islam. Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa segala bentuk kegiatan keagamaan yang bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah serta bertujuan untuk menyebarkan ajaran agama Islam merupakan upaya dalam pendidikan agama Islam.

Sebab kegiatan keagamaan juga dapat menghasilkan generasi yang beragama, sebagaimana tujuan pendidikan agama Islam dan seluruh kegiatan keagamaan yang ada di masyarakat.

TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU

Hubungan dan komunikasi ketiga unsur pesantren ini tidak hanya terjadi pada pengajaran formal materi keagamaan saja, namun juga terjadi pada saat kegiatan lapangan atau kegiatan keterampilan. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Nuriya Shofa tentang “Model Penerapan Kurikulum Tersembunyi Dalam Pengajaran Aqidah Akhlak di Madresah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak Tahun Ajaran. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) Observasi, observasi langsung terhadap kegiatan pengembangan tentang penerapan kurikulum tersembunyi dalam pengajaran Aqidah Akhlak di Madresah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak.

Dari penelitian ini diketahui bahwa pengembangan kurikulum tersembunyi dalam pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak telah diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari. Pendidik antara lain memberikan keteladanan yang baik dalam setiap tingkah lakunya, sehingga pembelajaran keyakinan moral lebih menekankan pada contoh konkrit daripada uraian. Evaluasi dilakukan dengan melihat penilaian sehari-hari untuk melihat apakah sudah sesuai dengan akhlak yang diajarkan agama dan keyakinan Islam dari pengalaman sehari-hari.

Sebab penelitian ini fokus pada penerapan kurikulum tersembunyi dalam kegiatan keagamaan pada mata pelajaran PAI di SMK PGRI 2 Ponorogo.

DESKRIPSI DATA

DESKRIPSI DATA UMUM

  • Sejarah Berdirinya SMK PGRI 2 Ponorogo
  • Letak Geografis SMK PGRI 2 Ponorogo
  • Visi, Misi dan Tujuan SMK PGRI 2 Ponorogo VISI Sekolah
  • Struktur Orgaisasi SMK PGRI 2 Ponorogo
  • Sarana dan Prasarana SMK PGRI 2 Ponorogo 74
  • Keadaan Guru dan Siswa SMK PGRI 2 Ponorogo 75 JUMLAH SISWA SMK PGRI 2 PONOROGO

Pada tahun ini, SMK PGRI 2 Ponorogo juga dipercaya untuk memperoleh bantuan swadaya berupa bangunan ruang mesin. Status Guru dan Siswa SMK PGRI 2 Ponorogo75JUMLAH SISWA SMK PGRI 2 PONOROGO JUMLAH SISWA SMK PGRI 2 Ponorogo.

DESKRIPSI DATA KHUSUS

  • Latar Belakang Implementasi Hidden Curriculum Keagamaan Di SMK PGRI 2 Ponorogo
  • Data Tentang Standar Kompetensi Lulusan Yang Ingin Dicapai Dengan Implementasi Hidden Curriculum Keagamaan Di SMK PGRI 2 Ponorogo
  • Data Tentang Bentuk-Bentuk Hidden Curriculum Keagamaan Di SMK PGRI 2 Ponorogo

Karena masih banyak anak-anak yang belum mengenal Al-Qur'an karena sebenarnya mereka belum diajarkan di sekolah dasar dan menengah untuk memberikan kemampuan membaca Al-Qur'an. Inilah standar yang harus dimiliki anak-anak, karena masih banyak anak yang belum bisa membaca Al-Quran. Semua santri harus mampu membaca Alquran dan niat serta bacaan doa, kemudian wirid dan doa setelah shalat”86.

Bagi saya sendiri saya akan memberikan dasar-dasar menghafalnya, bagi yang tidak bisa membaca Al-Quran aksara arab saya akan memberikan abjadnya. Kemudian ketika mengenalkan ajaran baru, cek dulu anak mana yang belum bisa membaca Al-Quran, sehingga harus ikut serta tambahan dalam mengaji. Semua siswa harus menguasai membaca Al-Qur'an, dan ini juga menjadi syarat wajib untuk memperoleh ijazah.

Bagi yang belum bisa membaca Al-Qur'an hingga lulus, maka gelarnya akan ditahan di sekolah hingga ia benar-benar bisa membaca Al-Qur'an.

ANALISIS DATA

Analisis Data Tentang Latar Belakang Implementasi Hidden Curriculum Keagamaan Di SMK PGRI 2 Ponorogo

Selain penjelasan di atas, menurut hasil wawancara dengan Bapak Tantowi Mu’id, hal tersebut merupakan perwujudan maksimal dari tujuan pendidikan agama Islam. Sehingga ketika berada di tengah masyarakat, anak dapat menguasai amalan keagamaan, misalnya anak dapat memimpin salat, karena anak dibekali dengan hafalan bacaan salat, surat pendek, sholawat dan doa setelah salat. Penjelasan di atas sejalan dengan penjelasan Kohlberg (1970) yang mengidentifikasi Kurikulum Tersembunyi sebagai sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan moral dan peran guru dalam mentransformasikan norma-norma moral.

105Lihat transkrip wawancara 01/W/25-4-2016 pada Lampiran Laporan hasil penelitian 106Lihat transkrip wawancara 07/W/9-5-2016 pada Lampiran Laporan Hasil Penelitian Hasil Penelitian 107Lihat transkrip wawancara 13/W/27-5-2016 pada Laporan Tambahan Hasil Penelitian ini. Dan sebagaimana dijelaskan pada bab 2, Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha berupa pengajaran, bimbingan dan pengasuhan terhadap anak agar pada akhir pendidikannya mereka memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam serta menjadikannya sebagai pedoman hidup. baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat.109. Jadi, data yang diperoleh peneliti di lapangan sesuai dengan teori yang terdapat pada bab kedua, bahwa yang melatar belakangi penerapan kurikulum agama tersembunyi adalah guru PAI membacakan apa yang dibutuhkan anak ketika memasuki masyarakat berupa agama. amalan, dan di SMK PGRI 2 Ponorogo masih banyak anak-anak yang masih belum mampu menghafalkan maksud-maksud sholat wajib maupun sunnah, menghafal bacaan sholat, wiid dan doa setelah sholat dan sholat jumat serta membiasakan berjamaah doa dan kedisiplinan dalam kegiatan pembelajaran.

Analisis data mengenai standar kompetensi lulusan yang ingin dicapai melalui penerapan Kurikulum Agama Tersembunyi di SMK PGRI 2.

Analisi Data Tentang Standar Kompetensi Lulusan Yang Ingin Dicapai Dengan Implementasi Hidden Curriculum Keagamaan Di SMK PGRI 2

Analisis Data Tentang Bentuk-Bentuk Hidden Curriculum Keagamaan Di SMK PGRI 2 Ponorogo

Mampu menerapkan mu'amalah dengan baik dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.113. Kemudian di kelas XI menghafal wirid tersebut, dan di kelas tersebut Jika gurunya disiplin dalam mengajar maka siswanya akan termotivasi dengan baik dan pada akhirnya kinerjanya akan baik, namun sebaliknya jika gurunya tidak disiplin dalam belajar. mengajar, mungkin siswa akan malas mengikuti pelajaran, maka hasilnya akan buruk.

Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk disiplin dalam hal waktu mengajar agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.” 117. Kemudian peneliti memperoleh wujud penerapan budi pekerti yang baik dari wawancara Bapak Khusnul Huda, yaitu ketika memasuki sekolah baru. Dalam pendidikan, anak hendaknya menerapkan sopan santun yang baik kepada orang tua dan guru. Hidayat menjelaskan bahwa bentuk praktik kurikulum yang tersembunyi, prosedur, aturan, hubungan dan struktur, struktur sosial kelas, pelaksanaan guru- dapat mencakup wewenang, aturan yang mengatur hubungan antara guru dan siswa, standar kegiatan pembelajaran, penggunaan bahasa, buku teks, alat bantu audio visual, berbagai alat bantu, arsitektur, tindakan disiplin, daftar pelajaran, sistem pelacakan dan prioritas hukuman.

Sekolah kurang memperhatikan peran kurikulum tersembunyi dalam pelaksanaannya.119 Dalam penelitian lainnya, Ainun menjelaskan bahwa ternyata di sekolah terdapat kurikulum tersembunyi yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan sosial dan spiritual anak. jiwa. 120.

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

Referensi

Dokumen terkait