• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KATA PENGANTAR "

Copied!
137
0
0

Teks penuh

Tesis diploma berjudul “Analisis Kritis Wacana Teun A. Van Dijk pada Pemberitaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual di Media Online Kompas.com dan Jawapos.com Oktober – November 2021”. Penulis persembahkan ini untuk orang tuaku, kakak laki-lakiku dan juga mendiang nenekku. Kata Kunci: Ruu Pks, analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk, teks, kognisi sosial, konteks sosial, kualitatif, Kompas.com, JawaPos.com.

Latar belakang masalah

Kompas.com merupakan salah satu pionir media online di Indonesia sejak pertama kali muncul di Internet pada tanggal 14 September 1995 dengan nama Kompas Online. Untuk memberikan pelayanan yang maksimal, alamat Kompas Online diubah pada awal tahun 1996 menjadi www.kompas.com.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Van Dijk tentang pemberitaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual di media online Kompas.com dan JawaPos.com edisi Oktober - November 2021.

Manfaat Penelitian

Definisi Konsep

  • Analisis Wacana Kritis
  • Berita
  • Kekerasan Seksual
  • Media Online

Media online memiliki beberapa keunggulan yang dapat membuatnya mampu bersaing dengan media lain meskipun media online merupakan media baru (Suryawati. Situs berita merupakan salah satu contoh desain media online yang paling banyak digunakan dalam praktik jurnalistik modern.

Metodologi Penelitian

  • Metode dan Jenis Penelitian
  • Objek Penelitian
  • Sumber Data

Tujuan penelitian ini menggunakan arsip berita media online milik Kompas.com dan JawaPos.com yang memuat RUU Penghapusan Kekerasan Seksual edisi Oktober-November 2021. Data perdana, pemberitaan RUU penghapusan kekerasan seksual di media online milik Kompas.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis membahas konten berita terkait RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) melalui media online Kompas.com dan JawaPos.com yang fokus pada konten berita. Data sekunder, penelitian-penelitian terdahulu yang dijadikan referensi bagi penulis, sumber artikel dari internet dan jurnal yang membantu penulis dalam proses penulisan analisisnya.

Teknik Analisis Data

Penelitian Terdahulu

Kualitatif Tempo.co tidak memihak pihak-pihak yang menjadi narasumber pemberitaannya terlihat dari struktur pemberitaan yang ditulis netral. Kekerasan Seksual (RUU PKS) di Media Kompas Online.

Kerangka Konseptual

“Tentang Social Distancing, Cara Pemerintah Cegah Penyebaran Virus Corona” di Detik.com Silmi Alfaristi, Dewi. Terdapat bagian yang menjelaskan social distance dan alasan mengapa penting bagi semua orang untuk menerapkannya.

Analisis Wacana Kritis

Van Dijk menciptakan jembatan yang menghubungkan unsur-unsur berupa struktur sosial dengan unsur wacana mikro dengan dimensi yang disebut kognisi sosial. Sehubungan dengan model analisis Van Dijk di atas, maka kerangka berpikir kognitif sosial dalam proses analisis wacana kritis dalam buku motivasi adalah wacana diciptakan dengan kesadaran, pengetahuan terhadap fenomena sosial dan prasangka.

Tabel 2.3. Model Analisis Van Dijk
Tabel 2.3. Model Analisis Van Dijk

Berita

  • Macam – Macam Berita

Menurut Zaenuddin dalam bukunya The Journalist, berita murni adalah berita yang disajikan secara langsung, singkat dan apa adanya. Sedangkan menurut Romli dalam Kamus Jurnalis, Straight News adalah berita yang ditulis secara singkat, langsung dan faktual.

Kekerasan Seksual

  • Macam – Macam Jenis Kekerasan Seksual

Kawin paksa dianggap sebagai kekerasan seksual karena merupakan peristiwa yang tidak diinginkan oleh pihak perempuan. Kekerasan seksual ini juga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan fisik dan psikologis korbannya.

Media Online

  • Karakteristik Media Online

Karena kecepatannya sangat tinggi, berita yang dimuat di media online biasanya tidak seakurat berita di media cetak, terutama dalam hal susunan kata (kesalahan ejaan). Pesatnya perkembangan internet telah menciptakan berbagai media online, seperti website dan portal, yang dapat digunakan sebagai media penyebaran berita dan informasi.

Sejarah Kompas.Com

  • Profil Kompas.com
  • Logo Gambar Kompas.com
  • Visi dan Misi

JawaPos.com dalam tanggapan pertamanya menuliskan ada beberapa pihak yang tidak setuju dengan kunjungan yang akan dilakukan Baleg untuk menyiapkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Topik yang ingin disampaikan Kompas.com dalam pemberitaan kali ini adalah tujuan dibalik kunjungan yang akan dilakukan DPR. Kompas.com memilih kata payung hukum untuk menggambarkan perlindungan terhadap korban kekerasan seksual yang semakin banyak dituntut oleh para korban.

Melalui pernyataan Mufida, JawaPos.com menunjukkan perlunya pelatihan untuk menangani kasus kekerasan seksual yang sering terjadi. JawaPos.com mencoba menunjukkan pentingnya undang-undang kekerasan di tengah maraknya kekerasan seksual saat ini.

Profil Sejarah Jawa Pos

  • Profil Jawa Pos
  • Logo Jawa Pos dan Tagline
  • Visi dan Misi Jawa Pos

Analisis Teks

  • Baleg Bakal Kunker di Brasil dan Ekuador, Ceritanya Belajar RUU
  • Formappi : Ngapain DPR ke Luar Negeri, Susun RUU PKS Bisa di
  • Dorong Pengesahan RUU PKS dan Permendikbud 30. Yang diberitakan
  • Baleg Kunker ke Luar Negeri, Alasannya Biar UU – nya Tidak
  • Komisi III DPR Dukung Permen Anti – Kekerasan Seksual di Kampus
  • Ketua Panja Sebut Draf RUU TPKS Disahkan Akhir November. Yang
  • DPR Berencana Kunjungan Brasil dan Ekuador, Pimpinan: Kami Tak
  • DPR Akan Kunker soal RUU PKS, Formappi Nilai Dewan Bermain –
  • KPI Harap Kasus MS Jadi Pertimbangan DPR Kembali Bahas RUU
  • Dukung RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual, PKS Bentuk

Pada lead di atas, topik yang ingin disampaikan JawaPos.com adalah menjelaskan bahwa memang benar DPR akan berkunjung ke kedua negara tersebut terkait persiapan rancangan undang-undang penghapusan kekerasan seksual (RUU PKS). Pada pemberitaan “Balegist Bakal Kerja Sama di Brazil dan Ekuador, Ceritanya Kaji RUU PKS”, pada pemberitaan di atas diambil latar belakang dari jurnalis JawaPos.com yaitu. Dalam hal ini JawaPos.com ingin menampilkan secara detail pihak-pihak yang menyepakati peraturan anti kekerasan seksual di kampus.

Pada paragraf tujuh, delapan, dan sembilan, Kompas.com menjelaskan alasan DPR memilih kedua negara tersebut untuk dikunjungi terkait dengan penyusunan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Dalam pemberitaan tersebut Kompas.com mengambil judul: “Ketua Panja Sebut RUU TPKS Disahkan Akhir November”. Kompas.com seolah menunjukkan bahwa RUU tentang kekerasan seksual ini bisa menjadi jalan maju dalam menanggulangi kasus kekerasan seksual.

Pada paragraf keempat dan keenam, Kompas.com harus menjelaskan secara tertulis alasan dipilihnya Brasil dan Ekuador sebagai tempat kunjungan kerja terkait penyusunan RUU PKS. Di penghujung pemberitaan, Kompas.com melanjutkan pernyataan Wakil Ketua DPR terkait izin kunjungan kerja ke luar negeri. Kompas.com menggunakan kata ganti mi untuk KPI, sebagai salah satu situs yang menginginkan RUU PKS segera disahkan.

Gambar 4.1 foto pada berita Baleg Bakal Kunker di Brasil dan Ekuador,  Ceritanya Belajar RUU PKS
Gambar 4.1 foto pada berita Baleg Bakal Kunker di Brasil dan Ekuador, Ceritanya Belajar RUU PKS

Analisis Kognisi Sosial

“RKI memiliki 2.000 orang konselor yang bertugas mengedukasi masyarakat dan memberikan layanan konseling, termasuk pendampingan dan fasilitasi kepada korban kejahatan seksual,” kata Mufida dalam keterangannya. Kalimat tersebut menggambarkan sikap RKI yang secara khusus membantu mengedukasi masyarakat luas khususnya perempuan mengenai kekerasan seksual yang sering terjadi di lingkungan orang luar dan orang dalam, serta memberikan fasilitas kepada korban agar dapat kembali menjalani kehidupan normal seperti sedia kala. Keberadaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual mendapat simpati yang besar dari masyarakat dan juga dari berbagai organisasi yang melindungi perempuan dan kekerasan seksual.

Dalam kasus ini, sekelompok masyarakat melakukan demonstrasi besar-besaran di depan Gedung DPR untuk mendesak DPR mempercepat pengesahan UU PKS yang berguna sebagai jembatan hukum untuk melindungi korban kekerasan seksual. Kelompok masyarakat telah melakukan beberapa upaya untuk mendukung atau menentang RUU tersebut serta cara mereka menyusunnya.

Strategi Dalam Memahami Peristiwa

Alasan wartawan memilih sumber-sumber tersebut di atas adalah karena sumber-sumber tersebut dikatakan sangat relevan dengan permasalahan yang sedang menjadi topik pembicaraan. Seperti halnya dua media besar Indonesia, JawaPos.com dan Kompas.com, kedua media ini juga turut andil dalam menulis pemberitaan mengenai langkah DPR dalam penyusunannya dan kontroversi apa saja yang muncul saat RUU tersebut diumumkan. Setelah memilih topik yang dipilih, maka ada tayangan ulang mengenai berita tersebut, dimana jurnalis perlu mencari data sebanyak-banyaknya dan juga melakukan wawancara dengan narasumber-narasumber utama yang terkait dengan isu tersebut serta dengan para aktivis, tokoh agama, dan masyarakat luas sehingga dapat dilakukan. mereka bisa lebih tepat dalam menulis.

Selanjutnya dilakukan proses penulisan naskah sesuai dengan data yang diperoleh kemudian dilakukan penyuntingan untuk memastikan kesesuaian penulisan dengan data pada pembahasan kali ini. Lebih lanjut, dalam tulisan ini sangat diperlukan pendapat dari para aktivis perempuan, korban kekerasan seksual dan juga tokoh agama agar mereka dapat mengungkapkan pendapatnya dan bagaimana ke depan mengenai RUU yang menjadi polemik isi RUU ini. konsep.

Kognisi Penulis

Siapa lulusan Universitas Atma Jaya Yogyakarta jurusan komunikasi yang bergabung dengan Kompas sejak Februari 2021. KPI berharap kasus MS ini ditanggapi DPR untuk membahas kembali RUU PKS,” tulis Ardito Ramadhan Dahnesworo pada 5 Oktober 2021. adalah jurnalis Kompas.com lulusan Universitas Indonesia, Jenderal Komunikasi yang bergabung dengan Kompas.com pada Februari 2018 dengan beberapa artikel berita yang ditulisnya membahas RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

Pengaturan mandiri: Jurnalis menulis berita dengan menggali banyak data tentang kasus kekerasan seksual dan bagaimana pemerintah menyelesaikannya melalui jalur hukum selama ini. Diagram peran: Hal ini terkait dengan peran media yaitu JawaPos dan Kompas, dimana kedua media ini berperan dengan menjadi jembatan bagi jurnalis untuk menyampaikan pemberitaan terkait RUU Penghapusan Kekerasan Seksual kepada khalayak luas.

Analisis Konteks Sosial

110 Dalam RUU PKS, hal ini sebenarnya dapat menjadi jembatan payung hukum untuk mencegah terjadinya korban kekerasan seksual, sehingga banyak organisasi masyarakat sipil yang mendukung rancangan tersebut dan berharap agar dapat segera disahkan. Namun tak sedikit pula pihak yang menentang keputusan tersebut karena dianggap melegalkan perzinahan, pihak yang menentang RUU ini adalah Partai PKS yang menilai RUU tersebut melegalkan perzinahan. Dalam hal ini terdapat praktik kekuasaan antar anggota pemerintah yaitu DPR dan praktik kekuasaan di kalangan media penyajian berita.

Oleh karena itu, kekuasaan dikuasai oleh DPR yang hingga saat ini belum mengesahkan RUU ini karena menunggu keputusan DPR dan kedua media yaitu Kompas.com dan JawaPos.com dalam memilih sumber yang dapat melakukan hal tersebut. . Hal itu dikatakan erat kaitannya dengan isu yang sedang ramai diperbincangkan. Dari paragraf di atas terlihat jelas bagaimana pemerintah dan kedua media tersebut menggunakan kekuasaannya dalam membahas RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang diharapkan segera disahkan.

Kesimpulan

Saran

112 secara akurat, sehingga dapat mengetahui persepsi bahwa berita di media online tidak memerlukan data yang akurat dan detail. Pembaca media online diharapkan lebih cerdas dan mampu memilah berita mengenai isu yang banyak dibicarakan, menghindari berita bohong yang dapat mengadu domba masyarakat. ANALISIS CERITA KRITIS VAN DIJK TERHADAP BERITA RENCANA PERLUASAN UNDANG-UNDANG KEKERASAN SEKSUAL (RUU PKS) DI MEDIA ONLINE PACE.

Analisis kritis wacana model Teun A.Van Dijk pada surat kabar online dengan judul kembalinya pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19. 116 https://www.jawapos.com/nasional/politik baleg-kunker-ke-besar-negara-alasannya-biar-uu-nya-tidak-dikomplain/.

Gambar

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu  2.2. Kerangka Konseptual
Tabel 2.3. Model Analisis Van Dijk
Gambar 4.1 foto pada berita Baleg Bakal Kunker di Brasil dan Ekuador,  Ceritanya Belajar RUU PKS
Gambar 4.3 foto pada berita Baleg Kunker ke Luar Negeri,  Alasannya Biar UU – nya Tidak Dikomplain
+4

Referensi

Dokumen terkait

Table A1.1 | Building Efficiency Tools NAME OF THE TOOL DEVELOPER SCOPE STAGE OF THE POLICY DEVELOPMENT CYCLE PROJECT POLICY SCOPING IDENTIFICATION DESIGN IMPLEMENTATION TRACKING