SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BASOM
SILABUS KATEKETIKA
Kelompok : Mata Kuliah Berkarya (MPB) Dosen: Jemmy Lontaan, M.Th
Prodi: Teologi & PAK Kode Mata Kuliah: MPK 133 Semester: III (tiga) Bobot: 2 sks Prasyarat: Formasi Spiritual
STANDAR KUALIFIKASI SILABUS KATEKETIKA STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memiliki pengertian dasar tentang kepercayaan Kristen, kehidupan Kristen dan pelayanan Kristen dari Allah melalui pimpinan Roh Kudus, memahami dan menghayati, serta mengaplikasi dalam segala segi kehidupan.
KOMPETENSI DASAR
1. Mampu menjelaskan pengertian dasar kehidupan Kristen.
2. Mampu menguraikan dasar kepercayaan Kristen, kehidupan Kristen dan pelayanan Kristen.
3. Mampu mengidentifikasi dasar kepercayaan Kristen, kehidupan Kristen dan pelayanan Kristen.
4. Mampu menghayati pentingnya kehidupan kepercayaan, kehidupan dan pelayanan Kristen.
5. Mampu mengaplikasi kepercayaan, kehidupan dan pelayanan Kristen dalam kehidupan sehari-hari.
URUTAN DAN RINCIAN MATERI
1. Pengertian dan latar belakang Kateketika 2. Dasar-dasar kepercayaan Kristen
3. Kehidupan Kristen 4. Pelayanan Kristen 5. Pengakuan Gereja 6. Sejarah Alkitab.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
1. Menjelaskan pengertian dan latar Kateketika 2. Menguraikan dasar-dasar kepercayaan Kristen 3. Menguraikan kehidupan Kristen.
4. Menguraikan pelayanan Kristen.
5. Mengidentifikasi kehidupan Kristen yang telah mengalami perubahan.
6. Melibatkan secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat menurut kehidupan Kristen.
PENDEKATAN PROSES PEMBELAJAR 1. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum.
2. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata mahasiswa serta mendorong mahasiswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat, hamba Tuhan, Pelayan dan Gereja. Dalam konteks ini mahasiswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini mahasiswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan mahasiswa akan berusaha untuk menanggapinya.
3. Partisipatoris
Pembelajaran partispatif adalah kegiatan pembelajaran di mana semua pihak, termasuk dosen sebagai pendidik bersama-sama dengan mahasiswa terlibat secara aktif dalam kegiatan proses pembelajaran. Dosen menempatkan diri pada kedudukan yang tidak serba mengetahui terhadap semua bahan materi perkuliahan. Dosen memandang mahasiswa sebagai sumber yang mempunyai nilai bermanfaat dalam kegiatan pembelajaran.
Dosen mendorong dan membantu mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang diangkat dari kehidupan pribadi, pelayanam dan keluarga sehingga mereka mampu berpikir dan bertindak terhadap dan didalam dunia kehidupannya.
Dosen bersama-sama dengan mahasiswa melakukan kegiatan saling belajar dengan cara bertukar pikiran mengenai isi, proses dan hasil kegiatan pembelajaran, serta tentang cara-cara dan langkah-langkah pengembangan pengalaman belajar untuk masa berikutnya.
PENGALAMAN BELAJAR
1. Mahasiswa berdiskusi bersama dosen mengenai mata kuliah ini, 2. Mahasiswa menelaah buku yang berkaitan dengan kateketika, METODE PEMBELAJARAN
1. Observasi, 2. Diskusi, 3. Refleksi, 4. Aplikasi.
TUGAS PERKULIAHAN 1. Membuat refleksi, 2. Mempresentasikan, 3. Membaca Buku.
STANDAR PENILAIAN
1. Kahadiran : 10 %
2. Tugas : 30 %
3. Baca Buku : 10 %
4. UTS : 25 %
5. UAS : 25 %
MEDIA PEMBELAJARAN 1. Laptop,
2. LCD Proyektor,
3. Papan Tulis/White board, 4. Dll.
SUMBER PEMBELAJARAN KATEKETIKA 1. Keluarga,
2. Media elektronik (internet), 3. Narasumber,
4. Lingkungan alam, 5. Lingkungan sosial, 6. Teman di kampus,
7. Teman di masyarakat setempat, 8. Komunitas gereja,
9. Literatur:
1) Abineno, J.L.Ch., Sekitar Katekese Gerejawi, Jakarta: BPK-GM; 2005.
2) Abineno, J.L.Ch., Garis-Garis Besar Hukum Gereja, Jakarta: BPK-GM;
2006.
3) E. G. Homrighausen dan I. H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, Jakarta: BPK-
4) GM; 2001.
5) G.I. Williamson, Katekismus Singkat Westminster vol. 1, Surabaya:
Penerbit Momentum, 2009.
6) G.I. Williamson, Katekismus Singkat Westminster vol. 2, Surabaya:
Penerbit Momentum, 2009.
7) Riemer, G., Ajarlah Mereka, Jakarta: BPK-GM; 1998.
8) R. J. Poter, Katekisasi Masa Kini, Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1990.
9) Yan Antoni, Katekisasi Komprehensif, Malang: Gandum Mas, 2006.