• Tidak ada hasil yang ditemukan

keadilan dan kesetaraan gender - Direktori File UPI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "keadilan dan kesetaraan gender - Direktori File UPI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER

Disajikan kepada Para Pembina Penggalang Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat

pada Lomba Tingkat IV

Oleh:

YOOKE TJUPARMAH

Jatinangor, Sumedang 10 Maret 2007

(2)

LATAR BELAKANG :

SAMPAI SAAT INI:

1. PEREMPUAN MASIH KETINGGALAN OLEH KAUM LELAKI KARENA MASIH ADA KESENJANGAN DAN DISKRIMINASI JENDER.

2. MASIH BANYAKNYA PANDANGAN YANG KELIRU TENTANG KEDUDUKAN DAN PERAN PEREMPUAN

3. KETERTINGGALAN PEREMPUAN AKAN BISA DIATASI DENGAN MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN JENDER

(3)

Kebijakan di bidang Hukum:

Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan

terpadu dengan mengakui dan menghormati hukum

agama dan hukum adat serta memperbaharui

perundang-undangan warisan kolonial dan hukum

nasional yang diskriminatif, termasuk ketidak adilan

jender dan ketidak sesuaiannya dengan reformasi

melalui program legislasi.

(4)

Kebijakan di bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial:

1. Membangun ketahanan nasional yang mampu memberi bantuan penyelamatan dan pemberdayaan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial dan korban bencana serta mencegah timbulnya gizi buruk dan turunnya kualitas generasi muda

2. Meningkatkan kualitas penduduk melalui

pengendalian kelahiran, memperkecil angka

kematian dan peningkatan kualitas program

keluarga berencana

(5)

Kebijakan di bidang Kedudukan dan Peranan Perempuan

1. Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijakan nasional yang diemban oleh lembaga yang mampu memperjuangkan terwujudnya kesetaraan dan keadilan jender

2. Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian lembaga dan organisasi perempuan serta kemandirian perempuan dalam lembaga dan organisasi dengan tetap mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan serta nilai historis perjuangan kaum perempuan dalam rangka melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

(6)

KESETARAAN JENDER

• Kesamaan kondisi LELAKI dan PEREMPUAN untuk memperoleh

kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia

agar mampu berperan dan berpartisipasi

dalam kegiatan POLITIK, EKONOMI,

SOSIAL, BUDAYA, PENDIDIKAN

HANKAMNAS DAN KESAMAAN DALAM

MENIKMATI HASIL PEMBANGUNAN

(7)

KEADILAN JENDER

• Perlakuan adil terhadap LELAKI DAN PEREMPUAN sehingga tercipta KESAMAAN KONDISI bagi

LELAKI dan PEREMPUAN untuk

bisa berperan dan menikmati hasil peran.

(8)

TUJUAN MEMAHAMI KEADILAN DAN KESETARAAN JENDER

1. Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam berbangsa dan bernegara melalui kebijaksanaan nasional yang diemban oleh ORGANISASI atau

LEMBAGA yang mampu

memperjuangkan terwujudnya kesetaraan

dan keadilan jender.

(9)

2. Meningkatkan kwalitas peran dan kemandirian PEREMPUAN dalam

ORGANISASI dengan tetap

mempertahankan nilai persatuan dan

kesatuan serta nilai historis perjuangan

kaum perempuan dalam melanjutkan

usaha pemberdayaan perempuan serta

kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

(10)

PEMBANGUNAN

BERWAWASAN JENDER

1. Tujuan: Terwujudnya kesetaraan dan keadilan jender

2. Upaya: Dilakukan oleh perempuan dan lelaki bersama-sama menjadi pelaku yang aktif

3. Perhatian Utama : Menghilangkan atau

mengurangi kesenjangan dan

diskriminasi jender.

(11)

KP3

KERANGKA

PEMBERDAYAAN DAN

PERSAMAAN PEREMPUAN

(12)

KERANGKA PEMBERDAYAAN DAN PERSAMAAN PEREMPUAN (KP3) SEBAGAI TEHNIK ANALISIS

JENDER

Tujuan Umum:

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta

dapat memahami Kerangka Pemberdayaan

dan Persamaan Perempuan untuk

menggunakannya sebagai Tehnik Analisis

Jender.

(13)

Tujuan Khusus:

1. Dapat memahami arti pembangunan perempuan baik sebagai tujuan maupun proses

2. Dapat memahami apa makna kemitrasejajaran yang harmonis antara perempuan dan lelaki sebagai salah satu tujuan pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 3. Dapat memahami apa yang dimaksudkan dengan “kepentingan

perempuan dan isyu jender” sehingga dapat melihat perbedaan antara keduanya

4. Dapat memahami KP3 sebagai Tehnik Analisis Jender

5. Dapat menggunakan KP3 untuk mengidentifikasi masalah, merencakanan dan menilai program/proyek serta menentukan profil jender dari suatu program/proyek

(14)

KP3 menurut ZARA LONGWE

Ada 5 (lima) aspek persamaan yang perlu ditingkatkan untuk Pemberdayaan Perempuan yaitu:

1.Kesejahteraan 2.Keterjangkauan 3.Penyadaran

4.Partisipasi Aktif

5.Penguasaan

(15)

Pemberdayaan Perempuan di bidang:

1. EKONOMI

2. SOSIAL BUDAYA

3. PSIKOLOGIS

(16)

Langkah-langkah KP3 melalui Tehnik Analisis Jender:

1. Identifikasi masalah

2. Menentukan tujuan umum 3. Menentukan tujuan khusus 4. Melaksanakan Kegiatan

5. Strategi Implementasi

(17)

Penutup:

Kesetaraan dan Keadilan Jender akan terwujud apabila sudah dapat dipenuhi:

KEBUTUHAN PRAKTIS DAN KEBUTUHAN

STRATEGIS yang

berwawasan jender .

(18)

Kebutuhan Praktis:

Adalah kebutuhan pokok yang diharapkan dapat diupayakan perbaikannya secara cepat. Uapaya ini dapat dilakukan dengan pemenuhan kepentingan perempuan meliputi:

1. Kepentingan UMUM (Kesehatan, Pendidikan, Pekerjaan, Perolehan Air Bersih dll.)

2. Kepentingan KHUSUS PEREMPUAN (Perlindungan Kepentingan yang berkaitan dengan Kodrat : Haid,

Mengandung, Melahirkan, Menyusui)

3. Kepentingan JENDER PEREMPUAN (Keseimbangan akan beban kerja dan tanggung jawab perempuan dan lelaki seperti mengasuh anak, pendidikan anak dan urusan rumah tangga)

(19)

Kebutuhan Strategis:

• Kebutuhan yang berkaitan dengan posisi perempuan di masyarakat dilaksanakan melalui program/proyek yang dapat mengidentifikasi

masalah sudah berusaha

mengurangi/menghilangkan ISYU GENDER

.

• Keadaaan ini baru dapat dirasakan dampaknya

pada jangka waktu yang panjang.

(20)

SALAM PRAMUKA

WASSALAAM

Referensi

Dokumen terkait

Dari data diatas, sedikitnya jumlah pegawai negeri sipil (PNS) perempuan yang menjabat di dalam jabatan struktural kepala dinas (Eselon II) di Pemerintah

Misalnya, di dalam masalah waris, Islam membagi harta waris menggunakan pola 2:1 untuk laki-laki dan perempuan, dalam konsep pemisahan ranah keadilan dan kesetaraan gender,

Institut KAPAL Perempuan bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan organisasi Kartini Manakarra serta didukung oleh Equal Measures 2030 (EM2030) untuk

Banyaknya penafsiran yang bias terhadap posisi dan hak-hak perempuan berimbas kepada pemahaman terhadap posisi perempuan dalam masyarakat. Pemahaman

Karena itu, kiranya penting melihat representasi politik perempuan anggota DPR-RI dan kekuatan organisasi masyarakat sipil dalam menghasilkan kebijakan- kebijakan

Pada dasarnya alquran sebagai rujukan prinsip masyarakat Islam mengakui bahwa kedudukan laki-laki dan perempuan adalah sama.13 Keduanya diciptakan dari satu nafs living entity, yang

RincianMateri Perkuliahan Tiap Pertemuan: Pertemuan 1 : Orientasi perkuliahan: perkenalan tim dosen, mata kuliah, aturan perkuliahan, kedudukan mata kuliah, deskripsi dan silabus,

Sama halnya dengan perubahan status dan peran laki-laki dan perempuan di masyarakat, gender seharusnya tidak hanya dipandang sebagai fenomena sosial dan kesadaran sosial, tetapi telah