KEARIFAN LOKAL BALI
UNTUK MITIGASI DAN
PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT
PADA TANAMAN DAN HEWAN
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta
Pasal 1
1. Hak Cpta adalah hak eksklusf pencpta yang tmbul secara otomats berdasarkan prnsp deklaratf setelah suatu cptaan dwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurang pembatasan sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketentuan Pidana Pasal 113
1. Setap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonom sebagamana dmaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf I untuk Penggunaan Secara Komersal dpdana dengan pdana penjara palng lama 1 (satu) tahun dan / atau pdana denda palng banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupah).
2. Setap Orang yang dengan tanpa hak dan / atau tanpa zn Pencpta atau pemegang Hak Cpta melakukan pelanggaran hak ekonom Pencpta sebagamana dmaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan / atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersal dpdana dengan pdana penjara palng lama 3 (tga) tahun dan / atau pdana denda palng banyak Rp. 500.000.000,00 (lma ratus juta rupah).
Ir. I Dewa Gede Alit Udayana, MS.
Swasta Nulus 2020
KEARIFAN LOKAL BALI
UNTUK MITIGASI DAN
PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT
PADA TANAMAN DAN HEWAN
v
Hak Cipta pada Penulis.
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang :
Dlarang mengutp atau memperbanyak sebagan atau seluruh s buku n tanpa zn tertuls dar penerbt.
Katalog Dalam Terbtan (KDT)
Oleh:
Ir. I Dewa Gede Alt Udayana, MS.
Denpasar: Swasta Nulus, 2020 x + 90 hal; 12cm x 19cm.
ISBN: 978-623-7559-22-1
Oleh: Ir. I Dewa Gede Alt Udayana, MS.
Penerbt: Swasta Nulus, Denpasar Cetakan Pertama: 2020
Foto Cover: Repro
KEARIFAN LOKAL BALI
UNTUK MITIGASI DAN
PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN DAN HEWAN
KEARIFAN LOKAL BALI
UNTUK MITIGASI DAN PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT
PADA TANAMAN DAN HEWAN
v
PRAKATA
M
engawal prakata n, yang pertama dan utama saya lakukan adalah mengucapkan rasa syukur kehadapan Ide Sang Hyang Wdh Waçe, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenanNYA juga buku n dapat dwujudkan. Dengan melakukan tu, tdak ada alasan bag saya untuk tdak berbahaga, karena saya tetap meyakn bahwa segala yang ada, dan kelak dtadakan berasal darNYA. Bukankah kebahagaan ada pada jwa yang bersyukur?Menggerakkan fkran, semangat, tndakan, tdak dragukan lag adalah atas kehendakNYA juga, termasuk menggerakkan kengnan untuk menuls buku n. Sebalknya, pengakuan berlebhan terhadap kemampuan cpta-karsa prbad akan mengantarkan pada pencaran tada akhr, kehampaan, serta kegelsahan tanpa ujung.
Buku yang sedang anda hadap n dber tajuk (judul): “Kearfan Lokal Bal Untuk Mtgas dan Penanggulangan Hama dan Penyakt Pada Tanaman dan Ternak”. Judul n dplh karena sejatnya kta (Bal) memlk banyak kearfan
v
lokal (local genius), dan bahkan sebagan besar d antaranya bernla unversal. Masalahnya, apakah kearfan lokal yang ada relevan, mampu bertahan, dan ekss menghadap tantangan zaman?
Atau, dengan “bahasa” lan, bagamana kearfan lokal yang ada menyongsong zaman? Apakah mampu lentur dan ekss menghadap “serbuan”
(perubahan) zaman? Mash terssa banyak sekal pertanyaan mengena hal tu.
Mengapa buku n dtuls? Buku n dtuls sebaga wujud tanggung jawab untuk mengangkat, mengnventarsr, dan (semoga mampu) membantu melestarkan kearfan lokal (Bal) yang ada, khususnya dalam konteks pertanan secara luas. Sepert dketahu dan dfaham, beberapa kearfan lokal Bal (dalam konteks pertanan/agrars) sudah terkenal d seluruh duna.
Kenyataan tu, secara mplst dan eksplst telah membuktkan bahwa kearfan lokal Bal banyak yang berkualtas global (duna). Sungguh sangat dsayangkan apabla kekayaan tu tdak djaga dan dlestarkan. Selan tu, buku n juga dtuls untuk sekalgus ”menjawab” keraguan berbaga kalangan, termasuk mantan guru saya d Fakultas Peternakan Unverstas Udayana, Prof. Nts, atas kurangnya, bahkan tadanya, buku-buku yang mengatkan bdang pertanan, terlebh khusus (lag) bdang peternakan dengan agama Hndu.
v
Argumentas lannya adalah bahwa Pola Ilmah Pokok (PIP) Unverstas Udayana, d mana saya bernaung, adalah kebudayaan. Mengatkan bdang lmu saya, peternakan/pertanan secara umum, dengan kebudayaan Bal/Hndu adalah sesuatu yang relevan dan jauh dar kesan mengada-ada.
Mengapa pertanan, peternakan, dan Hndu?
Pertama, peternakan (dan pertanan secara umum) adalah latar belakang kelmuan saya.
Kedua, karena saya beragama Hndu dan orang Bal (pula). Dengan latar belakang sepert tu, saya mencoba menghubungkan bdang kelmuan saya dengan agama Hndu dan Bal.
Adalah kesempatan berharga buat saya untuk dapat membuat semacam jalnan (link) antara peternakan, agama Hndu, dan Bal. Bal pulau yang saya cnta n, telah dketanu menympan (banyak) kearfan lokal semacam tu. Kn saya tnggal menggalnya dan merangkanya sehngga ddapatkan jalnan yang (semoga) utuh, yang dapat memberkan pemahaman yang semestnya.
Mungkn dtemu kendala karena alasan keterbatasan sumber nformas yang “patut”
dpercaya, selan keberadaannya kerap tercecer dan tdak utuh.
Buku n dkomplas dar berbaga sumber yang ada, sumber tu tdak terbatas pada buku, majalah, dan benda sejensnya, tetap
v
bahkan nformas-nformas lsan (personal communication, Pers.comm.) yang dperoleh dar pelbaga sumber dan prakts keagamaan (Hndu). Informas-nformas lsan tdak sedkt yang berspesfkas “gugon-tuwon” atau “mule keto”, bahkan menakut-nakut. Untuk nformas senacam tu, harus ada kemampuan untuk memlah dan memelh mana-mana nformas yang pantas “dgenggam” dan mana-mana yang pantas dabakan. Informas “gugon tuwon”
adalah nformas yang dterma begtu saja, dar satu ke lannya, atau dar generas ke generas berkutnya, tanpa ada penjelasan yang memada mengapa “sesuatu” tu bsa terjad. Kta basanya
“dpaksa” untuk menerma begtu saja suatu nformas tanpa sempat mendapat penjelasan logs atasnya.
Buku n terdr dar beberapa bagan, yang mengetengahkan berbaga kearfan lokal Bal yang berhasl dkumpulkan. Tentu saja, semuanya bernuansa atau berbass agrars sesua dengan judul buku n. Bagan-bagan n kembal dsusun dar berbaga sub-bagan dengan maksud memberkan nformas yang runut, dan pada akhrnya utuh.
Buku n mencoba dkemas menjad buku yang dapat dbaca oleh kalangan manapun, dan bersfat unversal. Mesk demkam, dar “aroma”
x
yang dtamplkannya, maka dapat dduga bahwa buku n akan dterma dengan bak oleh pembaca (orang) Bal, orang-orang Hndu, mahasswa peternakan, dan segmen-segmen lannya yang
“berdekatan”. Buku n sejatnya mencoba untuk tdak dskrmnatf sehngga tdak ada alasan untuk menabukan bag sapapun untuk membacanya.
Saya bertermakash kepada sapapun yang member kontrbus, tdak saja dalam usaha mewujudkan buku n, tetap juga pada mereka yang telah kut membentuk mnat saya pada tuls-menuls. Guru-guru saya, sejak sekolah dasar hngga sekolah menengah atas telah dengan kuat menanamkan pemahaman bahwa kegemaran membaca dan kebasaan menuls tu adalah sumbernya lmu pengetahuan. Ada sejumlah guru saya d sekolah menengah atas (SMA Neger Bangl) pada 70-an yang telah member ruang pada saya menuangkan de dan mengasah kegemaran saya tuls-menuls dengan membarkan saya mengs rubrk-rubrk majalah dndng sekolah yang ada. D sekolah tu, yang kn menjad SMA Neger I Bangl, langkah pertama saya dalam duna tuls-menuls dmula.
Tdak tu saja, sejumlah orang lannya juga member kontrbus pentng, bahkan fenomenal.
Apresas yang tngg saya alamatkan kepada Drs. Made Jwa Atmaja, SU., karena atas jasanya
x
menyuntng naskah buku saya, sehngga buku pertama saya (ber-ISBN) berhasl dterbtkan.
Itu tahun 1995-an, dan setelah tu beberapa buku berkutnya berhasl saya tuls. Sejatnya, mash ada sejumlah oang yang member kontrbus, bak lansung maupun tdak, tetap karena keterbatasan ruang yang terseda, tdak member keleluasaan buat saya untuk menyebutnya satu-persatu.
Untuk semuanya tdak ada kata lan selan saya harus bertermakash, selan member apresas yang tngg buat semuanya.
Sebaga karya seorang manusa (basa), tentulah tdak ada yang dapat menjamn bahwa buku n akan tampl sempurna, tetap sebalknya pastlah terlhat cacat-celanya d sana-sn.
Khalayak pembaca pastlah lebh obyektf dalam mengentarakan kesalahan tu. Anda tu dtemukan, saya tentu tdak sungkan untuk menerma krtk konstruktf yang kelak saya gunakan untuk bahan renungan, dan ke depan nant semoga dapat berkontrbus dan membantu memperbak yang sudah ada.
Akhrnya, semua bermuara padaNya juga.
Bangl, Januar 2020 Penuls
x
DAFTAR ISI
PRAKATA ...v
~BAGIAN SATU~
PENDAHULUAN ...1 1.1. Bal Unk, Khas ...1 1.2. Bal dan Upacara ...8 1.3. Kearfan Lokal dan Revtalsas Kearfan
Lokal Bal ...11
~BAGIAN DUA~
NANGLUK MERANA MITIGASI DAN PENANGGULANGAN HAMA DAN PENyAKIT DENGAN MENjAGA
KESELARASAN MIKRoKoSMoS DAN MAKRoKoSMoS ...24 2.1. Tnjauan Flosofs Nangluk Merana ...24
2.1.1. Nangluk Merana dalam certra
rakyat ...26 2.1.2. Nangluk Merana dalam Lontar
Kuttara Dewa Tattwa ...36 2.1.3. Nangluk Merana dalam Lontar
Purana Sri Tattwa ...37
x
2.1.4. Nangluk Merana dalam Purana Bali Dwipa ...38 2.1.5. Nangluk Merana dalam Babad
Dukuh Jumpung ...40 2.2. Nangluk Merana Sebaga Kearfan
Lokal Bal ...42 2.3. Maksud dan Tujuan, Waktu Pelaksanaan,
dan Tempat Pelaksanaan Upacara
Nangluk Merana ...47 2.4. Tata Urutan Pelaksanaan Nangluk
Merana ...48
~BAGIAN TIGA~
NGABEN BIKUL KEARIfAN LoKAL BALI UNTUK PENGENDALIAN HAMA TERPADU ...50 3.1. Ngaben dan Ngaben Bkul, ...50
3.1.1. Ngaben Untuk Pengembalan
Unsur Panca Maha Bhuta ...50 3.1.2. Ngaben Bkul ...53 3.2. Tkus Sebaga Hama Pertanan ...56
5.2.1. Prhal Tkus Menurut Pustaka
Lontar ...61 3.3. Pengendalan Hama dan Penyakt
Tanaman Oleh Petan ...66 3.4. Alasan Subak Melakukan KremasTkus
dan Hubungan Dengan Nla Budaya ...69
x
3.6. Nla Budaya Ngaben Bikul ...72 3.7. Ngaben Bikul Merupakan Bagan
dar Bhutayadnya ...73 3.8. Organsas dan Pelaksanaan Ngaben
Bkul ...74 3.9. Hasl dar Ngaben Bikul ...75 3.10. Perseps Masyarakat terhadap
Upacara Ngaben Bikul ...76 3.11. Dampak Sosal Ngaben Bikul dan
Katannya dengan Masa Keknan ...77 DAfTAR PUSTAKA ...79 TENTANG PENULIS ...86