Erlisa Elizabeth ¹ , Rissa Windya Putri ² , Sarah Sarles Samangun ³ Mahasiswa DIII STIKes RSPAD Gatot Soebroto. Alhamdulillah atas bimbingan dan inayahnya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Prevalensi Depresi Pasca Melahirkan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Tanah Abang Periode Tahun 2021”, yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Diploma III Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
KERANGKA KONSEP
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
PEMBAHASAN
LATAR BELAKANG
Selain itu, ibu yang mengalami postpartum depression juga mengalami kesulitan dalam menjalankan atau menjalankan aktivitasnya (American Psychological Association, 2017). Dira dan Wahyuni (2016) menjelaskan bahwa depresi postpartum dapat dipengaruhi oleh pendidikan ibu yang rendah, usia, riwayat anak meninggal, kehamilan yang tidak diinginkan dan primipara.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian depresi postpartum yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya, hasilnya beragam. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menganalisis faktor usia, paritas, pendidikan, pekerjaan dan dukungan keluarga yang berhubungan dengan kejadian depresi postpartum di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Tanah Abang.
TUJUAN PENELITIAN .1 Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui karakteristik ibu post partum berdasarkan usia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
- Untuk mengetahui karakteristik ibu post partum berdasarkan paritas di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
- Untuk mengetahui karakteristik ibu post partum berdasarkan pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tanah
- Untuk mengetahui karakteristik ibu post partum berdasarkan dukungan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
- Menganalisis hubungan antara usia dengan kejadian depresi postpartum di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tanah
- Menganalisis hubungan antara paritas dengan kejadian depresi postpartum di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tanah
- Menganalisis hubungan antara pendidikan ibu dengan kejadian depresi postpartum di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
- Menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian depresi postpartum di wilayah kerja Puskesmas
MANFAAT PENELITIAN .1 Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian pengembangan keilmuan yang menambah informasi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi pasca persalinan dan dapat menjadi bahan referensi literatur.
Masa Post Partum
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir pada saat organ kandungan kembali seperti sebelum hamil (Sutanto, 2018). Masa nifas (puerperium) dimulai 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu atau 42 hari setelah itu (Sutanto, 2018).
Perubahan Fisiologis Pada Ibu Post Partum
- Sistem Reproduksi .1 Uterus
- Sistem Endokrin
- Sistem Perkemihan
- Payudara
- Sistem Kardiovaskular .1 Volume Darah
- Sistem Integumen
Dan cairan lokia yang keluar berubah menjadi putih atau kekuningan dan ini bisa bertahan hingga 6 minggu setelah melahirkan (lochia alba). Curah jantung akan menurun sekitar 30% dalam 2 minggu setelah kelahiran dan perlahan-lahan kembali ke tingkat sebelum hamil selama 6 sampai 12 minggu.
Perubahan Psikologis Ibu Masa Post Partum
Komplikasi Masa Post Partum
Infeksi postpartum adalah infeksi klinis pada saluran genital yang terjadi dalam 28 hari setelah aborsi, aborsi paksa, atau persalinan. Insiden infeksi saluran kemih pada periode postpartum relatif tinggi dan berhubungan dengan hipotonia kandung kemih akibat cedera kandung kemih saat melahirkan. Kondisi tersebut dapat mengganggu ikatan dengan bayi baru lahir dan integrasi keluarga, dan beberapa dapat mengancam keselamatan dan kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak lainnya.
Pada tahap ini, timbul perasaan khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam merawat bayi. Fase ini merupakan kesempatan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan yang dibutuhkan ibu nifas. Tugasnya adalah mengajarkan perawatan bayi, cara menyusui yang benar, cara merawat luka, senam nifas dan pendidikan kesehatan ibu nifas terkait lainnya (Walyani & Purwoastuti, 2015).
Sebelumnya pendidikan kesehatan sangat membantu kemandirian ibu dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan bayinya (Walyani & Purwoastuti, 2015).
Depresi Postpartum
Sebelumnya pendidikan kesehatan bermanfaat untuk kemandirian ibu dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan anak (Walyani & Purwoastuti, 2015). dan Dinni, 2018). Dira & Wahyuni(2016) dan Tikmani et al (2016) menyatakan bahwa ibu yang baru pertama kali melahirkan lebih berisiko mengalami postpartum depression dibandingkan dengan ibu yang pernah melahirkan lebih dari satu kali. Ibu dengan tingkat pendidikan yang rendah akan memiliki banyak anak, dan kualitas pengasuhan anak juga kurang baik.
Dukungan keluarga (orang tua) termasuk dukungan sosial, dimana konsep dukungan sosial adalah dukungan yang terdiri dari informasi atau nasihat, baik verbal maupun non verbal, bantuan nyata dan tindakan yang diberikan karena keakraban sosial. Dukungan sosial diberikan dengan konseling individu dalam kegiatan spiritual seperti pengajian, arisan, kemungkinan memilih fasilitas kesehatan sesuai keinginan sendiri, menjaga interaksi dengan orang lain dan memperhatikan norma-norma yang berlaku. Penelitian yang dilakukan oleh Gutira (2011) membuktikan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian depresi postpartum pada ibu Post Sectio Caesaria dengan nilai p = 0,019.
Sehingga, diperlukan dukungan keluarga yang lebih pada ibu nifas untuk mencegah gejala depresi pasca melahirkan.
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Definisi operasional adalah definisi operasional variabel berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan pengamatan atau pengukuran yang cermat terhadap suatu objek atau fenomena.
Variabel dan Devinisi Operasional Variabel N
Hipotesis
Jenis dan Rancangan Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian .1 Lokasi
- Waktu
Dalam penelitian ini digunakan teknik accidental sampling yaitu metode random sampling dari tanggal 1 sampai dengan 5 Februari 2021.
Definisi Operasional
- Variabel dan Definisi Operasional Variabel .1 Variabel Bebas
- Variabel Terikat
- Definisi Operasional Variabel
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor sosiodemografi ibu (umur, paritas, pendidikan, dan pekerjaan) dan dukungan keluarga.
Metode Pengumpulan Data
- Instrumen Penelitian
- Validitas dan Realibitas .1 Validitas
Kuesioner terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pertama berisi formulir persetujuan, bagian kedua berisi identitas dan karakteristik responden, bagian ketiga berisi pengetahuan tentang depresi pasca persalinan. Validitas berasal dari kata validitas yang berarti sejauh mana ketelitian dan ketelitian suatu alat ukur menjalankan fungsi ukurnya (Wahyu 2020). Validitas suatu instrumen mengacu pada sejauh mana alat ukur tersebut akurat dalam mengukur apa yang hendak diukur; suatu instrumen dianggap valid apabila dapat mengungkap secara akurat data dari variabel yang tidak menyimpang dari keadaan yang sebenarnya (Yusup, 2018). ).
Perbandingan antara hasil analisis validitas soal instrumen variabel stress dengan r tabel 0,4438 (α 5% dan df adalah sebagai berikut: Tabel uji validitas komparatif r Menghitung instrumen variabel pengetahuan dengan r tabel Reliabilitas adalah istilah digunakan untuk menunjukkan seberapa besar ukuran, hasil pengukuran relatif konsisten jika pengukuran diulang dua kali atau lebih SPSS akan menggunakan metode Alpha (Cronbach) seperti pada Hidayat (2010) sebagai berikut.
Klik variabel tampilan di SPSS, kemudian pada kolom nama ketik soal yang diujikan, seperti jenis soal 1-6, kemudian ketik skor total dan ganti angka desimal dengan 0 untuk semua soal/item.
Pengolahan Data dan Analisa Data
Analisis data dilakukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan variabel yang diteliti yaitu umur, paritas, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan dukungan keluarga, dengan tujuan untuk mengetahui distribusi dan persentase variabel yang diteliti. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel bebas yaitu umur, paritas, pendidikan, pekerjaan dan dukungan keluarga, dengan variabel terikat yaitu kejadian depresi pasca persalinan, dengan menggunakan uji statistik Chi-Square.
Etika Penelitian .1 Definisi
Peneliti menjamin kerahasiaan semua informasi yang dikumpulkan, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan hasil penelitiannya.
Analisis Univariat
Berdasarkan variabel umur, ibu yang termasuk dalam kategori tidak berisiko lebih banyak yaitu 16 orang (80%). Dilihat dari variabel paritas, ibu nifas yang termasuk dalam kategori multipara paritas lebih banyak yaitu 15 orang (75%). Berdasarkan variabel pendidikan ibu nifas lebih banyak yang termasuk dalam kategori pendidikan tinggi yaitu 12 orang (60%).
Berdasarkan dukungan keluarga, ibu pasca melahirkan lebih banyak yang memiliki dukungan tinggi yaitu 13 orang (65%), sedangkan keadaan psikologis ibu yang mengalami lebih banyak yang tidak depresi yaitu 13 orang (65%).
Analisis Bivariat
- Hubungan antara Usia Ibu dengan Kejadian Depresi Postpartum di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
- Hubungan antara Paritas dengan Kejadian Depresi Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
- Hubungan antara Pendidikan Ibu dengan Kejadian Depresi Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah
- Hubungan antara Dukungan keluarga dengan Kejadian Depresi Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Hasil penelitian hubungan paritas dengan kejadian depresi postpartum di wilayah kerja Puskesmas Karanganyar disajikan pada Tabel 5. Hasil penelitian hubungan pendidikan ibu dengan kejadian postpartum depresi di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Tanah Abang ditunjukkan pada Tabel 6. Hubungan antara pendidikan ibu dengan depresi pasca persalinan di wilayah kerja Puskesmas Tanah Abang.
Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa hasil uji statistik variabel pendidikan ibu dengan uji chi-square memberikan nilai p sebesar 0,586, maka H0 diterima, sehingga tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan kejadian depresi pascapersalinan. Hasil kajian hubungan dukungan keluarga dengan kejadian depresi pasca persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Tanah Abang disajikan pada Tabel 9. Hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian depresi pasca persalinan di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Kabupaten Tanah Abang.
Sedangkan ibu bersalin yang memiliki dukungan keluarga tinggi tidak mengalami depresi lebih banyak yaitu 4 orang (57,1%), meskipun sebagian besar ibu mengalami depresi kelahiran.
Hubungan antara Usia Ibu dengan Kejadian Depresi Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Abang
Secara mental, pada usia tersebut kebanyakan ibu sudah pernah mengalami persalinan sebelumnya dan tidak menginginkan kehamilan lagi, sehingga menjadi beban tersendiri bagi ibu karena memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anak sebelumnya (Lubis, 2013). Selain itu, kebanyakan orang percaya bahwa waktu yang tepat bagi seorang wanita untuk melahirkan adalah antara usia 20-35 tahun. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel usia tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian depresi postpartum.
Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor usia wanita saat hamil dan melahirkan, yang sering dikaitkan dengan kesiapan mental wanita untuk menjadi seorang ibu (Ling and Duff, 2011). Selain itu juga disebabkan oleh faktor eksternal yang tidak diteliti oleh peneliti seperti psikologi ibu itu sendiri. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan usia yang dianggap paling aman untuk hamil dan melahirkan adalah 20-35 tahun.
Hubungan antara Paritas dengan Kejadian Depresi Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Ini mungkin karena ibu multipara memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap anak-anak mereka sebelumnya. Alasan lain yang menyebabkan depresi pada wanita multipara adalah karena kehamilan yang dialaminya merupakan kehamilan yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan beban tersendiri akibat kehamilan tersebut (Wijayanti et al, 2013).
Hubungan antara Pendidikan Ibu dengan Kejadian Depresi Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Ibu yang berpendidikan lebih tinggi mungkin masih berisiko mengalami depresi setelah melahirkan, karena mereka umumnya memiliki rasa ambivalensi antara peran ibu dalam mengasuh anak dan keluarga serta keinginan ibu untuk meningkatkan karir, sehingga ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih rentan mengalami depresi (Kurniasari, 2015).
Hubungan antara Dukungan keluarga dengan Kejadian Depresi Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Simpulan
Saran
Jika bidan kesulitan memantau ibu nifas, bidan dapat meminta bantuan kader di sekitar rumah ibu nifas. Namun peran bidan cukup mampu mengantisipasi adanya gangguan depresi pada ibu pasca persalinan. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam mengenai faktor-faktor penyebab depresi postpartum dengan desain penelitian lainnya.
Peneliti selanjutnya dapat menggunakan penelitian kualitatif untuk meneliti faktor-faktor penyebab depresi postpartum untuk benar-benar mengetahui lebih detail faktor apa saja yang menyebabkan depresi postpartum. Hanifah, Roidatus Salma and Yuli Kusumawati, (2017), Faktor yang berhubungan dengan kejadian depresi postpartum di lingkungan kerja Puskesmas Karanganyar Kabupaten Karanganyar, 2017. Hubungan karakteristik individu dengan depresi postpartum pada ibu pasca persalinan di RSUD Kebumen .
Ririn Ariyanti, dkk, (2016), “Pengaruh Jenis Persalinan Terhadap Risiko Postpartum Depression pada Ibu Postpartum.” Jurnal Kebidanan dan Keperawatan.
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
Sebagai syarat tugas akhir mahasiswa program studi DIII Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto, Tim Peneliti akan melakukan penelitian tentang. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Postpartum Depression di wilayah kerja PUSKESMAS TANAH ABANG. Setelah dijelaskan oleh peneliti, saya bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner yang disediakan dengan jujur dan tanpa paksaan.
4 Ibu berulang kali menceritakan kepada orang-orang terdekatnya tentang proses persalinan yang ibu alami secara bertahap seperti mulas, nyeri pada jahitan, kurang tidur dan kelelahan. Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Lengkap : Rissa Windya Putri Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 31 Juli 2000 Jenis Kelamin : Perempuan. Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Lengkap : Sarah Sarles Samangun Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 28 April 2000 Jenis Kelamin : Perempuan.