Kegiatan Belajar 1:
Pengertian dan Ruang Lingkup Agribisnis
a. Pengertian Manajemen AgribisnisSecara umum, pengertian agribisnis adalah suatu bisnis berbasis usaha pertanian atau di bidang lain untuk mendukungnya, baik di sektor hulu maupun hilir. Pakar lain mengatakan bahwa agribisnis adalah suatu kelompuk industri di bidang pertanian atau layanan yang dibutuhkan dalam pertanian yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip komersial, terutama menggunakan teknologi canggih.
Sistem agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem yaitu:
Subsistem Agribisnis/Agroindustri Hulu
Subsistem ini meliputi pengadaan sarana produksi pertanian antara lain terdiri dari: benih, bibit, makanan ternak, pupuk, obat pemberantas hama dan penyakit, lembaga kredit, bahan bakar, alat-alat, mesin, dan peralatan produksi pertanian.
Subsistem budidaya/usahatani
Usahatani menghasilkan produk pertanian berupa bahan pangan, hasil perkebunan, buah-buahan, bunga dan tanaman hias, hasil ternak, hewan dan ikan.
Subsistem Agribisnis/agroindustri Hilir meliputi Pengolahan dan Pemasaran (Tata niaga) produk pertanian dan olahannya
Dalam subsistem ini terdapat rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan produk usahatani, pengolahan, penyimpanan dan distribusi.
Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (kelembagaan) Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (kelembagaan) atau supporting institution adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi untuk mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan subsistem hulu, subsistem usahatani, dan subsistem hilir.
Lembaga-lembaga yang terkait dalam kegiatan ini adalah penyuluh, konsultan, keuangan, dan peneliti.
b. Ruang lingkup Agribisnis
Ruang lingkup agribisnis, meliputi: (a) wawasan agribisnis, dan (b) kaitan antar subsistem agribisnis dalam sistem agribisnis.
Fungsi-Fungsi Manajemen Agribisnis
Dari konsep manajemen yang ada, sedikitnya ada 5(lima) fungsi yang dimiliki, yang dikenal dengan singkatan “5P” yaitu:
Perencanaan = Planning
“Pemikiran ke masa depan yang menyangkut serangkaian tindakan
berdasarkan pemahaman penuh terhadap semua faktor yang terlibat dan diarahkan kepada sasaran khusus.”
Pengorganisasian = Organizing
1) Menetapkan Struktur Organisasi
2) Menetapkan Tugas dan Fungsi (Job Description) 3) Memilih, Menempatkan dan Melatih karyawan
Pengkoordinasian = Coordinating
Merupakan upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan persepsi dan tindakan atas setiap personil yang terlibat dalam organisasi, sehingga ada pemahaman bersama tentang Program, Rencana, Kebijakan, Prosedur dan Pelaksanaan Kegiatan Lapangan.
Pengarahan = Directing
Pengarahan meliputi upaya untuk Memimpin, Mensupervisi, Mengawasi, Memotivasi, Mendelegasikan Wewenang dll.
Pengendalian = Controlling
Dilakukan dengan membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standar, norma, atau target rencana, serta melakukan perbaikan bila mana terjadi penyimpangan.
Kegiatan Belajar 2:
Pengeritan Badan Usaha
Badan usaha sering disebut dengan istilah perusahaan, adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengelola sumber-sumber ekonomi atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sarana atau alat manajemen. Alat manajemen dapat dikelompokkan ke dalam 6 M, yakni:
1. Men (Manusia) 2. Money (Uang) 3. Materials (Material) 4. Machine (Mesin) 5. Methods (Metode) 6. Market (Pasar)
Bentuk Dasar Lembaga Usaha
Perseorangan: Bentuk badan usaha yang paling tua, sekaligus yang paling sederhana adalah perusahaan perseorangan
Persekutuan: Perhimpunan dua orang atau lebih sebagai pemilik bisnis.
Tidak ada batas jumlah orang yang dapat bergabung dalam persekutuan.
Perseroan
Koperasi: Menurut Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, koperasi adalah sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar azas kekeluargaan.
Yayasan: suatu perkumpulan atau organisasi yang bertujuan sosial, yakni meningkatkan kesejahteraan dan tidak mencari laba (nirlaba).
Faktor-faktor penentu bentuk badan usaha agribisnis
Jumlah modal yang dimiliki dan yang diperlukan
Kemungkinan penambahan modal
Metode dan luasnya pengawasan perusahaan
Rencana pembagian laba
Rencana penentuan tanggungjawab
Besar kecilnya resiko
Kegiatan Belajar 3:
Sub Sistem Penyediaan Input Produksi Dan Kerjasama Usaha Jenis-Jenis Input Produksi dan Usaha Penyediaannya
Benih/Bibit tanaman, Ternak dan Ikan
Pupuk (An-organic, (Urea, TSP-SP-36, KCL, ZA, Pupuk Mikro), Pupuk Organik dan Mikroorganisme yg Bermanfaat
Pestisida dan Bahan kimia pertanian (Herbisida, Fungisida, Rodentisida, Askarisida, hormone, zar pengatur tumbuh (ZPT)
Pakan Ternak (hewan dan ikan)
Obat-Obatan, Vaksin, mineral dan vitamin
Mesin-mesin dan Peralatan Pertanian Pertanian (Untuk keperluan Pengolahan Tanah, Penanaman, Penangkapan, Pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen, serta untuk Pengolahan Hasil)
Tenaga Kerja Ternak (utk tanaman)
Tenaga Kerja Manusia
Sumber Dan Usaha Penyediaan Input Produksi
1. Bibit/Benih Tanaman : Pusat Penelitian, Balai Benih, Perusahaan Penangkar Benih dan Petani sendiri. (bersertifikat dan tidak bersertifikat)
2. Bibit Ternak : Pusat Penelitian, Perusahaan bibit/benur (hatchery) dan Peternak 3. Bibit Ikan : Pusat Penelitian, Perusahaan bibit/benur (hatchery) dan Petani Ikan 4. Pupuk :
Anorganik Pabrik (Urea, TSP-SP-36, KCL, ZA, Pupuk Mikro) , umumnya dari Pabrik Besar (Industri), ada berbentuk butiran/tablet dan cairan
Organik : (Kompos, kotoran ternak) umumnya Perusahaan Kecil atau Petani
Mikro Organisme : Pusat Penelitian, perusahaan Industri
5 Pestisida dan bahan kimia lainnya : Pusat Penelitian, perusahaan Industri 6. Pakan Ternak : Pusat Penelitian, perusahaan Industri dan Petani
7. Obat-obatan, vaksin, Vitamin : Pusat Penelitian, perusahaan Industri
8. Peralatan dan Mesin Pertanian : Pusat Penelitian, perusahaan Industri Besar dan UKM. Bisa juga usaha perorangan (bengkel tukang besi).
9. Tenaga Kerja Ternak : Peternak
10. Tenaga Kerja Manusia (SDM) : Angkatan Kerja yang siap kerja dan Lembaga Pendidikan (Diklat)
Sifat Penyediaan Input
1. Input yg bersumber dari Sektor Pertanian (Bibit, Pakan) :
Tidak mudah disediakan secara masaal secara cepat, butuh waktu
Tidak dapat dibuat dalam stok jumlah besar
Mutu sangat bervariasi (tidak terstandar)
Kebanyakan bersifat spesifik lokasi 2. Input yg bersumber dari Sektor Industri
Dapat diproduksi secara massal
Dapat disimpan dalam stok besar untuk jangka panjang yang cukup lama
Banyak bersifat universal, sebagian bersifat spesifik lokasi
Biaya produksi sangat dipengaruhi skala produksi dan teknologi prosesnya 3. Input yang bersumber dari Pendidikan dan Pelatihan
Stok ditentukan oleh jumlah penduduk, komposisi umur angkatan kerja (15-55)
Supply ditentukan banyak faktor (upah, mobilitas, daya Tarik setor lain)
Pengertian Kemitraan
Kemitraan usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha kecil dengan pengusaha menengah/besar (Perusahaan Mitra) disertai denganpembinaan dan pengembangan oleh pengusaha besar, sehingga saling
memerlukan, menguntungkan dan memperkuat.
Keuntungan Kersajasama Usaha
1. Pengusaha/Petani memerlukan input hasil industri (pupuk, pestisida, alsintan, dll) sesuai kebutuhan mutu, jumlah dan waktu yang tepat. Masalah bottle neck dalam produksi dan distribusi perlu diatasi
2. Harga pembelian oleh pengusaha/petani dapat dikurangi apabila saluran pemasaran diperpendek, dan biaya2 pemasaran (angkutan, bongkar muat, pergudangan, packing) dapat dikurangi
3. Dengan adanya informasi yang terinci dari pengusaha/petani tentang jenis input, mutu, jumlah, dan waktu, maka produsen/pabrik input produksi dapat merencanakan dengan lebih baik.
4. Dengan adanya informasi rinci ini, perusahaan importir dapat membuat perencanaan impor dan distribusi di dalam negeri, sehingga mengurangi kesalahan jenis barang impor, mengurangi biaya pemasaran dan terjaminnya pemasaran.
5. Adanya hubungan baik antara pengusaha/petani sebagai pengguna input pertanian dengan importer, dapat mengurangi jumlah stok di gudang sehingga biaya gudang dll lebih hemat.
Kegiatan Belajar 4:
Unsur-Unsur Sistem Produksi Budidaya
Komponen unsur dalam subsistem produksi (Usahatani /Budidaya) : Tanah atau Lahan Usaha
Tenaga Kerja (Labour)
Modal (Capital) : Sarana Produksi dan Alsintan Petani (Operator Fungsi Manajemen
Lingkungan (Fisik, Ekonomi, Sosial Budaya)
Komoditi yang diusahakan (Tanaman, Ternak, Ikan)
Sifat Manajemen Dalam Subsistem Produksi
Manajemen dalam subsistem produksi agribisnis (usaha tani) :
Manajemen keluarga (dalam hal ini tidak ada pembagian yang jelas antar bagian (kegiatan usaha dan keluarga).
Manajemen tradisional ( dalam manajemen ini sudah ada pembagian tugas tetapi tidak mutlak)
Manajemen modern (sudah ada pembagian tugas dan
tanggung jawab yang jelas antar bagian), misalnya dalam
usaha agribisnis skala besar (manajemen perkebunan)
Lingkungan Usaha Tani
Lingkungan usaha tani dapat dibedakan atas :
o Lingkungan fisik ( jenis tanah, iklim, topografi, kemiringan lahan).
o Lingkungan ekonomi (antara lain pemilikan modal petani, daya beli petani dan pendapatan petani, sewa lahan dll)
o Lingkungan sosial (antara lain budaya setempat, agama dan kepercayaan petani)
Peluang Kemitraan Usaha
Dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam subsistem produksi agribisnis (usahatani) khususnya usahatani skala kecil/gurem, diperlukan adanya hal- hal berikut:
Kerjasama antar petani dalam menyediakan input dan memasarkan output
usahatani, dalam hal ini koperasi pertanian (KUD) perlu diberi peranan yang besar
Adanya kerjasama (kemitraan) antara pengusaha agribisnis skala besar, menengah dan kecil yang saling menguntungkan. Sudah dilakukan tetapi hasilnya belum optimal.
Diperlukan kemitraan pembiayaan dgn pola pemberian kredit usahatani jangka panjang khususnya dalam membantu petani mempertahankan lahan usahataninya dari jeratan utang; (sistem dari pihak kreditan non-formal).
Upaya Dan Kebijakan
Adanya pembatasan operasional pengusaha agribisnis skala besar, untuk tidak
masuk pada lahan petani kecil (gurem)
Adanya usaha pengenalan teknologi produksi (sistem budidaya) pertanian
yang sesuai dengan kondisi lokal petani di masing-masing lingkungan ekosistem lahan usahataninya.
Kebijakan pemerintah yang memihak petani kecil (petani gurem).
Semua langkah tersebut perlu dievaluasi lagi secara cermat, agar semua bentuk kerjasama (kemitraan) antara pelaku usaha agribisnis dapat mencapai hasil yang optimal. Salah satu indikatornya adalah: Kesenjangan
pendapatan/kesejahteraan, antara pelaku agribisnis tidak timpangnya (relatif merata)
TUGAS :
Analisis Market Disruption tentang Es krim wasabi
Es krim wasabi adalah salah satu kuliner yang ada di Jepang. Adapun keunggulan dari es krim wasabi dari produk yang lainya yakni sangat unik karena sensasi yang didapatkan dengan mengkonsumsi dua rasa yang bertolak belakang. Es krim wasabi ini memiliki perpaduan antara rasa pedas dan sensasi dingin dari es krim dalam satu dessert. lain itu, wasabi juga memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Berikut ini adalah kandungan dari wasabi yang harus diketahui :
142 kalori
30.6 g karbohidrat 6.2 g protein 10.1 g serat 2.1 mg zinc 0.2 mg tiamin 0.5 mg mangan 738 mg potasium 166mg kalsium 89.7 mg magnesium 0.2 mg copper 0.1 mg riboflavin 1.3 mg zat besi 5 mg vitamin C 0,4 mg vitamin B6
Pada bahan pembuatan Es Krim Wasabi terdapat Ees krim biasa yang dicampurkan dengan menggunakan Tube Wasabi Paste membuat es krim tersebut memiliki aroma menyengat.
Manfaat dari es krim wasabi ini yakni menyehatkan pencernaan, melawan nyeri sendi, berpotensi menurunkan berat badan, dan melawan nyeri sendi.