PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam melakukan kegiatan simpan pinjam pada kelompok usaha bersama ini tidak ada persyaratan khusus bagi calon anggota yang mendaftar, calon anggota hanya dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. Sedangkan sumber dana yang digunakan pada kelompok simpan pinjam investasi bersama diperoleh dari dana simpanan anggota. Simpanan wajib pada kelompok simpan pinjam perusahaan patungan adalah sebesar Rp12.000,00 yang dibayarkan setiap akhir periode/pada saat pembukaan buku.
Pertanyaan Penelitian
Namun jika dilihat secara keseluruhan, sistem yang digunakan oleh kelompok simpan pinjam patungan ini hampir sama dengan sistem yang digunakan pada koperasi, yaitu ada simpanan wajib dan simpanan sukarela. Sedangkan simpanan sukarela secara nominal tidak ditentukan sesuai kemampuan dan keinginan anggota dan simpanan sukarela dapat dibayarkan pada setiap pertemuan atau pelaksanaan kegiatan simpan pinjam kelompok usaha bersama yang diselenggarakan yaitu sebulan sekali. Dari uraian latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PELAKSANAAN SIMPAN PINJAMAN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA DI DESA SUMBER REJO KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT”.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relavan
Nantinya akan dikaitkan dengan pelaksanaan simpan pinjam dalam fiqih muamalah mengenai akad simpan pinjam dan seperti apa pelaksanaan simpan pinjam dalam pandangan ekonomi Islam.
LANDASAN TEORI
Simpan Pinjam
- Pengertian Simpann Pinjam
- Dasar Hukum Simpan Pinjam
- Penilaian Atas Analisis Pemberian Pinjaman
Pertama, termasuk dalam riba qard, karena pada saat pelaksanaan pinjaman terdapat tingkat bunga sebesar 5% yang diberikan kepada anggota yang akan mengajukan pinjaman kepada kelompok usaha simpan pinjam bersama. Dalam metode ini peneliti hanya meneliti dan tidak terlibat langsung dalam kegiatan Usaha Patungan Simpan Pinjam (UB) di Desa Sumber Rejo Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat. Peneliti berupaya memperoleh data melalui wawancara dan observasi langsung terhadap kegiatan simpan pinjam di Perusahaan Bersama (UB).
Keberadaan kelompok simpan pinjam patungan dilandasi oleh kesamaan tujuan para anggota untuk membentuk kelompok yang bergerak dalam kegiatan simpan pinjam. Yang mendasari tingkat suku bunga adalah musyawarah anggota yang diadakan sebelum kegiatan simpan pinjam ini berlangsung. Besarnya bunga atau dalam ekonomi Islam dikenal dengan bagi hasil ini dalam kegiatan usaha simpan pinjam bersama sebesar 5%.
Syarat untuk mengajukan pinjaman pada kelompok usaha simpan pinjam patungan ini adalah Anda harus menjadi anggota kelompok usaha simpan pinjam patungan. Seperti yang telah penulis uraikan sebelumnya, kelompok Simpan Pinjam patungan merupakan kelompok simpan pinjam yang jika dilihat dari fungsinya sama dengan bank. Dalam praktik simpan pinjam di Kelompok Simpan Pinjam Desa Sumber Rejo, jika dilihat dari sudut pandang ekonomi Islam, kegiatan simpan pinjam tersebut termasuk dalam kegiatan simpan pinjam konvensional.
Sistem yang digunakan dalam aktiviti simpanan dan pinjaman bersama ini adalah hampir sama dengan koperasi yang mana terdapat simpanan utama, simpanan sukarela dan simpanan rizab. Islam melarang sehingga 5% tambahan yang diberikan oleh kumpulan simpanan dan pinjaman bersama kepada ahlinya yang meminjam dana. Dalam kumpulan simpanan dan kredit perniagaan, syarat untuk mendapatkan pinjaman ialah keahlian terdahulu dalam kumpulan.
Simpan Pinjam Dalam Pandangan Ekonomi Islam
- Kesejahteraan
- Membantu Sesama
- Kejujuran
- Musyawarah
Riba
- Pengertian Riba
- Hukum Riba
- Jenis-Jenis Riba
Riba mengambil tambahan baik dalam jual beli maupun dalam simpan pinjam dimana penambahan tersebut diambil secara sia-sia yang bertentangan dengan prinsip muamalah. Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta milik masing-masing secara sembarangan, kecuali dalam perdagangan yang berlaku di antara kalian. Yang dimaksud dengan riba dalam ayat ini adalah riba yang diambil atas penambahan yang diambil tanpa ada transaksi penyeimbang.
Artinya: “Dan sesuatu bunga (ekstra) yang kamu berikan sehingga menambah harta seseorang, kemudian tidak ditambahkan kepada Allah, dan apa yang kamu berikan itu berupa zakat yang kamu niatkan untuk mencapai keridhaan Allah.” , maka (mereka yang berbuat demikian) adalah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)” (KS. Ar-Rum (30:39) Banyak orang yang beranggapan bahwa memberi pinjaman kepada seseorang adalah suatu ibadah karena secara tidak langsung merupakan kegiatan membantu. lain-lain, namun dalam prakteknya bantuan mempunyai unsur bunga yang bertujuan untuk meningkatkan nilai harta yang dimiliki.21 Ummi Kalsum, “Riba dan Bunga Bank dalam Islam (Analisis Hukum dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Umat), Jurnal Al-'Adl No.
Artinya: “Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami jadikan mereka jahat (memakan makanan) yang baik (yang dahulunya halal) bagi mereka, dan karena mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan kerana mereka memakan riba, padahal sesungguhnya ia telah diharamkan daripadanya, dan kerana mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil.Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat kebahagiaan". (QS. Pelaksanaan riba yang dapat dilihat sebagai suatu kegiatan yang nilai nilai pokoknya pada saat transaksi).
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang tidak dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS.
METODELOGI PENELITIAN
- Jenis Dan Sifat Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Dari sumber data primer tersebut dikumpulkan data realisasi kegiatan simpan pinjam yang mengacu pada word of Mouth dan data primer itu sendiri. Sejarah singkat berdirinya Kelompok Simpan Pinjam Patungan Sido Raharjo yang didirikan pada tahun 1990an di Desa Sumber Rejo Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat yang dipimpin oleh Ny. Legiyah pada awalnya. Pada awal terbentuknya kelompok ini terdapat pelatih atau orang yang memimpin dan mengarahkan kemajuan kegiatan simpan pinjam ini.
Atau dengan kata lain, kelompok simpan pinjam ini merupakan salah satu reksa dana yang anggotanya memiliki keinginan yang sama, yaitu keinginan untuk meminjamkan dan melakukan kegiatan menabung. Selama kegiatan ini, tidak ada anggota yang keberatan dengan kegiatan simpan pinjam dari usaha patungan tersebut.3 Namun, salah satu anggota mengatakan bahwa dia menentang pengenaan denda kepada anggota yang lalai. Dengan adanya kegiatan simpan pinjam usaha bersama ini, anggota dapat lebih mudah mengajukan pembiayaan atau pinjaman dan melakukan simpanan pada kelompok usaha bersama tanpa harus ke bank, serta persyaratan yang diberikan oleh kelompok simpan pinjam kepada masyarakat yang akan bergabung, menjadi anggota lebih mudah.
Dalam kelompok simpan pinjam usaha patungan, terdapat keuntungan yang diperoleh kelompok ini dimana keuntungan tersebut berasal dari biaya administrasi atau yang biasa disebut laba usaha (SHU) dan nantinya akan dibagikan kepada anggota kelompok. Kemudian, dari perspektif ekonomi Islam, terkait simpan pinjam dikenal juga dengan istilah kehati-hatian dan kejujuran. Kelompok simpan pinjam Kerjasama operasi harus memperbaiki sistem dan aturan kelompok, terutama aturan bunga bagi anggota yang akan mengajukan pinjaman berdasarkan sistem bagi hasil, yang tidak ditentukan jumlah tambahannya.
Sistem Simpan Pinjam Koperasi Perempuan “Enggal Maju” Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus di Dusun Kemang Manis Kecamatan Rangat Barat Kabupaten Indramayu Hulu), Tesis.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Profil Kelompok Simpan Pinjam Usaha Bersama
Sebelum terbentuknya kelompok simpan pinjam ini, pihak yang dipercaya sebagai pengurus harus mengikuti pelatihan selama kurang lebih tiga hari di kota Tanjung Karang. Tujuan didirikannya kelompok simpan pinjam ini adalah untuk memajukan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan dengan memberikan pinjaman kepada masyarakat untuk mengembangkan usahanya dengan memberikan pinjaman sebagai tambahan modal. Seiring berjalannya kegiatan simpan pinjam, hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat/anggota, pengelolaan yang tidak kompeten dan aturan yang tidak kompeten sehingga pada awalnya terdapat kelompok simpan pinjam di setiap dusun, hingga saat ini hanya ada satu usaha. kelompok simpan pinjam bersama di dusun tiga, Desa Sumber Rejo, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Keanggotaan kelompok simpan pinjam bersifat terbuka dan sukarela yang artinya keanggotaannya tidak mengandung unsur paksaan untuk bergabung dan menjadi anggota kelompok simpan pinjam serta terbuka bagi seluruh anggota masyarakat desa Sumber Rejo.
Implementasi Kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Usaha Bersama
- Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Usaha Bersama 36
Bunga dari anggota yang meminjam dana, tambahan dana tersebut kemudian dikelola kembali menjadi modal dan modal ini nantinya digunakan untuk kegiatan simpan pinjam. Dari sudut pandang ekonomi Islam, diidentifikasi beberapa aspek dari kegiatan simpan pinjam ini yang sesuai dengan ajaran Islam, antara lain yang dijelaskan pada Bab II tentang landasan teori pandangan ekonomi Islam tentang simpan pinjam, yang mencakup beberapa unsur. termasuk kesejahteraan, membantu orang lain, perhatian dan kejujuran. Di sisi lain, pinjaman yang diberikan oleh kelompok usaha patungan dipandang sebagai bentuk saling membantu dalam perspektif ekonomi Islam.
Yang dimaksud dengan musyawarah adalah kegiatan bertukar pikiran dan pendapat mengenai kelangsungan pelaksanaan simpan pinjam. Sedangkan keadilan dalam pandangan ekonomi Islam mengenai simpan pinjam menyampaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan simpan pinjam yang disampaikan kepada anggota oleh pengurus. Sedangkan dalam pelaksanaan simpan pinjam pada kelompok usaha patungan, pada saat mengajukan pinjaman, pihak peminjam tidak menyertakan jaminan terhadap kelompoknya, sehingga apabila kemudian dalam permohonan ternyata ada anggota yang tidak mampu melakukan hal tersebut. pinjaman dalam jangka waktu yang telah ditentukan, maka anggota yang lain dapat dirugikan.
Dalam menjalankan kegiatan simpan pinjam kelompok usaha bersama, berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa prinsip ekonomi syariah yang tidak diterapkan dalam kegiatan simpan pinjam ini, seperti prinsip kejujuran dan musyawarah, yang dalam realisasi Kegiatan Pengelolaan simpan pinjam tidak menerapkan prinsip kejujuran dalam pengelolaan dana tambahan (bunga) dan pembahasan yang mana dalam melaksanakan kegiatan simpan pinjam hanya dilakukan satu kali yaitu pada awal kegiatan ini akan dilakukan. terbentuk. Dan agar para pengurus kelompok dapat melakukan edukasi tentang simpan pinjam ekonomi syariah agar kedepannya pelaksanaan kegiatan simpan pinjam dapat berkembang sesuai dengan kaidah ekonomi syariah. Praktik Simpan Pinjam Dana Jimpitan Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Islam (Studi Kasus di Desa Karang Duren Ke.
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penyelenggaraan Simpan Pinjam (SPP) Kelompok Perempuan PNPM Mandiri Perdesaan (Studi Kasus di UPK Amanah Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang).
PENUTUP
Kesimpulan
Berkenaan dengan tempoh pembayaran balik lima bulan dan sekiranya peserta tidak dapat membayar balik pinjaman dalam tempoh lima bulan.
Saran
Serta diterapkannya sistem jaminan terhadap anggota yang akan mengajukan pinjaman sesuai dengan jumlah pinjaman yang diberikan. Kalsum, Ummi “Riba dan Bunga Perbankan Dalam Islam (Analisis Hukum dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Umat), Jurnal Al-'Adl No. Implementasi Pinjam Meminjam Uang Melalui Koperasi Usaha Mandiri di Gunung Baturaja Kabupaten Oku Diulas dari Perspektif Ekonomi Islam”.