• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMINAR AUDIT KEUANGAN “ENVIRONMENTAL AUDITING HAS HAD A MAJOR IMPACT ON FINANCIAL AUDITING” KP C - WEEK 12

N/A
N/A
JASA UNLOCK DOCUMENT

Academic year: 2023

Membagikan "SEMINAR AUDIT KEUANGAN “ENVIRONMENTAL AUDITING HAS HAD A MAJOR IMPACT ON FINANCIAL AUDITING” KP C - WEEK 12"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR AUDIT KEUANGAN

“ENVIRONMENTAL AUDITING HAS HAD A MAJOR IMPACT ON FINANCIAL AUDITING”

KP C - WEEK 12

KAP MICHAEL SENTOSA

Yehova Michael – 130318129 (Partner) Putu Diantari Pradnyani – 130318256 (Manager)

Jeanne Julietta – 130318168 (Senior) Claudia – 130318143 (Junior) Lian Giovani C – 130318172 (Junior) Anastasia Ellen – 130318183 (Junior)

UNIVERSITAS SURABAYA

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA SEMESTER GENAP 2020/2021

(2)

PEMBAHASAN

Dua definisi Audit Lingkungan yang dikembangkan oleh Thomson and Simpson (1993), yaitu:

1. Sistem manajemen lingkungan adalah struktur pertanggungjawaban dan kebijakan perusahaan, praktik-praktik, prosedur, proses, dan sumber- sumber untuk melindungi lingkungan dan mengelola masalah-masalah lingkungan.

2. Audit Lingkungan adalah bagian integral dari sistem manajemen lingkungan yang digunakan oleh manajemen untuk menentukan apakah sistem pengendalian lingkungan perusahaan cukup untuk menjamin kepatuhan pada peraturan dan kebijakan internal. Sehingga audit lingkungan internal dipertimbangkan sebagai proses evaluasi diri yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memenuhi tujuan kebijakan internal dan hukum.

Audit Lingkungan tercakup ke dalam berbagai program industri untuk kepastian pengendalian kualitas dan keberadaan dalam ruang lingkup pertanggungjawaban audit internal. Audit lingkungan mempunyai tujuan internal dan eksternal. Audit Lingkungan internal bermanfaat untuk memberikan informasi kepada manajemen mengenai apakah operasi perusahaan mematuhi peraturan, apakah suatu kontrak pembuangan limbah telah dilakukan secara kompeten, serta apakah keputusan manajemen lingkungan dibuat atas dasar fakta yang ada. Audit Lingkungan eksternal memberikan jaminan kepada pihak- pihak luar seperti kreditur, investor atau pemakai laporan eksternal atas usaha atau kegiatan yang telah dilakukan perusahaan. Berbagai aktivitas yang diklasifikasikan sebagai Audit Lingkungan ekternal mencakup jasa-jasa yang diberikan oleh konsultan, pengacara, dan implementasi serta pengawasan sistem manajemen lingkungan.

(3)

PRO

Berdasarkan pendapat dari Fandeli dkk(2017), Audit Lingkungan merupakan suatu alat manajemen terdiri dari evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, obyektif dan periodik mengenai kinerja organisasi, sistem manajemen serta peralatan. Dengan tujuan untuk memfasilitasi kontrol manajemen terhadap pelaksanaan dari upaya pengendalian dampak lingkungan dan mengkaji manfaat kebijakan usaha atau kegiatan terhadap peraturan mengenai pengelolaan lingkungan. Manfaatnya berupa pengidentifikasian risiko lingkungan, menjadi dasar pelaksanaan kebijakan lingkungan, menghindari Kerugian fiskal dan sebagainya. Pemilik usaha melakukan audit lingkungan biasanya karena dua kemungkinan. Pertama, ada kesadaran sendiri untuk proaktif melaksanakan audit lingkungan. Kedua, kesadaran keterkaitan audit lingkungan dengan perundang-undangan.

Sehingga, Auditor seharusnya mempertimbangkan keputusan bahwa dengan tidak diungkapkannya masalah lingkungan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna dan financial auditing nantinya, oleh karena itu baik resiko dapat diukur atau tidak, audit lingkungan penting untuk dilakukan karena tetap berpengaruh kepada financial auditing. Pendapat ini didukung dengan SA 315 tentang Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya Poin A120) menyatakan auditor harus mengidentifikasi risiko sepanjang proses pemerolehan pemahaman tentang entitas dan lingkungannya.

KONTRA

Pelaksanaan audit lingkungan pada suatu usaha atau kegiatan merupakan perangkat manajemen yang dilakukan secara internal oleh suatu usaha atau kegiatan sebagai tanggung jawab pengelolaan dan pemantauan

(4)

lingkungannya. Audit lingkungan bukan merupakan pemeriksaan resmi yang diharuskan oleh suatu peraturan perundang-undangan, melainkan suatu usaha proaktif yang dilaksanakan secara sadar untuk mengidentifikasi permasalahan lingkungan yang akan timbul sehingga dapat dilakukan upaya-upaya pencegahannya.

Dalam pelaksanaan audit lingkungan, terdapat standar-standar yang telah ditetapkan untuk diperhatikan oleh seorang auditor. Standar-standar tersebut diantaranya yaitu PSA No. 31 SA Seksi 317 tentang unsur pelanggaran oleh klien, PSA No. 17 SA Seksi 333 tentang representasi klien, PSA No. 39 SA seksi 336 tentang penggunaan pekerjaan spesialis. Tujuan dari adanya standar-standar ini yaitu untuk membantu auditor dalam mengaudit perusahaan yang memiliki keterampilan khusus dalam bidang tertentu selain akuntansi dan auditing. Selain itu, umumnya setelah persoalan audit lingkungan telah ditemukan, pelakunya tidak dapat dituntut secara hukum Hal ini dikarenakan dilakukan secara sukarela. Namun meskipun dilakukan secara sukarela, terdapat UU yang mengatur mengenai audit lingkungan yaitu terdapat pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 48. Dengan adanya UU yang mengatur, maka secara tidak langsung akan ada sanksi yang diberikan apabila melanggarnya.

Jadi, sebenarnya pelaksanaan penyusunan audit lingkungan dapat dilakukan atau tidak. Namun berdasarkan pertimbangan yang ada, dapat terlihat bahwa usaha yang dikeluarkan cukup besar dan manfaat yang didapatkan sangatlah sedikit. Audit lingkungan membutuhkan seorang auditor yang benar-benar ahli dan memiliki konsentrasi pada bagian audit dan lingkungan hidup, membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya dan apabila ditemukannya kesalahan, perusahaan tidak dapat menuntut secara hukum karena sifatnya sukarela. Kesimpulannya pelaksanaan audit lingkungan kurang efektif, efisien dan ekonomis.

(5)

KESIMPULAN

Auditor seharusnya mempertimbangkan keputusan bahwa dengan tidak diungkapkannya masalah lingkungan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna dan financial auditing nantinya, oleh karena itu baik resiko dapat diukur atau tidak, audit lingkungan penting untuk dilakukan karena tetap berpengaruh kepada financial auditing. Namun pelaksanaan penyusunan audit lingkungan dapat dilakukan atau tidak. Berdasarkan pertimbangan yang ada, dapat terlihat bahwa usaha yang dikeluarkan cukup besar dan manfaat yang didapatkan sangatlah sedikit. Audit lingkungan membutuhkan seorang auditor yang benar-benar ahli dan memiliki konsentrasi pada bagian audit dan lingkungan hidup, membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya dan apabila ditemukannya kesalahan, perusahaan tidak dapat menuntut secara hukum karena sifatnya sukarela. Sehingga bisa dikatakan pelaksanaan audit lingkungan kurang efektif, efisien dan ekonomis.

DAFTAR PUSTAKA

Manuhara,W. (2015). Audit Lingkungan: Pengungkapan Isu Lingkungan Dalam Laporan Keuangan Auditan. UMY Journal.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Nomor KEP- 42/MENLH/11/1994 tentang Pedoman umum Pelaksanaan Audit Lingkungan Tanggal 22 Nopember 1994.

Hasan Basri, S.H. (2010). Audit Lingkungan Hidup Sebagai Upaya Mencegah Terjadinya Tindak Pidana Lingkungan. Jurnal Hukum Acakdemia Vol. 6 Fandeli, C., Utami, R. N., & Nurmansyah, S. (2017). Audit lingkungan. UGM

PRESS.

(6)

SA 315. Institut Akuntan Publik Indonesia. 2016

Thomson, R.P., and T.E. Simpson. 1993. “Environmental Auditing”, Internal Auditor, April, P.19-22.

Referensi

Dokumen terkait