• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal PDF

N/A
N/A
Departemen Lingiptek

Academic year: 2023

Membagikan "Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal PDF"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal

Berikut ini adalah pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari jurnal. Diantaranya:

Kelebihan

1. Pembahasannya sangat detail dan terperinci 2. Menyajikan abstrak dan kesimpulan

3. Disusun dengan menggunakan prosedur atau tahapan tertentu 4. Menggunakan bahasa yang lugas

Kekurangan

1. Tidak memberikan ruang bagi masyarakat untuk memberikan respon 2. Tidak mendorong dilakukannya penelitian lanjutan

3. Terkadang mengandung istilah yang hanya berlaku pada bidang tertentu Itulah sedikit pembahasan mengenai pengertian,kelebihan dan kekurangan jurnal dan pembahasan lainnya. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya dan bisa menyampaikan kembali kepada khalayak luar. Terima kasih

in my humble opinion, kelemahan umum penulisan Paper/Skripsi adalah 1. Menentukan topik/tema

Topik harus berkaitan dengan masalah yang diangkat

Tema harus mengaitkan esensi masalah yang diangkat, atau dengan pengetahuan dan pengalaman yang terjadi di lapangan secara fakta

Menentukan topik/tema memerlukan perenungan

Prosesnya dimulai dari ketertarikan, ingin tahu lebih jauh, kumpulkan data dan informasi sebanyak-banyaknya berkaitan dengan masalah yang diangkat sampai dengan penentuan topik/tema

Perhatikan konsekuensi pengambilan keputusan untuk topik/tema terkait kesulitan memperoleh data kunci dan kendala birokrasi yang akan dihadapi

2. Menulis Judul (menuangkan ide ke dalam judul untuk mewakili gagasan masalah) Judul merupakan refleksi isi tulisan dalam satu pernyataan yang singkat, padat, dan mewakili keseluruhan isi tulisan. Judul merupakan buah perenungan yang mendalam, bukan sekadar rasa

“pengen” atau tertarik semata. Sehingga akan faham akan tanggung jawab akademis setiap terminologi/istilah yang akan ditulis. Judul yang bagus memiliki gambaran terhadap arah peristiwa dalam sistematika penulisan selanjutnya yang berkaitan satu sama lain. Pemilih judul harus menyadari akan ketersediaan sumber daya pendukung, seperti literatur, kebijakan, data, teori,

▸ Baca selengkapnya: kekurangan dan kelebihan televisi

(2)

maupun operasionalisasinya.

3. Menentukan Latar Belakang Masalah

Sesuaikan dengan judul, ruang lingkup, konteks, dan faktor kekinian. Latar belakang tidak melebar kemana-mana dan mengarah pada fokus permasalahan yang akan dirumuskan. Latar belakang tidak terkesan asal tuang dari pikiran penulisnya dan harus dapat dibedakan antara latar belakang dengan latar depan (analisis). Penulis harus berani membatasi diri terhadap dimensi variabel yang ditulisnya.

4. Merumuskan Masalah

Rumusan masalah merupakan bagian yang paling krusial. Rumusan masalah harus konsisten dengan Latar Belakang Masalah. Untuk program Sarjana (S1), dimulai dengan kata tanya. sedangkan untuk Pascasarjana (S2) merupakan pernyataan yang mempertanyakan masalah. Rumusan masalah mencakup keseluruhan judul dan isi tulisan. Contoh rumusan masalah untuk sarjana antara lain:

adakah, apa saja, faktor-faktor apa, sejauh mana, bagaimana, efektivitas, perlu tidaknya, apa keuntungan dan kerugian, ditambah dengan judul.

5. Memilih dan Menentukan Teori

Pemilihan teori harus relevan dengan topik/tema dan proporsional terhadap judul tulisan. Sumber referensi akademik jangan lupa disebutkan termasuk sumber dari Surat Keputusan, peraturan perundang-undangan, kebijakan, dll. harus disebutkan sumbernya secara lengkap dalam daftar pustaka. Pemahaman teori harus didefinisikan, tidak hanya disebut menggunakan teori ini teori itu tanpa menyebutkan filosofi yang berkaitan dengan sumber teori termasuk penelitian yang dilakukan terdahulu.

6. Menganalisis Data Berdasarkan Hipotesis yang telah Ditentukan

Dalam menganalisis data, jangan sekali-kali mengabaikan rumusan masalah. Penulis harus menuangkan apa yang seharusnya ditulis bukan apa yang ingin ditulis atau apa yang

diketahui, karena hal itu menyebabkan analisis data menjadi tidak fokus, tidak terarah, tidak selesai, dan tidak tuntas. Analisis memerlukan dukungan fakta, data, penghitungan statistik yang sahih dan valid. Analisis data harus mengarah pada jawaban pada rumusan masalah.

7. Menyimpulkan

Disaat menyimpulkan, sumber kesimpulan harus jelas dan terarah, bukan sekadar meringkas hasil analisis data. Kesimpulan merupakan jawaban atas rumusan masalah yang telah

ditentukan dan tidak boleh menyimpang dari rumusan masalah dan analisis data. Kesimpulan harus konsisten pada jalur rumusan masalah. Hilangkan rasa ingin menuangkan gagasan yang berlebihan dan utamakan keharusan apa yang ditulis. Kesimpulan jangan sampai asal ada isinya dan terkesan menyederhanakan.

8. Menuliskan Nama Sumber ke dalam Daftar Pustaka

Menulis daftar pustaka yang benar adalah : [nama pengarang-nama pengarang bagian

belakang ditulis terlebih dahulu “tanda koma” baru nama depan] {tanda titik (.)} [tahun terbit buku] {tanda titik (.)} [judul buku-dengan diberi garis bawah atau cetak miring] {tanda titik (.)} [kota terbit] {tanda titik dua (:)} [nama penerbitnya] {tanda titik (.)}

Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.

Contoh :

Pratama, Eka. 2012. Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Badan Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi-Lembaga Administrasi Negara Press.

Jika sumber diambil dari internet maka:

Pajak, Kabar. 2013. Kelemahan Umum Penulisan Paper/Skripsi/Tulisan Ilmiah. (Online).

http://kabarpajak.blogspot.com/2013/06/kelemahan-umum-penulisan-paperskripsi.html.

(3)

Diakses tanggal 11 Juni 2013.

9. Lain-lain

Penulisan Kutipan, Alinea, Awalan Kata Depan “di” “ke” “dari” harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.

Tidak siap dengan penelitian dan terkesan buru-buru sehingga main hajar saja.

Referensi

Dokumen terkait

yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor

Daftar Pustaka : ditulis berdasarkan abjad, dengan urutan : Nama pengarang. Kota penerbit : nama penerbit, tahun penerbitan. Andi, Bantuan Hukum suatu Tinjauan Yuridis. Naskah

Pada kasus sebuah pustaka ditulis oleh lebih dari dua orang penulis, semua penulis harus dicantumkan dalam daftar pustaka, dengan menggunakan tanda titik koma (;) sebagai

jika terdiri atas penulis tunggal, maka yang ditulis dalam Daftar Pustaka adalah nama keluarga penulis, yang ditulis di depan, diakhiri dengan koma, kemudian disusul

• Acuan diberikan dalam badan tulisan di dalam tanda kurung. • Tulis nama keluarga pengarang, diikuti dengan tahun, kemudian beri tanda koma dan tulis nomor halaman

Berikut ini komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka. a) Nama penulis, dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian nama

Penulisan Daftar Pustaka menggunakan aturan umum yang berlaku yakni: nama pengarang nama belakang plus inisial nama depan; judul makalah atau buku; nama jurnal jangan disingkat bila

Penulisan Daftar Pustaka menggunakan aturan umum yang berlaku yakni: nama pengarang nama belakang plus inisial nama depan; judul makalah atau buku; nama jurnal jangan disingkat bila