• Tidak ada hasil yang ditemukan

kelompok 10 “ketahanan nasional dan bela negara”

N/A
N/A
Ainun Khakim

Academic year: 2023

Membagikan "kelompok 10 “ketahanan nasional dan bela negara” "

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

kelompok 10

“ketahanan

nasional dan bela

negara”

(2)

Anggota

Kelompok : • Rizqy K.

(202311025)

• Supardi (20231110)

(3)

Daftar Isi

- Pendahuluan

• Latar belakang

• Rumusan Masalah - Isi

- Penutup

• Kesimpulan

• Daftar Pustaka

(4)

Pendahuluan

• Latar

Belakang

Latar belakang Ketahanan Nasional dan Bela Negara Indonesia dilatar belangi oleh para pejuang seluruh

bangsa Indonesia. Sekian lama nya bangsa indonesia menjadi incaran banyak Negara atau bangsa – bangsa lain, karena potensinya yang sangat besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang

banyak. Kebenarannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Harta, waktu dan

nyawa mereka korbankan demi kemerdekaan Negara Indonesia. Sejak Negara Indonesia merdeka ,

Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan rakyat Indonesia. Tetapi selama ini

bangsa Indonesia mampu memepertahankan

kemerdekaaan dan kedaulatannya serta mampu menegakkan wibawah pemerintahan .

(5)

Lanjutan

Indonesia harus mampu mempertahankan kesatuan serta kedaulatan Negara dan pemerintahan dari

ancaman - ancaman yang datang tersebut. Negara Indonesia harus bisa memperkuat ketahanan

nasional dalam kehidupan negara Indonesia.

Ketahanan nasional dapat terbentuk jika seluruh elemen rakyat Indonesia ikut menjaga ketahanan

dalam aspek politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, pertahanan, dan keamanan. kerja sama antara

pemerintah dan rakyat dalam membentuk

ketahanan nasional akan memperkuat ketahana

Negara Indonesia. Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek

kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan 1 mengmbangkan kekuatan

nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala

tantangan, ancaman, hambatan, dam gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk

menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia serta perjuangan

mencapai tujuan nasional Negara Indonesia.

(6)

Rumusan Masalah

Pengertian Ketahanan Nasional dan Bela Negara

Apa fungsi Ketahanan Nasional?

Mengapa diperlukan Ketahanan Nasional dan Bela Negara?

Implementasi Bela Negara dalam kehidupan sehari - hari

(7)

Isi

Pengertian Ketahanan

Nasional

Secara etimologi, ketahanan berasal dari kata “tahan”

yang berarti tabah, kuat, dapat menguasai diri, gigih, dan tidak mengenal menyerah. Ketahanan memiliki

makna mampu, tahan, dan kuat menghadapi segala bentuk tantangan dan ancaman yang ada guna

menjamin kelangsungan hidupnya. Sedangkan kata

“nasional” berasal dari kata nation yang berarti

bangsa sebagai pengertian politik. Bangsa dalam pengertian politik adalah persekutuan hidup dari orang–orang yang telah menegara. Ketahanan

nasional secara etimologi dapat diartikan sebagai

mampu, kuat, dan tangguh dari sebuah bangsa dalam pengertian politik.

(8)

Lanjutan

Ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Suatu kondisi

kehidupan yang dibina secara dini terus menerus dan sinergik, mulai dari pribadi, keluarga,

lingkungan, daerah, dan nasional, bermodalkan keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan mengembangkan kekuatan nasional.

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah

konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui

pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan

menyeluruh dan terpadu.

Berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang dapat digambarkan sebagai

kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya, demi

sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah.

(9)

Lanjutan

Secara Terminologi:

Basrie (2002) bahwa ketahanan nasional itu memiliki wajah sebagai berikut:

1) sebagai Kondisi, Ketahanan Nasional (Tannas) sebagai kondisi adalah sesuai dengan rumusan ketahanan nasional pada umumnya

2) sebagai Doktrin, Tannas sebagai doktrin berisi pengaturan penyelenggaraan keamanan dan

kesejahteraan dalam kehidupan nasional

3) sebagai Metode, Tannas sebagai metode adalah pendekatan pemecahan masalah yang bersifat

integral komprehensif menggunakan ajaran Asta Gatra.

*Astagatra = delapan aspek/unsur yang mencakup

geografi, demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan pertahanan dan keamanan.

(10)

Isi

Pengertian Bela Negara

Istilah bela negara, dapat kita temukan dalam

rumusan Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945. Pasal 27 Ayat 3 menyatakan “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Dalam

buku Pemasyarakatan UUD NRI 1945 oleh MPR (2012) dijelaskan bahwa Pasal 27 Ayat 3 ini dimaksudkan

untuk memperteguh konsep yang dianut bangsa dan negara Indonesia di bidang pembelaan negara, yakni upaya bela negara bukan hanya monopoli TNI tetapi merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga

negara. Oleh karena itu, tidak benar jika ada

anggapan bela negara berkaitan dengan militer atau militerisme, dan seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada

Tentara Nasional Indonesia.

(11)

Lanjutan

Berdasarkan Pasal 27 ayat 3 UUD NRI 1945 tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia. Hal ini berkonsekuensi bahwa setiap

warga negara berhak dan wajib untuk turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan

negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang

berlaku termasuk pula aktifitas bela negara. Selain itu, setiap warga negara dapat turut serta dalam

setiap usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan profesi masing- masing.

(12)

Isi

Apa Fungsi Ketahanan

Nasional?

Fungsi ketahanan Nasional antara lain :

• Mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah negara.

• Menjamin keutuhan dan kesatuan bangsa.

• Melindungi dan memelihara kepentingan nasional.

• Menjaga stabilitas politik, ekonomi, dan sosial.

• Mendorong pembangunan nasional secara berkelanjutan.

• Menjamin keamanan dan kesejahteraan rakyat.

• Memperkuat citra dan reputasi negara di dunia internasional.

(13)

Isi

Asas Ketahanan Nasional

• Asas Kesejahteraan dan Keamanan

• Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh

• Asas Kekeluargaan

• Asas Mawas ke dalam dan ke luar

(14)

Lanjutan

1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar serta esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Dalam realisasinya, kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada

kesejahteraan, tetapi tidak berarti mengabaikan

keamanan. Sebaliknya, memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan.

Baik kesejahteraan maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun.

2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh, dan

terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras dari

seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan

bangsa secara utuh, menyeluruh, dan terpadu (komprehensif integral).

(15)

Lanjutan

3. Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesetaraan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Dalam asas ini diakui adanya perbedaan, dan perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan, serta dijaga agar tidak

berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling menghancurkan.

4. Asas Mawas ke dalam dan ke luar

Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling

berinteraksi.

(16)

Isi

Mengapa diperlukan Ketahanan Nasional dan Bela Negara?

Contoh dari mengapa diperlukannya Ketahanan

Nasional dan Bela Negara adalah berkaca daripada kasus hancurnya negara Yugoslavia yang kini sudah terpecah menjadi beberapa negara baru seperti

Bosnia Dan Herzegovina, Kroasia, Serbia, Slovenia, Makedonia, dan Montenegro.

Apakah yang menyebabkan kehancuran Yugoslavia?

Jawaban sederhananya adalah karena tidak kuat

lagi tingkat ketahanan nasional negara Yugoslavia, terutama dari segi ketahanan aspek ideologi.

Dalam lingkup kecil, ketahanan nasional pada aspek-aspek tertentu juga turut menentukan

kelangsungan hidup sebuah bangsa. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, ketahanan nasional

memiliki banyak dimensi atau aspek, serta adanya ketahanan nasional berlapis.

(17)

Isi

Jenis Bela Negara

• Bela Negara Secara Fisik.

Menurut Undang-Undang No. 3 tahun 2002

tentang Pertahanan

Negara, keikutsertaan

warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan

menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan

Pelatihan Dasar Kemiliteran.

• Bela Negara Secara Non Fisik.

Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002

tentang Pertahanan

Negara keikutsertaan

warga negara dalam bela negara secara nonfisik

dapat diselenggarakan melalui pendidikan

kewarganegaraan dan pengabdian

sesuai dengan profesi.

(18)

Isi

Bentuk - bentuk Bela Negara antara lain : • Pendidikan

Kewarganegaraan

• Pelatihan Dasar Kemiliteran

• Pengabdian sebagai Prajurit

• Pengabdian Sesuai Profesi

• Pengabdian Masyarakat

(19)

Lanjutan

Pendidikan kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan adalah kegiatan

mempelajari dan menghayati ilmu pengetahuan

tentang hak dan kewajiban warga negara. Pendidikan ini juga mencakup wawasan nusantara, kebangsaan, dan ideologi negara.Seseorang tidak bisa memiliki

jiwa patriotik tanpa pengetahuan akan nilai-nilai kebangsaan. Secara ringkas, pendidikan ini

mengajarkan kita untuk menjadi warga negara yang baik, yaitu warga negara yang selalu patuh pada

hukum dan kontrak sosial lainnya.

Pelatihan dasar kemiliteran

Latihan kemiliteran tingkat dasar bisa menjadi satu di antara bentuk upaya bela negara. Dengan ikut

latihan, raga dan jiwa akan terlatih.

Berpartisipasi dalam latihan kemiliteran berbeda

dengan menjadi anggota militer. Nilai penting dari ikut latihan ini adalah memupuk kemampuan fisik

sekaligus menumbuhkan jiwa patriot dan nasionalisme dalam diri.

Jadi, meski kuat secara fisik, tanpa adanya jiwa

nasionalisme, tidak akan mau mati demi membela negara.

(20)

Lanjutan

Pengabdian Sebagai Prajurit

Bentuk bela negara yang ketiga ini hampir mirip dengan yang kedua.

Namun, bedanya ada pada niatan keikutsertaannya.

Menjadi prajurit di Indonesia adalah pilihan. Beberapa negara di dunia seperti Korea dan Amerika Serikat menerapkan aturan wajib militer.

Indonesia, tidak atau belum menerapkannya. Bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan, bisa jadi aturan wajib militer diterapkan.

Terutama jika negara dalam keadaan genting akibat peperangan dengan negara lain.

Menjadi prajurit, tak diragukan lagi adalah suatu bentuk upaya membela negara secara nyata.

Pengabdian Sesuai Profesi

Bentuk upaya bela negara yang satu ini ditentuikan oleh profesi. Secara sederhana, siapa pun dapat membela negara sesuai pekerjaan atau

keahlian profesionalnya.

Sebagai contoh, seorang guru dapat menerapkan upaya bela negara dengan cara membimbing para murid dengan tekun sehingga meraih apa yang dicita-citakannya kelak. Mengajar di depan kelas secara

profesional adalah suatu bentuk bela negara.

(21)

Lanjutan

Pengabdian Masyarakat

Terakhir, dalam upaya bela negara tidak harus selalu

mengangkat senjata dan masuk ke satuan militer, Kepolisian, dan satuan keamanan lainnya.

Namun, dari sisi individu itu sendiri memiliki suatu

pengabdian tersendiri terhadap masyarakat. Banyak

pekerjaan masyarakat, yang tidak berhubungan dengan

kegiatan keamanan dan mengangkat senjata, tetapi masih berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat.

Misalnya, pekerjaan sebagai seorang dokter atau perawat, yang akan selalu siap membantu ketika melakukan

pengobatan terhadap siapa saja. Hal tersebut merupakan satu di antara bagian dari upaya-upaya dalam rangka

meningkatkan pembelaan negara.

(22)

Isi

Implementasi Bela Negara dalam kehidupan sehari - hari antara lain yaitu :

Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga.

• Membentuk keluarga yang sadar hukum.

• Meningkatkan iman dan takwa dan iptek.

• Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah.

• Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam masyarakat.

• Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama.

• Mematuhi peraturan hukum yang berlaku.

• Membayar pajak tepat pada waktunya.

(23)

Penutup

Kesimpul an

Nilai-nilai nasionalisme (nationalism) dan bela negara menjadi pijakan dalam membangun

kekuatan nasional yang akan menjadi kekuatan pertahanan negara (national defence) Indonesia

yang tangguh dan kuat. Kedua komponen tersebut menjadi prasyarat dari sudut pandang (viewpoint) harus selalu dibina dan dikembangkan secara terus menerus, terpadu, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, nasionalisme dan bela negara bukan hanya

sebuah retorika melainkan juga harus diwujudkan dan diimplementasikan secara nyata oleh seluruh komponen bangsa, utamanya generasi penerus

bangsa. Generasi penerus bangsa mempunyai tanggung jawab untuk memahami dan

mengerjakan terkait dengan pemenuhan hak dan kewajibannya dalam bela negara dari perspektif

ketahanan nasional.

(24)

Penutup

Daftar Pustaka

Pamudji, Demokrasi Pancasila dan Ketahanan Nasional suatu analisa dalam bidang Politik dan Pemerintahan, ( Jakarta:

PT.Bina Aksara, 1985).

Lubis, Maulana Arafat , Pembelajaran PPKn,(Teori Pengajaran Abad 21 Di SD/MI), ( Yogyakarta: Samudera Biru:2018).

Soepandji, Kris Wijoyo , Konsep Bela Negara dalam Prespekti Ketahanan Nasional, Cikarang, jurnal hukum dan

pembangunan, Vol 48 No,3 2018.

Erwin, Muhammad, Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia, ( Bandung: PT. Refdika Aditama, 2010).hlm 43 Suparto, dkk, pendidikan kewarganegaraan, ( Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2006) dkk, C.S.T.Kansil , Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara( pancasila?UUD 1945-Negara Kesatuan RI-

Bhinneka Tunggal Ika), (jakarta: Rineka Cipta,2011).

(25)

SEKIAN DAN

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Keywords: life cycle assessment, system boundaries, environmental impact, environmental sustainability, gate to gate Abstrak Life Cycle Assessment LCA adalah metode untuk menilai