kelompok 10
“ketahanan
nasional dan bela
negara”
Anggota
Kelompok : • Rizqy K.
(202311025)
• Supardi (20231110)
Daftar Isi
- Pendahuluan
• Latar belakang
• Rumusan Masalah - Isi
- Penutup
• Kesimpulan
• Daftar Pustaka
Pendahuluan
• Latar
Belakang
Latar belakang Ketahanan Nasional dan Bela Negara Indonesia dilatar belangi oleh para pejuang seluruh
bangsa Indonesia. Sekian lama nya bangsa indonesia menjadi incaran banyak Negara atau bangsa – bangsa lain, karena potensinya yang sangat besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang
banyak. Kebenarannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Harta, waktu dan
nyawa mereka korbankan demi kemerdekaan Negara Indonesia. Sejak Negara Indonesia merdeka ,
Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan rakyat Indonesia. Tetapi selama ini
bangsa Indonesia mampu memepertahankan
kemerdekaaan dan kedaulatannya serta mampu menegakkan wibawah pemerintahan .
Lanjutan
Indonesia harus mampu mempertahankan kesatuan serta kedaulatan Negara dan pemerintahan dari
ancaman - ancaman yang datang tersebut. Negara Indonesia harus bisa memperkuat ketahanan
nasional dalam kehidupan negara Indonesia.
Ketahanan nasional dapat terbentuk jika seluruh elemen rakyat Indonesia ikut menjaga ketahanan
dalam aspek politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, pertahanan, dan keamanan. kerja sama antara
pemerintah dan rakyat dalam membentuk
ketahanan nasional akan memperkuat ketahana
Negara Indonesia. Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan 1 mengmbangkan kekuatan
nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dam gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk
menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia serta perjuangan
mencapai tujuan nasional Negara Indonesia.
Rumusan Masalah
• Pengertian Ketahanan Nasional dan Bela Negara
• Apa fungsi Ketahanan Nasional?
• Mengapa diperlukan Ketahanan Nasional dan Bela Negara?
• Implementasi Bela Negara dalam kehidupan sehari - hari
Isi
Pengertian Ketahanan
Nasional
Secara etimologi, ketahanan berasal dari kata “tahan”yang berarti tabah, kuat, dapat menguasai diri, gigih, dan tidak mengenal menyerah. Ketahanan memiliki
makna mampu, tahan, dan kuat menghadapi segala bentuk tantangan dan ancaman yang ada guna
menjamin kelangsungan hidupnya. Sedangkan kata
“nasional” berasal dari kata nation yang berarti
bangsa sebagai pengertian politik. Bangsa dalam pengertian politik adalah persekutuan hidup dari orang–orang yang telah menegara. Ketahanan
nasional secara etimologi dapat diartikan sebagai
mampu, kuat, dan tangguh dari sebuah bangsa dalam pengertian politik.
Lanjutan
Ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Suatu kondisi
kehidupan yang dibina secara dini terus menerus dan sinergik, mulai dari pribadi, keluarga,
lingkungan, daerah, dan nasional, bermodalkan keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional.
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah
konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh dan terpadu.
Berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang dapat digambarkan sebagai
kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya, demi
sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah.
Lanjutan
Secara Terminologi:
Basrie (2002) bahwa ketahanan nasional itu memiliki wajah sebagai berikut:
1) sebagai Kondisi, Ketahanan Nasional (Tannas) sebagai kondisi adalah sesuai dengan rumusan ketahanan nasional pada umumnya
2) sebagai Doktrin, Tannas sebagai doktrin berisi pengaturan penyelenggaraan keamanan dan
kesejahteraan dalam kehidupan nasional
3) sebagai Metode, Tannas sebagai metode adalah pendekatan pemecahan masalah yang bersifat
integral komprehensif menggunakan ajaran Asta Gatra.
*Astagatra = delapan aspek/unsur yang mencakup
geografi, demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan pertahanan dan keamanan.
Isi
Pengertian Bela Negara
Istilah bela negara, dapat kita temukan dalam
rumusan Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945. Pasal 27 Ayat 3 menyatakan “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Dalam
buku Pemasyarakatan UUD NRI 1945 oleh MPR (2012) dijelaskan bahwa Pasal 27 Ayat 3 ini dimaksudkan
untuk memperteguh konsep yang dianut bangsa dan negara Indonesia di bidang pembelaan negara, yakni upaya bela negara bukan hanya monopoli TNI tetapi merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga
negara. Oleh karena itu, tidak benar jika ada
anggapan bela negara berkaitan dengan militer atau militerisme, dan seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada
Tentara Nasional Indonesia.
Lanjutan
Berdasarkan Pasal 27 ayat 3 UUD NRI 1945 tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia. Hal ini berkonsekuensi bahwa setiap
warga negara berhak dan wajib untuk turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan
negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang
berlaku termasuk pula aktifitas bela negara. Selain itu, setiap warga negara dapat turut serta dalam
setiap usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan profesi masing- masing.
Isi
Apa Fungsi Ketahanan
Nasional?
Fungsi ketahanan Nasional antara lain :• Mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah negara.
• Menjamin keutuhan dan kesatuan bangsa.
• Melindungi dan memelihara kepentingan nasional.
• Menjaga stabilitas politik, ekonomi, dan sosial.
• Mendorong pembangunan nasional secara berkelanjutan.
• Menjamin keamanan dan kesejahteraan rakyat.
• Memperkuat citra dan reputasi negara di dunia internasional.
Isi
Asas Ketahanan Nasional
• Asas Kesejahteraan dan Keamanan
• Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh
• Asas Kekeluargaan
• Asas Mawas ke dalam dan ke luar
Lanjutan
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar serta esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Dalam realisasinya, kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada
kesejahteraan, tetapi tidak berarti mengabaikan
keamanan. Sebaliknya, memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan.
Baik kesejahteraan maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun.
2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh, dan
terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras dari
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan
bangsa secara utuh, menyeluruh, dan terpadu (komprehensif integral).
Lanjutan
3. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesetaraan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Dalam asas ini diakui adanya perbedaan, dan perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan, serta dijaga agar tidak
berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling menghancurkan.
4. Asas Mawas ke dalam dan ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling
berinteraksi.
Isi
Mengapa diperlukan Ketahanan Nasional dan Bela Negara?
Contoh dari mengapa diperlukannya Ketahanan
Nasional dan Bela Negara adalah berkaca daripada kasus hancurnya negara Yugoslavia yang kini sudah terpecah menjadi beberapa negara baru seperti
Bosnia Dan Herzegovina, Kroasia, Serbia, Slovenia, Makedonia, dan Montenegro.
Apakah yang menyebabkan kehancuran Yugoslavia?
Jawaban sederhananya adalah karena tidak kuat
lagi tingkat ketahanan nasional negara Yugoslavia, terutama dari segi ketahanan aspek ideologi.
Dalam lingkup kecil, ketahanan nasional pada aspek-aspek tertentu juga turut menentukan
kelangsungan hidup sebuah bangsa. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, ketahanan nasional
memiliki banyak dimensi atau aspek, serta adanya ketahanan nasional berlapis.
Isi
Jenis Bela Negara
• Bela Negara Secara Fisik.
Menurut Undang-Undang No. 3 tahun 2002
tentang Pertahanan
Negara, keikutsertaan
warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan
menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan
Pelatihan Dasar Kemiliteran.
• Bela Negara Secara Non Fisik.
Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan
Negara keikutsertaan
warga negara dalam bela negara secara nonfisik
dapat diselenggarakan melalui pendidikan
kewarganegaraan dan pengabdian
sesuai dengan profesi.
Isi
Bentuk - bentuk Bela Negara antara lain : • Pendidikan
Kewarganegaraan
• Pelatihan Dasar Kemiliteran
• Pengabdian sebagai Prajurit
• Pengabdian Sesuai Profesi
• Pengabdian Masyarakat
Lanjutan
• Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah kegiatan
mempelajari dan menghayati ilmu pengetahuan
tentang hak dan kewajiban warga negara. Pendidikan ini juga mencakup wawasan nusantara, kebangsaan, dan ideologi negara.Seseorang tidak bisa memiliki
jiwa patriotik tanpa pengetahuan akan nilai-nilai kebangsaan. Secara ringkas, pendidikan ini
mengajarkan kita untuk menjadi warga negara yang baik, yaitu warga negara yang selalu patuh pada
hukum dan kontrak sosial lainnya.
• Pelatihan dasar kemiliteran
Latihan kemiliteran tingkat dasar bisa menjadi satu di antara bentuk upaya bela negara. Dengan ikut
latihan, raga dan jiwa akan terlatih.
Berpartisipasi dalam latihan kemiliteran berbeda
dengan menjadi anggota militer. Nilai penting dari ikut latihan ini adalah memupuk kemampuan fisik
sekaligus menumbuhkan jiwa patriot dan nasionalisme dalam diri.
Jadi, meski kuat secara fisik, tanpa adanya jiwa
nasionalisme, tidak akan mau mati demi membela negara.
Lanjutan
• Pengabdian Sebagai Prajurit
Bentuk bela negara yang ketiga ini hampir mirip dengan yang kedua.
Namun, bedanya ada pada niatan keikutsertaannya.
Menjadi prajurit di Indonesia adalah pilihan. Beberapa negara di dunia seperti Korea dan Amerika Serikat menerapkan aturan wajib militer.
Indonesia, tidak atau belum menerapkannya. Bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan, bisa jadi aturan wajib militer diterapkan.
Terutama jika negara dalam keadaan genting akibat peperangan dengan negara lain.
Menjadi prajurit, tak diragukan lagi adalah suatu bentuk upaya membela negara secara nyata.
• Pengabdian Sesuai Profesi
Bentuk upaya bela negara yang satu ini ditentuikan oleh profesi. Secara sederhana, siapa pun dapat membela negara sesuai pekerjaan atau
keahlian profesionalnya.
Sebagai contoh, seorang guru dapat menerapkan upaya bela negara dengan cara membimbing para murid dengan tekun sehingga meraih apa yang dicita-citakannya kelak. Mengajar di depan kelas secara
profesional adalah suatu bentuk bela negara.
Lanjutan
• Pengabdian Masyarakat
Terakhir, dalam upaya bela negara tidak harus selalu
mengangkat senjata dan masuk ke satuan militer, Kepolisian, dan satuan keamanan lainnya.
Namun, dari sisi individu itu sendiri memiliki suatu
pengabdian tersendiri terhadap masyarakat. Banyak
pekerjaan masyarakat, yang tidak berhubungan dengan
kegiatan keamanan dan mengangkat senjata, tetapi masih berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat.
Misalnya, pekerjaan sebagai seorang dokter atau perawat, yang akan selalu siap membantu ketika melakukan
pengobatan terhadap siapa saja. Hal tersebut merupakan satu di antara bagian dari upaya-upaya dalam rangka
meningkatkan pembelaan negara.
Isi
Implementasi Bela Negara dalam kehidupan sehari - hari antara lain yaitu :
• Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga.
• Membentuk keluarga yang sadar hukum.
• Meningkatkan iman dan takwa dan iptek.
• Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah.
• Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam masyarakat.
• Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama.
• Mematuhi peraturan hukum yang berlaku.
• Membayar pajak tepat pada waktunya.
Penutup
Kesimpul an
Nilai-nilai nasionalisme (nationalism) dan bela negara menjadi pijakan dalam membangun
kekuatan nasional yang akan menjadi kekuatan pertahanan negara (national defence) Indonesia
yang tangguh dan kuat. Kedua komponen tersebut menjadi prasyarat dari sudut pandang (viewpoint) harus selalu dibina dan dikembangkan secara terus menerus, terpadu, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, nasionalisme dan bela negara bukan hanya
sebuah retorika melainkan juga harus diwujudkan dan diimplementasikan secara nyata oleh seluruh komponen bangsa, utamanya generasi penerus
bangsa. Generasi penerus bangsa mempunyai tanggung jawab untuk memahami dan
mengerjakan terkait dengan pemenuhan hak dan kewajibannya dalam bela negara dari perspektif
ketahanan nasional.
Penutup
Daftar Pustaka
Pamudji, Demokrasi Pancasila dan Ketahanan Nasional suatu analisa dalam bidang Politik dan Pemerintahan, ( Jakarta:
PT.Bina Aksara, 1985).
Lubis, Maulana Arafat , Pembelajaran PPKn,(Teori Pengajaran Abad 21 Di SD/MI), ( Yogyakarta: Samudera Biru:2018).
Soepandji, Kris Wijoyo , Konsep Bela Negara dalam Prespekti Ketahanan Nasional, Cikarang, jurnal hukum dan
pembangunan, Vol 48 No,3 2018.
Erwin, Muhammad, Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia, ( Bandung: PT. Refdika Aditama, 2010).hlm 43 Suparto, dkk, pendidikan kewarganegaraan, ( Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2006) dkk, C.S.T.Kansil , Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara( pancasila?UUD 1945-Negara Kesatuan RI-
Bhinneka Tunggal Ika), (jakarta: Rineka Cipta,2011).