• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELOMPOK 4 - FINAL PROJECT - MUHAMMAD ANDREZA MAHDINTARA

N/A
N/A
ejakkun

Academic year: 2024

Membagikan "KELOMPOK 4 - FINAL PROJECT - MUHAMMAD ANDREZA MAHDINTARA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROJECT AKHIR PERENCANAAN

ORGANISASI BARU “GERAKAN SAVE CLEAN INDONESIA”

Kelompok 4 : Septina wijaya Siti Mau’awanah

Vixtoria neni nurmanti Kristal wahyu

Ray pratama M. Adnreza Raihany alya

(2)

Latar Belakang Organisasi

Organisasi Gerakan Save Clean Indonesia ini mempunyai latar belakang pembentukan organisasi dari:

1. PP No 81 Tahun 2012 tentang strategi pengelolaan sampah.

2. Bedasarkan riset yang dilakukan oleh Zikri Azizi tentang “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Maggot di Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri, Kemayoran, Jakarta Pusat” dengan menggunakan teori proses pemberdayaan menurut Wrihatnolo dan Dwijowijoto dengan tahap penyandaran, tahap perkapasitasan, dan tahap

pemberdayaan.

3. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Ihsan Febriadi tentang “Pemanfaatan Sampah Organik dan Anorganik Untuk

Mendukung Go Green Consept Di Sekolah”

dengan meggunakan konsep 4R menurut Artini yaitu Reuse, Reduce, Reycle, dan Replace.

Kesimpulannya berdasarkan 3 point pendukung tersebut organisasi ini tercipta karena ingin membantu mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat dengan berpatokan dari riset terdahulu yang sudah terbukti efektif untuk dikembangkan untuk menjadi solusi pengolahan sampah organik dan beberapa kebijakan tentang strategi pengelolaan sampah hal tersebut yang menjadi pertimbangan kelompok kami dalam

membuat organisasi “ Gerakan Save Clean Indonesia”.

(3)

GAMBARAN ORGANISASI GERAKAN SAVE CLEAN INDONESIA

Organisasi ini seperti bank sampah dimana memiliki tujuan untuk mengurangi sampah-sampah pada suatu daerah sehingga peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk membantu dalam pendirian organisasi.

Save Clean merupakan organisasi yang bergerak dalam melakukan manjemen pengelolaan sampah yang ada di masyarakat dengan bekerja sama pada bank sampah dan pemerintah daerah, usaha kerajinan, dan usaha pupuk/maggot.

Sampah-sampah yang diperoleh bisa berasal dari pasar, hotel, sekolah-sekolah dan dari rumah-rumah masyarakat maupun dari TPA. Untuk mendapatan sampah- sampah yang dimaksud bisa dari petugas DLH dan pemulung-pemulung yang nantinya diajak bekerjasama untuk organisasi ini.

Sampah anorganik yang terkumpul disalurkan sebagai bahan baku untuk membuat kerajinan seperti batako yang terbuat dari peleburan botol-botol plastik yang bisa dipakai untuk lantai dan bisa dibuat sebagai karya seni lain yang bernilai.

Sedangkan sampah organik diolah untuk menjadi produk pupuk organik yang terbuat dari pembusukan dan difermentasi sehingga menjadi pupuk cair ataupun kompos untuk tanaman dan sampah organik bisa menjadi usaha maggot yang nantinya bisa menjadi nutrisi untuk pakan ternak ayam atau ikan.

(4)

Struktur Organisasi

Ketua

Pemasaran Operasional

Sarana Dan Prasarana Pengelolaan

Sampah Keuangan

Sumber Daya Manusia Hubungan

Masyarakat

Mitra

(5)

Rencana Kerja Organisasi

• Mengurangi sampah organik dan anorganik dengan membuat konten konten

edukasi dan kolaborasi pada konten kreator atau organisasi lain pecinta lingkungan dan mahasiswa-mahasiswa pertanian dan peternakan.

• Membantu masyarakat membuka lapangan pekerjaan dengan membuat usaha seperti kerajinan dari daur ulang plastik seperti batako yang terbuat dari peleburan botol-botol plastik yang bisa dipakai untuk lantai dan bisa dibuat sebagai karya seni lain yang bernilai, Sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk organik atau usaha maggot yang kemudian bisa menjadi nilai jual dari bermodalkan sampah dan secara tidak langsung mengurangi angka pengangguran.

• Mengedukasi masyarakat agar memisahkan sampah organik dan anorganik serta membuat masyarakat agar lebih menjaga lingkungan dengan bantuan dari

mahsiswa-mahasiswi.

• Membuat dan mengajak masyarakat untuk mengurangi pamakaian sampah anorganik yang sulit didaur ulang.

• Membuka peluang untuk meningkatkan suatu pendapatan daerah dari pengolahan sampah dengan melakukan budidaya magot yang bisa dijadikan lapangan

pekerjaan baru bagi masyarakat.

(6)

Program Kerja

Melakukan kerjasama dengan salah satu bank sampah yang sudah berjalan untuk menjadi mitra utama demi keberlangsungannya organisasi ini.

Membuat program daur ulang untuk sampah anorganik (membuat kerajinan tas atau dompet dari sampah plastik) dan mengubah sampah organik menjadi pupuk atau usaha maggot.

Mencari stakeholder sebagai sumber dana (pemerintah desa,

perusahaan dan DLHK) untuk menyediakan tempat untuk mendirikan organisasi ini.

Mengadakan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat sekitar untuk ikut terlibat dalam program-program yang dirancang tersebut.

Hasil dari kerajinan dan pupuk atau usaha maggot dijual dan

pendapatannya bisa menjadi pemasukan bagi suatu daerah dan bisa

juga dana tersebut di donasikan bagi yang membutuhkan.

(7)

Anggaran Biaya Pupuk Organik

(8)

Anggaran Biaya Budidaya Maggot

(9)

Kesimpulan

Organisasi ini diciptakan untuk

mengurangi tingkat sampah yang ada di

lingkungan setempat serta organisasi ini bisa menjadi alternatif pendapatan suatu daerah.

Bisa menjadi wadah mengembangkan

pola pikir anak muda untuk mengelola barang

yang sudah tidak terpakai atau barang bekas

menjadi sebuah barang yang bernilai.

(10)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait