• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELOMPOK IV LAPRAK PENGUJIAN GENTENG fx

N/A
N/A
Suryo Irawan suryo0355ft.2021

Academic year: 2023

Membagikan "KELOMPOK IV LAPRAK PENGUJIAN GENTENG fx"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN

PENGUJIAN GENTENG

Dosen Pengampu:

Dr. Agus Santoso M.Pd.

Disusun Oleh :

Suryo Irawan (21505241037) Aulia Putri Balqis (21505241039) Annisa Dwi Ariani (21505241045) Sasmita Virda Nurbalisa (21505241049)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2022

(2)

A. LATAR BELAKANG PENGUJIAN GENTENG

Genteng merupakan salah satu jenis penutup atap rumah yang banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain karena mudah ditemukan harga produk genteng juga relatif murah sehingga mampu dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Jenis dari genteng sendiri antara lain genteng mataram, genteng mantili, genteng turbo, genteng magazine dan genteng wuwung. Kegunaan genteng secara umum adalah sebagai atap atau penutup suatu bangunan. Dewasa ini perkembangan genteng disusun mengikuti gaya, bentuk dan warna bangunan.

Fungsi utama genteng adalah menahan panas sinar matahari dan guyuran air hujan. Jenis genteng bermacam-macam, ada genteng beton, genteng tanah liat, genteng keramik, genteng seng dan genteng kayu (sirap). Keunggulan genteng tanah liat (lempung) selain murah, bahan ini tahan segala cuaca, dan lebih ringan dibanding genteng beton. Sedangkan kelemahannya, genteng ini bisa pecah karena kejatuhan benda atau menerima beban tekanan yang besar melebihi kapasitasnya.

Seperti yang kita ketahui tanah liat sebagai bahan baku pembuatan genteng merupakan hasil dari pelapukan batuan keras (batuan beku) yang disebabkan oleh alam. Pada tanah liat terdapat akar-akaran dan sisa tumbuh-tumbuhan serta bahan organik lainnya yang membusuk sehingga tanah liat menjadi berwarna (Sinugroho dan Hartono, 1979). Tanah liat mempunyai susut kering tinggi, identik dengan jumlah air yang diperlukan untuk menimbulkan keplastisannya. (Hartono dan Namara, 1983). Kadar air yang terkandung dalam tanah liat merupakan faktor penting dalam produksi genteng. Karena sifat plastis yang ditimbulkan tanah liat tergantung pada penambahan air. Genteng tidak akan banyak mengalami perubahan bentuk setelah proses pembakaran, melainkan akan memadat dan strukturnya menjadi kaku.

(3)

Kualitas genteng sangat ditentukan dari bahan dan suhu pembakaran, karena hal tersebut akan menentukan daya serap air dan daya tekan genteng. Sedangkan pada penelitian tentang suhu pembakaran terhadap kualitas genteng yang dilakukan oleh Nurjannah di salah satu sentra genteng di Desa Kemiri, Kebak Kramat, Kabupaten Karanganyar, ditemukan suhu optimal untuk pembakaran sebesar 900 ºC.

B. TUJUAN PENGUJIAN

1. Pengujian Visual Genteng

a) Mahasiswa mengetahui kualitas visual genteng keramik yang diuji dan dicocokkan dengan SNI 03-2095-1998 atau PUBI - 1982;

b) Mahasiswa dapat membuat laporan hasil pengujian berdasarkan sistematika yang telah ditetapkan oleh dosen pengajar.

2. Pengujian Panjang dan Lebar Berguna Genteng

a) Mahasiswa mengetahui panjang berguna dan lebar berguna dari genteng yang diuji;

b) Mahasiswa dapat membuat laporan hasil pengujian berdasarkan sistematika yang telah ditetapkan oleh dosen pengajar.

3. Pengujian Penyerapan Air Genteng

a) Mahasiswa mengetahui besarnya penyerapan air genteng yang diuji;

b) Mahasiswa dapat membuat laporan hasil pengujian berdasarkan sistematika yang telah ditetapkan oleh dosen pengajar.

4. Pengujian Rembesan Air Genteng

a) Mahasiswa mengetahui kualitas genteng yang diuji;

b) Mahasiswa dapat membuat laporan hasil pengujian berdasarkan sistematika yang telah ditetapkan oleh dosen

(4)

pengajar.

5. Beban Lentur Genteng

a) Mahasiswa mengetahui besarnya beban lentur genteng yang diuji;

b) Mahasiswa dapat membuat laporan hasil pengujian berdasarkan sistematika yang telah ditetapkan oleh dosen pengajar

C. MANFAAT PENGUJIAN

1. Pengujian Visual Genteng

Mahasiswa akan mengetahui kualitas batu bata yang diuji berdasarkan visualnya.

2. Pengujian Panjang dan Lebar Berguna Genteng

Pengujian panjang dan lebar berguna berguna untuk menentukan banyaknya genteng setiap 1 m2.

3. Pengujian Penyerapan Air Genteng

Mahasiswa akan mengetahui kualitas genteng yang diuji berdasarkan penyerapannya.

4. Pengujian Rembesan Air Genteng

Uji rembesan genteng merupakan salah satu indikator kualitas genteng.

5. Beban Lentur Genteng

Mahasiswa akan mengetahui kualitas genteng yang diuji berdasarkan beban lenturnya.

(5)

D. LANDASAN TEORI

1. Pengujian Visual Genteng

Genteng merupakan salah satu bahan dasar dalam membuat atap rumah atau bangunan yang terbuat dari tanah liat dengan atau tanpa dicampur bahan lain dan dibakar dengan suhu tinggi.

Pengujian pemeriksaan genting meliputi pemeriksaan ukuran, visual, dan berat. Secara visual, genteng keramik harus mempunyai permukaan atas yang mulus, tidak terdapat retak, bintik-bintik hitam, benjolan dan lekukan yang disebabkan oleh bagian permukaan yang lepas atau cacat lain dan nuansa warna dan bentuk harus seragam bagi tiap jenis. Susunan genteng pada pemasangan harus rapi dan baik. Untuk ukuran semua genteng keramik harus memenuhi persyaratan seperti dalam tabel di bawah ini:

2. Pengujian Panjang dan Lebar Berguna Genteng

Genteng keramik menurut SNI 03-2095-1998 dikelompokkan menjadi tiga, yaitu genteng kecil, sedang dan besar yang masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda seperti tertulis dalam tabel berikut.

(6)

Pengujian panjang dan lebar berguna dilakukan dengan cara memasang genteng pada atap, kemudian diukur panjang dan lebarnya dengan seperti gambar dalam lampiran. Misal panjang berguna genteng (P) m dan lebar berguna (L) m, maka luas tiap 1 genteng = ... m2 , jadi bisa dihitung jumlah genteng setiap 1 m2 nya.

3. Pengujian Penyerapan Air Genteng

Penyerapan air adalah perbandingan berat air yang dapat diserap pori terhadap berat kering genteng, dan dinyatakan dalam persen. Untuk menghitung penyerapan digunakan rumus sebagai berikut :

𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑟 = 𝐴 − 𝐵

𝐵 𝑥 100%

A : Berat genteng dalam keadaan jenuh air (gram) B : Berat genteng dalam keadaan kering oven (gram)

Penyerapan air genteng untuk bahan penutup atap seperti terlihat dalam tabel di bawah.

Tingkat Penyerapan Air

I 12

II 15

III 20

(7)

Penyerapan air genteng yang melebihi batas, maka genteng akan muda kena lumut, sehingga rumah akan terasa lembab dan tidak sehat bagi penghuninya, sehingga untuk mengatasi penyerapan yang tinggi genteng dicat atau dilapisi dengan gelasir.

4. Pengujian Rembesan Air pada Genteng

Rembesan air pada genteng merupakan salah satu indikator yang sangat menentukan kualitas genteng sebagai penutup atap.

Genteng yang baik, bilamana turun hujan, maka tidak menetes.

Menurut Persyaratan Bahan Bangunan Indonesia SNI 03-2095- 1998, bahwa genteng keramik yang di atasnya diisi air dan didiamkan selama 2 jam tidak boleh merembes/menetes, tetapi kalau bagian bawah genteng hanya menunjukkan basah masih diijinkan.

5. Beban Lentur Genteng

Tingkat mutu genteng dibagi menjadi 5, yaitu :

a. Tingkat Mutu 1: Harus mempunyai permukaan yang utuh (tanpa cacat), kerapatan baik (rapi dan tanpa tempias), warna sama untuk seluruh partai (seragam), suara nyaring (jika diadu dengan dua genteng)

b. Tingkat Mutu II: Harus mempunyai suara utuh, kerapatan pada pemasangan baik

c. Tingkat Mutu III: Cacat hanya sedikit, retak rambut sedikit Kerapatan pada pemasangan cukup baik

d. Tingkat Mutu IV: Cacat-cacat tidak terlalu besar, sedikit retak- retak, kerapatan pada pemasangan cukup baik

e. Tingkat Mutu V: Terdapat cacat-cacat dan retak-retak tetapi masih bisa dipakai.

Beban lentur genteng dari masing-masing tingkat mutu seperti dalam tabel berikut.

(8)

E. PERALATAN YANG DIGUNAKAN 1. Pengujian Visual Genteng

a. Callipers (jangka sorong) dengan ketelitian 1 mm b. Siku

2. Pengujian Panjang dan Lebar Berguna Genteng

a. Satu set reng yang sudah terpasang ke arah memanjang b. Satu set reng yang sudah terpasang ke arah melebar c. Rol meter

3. Pengujian Penyerapan Air pada Genteng a. Oven 200 o C ketelitian 2 derajat.

b. Neraca teknis kapasitas l0 kg ketelitian I gram c. Bak peredam genteng

d. Lab lembab

4. Pengujian Rembesan Air pada Genteng a. Kompor listrik pemanas lilin b. Piring seng

c. Sendok

d. Plat seng berbentuk persegi e. Mistar baja

5. Beban Lentur Genteng

a. Mesin UTM (Universal Testing Machine)

(9)

F. BAHAN YANG DIGUNAKAN 1. Pengujian Visul Genteng

a. Batu bata sebanyak 3 buah

2. Pengujian Panjang dan Lebar Berguna Genteng a. Genteng 30 buah

3. Pengujian Penyerapan Air Genteng

a. Genteng/ Potongan genteng sebanyak 3 buah b. Air secukupny

4. Pengujian Rembesan Air Genteng a. Genteng 2 buah

b. Lilin c. Air

5. Beban Lentur Genteng a. Genteng 2 buah

G. LANGKAH KERJA

1. Pengujian Visul Genteng

a. Lihat secara saksama keadaan permukaan semua contoh genteng untuk diperiksa di bawah sinar langsung yang cukup terang, apakah terdapat retak, bintik hitam, benjolan dan lekukan yang disebabkan oleh bagian permukaan yang lepas atau cacat lain, pemakaian warna dan bentuk.

b. Dicek kesikuannya dengan alat siku dan ketuk genteng dengan siku, suara nyaring atau tidak

c. Timbang berat genteng

d. Ukur panjang, lebar dan tebal/tinggi kait genteng e. Semua pengukuran dicatat

2. Pengujian Panjang dan Lebar Berguna Genteng Pengukuran panjang berguna

a. Siapkan jumlah contoh uji 30 buah genteng

b. Susun genteng pada penyangga bersusun reng berderet ke

(10)

arah memanjang sebanyak 3 jajar yang terdiri dari 12 buah genteng tiap jajar (lihat dalam gambar pada lampiran) c. Atur susunan genteng di atas reng harus baik dan rapat

sehingga penumpangan antar genteng rapat.

d. Ukur dan catat panjang 10 genteng dari ujung ke ujung pada arah memanjang (lihat gambar pada lampiran)

e. Hitung panjang berguna sebagai berikut :

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑔𝑢𝑛𝑎 = 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 10 𝑔𝑒𝑛𝑡𝑒𝑛𝑔 𝑘𝑒 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔

10

Pengukuran lebar berguna

1. Siapkan jumlah contoh uji 30 buah genteng

2. Susun genteng pada penyangga bersusun reng berderet ke arah melebar sebanyak 2 baris yang terdiri dari 12 buah genteng tiap baris (lihat dalam gambar pada lampiran)

3. Atur susunan genteng di atas reng harus baik dan rapat sehingga penumpangan antar genteng rapat.

4. Ukur dan catat panjang 10 genteng dari ujung ke ujung pada arah melebar

5. Hitung lebar berguna sebagai berikut :

𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝐵𝑒𝑟𝑔𝑢𝑛𝑎 = 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 10 𝑔𝑒𝑛𝑡𝑒𝑛𝑔 𝑘𝑒 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 10

3. Pengujian Penyerapan Air Genteng a. Siapkan contoh uji 2 buah genteng.

b. Rendam genteng tersebut dalam air selama 24 jam.

c. Kemudian genteng di lap dengan kain lembab dan ditimbang, misalnya (A) gram

d. Keringkan genteng dalam oven pada suhu Il0 oC + 5 oC selama 24jam.

e. Timbang genteng dalam keadaan kering (B), gram

(11)

f. Hitung besarnya penyerapan air dengan rumus di atas.

4. Pengujian Rembesan Air Genteng

a. Siapkan benda uji genteng sebanyak 2 buah b. Siapkan bahan dan perlatan

c. Tuang lilin dalam piring secukupmya

d. Panaskan lilin di atas kompor sampai mencair

e. Rekatkan lilin pada seng agar menempel pada genteng f. Pastikan bahwa plat seng yang direkatkan dalam genteng

tidak bocor

g. Tuangkan air setinggi 5 cm, dan diamkan selama 2 jam h. Lihat pada bagian bawah genteng ada air yang menetes atau

tidak.

5. Beban Lentur Genteng a. Siapkan 2 genteng

b. Pasang genteng yang sudah diberi landasan dan batang penekan seperti dalam gambar pada lampiran pada mesin UTM

c. Jalankan mesin UTM dan atur pembebanan dilakukan secara perlahan dengan penambahan 5 kg.f/detik, hingga genteng patah.

(12)

H. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 1. Pengujian Visual Genteng

Benda Uji

Ukuran Kait

Permukaan Siku Suara Berat

(gr) Kesimpulan P

(mm) L (mm)

T (mm) Genteng

1 41,14 17,34 7,39 Rata Baik Nyaring 1696 Baik Genteng

2 41,14 17,37 7,49 Rata Tidak Nyaring 1792 Tidak Genteng

3 42,21 19,35 7,9 Rata Baik Nyarig 1667 Baik

Persentase Genteng yang Baik dari Jumlah Keseluruhan yang diuji (%) 66,7 %

Analisis:

Syarat Panjang Pengait : 30 mm (semua genteng memenuhi syarat) Syarat Lebar Pengait : 10 mm (semua genteng memenuhi syarat)

Syarat TinggiPengait : 10 mm (Tidak ada genteng yang memenuhi syarat)

Persentase genteng yang baik dari jumlah keseluruhan yang diuji

= 2

3 𝑥 100% = 66,7 %

2. Pengujian Panjang dan Lebar Berguna Genteng Pengukuran

ke-

Panjang Berguna (P) = Panjang Total : 10 (m)

Lebar Berguna (L) = Lebar Total : 10 (m)

Luas setiap satu genteng (P x L)

(m2)

Jumlah genteng setiap 1 m2

(buah)

1 0,239 0,182 0,043498 23

2 0,237 0,185 0,043845 23

3 0,238 0,184 0,043792 23

(13)

Analisis :

Pengukuran ke-1 :

Panjang berguna = 2,39

10 = 0,239 𝑚 Lebar berguna = 1,82

10 = 0,182 𝑚

Luas tiap 1 genteng = 0,239 x 0,182 = 0,043498 m2 Jumlah genteng tiap 1 m2 = 1

0,043498= 23 𝑏𝑢𝑎ℎ Pengukuran ke-2 :

Panjang berguna = 2,37

10 = 0,237 𝑚 Lebar berguna = 1,85

10 = 0,185 𝑚

Luas tiap 1 genteng = 0,237 x 0,185 = 0,043845 m2 Jumlah genteng tiap 1 m2 = 1

0,043845 = 23 𝑏𝑢𝑎ℎ Pengukuran ke-3 :

Panjang berguna = 2,38

10 = 0,238 𝑚 Lebar berguna = 1,84

10 = 0,184 𝑚

Luas tiap 1 genteng = 0,238 x 0,184 = 0,043792 m2 Jumlah genteng tiap 1 m2 = 1

0,043792= 23 𝑏𝑢𝑎ℎ

3. Pengujian Penyerapan Air Genteng

Benda Uji

Berat Genteng Jenuh Air (A)

gram

Berat Genteng Kering Oven (B) gram

Penyerapan Air = (A-B)/B * 100%

Genteng 1 567 500,2 13,35 %

Genteng 2 647 570,5 13,40 %

(14)

Analisis :

Penyerapan Air Genteng 1 = 567− 500,2

500,2 = 13,35 % Penyerapan Air Genteng 2 = 647−570,5

570,5 = 13,40 % Rata-rata Penyerapan Air = 13,35 %+13,40 %

2 = 13,375 %

4. Pengujian Rembesan Air Genteng

5. Beban Lentur Genteng

Benda Uji Beban Lentur genteng

Kg.f

Genteng 1 142,76

Genteng 2 135,62

Rata-rata 139,19

Analisis :

Beban Lentur Genteng 1 = 1,4 kN = 1,4 x 101,972 kg.f = 142,76 Kg.f Beban Lentur Genteng 2 = 1,33 kN = 1,33 x 101,972 kg.f = 135,62 Kg.f Rata-rata 142,76+135,62

2 = 130,19 Kg. f

Benda Uji Hasil Pengamatan

Genteng 1 Menetes

Genteng 2 Tidak

(15)

I. PEMBAHASAN

1. Pengujian Visul Genteng

Setelah dilakukan pengujian visual genteng didapat bahwa secara keseluruhan genteng dalam kondisi baik. Dilihat dari ukuran kait, Panjang dan lebar kait memenuhi persyaratan. Sedangkan untuk tinggi kait kurang memenuhi persyaratan baik genteng satu, dua, maupun tiga. Permukaaan, suara, berat dari ketiga genteng tergolong baik. Sedangkan pada kesikuan hanya ada 1 dari 3 genteng yang memiliki sisi kurang siku yaitu genteng 2.

2. Pengujian Panjang dan Lebar Berguna Genteng

Dari jasil pengujian Panjang dan lebar berguna diketahui bahwa Panjang berguna genteng memenuhi syarat Panjang berguna minimum genteng berukuran kecil yaitu 200 mm, namun lebar berguna tidak memenuhi yaitu seharusnya 200 mm namun hanya berkisar 180 mm. untuk jumlah genteng maksimum/m2 memnuhi syarat SNI 03-2095- 1998 yaitu sebanyak 24 buah.

3. Pengujian Penyerapan Air Genteng

Setelah dilakukan pengujian penyerapan air pada genteng, diperoleh nilai penyerapan air genteng 1 sebesar 13, 35% dan genteng 2 sebesar 13,4%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa genteng tersebut masuk dalam genteng mutu II berdasarkan SNI 03-2095-1998, yang mensyaratkan genteng dengan besar nilai penyerapan air dibawah 15% masuk kedalam genteng mutu II.

4. Pengujian Rembesan Air Genteng

Setelah dilakukan pengujian rembesan air pada genteng didapat bahwa 1 dari 2 genteng meneteskan air setelah didiamkan selama kurang lebih 2 jam.

5. Beban Lentur Genteng

Setelah beban lentur genteng yang iddapat dari pengujian dirata- rata, didapat angka sebesar 139,19 maka dapat disimpulkan bahwa genteng tersebut termasuk kedalam genteng mutu II.

(16)

J. KESIMPULAN

Pengujian Genteng merupakan pengujian yang dilakukan guna mengetahui mutu genteng yang akan kita gunakan sebagai material penutup atap.

Genteng yang telah diuji coba tergolong ke dalam genteng mutu II yang sudah cukup bagus apabila digunakan sebagai material penutup atap.

Dari uji visual genteng dapat disimpulkan bahwa genteng sudah tergolong dalam keadaan baik hanya cacat pada bagian tinggi kait, begitu pula dengan pengujian yang lainnya, hanya kurang pada ukuran lebar berguna genteng.

K. SARAN

Pada saat pengujian allangkah baiknya apabila menggunakan genteng yang masih asli, dalam artian belum terkikis akibat benturan dan lain-lain sehingga didapat hasil pengujian berupa mutu genteng yang real.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Ariyadi, Y. (2010). Pengujan Karakteristik Mekanik Genteng. Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin FT UMS.

(18)

LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uji pelaksanaan lapangan produk multimedia pembelajaran ini termasuk kedalam kategori “Sangat Baik” dengan nilai rata-rata hasil penilaian siswa yaitu sebesar 4.9,